Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA ANTARA SEKOLAH DAN


MASYARAKAT

Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Kepemimpinan Pendidikan

DOSEN PENGAMPU : Dr. Suratman, M.Pd

Oleh Kelompok 08 :

Puput Puji Lestari (2011102093)

Nurul Pratiwi (2011102090)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN AJI MUHAMMAD IDRIS SAMARINDA

2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan Rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah Pengelolaan Pendidikan ini.
Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Dosen
Pengampu Bapak Dr. Suratman, M.Pd segala bimbingan dan arahan selama
penyusunan Makalah ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu Menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena Itu dengan segala kerendahan hati penulis menerima saran dan kritikan
yang membangun demi Memperbaiki makalah ini.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi
mahasiswa yang Membutuhkan. Aamiin

DAFTAR ISI

1
KATA PENGANTAR.....................................................................................................1

DAFTAR ISI..................................................................................................................2

BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................................3

A. Latar Belakang......................................................................................................3

B. Rumusan Masalah................................................................................................4

B. Tujuan...................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................5

1. Pengertian hubungan sekolah dan masyarakat....................................................5

2. Fungsi Dan Tujuan Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat...............................7

3. Unsur-unsur Dan Jenis-jenis Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat...............8

4. Prinsip-prinsip Hubungan sekolah dengan masyarakat........................................9

5. Teknik-teknik Hubungan masyarakat..................................................................12

BAB III PENUTUP.......................................................................................................15

Kesimpulan..............................................................................................................15

Saran.......................................................................................................................15

Daftar Pustaka.........................................................................................................16

2
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hubungan masyarakat (humas) atau Public Relations (PR) adalah sebuah


seni berkomunikasi dengan publik untuk membangun saling pengertian, menghindari
kesalahpahaman dan mispersepsi, sekaligus membangun citra positif lembaga.
Sebagai sebuah profesi seorang Humas bertanggung jawab untuk memberikan
informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan
masyarakat akan sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima
sebuah situasi. Bagian penting dalam pekerjaan humas dalam suatu organisasi
adalah membuat kesan-kesan baik, citra positif, pengetahuan dan pengertian
informasi, penerangan, penjelasan, menciptakan ketertarikan, penerima pengertian,
pemahaman, membangun/menciptakan simpati publik. Kegiatan humas adalah
melobi, berbicara di depan publik atau melakukan pembicaraan publik (publik
speaking), menyelenggarakan acara, dan membuat pernyataan tertulis seperti rilis
bertiga.
PR dalam definisinya di katakan bahwa PR itu melekat pada manajemen.
Manajemen tidak dapat berjalan sebagaimana seharusnya tanpa PR. Manajemen
Sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari, apalagi dalam kehidupan masyarakat
modern seperti sekarang ini. Tidak ada kegiatan yang di lakukan dalam dan oleh
masyarakat yang tidak memerlukan manajemen. Dalam pengertian PR di nyatakan
bahwa PR akan sukses dalam fungsinya apabila mampu menciptakan, membangun,
dan mengembangkan relasi kita.
Kedudukan, peranan dan tugas Public Relations dalam sebuah organisasi
(perusahaan/pemerintahan), jelas sangatlah penting. Sehingga pelaksanaan
aktivitasnya harus di kemas seefektivitas mungkin. Dan ini di antaranya bisa di raih
dengan cara mempersiapkan dan mengaplikasikan program kerja public relations
dengan baik dan tepat. PR harus di posisikan secara langsung berdekatan dengan
manajemen. Hal ini sesuai dengan fungsi manajemen di dalam organisasi. PR harus
terletak pada lini garis staf manajemen puncak. Dengan begitu PR dapat
mengorganisasi seluruh kegiatan komunikasi organisasi baik secara internal

3
maupun eksternal. PR merupakan salah satu pendukung dalam mengatur organisasi
atau perusahaan. PR dalam kegiatannya merupakan profesi dalam melayani
publiknya, dan ikut menentukan tujuan organisasi atau perusahaan dengan
membuat rencana kerja, menciptakan strategi, melaksanakan rencana kerja, dan
menilai hasil kerja.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana hubungan kerjasama antara sekolah dan masyarakat


2. Seperti apakah bentuk kerjasama yang seharusnya terjalin antara sekolah dan
masyarakat
3. Apakah fungsi dan tujuan dari adanya kerjasama antara sekolah dan masyarakat

B. Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:


1. Untuk mengetahui pengertian hubungan sekolah dan masyarakat
2. Untuk mengetahui unsur-unsur hubungan sekolah dan masyarakat
3. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi hubungan sekolah dan masyarakat

4
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian hubungan sekolah dan masyarakat

Menurut Sunaengsih (2017:157), sekolah sebagai lembaga sosial yang


diselenggarakan dan di miliki oleh masyarakat, harus memenuhi kebutuhan
masyarakatnya. Sekolah mempunyai kewajiban secara ilegal dan moral untuk selalu
memberikan penerangan kepada masyarakat tentang tujuan-tujuan, program-
program, kebutuhan, dan keadaannya. Dan sebaliknya sekolah harus mengetahui
dengan jelas apa kebutuhan, harapan dan tuntutan masyarakatnya. Secara
etimologis “hubungan masyarakat” diterjemahkan dari perkataan bahasa Inggris
“public relation”, yang berarti hubungan sekolah dengan masyarakat Ialah sebagai
hubungan timbal balik antara suatu organisasi (sekolah) dengan masyarakatnya.
The British institusi of poblic relations (BIPR) mendefinisikan public relations
sebagai “upaya yang di rencanakan dan berkelanjutan yang disengaja untuk
membangun dan mempertahankan saling pengertian antara organisasi dan
publiknya.
Hubungan masyarakat adalah praktik profesional dan sub bidang komunikasi
dengan riset dan landasan teorinya. Hubungan masyarakat relatif masih muda
sebagai bidang akademik, namun setelah mengembangkan teori yang dapa
didefinisikan hanya dalam 25 tahun terakhir. Bidang hubungan masyarakat
berkembang menjadi bidang komunikasi terapan yang berbasis teoritis yang
memiliki potensi untuk menginformasikan beberapa bidang komunikasi/komunikasi
massa dan untuk menawarkan alat teoritis dan konseptual yang berguna dalam
komunikasi, resiko, dan politik, antara lain. Karena banyak pembaca yang tidak
akrab dengan teori dan penelitian relasi publik, artikel ini pertama kali mengulas dan
merangkum teori-teori yang terkait dengan teori dalam hubungan masyarakat,
kemudian mengkategorikan dan menjelaskan teoritis di lapangan. Artikel ini
menyimpulkan dengan menunjukkan bagaimana salah satu alat teoritis/konseptual
public relations, manajemen masalah, dapat di terapkan di semua bidang
komunikasi terapan.

5
Menurut Rahman (2016:119), hubungan sekolah dengan masyarakat
merupakan jalinan interaksi yang di upayakan oleh sekolah agar dapat di terima di
tengah-tengah masyarakat untuk mendapatkan aspirasi, dan simpati dari
masyarakat, serta mengupayakan terjadinya kerja sama atau secara khusus bagi
sekolah menjalin hubungan tersebut adalah untuk mensukseskan program-program
sekolah yang bersangkutan sehingga sekolah tersebut bisa tetap eksis.
Menurut Mulyasa (2014: 50) hubungan sekolah dan masyarakat pada
hakikatnya merupakan suatu sarana yang sangat berperan dalam membina dan
mengembangkan pertumbuhan pribadi peserta didik di sekolah. Dalam hal ini
sekolah sebagai sistem sosial merupakan bagian integral dari sistem sosial yang
lebih besar, yaitu masyarakat. Sekolah dan masyarakat memiliki hubungan yang
sangat erat dalam mencapai tujuan sekolah atau pendidikan secara efektif dan
efisien. Jika hubungan sekolah dengan masyarakat berjalan dengan baik, rasa
tanggung jawab dan partisipasi masyarakat untuk memajukan sekolah dan
masyarakat, masyarakat perlu mengetahui dan memiliki gambaran yang jelas
tentang sekolah yang bersangkutan.
Hubungan sekolah dan masyarakat (husemas) adalah suatu proses
komunikasi antara sekolah dan masyarakat tentang kebutuhan dan kegiatan
pendidikan serta mendorong minat dan kerja sama dalam peningkatan dan
pengembangan sekolah. Husemas ini merupakan usaha kooperatif untuk menjaga
dan mengembangkan saluran informasi dua arah yang efesien serta saling
pengertian antar sekolah, personel sekolah dan masyarakat.
Hubungan masyarakat sekolah mengacu pada penerapan PR dalam konteks
organisasi yang memiliki misi utama memberikan layanan pendidikan. Ini termasuk
lembaga publik dan swasta baik pada tingkat precllegiate dan clleguate. Sub
kategori terbesar dalam keluarga organisasi ini termasuk elemen publik dan sekolah
menengah. Sekolah-sekolah PR diperiksa di sini berkenan dengan makna, tujuan,
hambatan gigih, dan kepentingan saat ini (Kowalski, 2011:13).
Hubungan komunikasi sekolah itu sangat relevan dalam pengembangan
pendidikan dasar metropolis Azare negara bagian Bauchi. Hal ini jelas nyata karena
fakta bahwa masyarakat memberikan banyak hal kepada sekolah seperti tanah
untuk membangun sekolah, dana, fasilitas, supervisi, disiplin dan ruang kelas. Ini
sangat membantu dalam mempertahankan dan memperkuat hubungan komunitas
sekolah yang pada akhirnya mengarah pada pengembangan pendidikan dasar

6
metropolis Azare. Bahwa sekolah dasar metropolis Azare memiliki banyak sumber
yang mendorong hubungan komunitas sekolah membantu dalam pengembangan
pendidikan. Sumber daya seperti ruang kelas dan lain-lainnya memberikan
konsultasi dan klarifikasi yang di perlukan serta penyediaan informasi kepada
masyarakat selalu tersedia bagi orang-orang di sekitar. (Tata(2014:1).

2. Fungsi Dan Tujuan Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat

1. Fungsi hubungan sekolah dan masyarakat

Menurut Atiyah (2007:29) fungsi hubungan sekolah dengan


masyarakat bersifat melekat pada manajemen organisasi/lembaga, yaitu
bagaimana yang di wakilkan dengan publik, yang artinya peranan ini turut
menentukan sukses atau tidaknya misi, visi, dan tujuan bersama dari
organisasi/lembaga tersebut.
Menurut Qoiman (2018:199-200) menyatakan bahwa fungsi hubungan
sekolah dan masyarakat adalah sebagai berikut:
 Mengembangkan pengertian masyarakat tentang semua aspek
pelaksanaan program pendidikan di sekolah
 Untuk dapat menetapkan apa harapan-harapannya mengenai tujuan
pendidikan di sekolah dan bagaimana harapan para masyarakat
terhadap lembaga/sekolah.
 Untuk mendapatkan bantuan secukupnya dari para masyarakat
kepada lembaganya, baik material, finansial maupun moral.
 Menimbulkan rasa tanggung jawab yang lebih besar terhadap Kualitas
pendidikan.
 Mengikut sertakan masyarakat luas secara kooperatif dalam usaha
mengatasi persoalan pendidikan dan meningkatkan kerja sama Antara
sekolah dengan masyarakat.
 Memperkuat sebuah peningkatan serta tujuan kualitas hidup dan
penghidupan masyarakat.
 Meningkatkan gairah masyarakat untuk menjalin sebuah hubungan
dengan sekolah.

7
2. Tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat

Tujuan utama program hubungan sekolah dengan masyarakat dalam


suatu lembaga pendidikan adalah untuk membangun dan memelihara kerja
sama yang positif antara lembaga pendidikan dengan masyarakat yang
terkait. Pelaksanaan program humas diarahkan untuk membangun kegiatan
humas secara internal dan secara eksternal. Dengan demikian tujuan dari
program humas juga dapat di liat baik secara internal maupun eksternal.

3. Unsur-unsur Dan Jenis-jenis Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat

a. Unsur-unsur yang terlibat dalam hubungan sekolah dan masyarakat yaitu:


1. Sekolah
Sebagai pusat pendidikan formal, sekolah lahir dan berkembang dari
pemikiran efisiensi dan efektivitas pemberian pendidikan bagi masyarakat.
Artinya bahwa sekolah sebagai pusat pendidikan formal merupakan
perangkat masyarakat yang di serabi kewajiban memberikan pendidikan.
Sekolah merupakan lembaga sosial yang tumbuh dan berkembang untuk
masyarakat, karena itu segala bentuk dan tujuan sekolah harus diarahkan
kepada pembentukan corak pribadi dan kemampuan warga masyarakat
sesuai target atau sasaran pendidikan dalam masyarakat yang bersangkutan.
2. Orang tua murid
Hubungan sekolah dengan orang tua murid hendaknya di bawa ke
dalam hubungan yang konstruktif dengan program di sekolah. Karena itu,
hubungan antara keduanya hendaknya di bimbing ke arah positif, dan itu
adalah tugas kepala sekolah.
3. Murid dan guru
Murid merupakan unsur sekolah yang sangat penting, begitu juga guru
tanpa murid sekolah tidak akan ada. Murid berasal dari lingkungan
masyarakat, yaitu keluarga yang memperoleh ilmu pengetahuan dan
pendidikan dari persekolahan dengan perantara guru.

b. Jenis-jenis hubungan sekolah dengan masyarakat dapat di golongkan


menjadi tiga yaitu :

8
1. Hubungan Edukatif
Ialah hubungan kerja sama dalam hal mendidik murid, antar guru di
sekolah dan orang tua di dalam keluarga. Adanya hubungan ini di maksudkan
agar tidak terjadi perbedaan prinsip atau bahkan pertentangan yang dapat
mengakibatkan keraguan pendirian dan sikap pada diri anak.
2. Hubungan kultural
Ialah hubungan kerja sama antara sekolah dan masyarakat yang
memungkinkan adanya saling membina dan mengembangkan kebudayaan
masyarakat tempat sekolah itu berada. Untuk itu di perlukan hubungan kerja
sama antara kehidupan dalam masyarakat. Kegiatan kurikulum sekolah di
sesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan perkembangan Masyarakat.
3. Hubungan institusional
Ialah hubungan kerja sama antara sekolah dengan lembaga-lembaga
atau instansi lain, baik swasta maupun pemerintah, seperti hubungan kerja
sama antara sekolah satu dengan sekolah-sekolah lainnya. Kepala
pemerintah setempat ataupun perusahaan-perusahaan negara, yang
berkaitan dengan perbaikan dan perkembangan pendidikan pada umumnya.
Model tipe hubungan komunitas sekolah menggambarkan hubungan di mana
sekolah atau komunitas mendapat manfaat. Yaitu, sekolah atau komunitas
memberikan kontribusi dengan mengorbankan yang lain. Di sini anda memiliki
hubungan penerima donor di mana satu pihak menyumbang dan yang lain
menerima, tanpa memberikan imbalan apa pun. Ini bukan tipe hubungan
yang sehat karena hal itu tidak seimbang jadi dapat menghasilkan
perselisihan antara sekolah dan komunitas tuan rumah seperti yang biasa
terjadi di beberapa komunitas.

4. Prinsip-prinsip Hubungan sekolah dengan masyarakat

Program sekolah tentunya tidak dapat berjalan dengan lancar apabila tidak
mendapat dukungan masyarakat. Oleh karena itu pemimpin sekolah perlu terus
membina hubungan yang baik antara sekolah dan masyarakat. Sekolah perlu
banyak memberi informasi kepada masyarakat tentang problem-problem yang di
hadapi, agar Masyarakat mengetahui dan memahami masalah-masalah yang di
hadapi sekolah.

