Definisi Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Pendidikan Dasar
Monitoring merupakan prosedur kebijakan pendidikan yang digunakan untuk
menghasilkan informasi tentang sebab akibat dari kebijakan-kebijakan yang dapat mnggambarkan hubungan antara pelaksanaan program kebijakan dan outcomenya dengan sumber daya utamanya adalah pengetahuan tentang pelaksanaan kebijakan. Monitoring dilakukan oleh pimpinan untuk melihat, memantau jalannya organisasi selama kegiatan berlangsung, dan menilai ketercapain tujuan, melihat faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan program. Dalam monitoring (pemantauan) dikumpulkan data dan dianalisis, hasil analisis diinterprestasikan dan dimaknakan sebagai masukan bagi pimpinan untuk mengadakan perbaikan. Monitoring evaluasi kebijakan pendidikan berhubungan dengan mendapatkan premis faktual suatu kebijakan, dengan bergerak mundur dari apa yang diamati sekarang untuk menginterprestasikan apa yang telah terjadi sebelumnya (ex post facto). Monitoring evaluasi kebijakan dapat berfungsi untuk :
1. Ketaatan (compliance), menentukan apakah tindakan administrator, staf dan semua
yang terlibat mengikuti standar dan prosedur yang sudah ditetapkan, 2. Pemeriksaan (auditing), menetapkan apakah sumber dan layanan pendidikan yang diberikan sudah mencapai target dan sasaran, 3. Laporan (accounting), mengahasilkan informasi yang membantu menghitung hasil perubahan sosial dalam masyarakat sebagai akibat implementasi kebijakan sebuah periode waktu tertentu, 4. Penjelasan (explanation), menghasilkan informasi yang membantu menjelaskan bagaimana akibat kebijakan dan mengapa antara perencanaan dan pelaksanaan tidak cocok. Untuk itu, monitoring perlu dilakukan dengan baik, agar dapat memastikan pelaksanaan kebijakan pendidikan berada pada jalurnya sesuai dengan pedoman dan perencanaan program dan dapat memberikan informasi kepada pengelola program, apabila terjadi hambatan dan penyimpangan serta sebagai masukan dalam melakukan evaluasi. Secara prinsip monitoring dilakukan sementara kegiatan sedang berlangsung guna memastikan kesesuaian proses dan capain sesuai rencana atau tidak. Evaluasi implementasi kebijakan peendidikan menurut Ripley adalah : 1. Ditujukan untuk melakukan evaluasi terhadap proses, 2. Perspektif kepatuhan, dan 3. Evaluasi aspek-aspek dampak kebijakan yang terjadi dalam jangka pendek.1 Kriteria Evaluasi Program Kebijakan Pendidikan Kriteria evaluasi program kebijakan pendidikan, mengadaptasi pemikiran William N. Dunn, paling tidak memenuhi beberapa unsur, antara lain : 1. Relevansi, evaluasi harus memberi informasi yang relevan dengan kebutuhan pengambil keputusan dan kebijakan yang lain dan harus menjawab pertanyaan yang benar pada waktu yang tepat, 2. Signifikasi, evaluasi harus memberikan informasi bahwa baru dan penting bagi pelaku kebijakan untuk beranjak lebih dari yang selama ini mereka anggap jelas dan terang, 3. Validitas, evaluasi harus memberikn pertimbangan yang persuasif dan seimbang mengenai hasil-hasil nyata dari kebijakan atau program, 4. Reliabilitas, evalusi harus berisi bukti bahwa kesimpulannya tidak didasarkan pada informasi melalui prosedur pengukuran yang tidak teliti dan tidak konsistn, 5. Obyektifitas, evaluasi harus melaporkan kesimpulan dan informasi pendukung yang sempurna dan tidak biasa, yaitu informasi yang membuat para evaluator dapat mencapai kesimpulan-kesimpulan yang sma, 6. Ketepatan waktu, evaluasi harus membuat informasi tersedia pada waktu keputusan harus dibuat, 7. Daya guna, evalusi harus menyediakan informasi yang dapat digunakan dan dimengerti oleh pengambil keputusan dan pelaku kebijakan lainnya. Melengkapi pemikiran William N. Dunn tentang kriteria evaluasi kebijakan pendidikan yang baik dapat juga memperhatikan berapa hal, antara lain : 1. Efektivitas, apakah hasil yang diinginkn telah tercapai, 2. Kecukupan, seberapa jauh hasil yang telah tercapi dapat memecahkan masalah pendidikan yang evaluasi, 3. Pemerataan, apakah biaya dan manfaat layanan pendidikan itu didistribusikan merata kepada seluruh kelompok masyarakat yang berbeda, 4. Responsivitas, apakh hasil kebijakan pendidikan mmuat preferensi atau nilai kelompok terkait (stakeholder) dapat memuaskan mereka, 5. Ketepatan, apakah hasil yang dicapai bermanfaat dari evalusi pendidikan yang dilakukan.2 1 Arwildayanto, Arifin Saking, Warni Tune Sumar, Analisis Kebijakan Pendidikan Kajian Teoretis, Eksploratif, dan Aplikatif, (Bandung: CV CENDEKIA PRESS, 2018), 100-102 2 Arwildayanto, Arifin Saking, Warni Tune Sumar, Analisis Kebijakan Pendidikan Kajian Teoretis, Eksploratif, dan Aplikatif, (Bandung: CV CENDEKIA PRESS, 2018), 102-103