Dosen Pembimbing
Dr. Afriza, S.Ag., M.Pd.
Mata kuliah
Manajemen Humas Pendidikan
Oleh:
KELOMPOK VI
ASTRI FATRIZA
11810323152
SUKMA RAHIM
11810323416
KELAS: AP5C
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Public Relation atau hubungan masyarakat merupakan suatu profesi yang
dimana fungsinya dapat diterapkan dalam organisasi pemerintah maupun
swasta. Dalam sebuah penelitian Sholeh tahun 2017 telah disebutkan
bahwasanya; disarankan agar suatu lembaga pendidikan untuk menjalin
hubungan ataupun kerjasama dengan lingkungan dan masyarakat yang ada
di sekitar sekolah. Sesuai dengan konsep tersebut, pendidikan itu masalah
tanggung jawab bersama antara pemerintah, orang tua dan masyarakat, serta
stakeholder dalam sekolah.
Peristiwa yang ada dalam lembaga pendidikan menggambarkan bahwa
hubungan masyarakat rata-rata hanya berjalan sebagai bumbu pelengkap
saja. Terkadang unit humas yang ada di lembaga pendidikan ataupun
organisasi lainnya hanya dipandang sebelah mata seperti pengantar surat
kepada wali murid hingga guru atau lembaga lainnya yang bersangkutan.
Sedangkan secara struktural humas merupakan bagian dari suatu organisasi
yang menyelenggarakan komunikasi timbal balik antara suatu lembaga
kepada pihak yang lain yang bersangkutan dengan bertujuan menciptakan
hubungan saling pengertian dan dukungan agar terciptanya tujuan,
kebijakan dan tindakan lembaga tersebut.
Dengan kata lain, public relation berfungsi untuk menumbuhkan
hubungan baik antara segenap komponen pada suatu lembaga dalam
rangka memberikan pengertian, menumbuhkan dan mengembangkan
pengertian dan kemasan baik publiknya, serta memperoleh opini publik
yang menguntungkan atau untuk menciptakan kerja sama berdasarkan
hubungan yang baik dengan publik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka dapat diperoleh
suatu rumusan masalah, yaitu:
1
1. Siapa saja pelaksana fungsi humas?
2. Apa saja tugas-tugas pelaksana humas pendidikan?
3. bagaimana etika kehumasan dalam pendidikan?
C. Tujuan Masalah
Dari rumusan masalah di atas dapat diuraikan tujuan makalah ini,
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui siapa saja pelaksana fungsi humas
2. Untuk mengetahui apa saja tugas-tugas pelaksana humas pendidikan
3. Untuk mengetahui etika kehumasan dalam pendidikan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Adapun tugas dan kewajban utama hubungan masyarakat dalam lembaga
pendidikan adalah:3
1. Menyampaikan pesan, informasi dari lembaga pendidikan secara lisan,
tulis atau visual kepada publiknya, sehingga masyarakat memperoleh
pengertian yang benar, tepat mengenai kondisi lembaga pendidikan,
tugas dan kegiatannya.
2. Melakukan studi dan analisis atas tanggapan public terhadap
kebijaksanaan dan tindakan lembaga pendidikan
3. Menyampaikan fakta-fakta dan pendapat kepada para pelaksana tugas
guna membantu mereka dalam memberikan pelayanan yang
mengesankan publik.
3
Juhji, dkk, Manajemen Humas pada Lembaga Pendidikan, Bandung: Widina Bhakti
Persada Bandung, 2020, hal. 44
4
Ibid. hal.45
4
dengan pihak luar, yang ternyata menumbuhkan harapan atau
penyempurnaan policy atau kegiatan yang telah dilakukan oleh
organisasi.
Berdasarkan pendapat di atas dapat dimaknai humas memiliki kewajiban
untuk selalu mengetahui latar belakang dari suatu kebijakan dan keputusan
yang diambil oleh pihak pimpinan. Bagian humas dituntut memiliki
kemampuan dalam mengamati dan menganalisa persoalan, berkepribadian
menarik dan mampu mempengaruhi pendapat umum, menjalin kerjasama dan
dapat dipercaya serta bisa menjalin hubungan baik dengan pihak lain sebagai
konsumen dan semua stakeholder lembaga pendidikan.