9
Beberapa prinsip yang perlu di perhatikan dan di pertimbangkan dalam
pelaksanaan hubungan sekolah dan masyarakat adalah sebagai berikut:
 Integrity
Prinsip ini mengandung makna bahwa semua kegiatan hubungan sekolah
dengan masyarakat harus terpadu, dalam arti apa yang di jelaskan, di
Sampaikan dan di suguhkan kepada masyarakat harus informasi yang
terpadu antara informasi kegiatan akademik maupun informasi kegiatan yang
bersifat non akademik. Hindarkan sejauh mungkin upaya menyembunyikan
( hidden activity) kegiatan yang telah, di jalankan oleh sekolah, untuk
menghindari salah persepsi serta kecurigaan terhadap sekolah. Biasanya
sering terjadi sekolah tidak menginformasikan atau menutupi sesuatu buang
sebenarnya menjadi masalah sekolah dan perlu bantuan atau dukungan dari
orang tua murid. Oleh sebab itu sekolah harus sedini mungkin mengantisipasi
dengan melengkapi informasi yang akurat dan data yang lengkap Sehingga
dapat di terima secara rasional oleh masyarakat. Hal ini sangat penting untuk
meningkatkan pengeluaran dan kepercayaan masyarakat terhadap sekolah
atau dengan kata lain transparansi sekolah sangat di perlukan, lebih dalam
era informasi dan abad informasi ini masyarakat akan semakin kritis dan
berani memberikan penilaian secara langsung tentang sekolah.

 Continuity

Prinsip ini berarti bahwa pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat


harus di lakukan secara terus-menerus. Jadi pelaksanaan hubungan sekolah
dengan masyarakat jangan hanya dilakukan secara insidental atau sewaktu-
waktu misalnya hanya sekali dalam satu tahun atau sekali dalam satu
semester/catur Wulan atau hanya di lakukan oleh sekolah pada saat akan
meminta bantuan keuangan kepada orang tua/masyarakat. Hal inilah yang
menyebabkan masyarakat selalu beranggapan bahwa apabila ada panggilan
sekolah untuk datang ke sekolah selalu di kaitkan dengan minta bantuan
uang. Akibatnya mereka cenderung untuk tidak datany atau sekedar
mewakilkan kepada orang lain untuk menghadiri undangan tersebut.

10
 Simplicity

Prinsip ini menghendaki agar dalam proses hubungan sekolah dengan


masyarakat yang di lakukan baik komunikasi personal maupun komunikasi
kelompok pihak pemberi informasi ( sekolah) dapat menyederhanakan
berbagai informasi yang di sajikan kepada masyarakat informasi yang di
sajikan kepada masyarakat melalui pertemuan langsung maupun melalui
media hendaknya di sajikan dalam bentuk sederhana sesuai dengan kondisi
dan karakteristik pendengar ( masyarakat setempat). Prinsip kesederhanaan
ini juga mengandung makna bahwa:
-informasi yang di sajikan di nyatakan dengan kata-kata yang penuh
persahabatan dan mudah di mengerti.
--penggunaan kata-kata yang jelas, di sukai oleh masyarakat atau akrab bagi
pendengar
-informasi yang di sajikan menggunakan pendekatan budaya setempat
 Coverage
Kegiatan pemberian informasi hendaknya menyeluruh dan mencakup semua
aspek faktor atau subtansi yang perlu di sampaikan dan diketahui oleh
masyarakat misalnya program ekstra kurikuler, kegiatan kurikuler, remedial
teaching dan lain-lain kegiatan. Prinsip ini juga mengandung makna bahwa
segala informasi hendaknya lengkap akurat dan up to date. Lengkap artinya
tidak satu pun informasi yang harus ditutupi atau di simpan padahal
masyarakat mempunyai hak untuk mengetahui keberadaan dan kemajuan
sekolah dimana anaknya belajar. Oleh sebab itu informasi kemajuan sekolah
kegagalan yang di hadapi sekolah seta prestasi yang dapat di capai sekolah
harus menginformasikan kepada masyarakat. Akurat artinya bahwa informasi
yang di berikan Memang tepat dan sesuai kebutuhan masyarakat dalam
kaitannya ini juga berarti bahwa informasi yang di berikan jangan di buat-buat
atau informasi yang obyektif. Sedangkan up to date berarti informasi yang di
berikan adalah informasi perkembangan ke kajian masalah dan prestasi
sekolah terakhir. Dengan demikian masyarakat dapat memberikan penilaian
sejauh mana sekolah dapat mencapai misi dan visi yang disusunya.

