Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

MANAJEMEN HUBUNGAN MASYARAKAT

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata kuliah : Manajemen Pendidikan

Yang dibina oleh Ibu Maya Kartika Sari, S.Pd., M.Pd

Disusun oleh :

1. Ika Pratiwi (2002101079)


2. Arinda Eka Putri (2002101089)
3. Lusi Dhea Agustin (2002101095)
4. Berliana Antika Putri (2002101103)

KELAS C

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS PGRI MADIUN

2020/2021
KATA PENGENATAR

Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Manajemen HUMAS”

ini tepat pada waktunya.

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Manajemen Pendidikan. Makalah ini dibuat untuk memperdalam pemahaman tentang

implementasi kepemimpinan yang ada dilingkungan pendidikan dengan baik dan benar. Kami

mengucapkan terimakasih kepada Ibu Maya Kartika Sari, S.Pd., M.Pd. selaku dosen matakuliah

Manajemen Pendidikan yang telah memberikan bimbingan dab dorongan sehingga kami dapat

menambah pengetahuan dan wawasan.

Penulis menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan dalam menyusun

makalah ini. Demikian semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan para pembaca pada

umumnya. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang membangun.

Madiun, 1 April 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................ii

DAFTAR ISI..............................................................................................................iii

BAB I (Pendahuluan)

A. Latar belakang................................................................................................1

B. Rumusan masalah..........................................................................................3

C. Tujuan penulisan makalah.............................................................................3

BAB II (Pembahasan)

A. Pengertian manajemen humas.......................................................................5

B. Tujuan manajemen humas.............................................................................7

C. Manfaat manajemen humas...........................................................................8

D. Prinsip manajemen humas.............................................................................9

E. Tugas humas.................................................................................................13

F. Fungsi humas................................................................................................14

G. Peran humas sekolah.....................................................................................16

H. Syarat menjadi humas professional..............................................................19

I. Penggolongan kegiatan humas......................................................................21

J. Anggota humas dan perannya.......................................................................22

BAB III (Penutup)

A. Kesimpulan ..................................................................................................26

B. Saran.............................................................................................................26

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................27

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengetahuan, keterampilan, pendidikan merupakan unsur dasar yang menentukan

kecekatan seseorang berpikir tentang dirinya dan lingkungannya. Seseorang yang mampu

mengubah dirinya menjadi lebih baik diharapkan mampu mengubah keluarganya, kelak

mengubah daerahnya dan kemudian mengubah negaranya serta mengubah dunia dimana dia

hidup. Lembaga pendidikan memiliki peran yang sangat strategis sebagai bagian dari upaya

mencapai tujuan pendidikan nasional, selanjutnya yang menjadi salah kunci sukses sebuah

lembaga pendidikan berhasil menjalankan tugas dan perannya adalah terdapatnya

kemampuan lembaga pendidikan dalam membina hubungan baik antara lembaga pendidikan

dengan lingkungan atau masyarakatnya. Sekolah sebagai salah satu satuan pendidikan

memiliki peran yang sangat strategis sebagai bagian dari upaya mencapai tujuan pendidikan

nasional, adapun salah faktor yang mampu mendukung kesuksesan sebuah satuan pendidikan

dalam menjalankan perannya adalah kemampuan sekolah dalam membina hubungan baik

dengan lingkungan masyarakat yang semakin dinamis. Oleh karena itu, Sekolah yang tidak

dapat memanfaatkan bidang hubungan masyarakat dalam pengembangan pendidikannya

akan tertinggal karena tidak dapat menyerap dan menyebarkan informasi.

Hubungan sekolah dan masyarakat yang substasinya sebagai sarana komunikasi two way

troffic communication adalah sebagai upaya kedua belah pihak untuk memperhatikan dan

mengelola sekolah secara sinergi untuk kelancaran proses pendidikan dan menunjang prestasi

iv
siswa dalam hubungan komunikasi yang baik. Sekolah sebagai bagian dari sebuah

masyarakat menjadi salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dengan lingkungan

sekitarnya maka pengaturan sekokah harus melibatkan masyarakat dan mengikuti kebutuhan

masyarakat baik dilihat dari hubungannya dengan lembaga pendidikan lain maupun dengan

program-program masyarakat yang dijalankan. Dengan demikian untuk menjembatani kedua

pihak yang saling memerlukan dan saling menunjang keberhasilan Pendidikan tersebut, maka

peranan bidang hubungan masyarakat di sekolah perlu dikelola dengan baik, professional,

efektif dan efisien demi tercapainya tujuan.

Hubungan masyarakat atau yang lebih dikenal dengan sebutan humas memiliki peran yang

penting dalam sebuah lembaga pendidikan atau sekolah Keberadaannya menjadi trend dalam

dunia manajemen di Indonesia, ditandai dengan dibentuknya divisi humas baik dalam

perusahan profit maupun non profit. Demikian juga dalam dunia pendidikan dikenal wakil

kepala sekolah bidang humas. Keberadaannya sangat penting karena ia sebagai penghubung

bagi sekolah dengan masyarakat dalam memperkenalkan sekolah seperti memperkenalkan

program-program ungulan yang akan dicapai, mempromosikan sekolah kepada para

pengguna (masyarakat), menunjukkan keberhasilan peserta didik kepada khalayak ramai

khususnya pada orang tua peserta didik.

Peranan humas sekolah di era revolusi industri 4.0 saat ini sudah menjadi bagian yang

tidak dapat dipisahkan dari pengelolaan lembaga pendidikan (sekolah) yang bermutu

Munculnya sekolah-sekolah baru di sebuah lingkungan masya-rakat tentunya menjadi

tantangan baru dalam mempromosikannya baik di masyarakat sekitar maupun luar Hal ini

juga sekaligus menjadi ancaman bagi sekolah-sekolah lama yang berlokasi tidak jauh dari

sekolah baru. DI sinilah humas sekolah dituntut berperan secara profesional bagaimana

v
humas sekolah mampu dalam teknis maupun pengelolaan humas. Secara teknis, humas

sekolah mewakili seni kehumasan seperti menulis, mengambil gambar, mengedite,

memberikan komentar, membuat event khusus, melakukan kontak telepon dengan media,

dan menangani produksi komunikasi. Seni kehumasan ini diperlukan bagi seseorang yang

diberikan tanggungjawab untuk mengelolanya agar pesan komunikasi yang disampaikan

benar-benar dapat diketahui dan dipahami oleh masyarakat atau pun orang tua peserta didik

sehingga mendapatkan citra positif dari masyarakat.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksudkan dengan Hubungan Masyarakat?

2. Apa tujuan dari adanya manajemen Hubungan Masyarakat?

3. Apa manfaat dari adanya manajemen hubungan masyarakat ?

4. Apa saja prinsip prinsip Hubungan Masyarakat?

5. Apa saja tugas dari Hubungan Masyarakat ?

6. Apa fungsi dari Hubungan Masyarakat ?

7. Apa sajakah peran dari Hubungan Masyarakat ?

8. Bagaimana syarat menjadi anggota Humas yang professional ?

9. Apa saja kegiatan Humas di sekolah ?

10. Siapa sajakah anggota dari Humas di sekolah dan apa perananya

C. Tujuan Penulisan Makalah

● Mengetahui pengertian Manajemen Hubungan Masyarakat

● Dapat menambah informasi mengenai tujuan, mamfaat, dan prinsip dari adanya

Humas

vi
● Dapat menambah pengetahuan terkait tugas dari Humas dan Fungsi diadakannya

Humas.

● Dapat menambah wawasan kita tentang peran dari Manajemen Hubungan

Masyarakat.

● Mengetahui beberapa kegiatan humas disekolah baik internal maupun eksternal.

● Mengetahui tentang syarat untuk menjadi anggota Humas yang professional

● Menambah wawasan kita terkait personil humas dan perananya.

vii
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Humas

Secara etimologi, manajemen humas berasal dari kata to manage yang berarti mengelola

atau mengatur. Secara terminology adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-

tndakan peerencanaan, pengorganisasian, san penegndalian yang dilakukan untuk menentukan

serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan daya manusia dan

sumber-sumber lainnya.

Sedangkan, Humas dapat diartikan sebagai suatu kegiatan usaha yang terencana untuk

menjalin dan membina saling pengertian di antara organisasi dan dukungan masyarakat melalui

komunikasi dan sarana lain (media massa) untuk mencapai kemanfaatan dan kesepakatan

bersama.

Menurut Soomoes dalam Assumpta mengartikan humas (Public relations) adalah:

a) Merupakan proses interaksi

b) Sebagai fungsi manajemen

c) Merupakan aktivitas di berbagai bidang ilmu

d) Merupakan profesi professional dalam bidangnya

viii
e) Merupakan penggabungan berbagai disiplin ilmu

Berdasarkan definisi tersebut, pengertian humas secara umum dapat diartikan sebagai

fungsi manajemen yang khas antara pendidikan dengan public internal (dosen, guru, karyawan

dan mahasiswa/siswi), dan public eksternal (orang tua mahasiswa/ orang tua siswa, masyarakat

dan istitusi luar).

Sedangkan menurut Ruslan, manajemen humas adalah suatu proses dalam menangani

perencanaan, pengorganisasian, mengkomunikasikan serta pengkoordinasian yang secara serius

dan rasional dalam upaya pencapaian tujuan bersama dari organisasi atau lembaga yang

diwakilinya.

Menurut Wahjosumidjo, manajemen humas adalah suatu proses pengembangan

hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat yang bertujuan memungkinkan orangtua dan

warga wilayah berpartisipasi aktif dan penuh arti di dalam kegiatan pendidikan di sekolah.

Dari beberapa definisi di atas, bahwa manajemen humas difungsikan untuk mendukung

dan memelihara jalur bersama bagi komunikasi, pengertian, penerimaan, dan kerjasama antara

organisasi dengan publiknya. Hubungan masyarakat dapat didefinisikan sebagai komunikasi dua

arah secara timbal balik antara organisasi dengan publik dalam rangka mendukung fungsi dan

tujuan manajemen dengan meningkatkan pembinaan kerjasama dan memenuhi kepentingan

bersama. Jadi hubungan masyarakat pada prinsipnya merupakan kegiatan komunikasi antara

organisasi dengan masyarakat dalam arti luas.

ix
B. Tujuan Manajemen Humas

Secara umum hubungan sekolah dan masyarakat memeiliki tujuan yang hendak dicapai

yakni berupa peningkatan mutu pendidikan, sehingga pada gilirannya masyarakat akan

merasakan dampak langsung dari kemajuan tersebut. Adapun tujuan yang lebih kongkrit

hubungan antara sekolah dan masyarakat antara lain:

a. Guna meningkatkan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan peserta didik.

b. Berperan dalam memahami kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang sekaligus menjadi

desakan yang dirasakan saat kini.

c. Berguna dalam mengembangkan program-program sekolah kearah yang lebih maju dan

lebih membumi agar dapat dirasakan langsung oleh masyarakat sebagai pengguna jasa

pendidikan.

Untuk membantu pemahaman tentang makna dari hubungan sekolah dan masyarakat,

maka Oteng (Administrasi dan Supervisi Pendidikan) mengungkapkan bahwa hubungan sekolah

dan masyarakat memiliki tujuan dalam:

a. mengembangkan pemahman tentang maksud dan saran-saran dari sekolah,

b. menilai program sekolah dengan kata-kata kebutuhan-kebutuhan terpenuhi

c. mempersatukan orang tua, murid serta guru-guru dalam memenuhi kebutuhan

perkembangan peserta didik

d. mengembangkan kesadaran akan pentingnya pendidikan sekloah dalam era

pembangunan

e. membangun dan memelihara kepercayaan terhadap sekolah

x
f. memberitahu masyarakat tentang pekerjaan sekolah dan

g. mengerahkan bantuan dan dukungan bagi pemeliharaan dan peningkatan program

sekolah

C. Manfaat manajemen Humas

Dari beberapa uraian peran dan fungsi humas sekolah di atas, setidaknya terdapat 7 (tujuh

manfaat dari humas sekolah. Ketujuh tujuan humas sekolah diuraikan berikut ini.

1. Meningkatkan kerjasama antar warga sekolah (pendidik dan peserta didik) seperti

mengadakan lomba 17 agustusan, membentuk kantin sehat, dan mengadakan kegiatan

sapu bersih (memberikan lingkungan kelas, jalan sekitar, kerjabakti membersihkan

saluran air, dan lain sebagainya).

2. Meningkatkan kerjasama antar sekolah dengan masyarakat sekitar sehingga masyarakat

merasa memiliki dan bertanggungjawab atas keberadaan sekolah di lingku-ngannya.

3. Meningkatkan kerjasama dengan tokoh-tokoh masyarakat dan komite sekolah sehingga

bersama-sama berperan aktif dalam mewujudkan sekolah yang berkualitas, bermartabat,

dan bermutu.

4. Menjalin kerjasama dengan para alumni yang sudah berhasil meniti karir di dunia kerja.

5. Menjaga keharmonisan hubungan dengan masyarakat sekitar sehingga keamanan sekolah

dapat terpelihara secara baik.

6. Meningkatkan dan menumbuh kembangkan jiwa persau daraan persatuan, dan

kebangsaan.

7. Menjalin kerjasama dengan media cetak sep.erti Koran, majalah, booklets, brosur,

pamphlets, atau pun bulletin sekolah guna mempublikasikan kemajuan dan

xi
ketercapaian.program-program sekolah agar diketahui masyarakat. Selain media cetak,

publikasi juga bisa dilakukan melalui media online seperti website, facebook, Whatsapp

Group, Instagram, dan media sosial online lainnya.

D. Prinsip Manajemen Humas

Prinsip yang mesti ditegakkan dalam penyelenggaraan kegiatan humaspada lembaga

pendidikan, yaitu :

a. keterpadanan

Prinsip ini mengandung makna bahwa semua kegiatan hubungan sekolah

dengan masyarakat harus terpadu, dalam arti apa yang dijelaskan, disampaikan

dan disuguhkan kepada masyarakatharus informasi yang terpadu antara

informasi kegiatan akademik maupun informasi kegiatan yang bersifat non

akademik. Biasanya sering terjadi sekolah tidak menginformasikan atau menutupi

sesuatuyang sebenarnya menjadi masalah sekolah dan perlu bantuan ataudukungan

orang tua murid.

Oleh sebab itu sekolah harus sedini mungkin mengantisipasi

kemungkinan adanya salah persepsi, salah interpretasi tentang informasi yang

disajikan dengan melengkapi informasi yang akurat dan data yang lengkap,

sehingga dapat diterima secara rasional oleh masyarakat. Hal ini sangat penting untuk

meningkatkan penilaian dan kepercayaan masyarakat atau orang tua murid terhadap

sekolah, atau dengan kata lain transparansi sekolah sangat diperlukan, lebih-

lebihdalam era reformasi dan abad informasi ini, masyarakat akan semakinkritis dan

berani memberikan penilaian secara langsung tentangsekolah.

xii
b. Berkelanjutan

Prinsip ini berarti bahwa pelaksanaan hubungan sekolahdengan

masyarakat, harus dilakukan secara terus menerus. Jadipelaksanaan hubungan

sekolah dengan masyarakat tidak hanyadilakukan secara insedental atau

sewaktu-waktu, misalnya satu kalidalam satu tahun atau sekali dalam satu semester,

hanya dilakukanoleh sekolah pada saat akan meminta bantuan keuangan kepada orangtua

atau masyarakat. Hal inilah yang menyebabkan masyarakat selaluberanggapan apabila

ada panggilan sekolah untuk datang ke sekolahselalu dikaitkan dengan uang.

Akibatnya mereka cenderung untuktidak menghadiri atau sekedar mewakilkan

kepada orang lain untukmenghadiri undangan sekolah. Apabila ini terkondisi, maka

sekolah akan sulit mendapat dukungan yang kuat dari semua orang tua muriddan

masyarakat.

Perkembangan informasi, perkembangan kemajuan sekolah,permasalahan-

permasalahan sekolah bahkan permasalahan belajarsiswa selalu muncul dan

berkembang setiap saat, karena itu makadiperlukan penjelasan informasi yang terus

menerus dari sekolah untukmasyarakat atau orang tua murid, sehingga mereka

sadar akanpentingnya keikutsertaan mereka dalam meningkatkan mutupendidikan

putra-putrinya.

c. Kesederhanaan

Prinsip ini menghendaki agar dalam proses hubungan sekolah dengan

masyarakat yang dilakukan baik komunikasi personal maupun komunikasi kelompok

pihak pemberi informasi (sekolah) dapat menyederhanakan berbagai informasi

yang disajikan kepadamasyarakat. Informasi yang disajikan kepada masyarakat

xiii
melalui pertemuan langsung maupun melalui media hendaknya disajikan dalam

bentuk sederhana sesuai dengan kondisi dan karakteristik pendengar (masyarakat

setempat). Prinsip kesederhanaan ini juga mengandung makna bahwa: informasi

yang disajikan dinyatakan dengan kata-kata yang penuh persahabatan dan

mudah dimengerti. Banyak masyarakat yang tidak memahami istilah-istilah yang

sangat ilmiah, oleh sebab itu penggunaan istilah sedapat mungkin disesuaikan dengan

tingkat pemahaman masyarakat.

d. Ketercakupan

Kegiatan pemberian informasi hendaknya menyeluruh dan mencakup

semua aspek, faktor atau substansi yang perlu disampaikan dan diketahui oleh

masyarakat, misalnya program ekstra kurikuler,kegiatan kurikuler, remedial teaching

dan lain-lain kegiatan. Prinsip ini juga mengandung makna bahwa segala informasi

hendaknya:

1. Lengkap, artinya tidak satu informasipun yang harus ditutupi ataudisimpan,

padahal masyarakat atau orang tua murid mempunyai 10hak untuk mengetahui

keberadaan dan kemajuan sekolah dimanaanaknya belajar. Oleh sebab itu

informasi kemajuan sekolah,masalah yang dihadapi sekolah serta prestasi

yang dapat dicapaisekolah harus dinformasikan kepada masyarakat.

2. Akurat, artinya informasi yang diberikan memang tepat dan sesuai dengan

kebutuhan masyarakat, dalam kaitannya ini juga berarti bahwa informasi

yang diberikan jangan dibuat-buat atau informasi yang obyektif.

3. Up to date, berarti informasi yang diberikan adalah informasi

perkembangan, kemajuan, masalah dan prestasi sekolah terakhir.

xiv
e. Konstruktivitas

Program hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya konstruktif

dalam arti sekolah memberikan informasi yang konstruktif kepada masyarakat. Dengan

demikian masyarakat akan memberikan respon hal-hal positif tentang sekolah serta

mengerti dan memahamisecara detail berbagai masalah yang dihadapi sekolah.

Apabila haltersebut dapat mereka mengerti, akan merupakan salah satu

faktoryang dapat mendorong mereka untuk memberikan bantuan kepadasekolah

sesuai dengan permasalahan sekolah yang perlu mendapat perhatian dan pemecahan

bersama. Hal ini menuntut sekolah untuk membuat daftar masalah yang perlu

dikomunikasikan secara terus menerus kepada sasaran masyarakat tertentu. Prinsip ini

juga berartidalam penyajian informasi hendaknya obyektif tanpa emosi dan

rekayasa tertentu, termasuk dalam hal ini memberitahukan kelemahan-kelemahan sekolah

dalam memacu peningkatan mutu pendidikan disekolah.

Penjelasan yang konstruktif akan menarik bagi masyarakat dan akan diterima oleh

masyarakat tanpa prasangka tertentu, hal ini akan mengarahkan mereka untuk berbuat

sesuatu sesuai dengan keinginan sekolah. Untuk itu informasi yang ramah, obyektif

berdasarkan data-data yang ada pada sekolah.

f. Kesesuaian dengan kondis

Program hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya disesuaikan

dengan keadaan di dalam lingkungan masyarakat tersebut. Penyesuaian dalam hal ini

termasuk penyesuaian terhadap aktivitas,kebiasaan, budaya (culture) dan bahan

informasi yang ada dan berlakudi dalam kehidupan masyarakat. Bahkan

pelaksanaan kegiatan hubungan dengan masyarakat pun harus disesuaikan dengan

xv
kondisi masyarakat. Misalnya saja masyarakat daerah pertanian yang setiap pagi bekerja

di sawah, tidak mungkin sekolah mengadakan kunjungan(home visit) pada pagi hari. Dari

uraian-uraian di atas dapat dikatakan bahwa asas dan prinsip humas mengatur tentang

bagaimana aktivitas humas seharusnya, yang tidak hanya harus sistematis dalam

bekerja namun juga mampu menyesuaikan diri dengan norma dan nilai/etikayang

dianut publik.

E. Tugas Humas

Menurut F. Rachmadi ( 1992 : 23 ) dijelaskan beberapa tugas humasadalah:

1. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi / pesan

secara lisan, tertulis atau melalui gambar ( visual ) kepada publik, sehingga publik

mempunyai pengertian yang halikhwal perusahaan atau lembaga, segenap tujuan

serta kegiatan yang dilakukan

2. Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum /

masyarakat.

3. Mempelajari dan melakukan analisis reaksi publik terhadap kebijakan perusahaan /

lembaga, maupun segala macam pendapat ( publicacceptance dan non –

acceptance )

4. Penyelenggaraan hubungan baik dengan masyarakat dan media masa untuk memperoleh

penerimaan publik ( public favour ), pendapat umum ( public opinion ) dan

perubahan sikap. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa tugas pokok

darihumas adalah bertanggung jawab atas segala informasi yang diberikan kepada

publiknya kemudian menganalisi reksi publik terhadap suatu lembaga atau organisasi.

xvi
F . Fungsi Humas

Berkaitan dengan fungsi manajemen humas, Nasution Zulkarnain merumuskan fungsi-fungsi

manajemen humas dalam lembaga pendidikan sebagai berikut:

1. Sebagai mediator dalam menyampaikan komunikasi secara langsung (melalui media)

kepada pemimpin lembaga dan publik intern (guru, karyawan, siswa).

2. Mendukung dan menunjang kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan mempublikasikan

lembaga pendidikan.

3. Menciptakan suatu citra yang positif terhadap lembaga pendidikannya

Dari rumusan diatas dapat disimpulkan bahwasannya manajemen humas difungsikan sebagai

media dalam menjembatani antara sekolah dan masyarakat yang nantinya sekolah sebagai

lembaga sosial yang diselenggarakan dan dimiliki oleh masyarakat harus memenuhi kebutuhan

masyarakatnya.

Selain itu, fungsi pokok atau tahapan-tahapan dalam manajemen humas yaitu meliputi:

a. Fungsi perencanaan

Perencanaan meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin dicapai, baagimkana

mencapai, berapa lama, berapa orang yang diperlukan, dan berapa jumlah biayanya.

Perencanaan ini dibuat sebelum suatu tindakan dilaksanakan.

b. Fungsi pengorganisasian

Fungsi pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan membagi tugas-tugas pada orang

yang terlibat dalam kerjasama di lembaga pendidikan. Kegiatan pengorganisasian

bertujuan menentukan siapa yang akan melaksanakan tugas sesuai dengan prinsip

xvii
manajemen lembaga pendidikan. Fungsi pengorganisasian ini meiliputi: pembagian tugas

kepada masing-masing pihak, membentuk bagian, mendelegasikan, serta menetapkan

wewenang dan tanggungjawab, sistem komunikasi, serta mengkoordinir kerja setiap

karyawan di dalam suatu tim kerja yang solid dan terorganisir

c. Fungsi penggerakan

Menggerakkan dalam al ini merangsang anggota-anggota organisasi melaksanakan tugas-

tugas dengan antusias dan kemauan yang baik. Menurut Davis menggerakkan adalah

kemampuan pemimpin membujuk orang-rang mencapai tujuan-tujuan yang telah

ditetapkan dengan penuh semangat.

d. Fungsi pengkoordinasian

Pengkoordinasian berarti menjaga agar masing-masing tugas yang telah diberi wewenang

dan tanggung jawab dikerjakan sesuai dengan aturan dalam mencapai tujuan. Menurut

Gie, pengkoordinasian adalah rangkaian aktivitas menghubung, menyatupadukan, dan

menyelaraskan orang-orang dan pekerjaannya sehingga semuanya berlangsung secara

tertib dan seirama menuju ke arah tercapaian tujuan tanpa terjadi kekacauan,

pencekcokan, dan kekosongan kerja.

e. Fungsi pengarahan

Pengarahan dilakukan agar kegiatan yang dilakukan bersama tetap melalui jalur yang

ditetapkan, tidak tejadi penyimpangan yang dapat menimbulkan terjadinya pemborosan.

f. Fungsi pengawasan

Pengawasan dapat diartikan sebagai salah satu kegiatan untuk mengetahui realisasi

perilaku tenaga pengajar dan karyawan dalam organisasi lembaga pendidikan. Secara

umum pengawasan dikaitkan dengan upaya mengendalikan, membina dan pelusuran

xviii
sebagai upaya pengendalian kualitas pendidikan. Menurut Johnson mengemukakan,

pengawasan merupakan fungsi sistem ang melakukan penesuaian terhadap rencana,

mengusahakan agar penyimpangan-penyimpangan tujuan sistem hanya dalam batasbatas

yang dapat ditoleransi.

G. PERAN HUMAS SEKOLAH

Selain kepala sekolah, humas sekolah (biasanya wakil kepala sekolah) juga memiliki peran

yang sangat besar dalam pengelolaan sekolah. Selain mempromosikan program-program sekolah

kepada orang tua peserta didik atau masyarakat, humas juga berperan dalam menegakkan citra

sekolah agar tidak menimbulkan kesalahan dalam memahami dan memaknai sekolah. Kepuasan

orang tua peserta didik yang menyekolahkan anaknya di sebuah sekolah harus terus diwujudkan.

Terdapat 4 (empat) peran humas sekolah, diantaranya adalah sebagai:

1. Penghubung

Humas sekolah berperan sebagai penghubung antara sekolah (kepala sekolah tenaga pendidik,

dan tenaga kependidikan) dengan masyarakat (orang tua peserta didik). Oleh karenanya, humas

diharuskan memiliki keterampilan dalam:

a) membangun hubungan yang baik antara sekolah yang diwakilinya dengan masyarakat,

mengupayakan; b) menciptakan suasana saling percaya dan pengertian antara sekolah dengan

masyarakat; c) menciptakan kerjasama dan toleransi antara sekolah dengan masyarakat.

Keberadaan humas menjadi penting dalam menghubungkan dan menyambungkan program-

program yang ditawarkan kepada orang tua peserta didik dengan harapan adanya dukungan dan

kerjasama yang baik dalam menyukseskan program sekolah.

2. Pengomunikasi
xix
Secara individu, pendidik yang ditugasi menjadi humas sekolah harus memiliki kemampuan

dalam komunikasi baik lisan maupun tulisan, langsung maupun tidak langsung, melalui media

cetak atau pun elektronik. Komunikasi sekolah dengan orang tua peserta didik juga bisa melalui

whatsapp group online. Kepala sekolah selaku manajer dapat memberikan tugas kepada guru

yang dipercaya mampu menjadi humas sekolah untuk menjadi admin dalam whatsapp group

online sekolah. Perannya, sebagai komunikator.

3. Pendukung

Humas sekolah merupakan pendukung program sekolah. Artinya, keberadaannya akan

dipandang penting manakala berperan sesuai perannya secara baik. Banyaknya program yang

ditawarkan sekolah kadang tidak mendapat dukungan dari orang tua peserta didik. Hal ini

dimungkinkan karena kurang optimalnya peran humas sebagai pendukung program sekolah

sehingga tidak tersampaikan pesannya kepada orang tua peserta didik.

4. Publikator

Humas sekolah juga memiliki peran sebagai publikator, yakni orang yang diberi tugas untuk

mempublikasikan hasil-hasil kegiatan sekolah kepada masyarakat. Publikasi tersebut bisa

dilakukan melalui media cetak maupun online seperti Koran, bulletin, majalah, jurnal, website

sekolah, media sosial (Facebook, Instagram, Whatsapp Group, line), dan sebagainya. Tujuan

publikasi ini agar prestasi yang telah dicapai oleh peserta didik di sekolah dapat diketahui oleh

orang tua mereka sehingga orang tua memiliki kepuasan dan kebanggaan karena telah

menitipkan anak-anaknya di sekolah tersebut. Berfungsi atau pun tidak humas di sekolah, dapat

dilihat dari ciri ciri yang melekat padanya. Diantara ciri-ciri humas sekolah adalah sebagai

berikut:

xx
1. Humas sekolah adalah kegiatan komunikasi dalam sekolah yang berlangsung dua arah

secara timbal balik, dilakukan oleh guru (pembawa pesan) terhadap masyarakat atau

orang tua peserta didik (penerima pesan).

2. Humas sekolah merupakan penyokong tercapainya visi misi sekolah yang telah

ditetapkan melalui rapat kerja antara kepala sekolah dengan para tenaga pendidik (guru)

dan kependidikan (tata usaha, laboran, pramubakti, satpam, dan lain-lain).

3. Masyakarat yang menjadi sasaran dari kegiatan humas sekolah adalah orang tua peserta

didik maupun masyarakat lain.

4. Bentuk kerja humas sekolah adalah membina hubungan yang harmonis antara sekolah

dengan masyarakat dan mencegah terjadinya hambatan atau pun rintangan baik secara

psikis maupun psikologis baik yang ditimbulkan dari sekolah maupun dari masyarakat.

Keempat ciri-ciri di atas harus dijalankan secara baik oleh humas sekolah guna mendukung

visi, misi, dan tujuan sekolah yang bermutu. Hal ini tentu harus disadari oleh kepala sekolah

sebagai manajer. Artinya, kepala sekolah harus memiliki kemampuan yang baik dalam

manajemen humas sehingga keberadaan humas sekolah benar-benar menjadi sebuah keniscayaan

dan membangun sekolah yang diminati masyarakat pun dapat diwujudkan. Namun jika kepala

sekolah tidak memiliki kemampuan tersebut, ia dapat menunjuk seorang guru (biasanya wakil

kepala sekolah) yang dianggap mumpuni dalam bidang kehumasan dengan memberikan surat

tugas yang ditandatangani oleh kepala sekolah. Penunjukkan ini tentu harus diimbangi dengan

kemampuan guru dalam kehumasan terlepas dari latarbelakang pribadinya.

Jefkins (2003) menggarisbawahi bahwa seorang yang menjadi humas harus memiliki kriteria:

1) mampu menghadapi semua orang yang memiliki aneka ragam karakter yang baik, 2) mampu

xxi
berkomunikasi yang baik, 3) pandai mengorganisir segala sesuatu, 4) memiliki integrasi

personal, 5) mempunyai imajinasi, dan 6) serba tahu. Keenam kriteria humas ini dapat diadopsi

juga dalam humas sekolah

Pertama, humas sekolah harus mampu menghadapi semua orang tua peserta didik dan

masyarakat dengan beraneka ragam karakter, artinya humas sekolah harus berusaha memahami,

berupaya untuk mempunyai sikap toleransi yang tinggi terhadap orang tua peserta didik atau

masyarakat yang dihadapinya.

Kedua, humas sekolah harus mampu berkomunikasi secara baik sehingga ia mampu

menjelaskan segala sesuatu secara rinci dan terarah baik secara lisan maupun tulisan.

Ketiga, humas sekolah harus mampu mengorganisasi segala sesuatu termasuk dalam

merencakan kapan waktunya untuk mempromosikan visi, misi, dan tujuan sekolah serta

program-program yang dicanangkan oleh sekolah kepada orang tua peserta didik dan masyarakat

Keempat, humas sekolah harus memiliki kemampuan personal yang baik. Kelima, humas

sekolah harus memiliki imajinasi dan kreativitas yang tinggi guna menemukan ide-ide atau

gagasan yang cemerlang dalam menunjang visi misi sekolah yang diaplikasikan dalam bentuk

kegiatan atau program-program sekolah baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Keenam,

humas sekolah harus memiliki pengetahuan yang luas dan komprehensif sehingga ia mampu

mengakses informasi seluas-luasnya tentang persekolahan yang bermutu dengan harapan dapat

diadopsi di sekolahnya

H. Syarat-syarat Menjadi Humas Profesional

Syarat umum sebagai berikut :

xxii
1. Mempunyai kemampuan berkomunikasi, lisan maupun tertulis.

2. Mempunyai kemampuan comman sense atau nalar.

3. Mempunyai kemampuan memimpin atau leadership dan bekerja dalam

Syarat-Syarat Kepribadian Public Relation yang professional adalah sebagai berikut :

1. Mampu bekerja keras, ulet, aktif dan dinamis. Humas juga diharapkan Mampu berfikir

dan bersikap positif serta dewasa.

2. Harus longgar waktu, pikiran, cepat mengambil insiatif, beretika dan bermoral yang baik

dan bersikap loyal, selalu siap berkompetisi dengan sehat.

3. Mampu mengemas diri sendiri agar bisa percaya diri, sebab PR berarti selalu mengangkat

permasalahan komunikasi. Orang akan mengerti kita dengan apa yang kita

komunikasikan kepada mereka, baik tulisan maupun lisan. Oleh karena itu kita harus

bercermin pada:

a. Bagaimana penampilan seorang PR

b. Bagaimana sikap dan reaksi PR

c. Bagaimana PR berbicara.

d. Bagaimana PR menulis, makan, dll

4. Dapat Menciptakan hubungan dengan kelompok-kelompok dalam masyarakat dengan

mempelajari pandangan mereka, menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka dan

memberikan informasi atau edukasi.

5. Mampu Mempelajari konsekuensi ekonomi, lingkungan dan sosial yang berpengaruh

terhadap praktek-praktek organisasi, serta mempelajari bagaimana meningkatkan

pelayanan masyarakat, pelanggan, dan pemilik.


xxiii
6. Dapat Mendorong karyawan untuk ikut mengambil bagian dalam kegiatan-kegiatan

kemasyarakatan atau kemanusiaan, missal: donor darah, sosialisasi dengan para pedagang

kaki lima.

7. Mampu Melayani setiap orang yang ingin berhubungan dengan organisasi baik melalui

maupun melalui layanan piblik lainnya.

I. Penggolongan Kegiatan Humas

1. Kegiatan Eksternal

Kegiatan ini selalu berhubungan atau ditujukan kepada publik atau masyarakat di luar warga

sekolah. Kegiatan Humas dapat dilakukan dengan dua cara yakni secara langsung (tatap muka)

dan tidak langsung. Kegiatan eksternal tidak langsung adalah kegiatan berhubungan dengan

masyarakat melalui perantara media tertentu. Pameran sekolah dilakukan untuk menunjukkan

hasil pekerjaan para siswa serta masyarakat. Berusaha sendiri penerbitan majalah atau bulletin.

Pameran sekolah Majalah/ buletin ini dapat berisi berita-berita sekolah sekolah dan artikel-artikel

karangan warga sekolah yang bersangkutan.

2. Kegiatan Internal

Kegiatan ini merupakan publisitas ke dalam sasarannya tidak lain adalah warga sekolah yang

bersangkutan, yakni para guru, tenaga tata usaha dan seluruh siswa. Pada prinsipnya kegiatan

internal bertujuan untuk

A. Memberi penjelasan tentang kebijaksanaan penyelenggaraan sekolah, situasi dan

perkembangannya

B. Menampung sarana-sarana dan pendapat-pendapat dari warga sekolah dalam

hubungannya dengan pembinaan dan pengembangan sekolah.

xxiv
C. Dapat memelihara hubungan yang harmonis dan ta terciptanya kerjasama antara warga

sekolah sendiri.

J. Anggota Humas di sekolah dan peranannya

Personel sekolah, terutama guru-guru perlu mengetahui benar-benarkondisi-kondisi

masyarakat lingkungan hidup anak-anak yang sangatpenting bagi program pendidikan seperti

lingkungan alam tempat anak ituhidup, macam-macam masalah pendidikan yang timbul di dalam

masyarakat itu, keadaan penghidupan dan ekonomi mereka, kesempatandan sarana rekreasi bagi

anak-anak. Menurut Syahril (2009: 192) menyatakan bahwa, tugas masing-masing personil

sekolah dalam administrasi hubungan sekolah dan masyarakat yaitu:

1. Kepala Sekolah

Kepala sekolah sebagai orang yang diberi tanggungjawab untuk mengelola sekolah

mempunyai peranan pentingdalam mengelola hubungan sekolah dan masyarakat. Kepala

sekolah dituntut untuk senantiasa berusaha membina dan mengembangkan hubungan

kerja sama yang baik antara sekolah dan masyarakat guna mewujudkan sekolah yang

efektif dan efisien. Hubungan yang harmonis ini akan membentuk :

1. Saling pengertian antara sekolah, orang tua, masyarakat, dan lembaga-lembaga ini

yang ada dimasyarakat, termasuk dunia kerja.

2. Saling membantu anatara sekolah dan masyarakat karena mengetahui manfaat, arti

dan pentingnya peranya masing-masing.

3. Kerja sama yang erat antara sekolah dengan berbagai pihak yang ada dimasyarakat

dan mereka merasa ikut bertanggung jawab atas suksesnya pendidikan disekolah.

xxv
Tugas kelapa sekolah dalam kaitan dengan hubungansekolah dengan masyarakat

meliputi:

(a) Bertanggung jawab terhadap pembinaan danpengarahan pelaksanaan program.

(b) Mengembangkan program yang sejalan dengankebijaksanaan yang diambil sekolah.

(c) Meyesuaikan program dengan situasi dan kondisi

(d) Menyusun jabatan tugas anggota staf dengan tatakerjanya

(e) Memberi pengarahan dalam kegiatan in servicetraining

(f) Meneruskan pengarahan pada anggota staf12

(g) Memimpinsurveytentangaspek-aspekmasyarakat dan opini publik mereka.

(h) Bertanggung jawab dalam mengelola gedung danhalaman sekolah.

(i) Mengambil inisiatif untuk bekerja sama dalamproyek-proyek yang bermanfaat dalam

kehidupanmasyarakat.

(j) Mengelola peralatan dan perlengkapan sekolah.

(k) Memilah-milah kegiatan dalam suatu program.

2. Guru -Guru

a) Memberi informasi tentang sistem sekolah dan kegiatan kegiatan sekolah langsung

kepada orang tua murid dan kelompok-kelompok masyarakat lainnya melalui kontak

sehari-hari.

xxvi
b) Mengembangkan kerjasama antara sekolah dengan masyarakat setempat dan orang tua

murid

c) Melaksanakan tugas mendidik dan mengajar dengan sebaik-baiknya

d) Menerima informasi-informasi dari wakil-wakil masyarakat

e) Menciptakan kerjasama yang harmonis dengan teman teman sejawat

f) Ikut mengembangkan program hubungan sekolah dengan masyarakat secara bersama-

sama dengan kepala sekolah.

3. Staff Anggota Personil

a) Ikut mengembangkan program hubungan sekolah dan measyarakat

b) Mengembangkan kerjasama dengan orang tua murid dan masyarakat

c) Menerima dan melaksanakan tugas-tugas sehari-hari

d) Menerima informasi dari anggota masyarakat dan wakil-wakil masyarakat lainnya

e) Mengumpulkan opini publik dan sikap-sikap masyarakat tentang pendidikan dan

sekolah

4. Peran Dewan Pendidikan Dan Komite Sekolah

Dalam rangka memberdayakan masyarakat dan lingkungan sekolah, peran dewan pendidikan

dan komite sekolah diantaranya dapat dikemukakan sebagai berikut :

xxvii
1. Memberikan pertimbangan dalam memberdayakan masyarakat dan lingkungan sekolah,

serta menentukan dan melaksanakan kebijakan pendidikan.

2. Mendukung kerjasama sekol`ah dengan masyarakat baik secara finansial, pemikiran

maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan.

3. Mengontrol kerjasama sekolah dengan masyarakat dengan rangka transparasi dan

akuntabilitas peyelenggaraan dan output pendidikan

4. Mediator antar sekolah, pemerintah, DPRD dengan masyarakat

5. Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggara

pendidikan yang bermutu

6. Melaksanakan kerjasama dengan masyarakat (perorangan atau organisasi)

7. Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan dan berbagai kebutuhan masyarakat

terhadap pendidikan

8. Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada pemerintah daerah dan

DPRD

9. Mendorong orangtua dan masyarakat untuk secara aktif berpartisipasi dalam pendidikan

guna mendukung peningkatan kualitas, relevansi, dan pemerataan pendidikan

10. Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap perencanaan, pelaksanaan kebijakan

program dan output pendidikan.

xxviii
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

xxix
DAFTAR PUSTAKA

xxx

Anda mungkin juga menyukai