C. Etika Kehumasan
Humas sebagai bagian unit pekerjaan dalam suatu organisasi atau instansi
memiliki etika atau kode etik profesi yang telah disepakati bersama oleh
kumpulan asosiasi Public Relations. Profesi berasal dari kata profesus yang
artinya pekerjaan yang dihubungkan dengan sumpah janji yang bersifat
religius. Definisi dari profesi merupakan keterampilan atau keahlian
seseorang diterapkan dalam pekerjaannya yang diperoleh dari pendidikan dan
pengalaman secara terus dan berkesinambungan. Sedangkan etika berasal dari
kata ethos yang berarti watak, adat kebiasaan, serta cara hidup yang baik
untuk menghindari tindakan buruk. Jika digabungkan etika profesi
merupakan perilaku atau perbuatan seseorang dalam profesi/pekerjaan yang
dipegangnya yang dapat menimbulkan penilaian baik atau buruk dari pihak
lainnya.5
Etika menjadi sangat penting dan salah satu faktor penentu meraih
keberhasilan dan kemajuan dari manajemen humas di organisasi dalam
membangun kerjasama dengan pihak lain. Etika profesi sebagai refleksi
bentuk perilaku, moral dan tanggung jawab yang baik serta aspek hukum
yang mengatur peran dan fungsi humas.6
5
Nurtanio Agus dan Rahmaniah,Op.Cit. hal. 37
6
Ahmad Syarifi H, “Menggagas Kerangka Kerja Manajemen Humas Dalam Tinjauan
Aksiologi Pada Lembaga Pendidikan” Jurnal Manajemen Pendidikan Islam. Vol 3. No 2, 2019,
hal. 105.
5
Humas yang etis menurut International Public Relations Associations
Code of Conduct:
1. Memiliki integritas pribadi dan profesional.
a. Terpeliharanya standar moral dan reputasi yang baik.
b. Ketaatan pada kode etik.
2. Menjaga perilaku terhadap klien atau pimpinan lembaga dengan
menunjukkan:
a. Sikap jujur serta adil.
b. Tidak mewakili kepentingan berlawanan.
c. Menjaga kepercayaan.
d. Tidak merendahkan martabat pihak klien/lembaga.
e. Tidak menerima imbalan yang tidak jelas.
3. Menjaga perilaku terhadap publik dan media dengan indikator:
a. Memperhatikan kepentingan publik dan menghormati martabat
publik.
b. Tidak merusak integritas media massa.
c. Tidak menyebarkan informasi hoax/palsu yang menyesatkan publik.
d. Memberikan gambaran yang seimbang dan terpercaya terhadap
kepentingan organisasinya.
e. Tidak memanfaatkan organisasi untuk kepentingan pribadi.
4. Menjaga perilaku terhadap rekan seprofesi dengan cara:
a. Memelihara nama baik rekan.
b. Tidak berupaya menjegal rekan.
c. Bekerjasama dengan rekan.7
Melalui pemahaman etika humas tersebut sangat diharapkan untuk para
anggota profesional dibidang humas memiliki kualifikasi kemampuan
tertentu seperti: kemampuan kesadaran etis (ethical sensibility), kemampuan
berpikir secara etis (ethical reasoning), kemampuan berpelilaku secara etis
(ethical conduct), dan kemampuan untuk kepemimpinan yang etis (ethical
leadership).8
7
Nurtanio Agus dan Rahmaniah, Op.Cit., h. 39.
8
Ahmad Syarifi H, Op.Cit., h. 106.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sejatinya semua warga lembaga pendidikan mengemban misi humas,
karena setiap warga lembaga menyandang nama lembaga. Untuk itu
semua warga sekolah/lembaga pendidikan wajib menjaga nama baik
lembaga.
2. Tugas dan kewajban utama hubungan masyarakat dalam lembaga
pendidikan adalah:
a. Menyampaikan pesan, informasi dari lembaga pendidikan secara
lisan, tulis atau visual kepada publiknya, sehingga masyarakat
memperoleh pengertian yang benar, tepat mengenai kondisi lembaga
pendidikan, tugas dan kegiatannya.
b. Melakukan studi dan analisis atas tanggapan public terhadap
kebijaksanaan dan tindakan lembaga pendidikan
c. Menyampaikan fakta-fakta dan pendapat kepada para pelaksana
tugas guna membantu mereka dalam memberikan pelayanan yang
mengesankan publik.
3. Humas yang etis menurut International Public Relations Associations
Code of Conduct:
a. Memiliki integritas pribadi dan profesional.
b. Menjaga perilaku terhadap klien atau pimpinan lembaga
c. Menjaga perilaku terhadap publik dan media
d. Menjaga perilaku terhadap rekan seprofesi
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dalam menjalankan dan mengetik pembahasan
makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang dapat di
pertanggungjawabkan.
7
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Nurtanio dan Rahmania Utari. 2017. Humas Pendidikan, Yogyakarta: UNY
Juhji, dkk. 2020. Manajemen Humas pada Lembaga Pendidikan. Bandung:
Widina Bhakti Persada Bandung
Ahmad Syarifi, H. 2019. “Menggagas Kerangka Kerja Manajemen Humas
Dalam Tinjauan Aksiologi Pada Lembaga Pendidikan” Jurnal Manajemen
Pendidikan Islam. 3(2) h. 97-108