11
 Constructiveness

Program hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya konstruktif dalam


arti memberikan informasi yang konstruktif kepada masyarakat. Dengan
demikian masyarakat akan memberikan respon hal-hal positif tentang sekolah
serta mengerti dan memahami secara detail berbagai masalah yang di hadapi
sekolah. Apabila hal tersebut dapat mereka pahami akan merupakan salah
satu faktor yang dapat mendorong mereka untuk memberikan bantuan
kepada sekolah sesuai dengan permasalahan sekolah yang perlu mendapat
perhatian dan pemecahan bersama. Prinsip ini juga berarti dalam penyajian
informasi hendaknya obyektif tanpa emosi dan rekayasa termasuk dalam hal
ini memberitahukan kelemahan sekolah dalam memacu peningkatan mutu
pendidikan di sekolah. Prinsip ini juga berarti bahwa informasi yang disajikan
kepada khalayak sasaran harus dapat membangun kemauan dan
merangsang untuk berpikir bagi penerima informasi.

 Adaptability

Program hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya disesuaikan


dengan keadaan di dalam lingkungan masyarakat tersebut. Penyesuaian
dalam hal ini termasuk penyesuaian terhadap aktivitas, kebiasaan, budaya
dan bahan informasi yang ada dan berlaku di dalam kehidupan masyarakat.
Bahkan pelaksanaan kegiatan hubungan dengan masyarakat harus di
sesuaikan dengan kondisi masyarakat. Misalnya masyarakat di daerah
pertanian yang setiap pagi bekerja di sawah, dan tidak mungkin sekolah
mengadakan kunjungan pada pagi hari.

5. Teknik-teknik Hubungan masyarakat

Ada sejumlah teknik yang dapat di terapkan lembaga pendidikan teknik tersebut
dapat di kelompokan sebagai berikut:
 Teknik tertulis
Hubungan antar sekolah dan masyarakat dapat di lakukan secara tertulis, cara
tertulis dapat di gunakan meliputi:
- Buku kecil pada permulaan tahun ajaran

12
Buku kecil pada permulaan pada tahun ajaran ini isinya dijelaskan tentang
tata tertib syarat-syarat masuk hari-hari libur dan hari hari efektif kemudian buku
kecil ini dibagikan kepada orang tua murid hal ini biasanya dilaksanakan di taman
kanak-kanak TK.
- Pamflet
pamflet merupakan selebaran yang biasanya berisi tentang sejarah lembaga
pendidikan tersebut, staf pengajar, fasilitas yang tersedia dan kegiatan belajar
pamflet ini selain dibagikan ke wali murid juga bisa disebarkan kepada masyarakat
umum, selain untuk menumbuhkan pengertian masyarakat juga sekaligus untuk
promosi lembaga.
- Berita kegiatan murid
Berita ini dapat dibuat sesederhana mungkin pada selembaran kertas yang
berisi informasi singkat tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah atau
pesantren. dengan membacanya orang tua murid dapat mengetahui apa yang terjadi
di lembaga pendidikan tersebut, khususnya kegiatan yang dilakukan oleh murid.
- Buku kecil tentang cara membimbing anak
Dalam rangka menciptakan hubungan yang harmonis dengan orang tua,
kepala sekolah atau guru dapat membuat sebuah buku kecil yang sederhana yang
berisi tentang cara membimbing anak yang efektif, kemudian buku tersebut
diberikan kepada orang tua murid.
 teknik lisan hubungan sekolah dengan masyarakat dapat dilakukan secara lisan
meliputi:
- kunjungan rumah
Dalam rangka mengadakan hubungan dengan masyarakat, pihak sekolah
dapat mengadakan kunjungan ke rumah wali murid, warga ataupun tokoh
masyarakat. Melalui kunjungan rumah ini guru akan mengetahui masalah anak di
rumahnya. Apabila setiap anak diketahui problemnya secara totalitas maka program
pendidikan akan lebih mudah direncanakan untuk sesuai dengan minatnya.
- panggilan orang tua
Selain mengadakan kunjungan ke rumah pihak sekolah sesekali juga
memanggil orang tua murid datang ke sekolah setelah datang mereka diberi
penjelasan tentang perkembangan pendidikan di lembaga.
 Teknik peragaan teknik hubungan sekolah dengan masyarakat dapat dilakukan
dengan menggunakan teknik peragaan yang meliputi:

13
- Kunjungan ke sekolah
Kunjungan orang tua murid ke sekolah pada saat pelajaran berlangsung yang
dimaksudkan agar para orang tua murid beri kesempatan melihat anak-anaknya
pada waktu mengikuti pelajaran kunjungan ke sekolah ini dapat dilaksanakan suatu
waktu sehingga mereka dapat melihat kewajaran yang terjadi di sekolah tersebut.
- Open house
Open house merupakan suatu metode mempersilahkan masyarakat yang
berminat untuk meninjau sekolah serta mengobservasi kegiatan dan hasil kerja
murid dan guru yang diadakan pada waktu yang telah terjatuh pada saat itulah
masyarakat dapat melihat secara langsung proses pembelajaran yang berlangsung
di sekolah itu dari gambaran ini masyarakat dapat memberikan penilaian atas
pelaksanaan pendidikan di sekolah tersebut.
 Teknik elektronik teknik hubungan sekolah dengan masyarakat dapat dilakukan
dengan menggunakan media elektronik yang meliputi:
- Melalui radio dan televisi
Radio dan televisi memiliki daya yang kuat untuk menyebarkan pengaruh
melalui informasi yang disiarkannya. Radio dan televisi sangat cepat sekali
membentuk “public opinion” yang sangat dibutuhkan dalam program hubungan
sekolah dengan masyarakat ini melalui radio dan televisi, masyarakat akan lebih
mengenal situasi yang dan perkembangan sekolah serta dapat menyampaikan
berita berita dan pengumuman pengumuman yang berkaitan dengan
penyelenggaraan Pendidikan termasuk Apabila ada permohonan sumbangan dari
pihak sekolah hal ini untuk menghindari tipuan yang sering dilakukan oleh anak
kepada orang tua bahwa anak minta uang iuran yang sebenarnya tidak ditarik atau
tagih oleh sekolah.
- Laporan tahunan
laporan tahunan disusun oleh kepala sekolah untuk diberikan kepada pemilik
sekolah atau kepada Kantor Kementerian Pendidikan atau kepada atasannya
langsung kepala sekolah dapat menugaskan kepada stafnya atau langsung dia
sendiri yang memberikan informasi tersebut yang berkenaan dengan isi laporan
tahunannya isi laporan tahunan tersebut antara lain mencakup kegiatan yang telah
dilakukan kurikulum sonalia anggaran dan situasi murid.

14
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa:


1. Hubungan sekolah dan masyarakat merupakan jalinan interaksi yang di
upayakan oleh sekolah agar dapat diterima di tengah-tengah masyarakat
untuk mendapatkan aspirasi, simpati dari masyarakat
2. Fungsi dan tugas pokok hubungan sekolah dan masyarakat adalah menarik
simpati masyarakat umumnya serta publik khususnya, sehingga dapat
meningkatkan pendidikan di lingkungannya
3. Prinsip-prinsip Hubungan sekolah dan masyarakat ada 6, yaitu: integriry,
continuity, slimplicity, coverage, constructiveness, dan adaptability.
4. Jenis-jenis Hubungan sekolah dan masyarakat yaitu, hungan edukatif, kultural
dan i institusional.
5. Teknik-teknik hubungan sekolah dan masyarakat yaitu, teknik lisan, tulisan,
elektronik dan peragaan.

Saran

Penulis menyadari bahwa masih jauh dari kata sempurna. Kedepannya


penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang materi di atas
dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan tentunya dapat
dipertanggungjawabkan. Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan
juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dan bahasa makalah yang telah
dijelaskan.

15
Daftar Pustaka

Atiyah Oemi ,2007. Profesionalisme Kehumasan. Komunika Majalah Ilmiah


Komunikasi dalam pembangunan. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. ISSN
0126-2491. Vo  l.10 No,1
Sunaengsih, Cucun, dkk. 2011. Pengelolaan Pendidikan. Sumedang: UPI
Sumedang Press.
Darmadi, 2018. Membangun Paradigma Baru Kinerja Guru.Lampung Tengah:
Guepedia
Duru dan Uremadu, 2017. School and Community Relations in Nigeria: an
Exploratory Review of Literature Approach. International Journal of
Economics,Business and Management Research. Vol. 1, No. 04; 2017 ISSN: 2456-
7760.
Harini Ira Nur, 2014. Manajemen hubungan masyarakat dalam upaya peningkatan
pencitraan sekolah (studi kasus di smp al hikmah surabaya). Jurnal Inspirasi
Manajemen Pendidikan. Vol. 4 No. 4.
Hermino,Agustinus, 2013.Asesmen Kebutuhan Organisasi Persekolahan.Jakarta:
PT.Gramedia.
Kompri, 2017.Standardisasi Kompetensi Kepala Sekolah. Jakarta: Kencana
Kowalski, theodore J, 2011. Publics Relations in schools. Taipe : University Of
Daston.
Marzano Robert J, 2003. What Works in Schools: Translating Research Into Action.
Amerika:United States
Maskur, 2015. Manajemen Humas Pendidikan Islam,Teori dan Aplikasi. Yogyakarta :
Deepublish
Mulyasa, E,  2014. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Musanna, 2017. Indiigenisasi pendidikan : rasionalitas revitalisasi praksis pendidikan
Ki Hajar Dewantara. Jurnal pendidikan dan kebudayaan, Vol.2 No1.
Nizar, Samsul dan Zainal Efendi Hasibuan.2018. Pendidik ideal. Depok :
Prenadamedia group.
Ofule, Chirstine I, 2006. Principals and practice of public Relation.Victoria island :
university of Nigeria.

16
Pratiwi, Heppy Atma, Peranan Humas dalam membentuk citra positif perguruan
tinggi. Vol. 2. No. 1 tahun 2011. Hal : 60).
Qoimah, 2018. Membangun pelayanan publik yang prima: strategi manajemen
humas dalam penyampaian program unggulan di lembaga pendidikan. Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam, Vol. I, No.2. E-ISSN 2614-4018
Rahmad, Abdullah, 2016. Manajemen Humas Sekolah. Yogyakarta : Media Akademi
Rosmalah, 2016.Hakikat Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah. Jurnal
Publikasi Pendidikan.Volume VI Nomor 1 Januari 2016. ISSN 2088-2092
Sa’ad, Tata Umar dan Abdullahi M,  Sadiq. 2004. The Relevance of School
Community Relationship on the Development of Primary Education in Azare
Metropolis of Bauchi State, Nigeria. IOSR Journal of Research & Method in
Education (IOSR-JRME). E-ISSN: 2320–7388,p-ISSN: 2320–737X Volume 4, Issue
6 Ver. II
Sri Sundari dan Sholikin,  Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat Terhadap
Peningkatan Prilaku Peserta Didik Di SMP Negeri I Bangilan . Jurnal Ilmiah
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Taylor,M and Carl H, 2004 Botan.public relations:state of the field. Journal of
communication.VOL. 4 . ISSN:0021-9916.
Umar, munirwan, 2016 Manajemen hubungan sekolah masyarakat dalam
pendidikan. Jurnal edukasi. Vol. 2. No. 1. Tahun 2016. Hal : 24.
Wati, Efni, 2015. Manajemen Hubungan Sekolah Dan Masyarakat. Jurnal Manajer
Pendidikan. Vol. 9. No. 5. Tahun 2015. Hal: 661-662.
Zainal, Rivai veitzhal,dkk. 2017. Islamic Quality Education. Management.Jakarta:
PT.Gramedia Building.

17

Anda mungkin juga menyukai