Anda di halaman 1dari 11

PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM

MANAJEMEN PERKANTORAN

Andi Yahya

PENDAHULUAN
Moekijat
(1986:40),
menyebutkan
bahwa
dalam
penerapan
proses
manajemen, seorang manager kantor
dapat mengikuti satu atau beberapa
pendekatan di antara lima pendekatan
manajemen yang ada.

Lanjutan
Kelima pendekatan manajemen tersebut
ialah :
1. Pendekatan Ilmiah.
2. Pendekatan Seni.
3. Pendekatan Kebiasaan.
4. Pendekatan Peninjauan, dan
5. Pendekatan Sistematis.

1. PENDEKATAN SENI
Pendekatan manajemen perkantoran secara seni dicirikan
dengan pelaksanaan manajemen kantor yang menitikberatkan
pada seni manajemen, yakni ilmu meletakkan dasar, akan tetapi
seni manajemenlah yang menyebabkan pencapaian-pencapaian
menajemen. Seni menitikberatkan pada kecakapan mencapai
hasil yang diinginkan. Dan seni ini pula menentukan ketangkasan
dan cara yang terbaik untuk menerapkan pengetahuan
manajemen. Kecakapan untuk memahami di mana dan bilamana
mengambil tindakan-tindakan tertentu atau untuk menghindarkan
suatu tindakan adalah penting untuk berhasilnya manajemen.
Pertimbangan, pengalaman, pengertian dan perasaan agaknya
adalah penting untuk mengembangkan seni manajemen.

2. PENDEKATAN KEBIASAAN
Ketaatan terhadap suatu kebiasaan merupakan ciri manajemen
perkantoran secara kebiasaan. Pada pendekatan ini, pelaksanaan
manajemen senantiasa mengikuti cara dan metode yang telah
dipergunakan pada masa yang lalu; seperti mengerjakan tugas
yang bersifat manajerial dengan cara yang sama seperti yang
dipergunakan oleh orang yang lebih dahulu memegang jabatan
atau tugas bersangkutan.
Dengan demikian, pendekat ini bermottokan apa yang baik bagi
ayah saya adalah cukup baik bagi saya.
Pengikut dalam hal ini jarang menanyakan mengapa dan apa
tujuan kegiatan manajerial ini dilakukan, dan sedikit
mempersoalkan kegiatan-kegiatan untuk menemukan teknikteknik manajerial yang baru, sehingga dengan demikian lahirlah
pengikut karena hanya berkiblat pada kebiasaan yang sudah
ada.

3. PENDEKATAN PININJAUAN
Pendekatan ini merupakan kebalikan dari pendekatan kebiasaan,
dimana pendekatan secara peninjauan ditandai oleh keaktifan
manajemen melakukan peninjauan-peninjauan terhadap manajermanajer lainnya mencapai tujuan mereka. Hasil peninjauannya
itulah yang dijadikan dasar untuk menentukan arah tindakannya
sendiri. Walaupun dalam hal ini meniru tapi tidak berarti suatu
kebiasaan, akan tetapi justeru berusaha memilih apa yang palik
baik
dari
teknik-teknik
teman
manajernya,
kemudian
menerapkanannya pada masalah-masalah khususnya sendiri.
Sikap manajer secara peninjauan ialah ketahuilah bagaimana
teman lain menyelenggarakan tugas manajerialnya yang sama
dengan yang ada pada Saudara kemudian pecahkan masalah
manajerial Saudara dengan pendekatan dan metode yang sama.

Lanjutan
Manajemen secara peninjauan membantu para manajer
dalam membagi ide dan teknik manajerial yang baik. Lain dari
itu hal ini memerlukan sedikit kegiatan, Kebanyakan manajer
ingin membicarakan kegiatan-kegiatan mereka, khususnya
kegiatan-kegiatan di dalam mana mereka berhasil.
Demikian pula manajemen secara peninjauan memberikan
sumber-sumber keterangan yang dinamis untuk masalahmasalah manajerial yang berubah, akan tetapi tidak perlu
memberi bantuan kepada perbaikan teknik-teknik manajerial.
Suatu praktek perkantoran yang baik untuk sebuah kantor
mungkin memberikan hasil-hasil yang kurang baik untuk
perusahaan yang meniru hal ini, karena perbedaan-perbedaan
dalam tujuan, besar kecilnya kantor atau pegawai
karyawaan, fasilitas, dan waktu yang tersedia untuk membuat
pendekatan.

4. PENDEKATAN SISTEMATIS
Seorang manajer kantor yang secara sistematis, berusaha
menjalankan manajemennya sebagian besar dengan sistemsistem. Hal ini dengan senidirinya meliputi rencana-rencana,
kebijakan-kebijakan, hubungan-hubungan dan pengawasanpengawasan yang dipergunakan oleh para manajer dan
memberikan catatan-catatan managerial yang diperlukan.
Perbedaan antara manajemen secara sistematis dengan
manajemen secara kebiasaan dan peninjauan hanya bersifat
gradual, karena dipergunakan manajemen secara sistematis
dalam tiap jenis manajemen.
Sebagian besar manajemen secara sistematis bersifat statis, oleh
karena manajemen secara sistematis ini cenderung menentukan
atau menstabilisir suatu prosedur atau suatu pendirian tertentu.
Manajemen secara sistematis cenderung memelihara sesuatu
seperti yang sudah ada dan mengembangkan kebiasaankebiasaan yang tetap dan kaku untuk menyelenggarakan
pekerjaan.

5. PENDEKATAN ILMIAH
Ilmu adalah bagian pengetahuan yang diperoleh
melalui metode ilmiah, pengetahuan mana telah
dihimpun dan diterima dalam hubungannya dengan
penemuan atau pengertian tentang kebenaran.
Fakta-fakta yang menyusun bagian pengetahuan ini
dinyatakan oleh pernyataan-pernyataan atau data
yang pada umumnya dianggap mewakili phenomena
dan dianggap bebas daripada prasangka. Ilmu
adalah sangat objektif, tidak ada tempat di dalamnya
untuk pengaruh perorangan, perasaan senang dan
tidak senang.
Metode ilmiah ini terdiri atas langkah-langkah
sebagai berikut:

Bagan Pendekatan Manajemen Secara Ilmiah

TINDAKAN DASAR

Menciptakan

Menguji

Menyimpulkan

LANGKAH-LANGKAH

1. Mengenal masalah
2. Membuat penyelidikan-penyelidikan pendahuluan dan analisa.
3. Merumuskan hipotesa atau pemecahan sementara terhadap
masalah

1.
2.
3.
4.

Membuat analisa secara seksama dan terperinci.


Mengumpulkan data yang cukup.
Menggolongkan data yang telah dikumpulkan.
Membuat jawaban sementara terhadap masalah.

1. Menguji pemecahan atau jawaban yang sudah ditemukan.


2. Sesuaikan dengan hasil-hasil langkah delapan di atas.
3. Berikan jawaban terhadap masalah.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai