ISU LINGKUNGAN
Disusun oleh :
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala ni’mat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Isu
Lingkungan”. Salawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW, yang menjadi tauladan bagi kita semua.
Selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak dan penulis
hanya dapat mengucapkan terimakasih atas pengarahannya. Penulis berharap
semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan balasan
dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Kritik dan sara penulis butuhkan untuk menjadi lebih baik. Semoga makalah yang
sederhana ini mampu memberi manfaat bagi penulis dan teman-teman lainnya.
Terimakasih.
Penyusun
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................................................2
D. Manfaat......................................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
A. Lingkungan................................................................................................................................3
B. Isu Lingkungan Global..............................................................................................................4
C. Contoh, Penyebab dan Dampak Lingkungan Global................................................................6
D. Isu Lingkungan Nasional...........................................................................................................8
E. Contoh, Penyebab dan Dampak Lingkungan Nasional.............................................................8
F. Isu Lingkungan Lokal................................................................................................................9
G. Contoh, Penyebab dan Dampak Lingkungan Lokal..................................................................9
H. Pencemaran Lingkungan..........................................................................................................10
I. Solusi.......................................................................................................................................11
BAB III...............................................................................................................................................13
PENUTUP..........................................................................................................................................13
A. Kesimpulan..............................................................................................................................13
B. Saran........................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini lingkungan menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian yang
seksama dan cermat. Lingkungan saat ini mulai terancam oleh berbagai dampak yang
ditimbulkan berbagai aktifitas manusia. Dari tahun ke tahun lingkungan saat ini mulai
menampakan perbahan yang signifikan.
Isu lingkungan sesungguhnya merupakan isu yang sangat kuas karena
kompleksitas permasalahannya menyangkut aspek-aspek krusial dan beraneka ragam
dari multidisiplin ilmu ekonomi, politik, social dan budaya dan tentunya dari
kelompok ilmu-ilmu eksata yang berkaitan langsung dengan studi physical
environment itu sendiri, seperti: biology, chemistry, geology, forestry dan sebagainya.
Seiring dengan petambahan penduduk dan perkembangan berbagai industri, maka isu
lingkungan telah menjadi masalah serius yang dihadapi oleh manusia. Pencemaran
lingkungan merupakan masalah bersama.
Permasalahan lingkungan dapat dikategorikan masalah lingkungan lokal,
nasional, regional dan global. Pengkategorian tersebut berdasarkan pada dampak dari
permasalahan lingkungan, apakah dampaknya hanya lokal, nasional, regional atau
global. Bila kita melihat bumi secara utuh maka bumi merupakan satu sistem yang
utuh dan tidak bisa dipisah-pisahkan.Akhir-akhir ini isu kelingkungan hidup menjadi
topik yang hangat diperdebatkan dalam berbagai fora internasional karena adanya
gejala pemanasan global yang semakin menghawatirkan. Terus mencairnya es di
Kutub Utara, permukaan laut yang naik, perubahan iklim yang tidak teratur, bencana
alam yang melanda di berbagai wiayah, di permukaan bumi sangat mempengaruhi
hakikat interaksi aktor-aktor Hubungan Internasional. Kelangsungan hidup umat
manusia sedang ada dalam ancaman yang serius kalau proses pemanasan global ini
tidak segera dikendalikan.
Indonesia menjadi salah satu negara berkembang yang disorot oleh dunia
internasional karena laju kerusakan hutan tropis yang tinggi setiap tahun. Hutan
Indonesia yang berfungsi sebagai paru-paru dunia tidak lagi menjadi urusan Indonesia
sendiri tetapi juga kepedulian Negara-negara lain yang khawatir dengan perubahan
iklim. Kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia telah menimbulkan keresahan di
dalam negeri dan juga di Negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.
iv
Tetapi persoalan lingkungan hidup tidak hanya menyangkut kerusakan atau
kebakaran hutan tropis, tetapi juga Negara-negara industri yang memberikan
kontribusi besar terhadap emisi karbon yang menyebabkan kenaikan suhu bumi.
B. Rumusan Masalah
1. Isu-isu seperti apakah yang menjadi perdebatan mengenai kelingkungan
hidup?
2. Bagaimanakah konsepsi Gender dan isu gender sebagai wacana mencapai
kesetaraan?
3. Bagaimanakah politik diplomasi Indonesia?
C. Tujuan
1. Menjekaskan dan mengidentifikasi terkait isu-isu lingkungan hidup.
2. Mengidentifikasi konsepsi gender dn isu –isu gender dalam proses menuju
kesetaraan.
3. Menjelaskan mengenai politik diplomasi di Indonesia.
D. Manfaat
Penyusun berharap, setelah membaca makalah “ Isu Lingkungan” ini
maka dapat menambah wawasan dan mengetahui isu-isu lingkungan hidup
saat ini, isu gendet dalam proses kemitrasejajaran dan mengetahui politik
diplomasi di Indonesia.
v
BAB II
PEMBAHASAN
A. Lingkungan
Isu lingkungan hidup menempati bagian penting dari diskursus publik
internasional kontemporer. Ini dessebabkan oleh krisis keseimbangan ekologis
yang dialami dunia dengan percepatan terutama setelah Perang Dunia II.
Planet yang kita diami ini tengah mengalami proses “global warming” yang
disebabkan oleh pengeluaran yang berlebihn dari gas-gas “rumah hijau” yang
paling terkenal diantaranya adalah kloroflorokarbon.
Gas-gas ini menyebabkan berkurangnya lapisan ozon yang melindungi
bumi dari sinar ultraviolet yang dipancarkan oleh Matahari. Masalah lainnya
meliputi deforestasi hutan tropis, yang berguna untuk mensirkulasi gas-gas
berbahaya menjadi oksigen, yang terjadi pada tingkat yang menakutkan, yaitu
30.000-37.000 mil persegi pertahun, di Sub-Sahara proses desertifikasi terjadi
dengan tingkat per tahunnya sebesar 6 juta hektar. Dunia pun mengalami
prospek musnahnya ratusan ribu spesies dalam waktu dua puluh tahun ke
depan. Bila tingkat perusakan lingkungan seperti yang ada sekarang berlanjut,
planet Bumi tidak akan sanggup lagi menunjang para penghuninya. Baik
negara berkembang yang sedang membangun ekonominya maupun negara-
negara industri sama-sama memiliki kepentingan nasional yang
mempengaruhi sikap dan kebijakan mereka dalam mengatasi isu lingkungan
hidup global.
Persoalan utama yang terjadi di Negara-negara berkembang adalah
upaya pemerintahan yang berkuasa untuk menjadikan pembangunan ekonomi
sebagai sumber legitimasi kekuasaan sehingga kemudian menjadi semacam
ideology yang tak boleh diganggu gugat. Umumnya ekspor negara
berkembang bertumpu pada sumber daya alam. Indonesia misalnya,
mengandalkan minyak bumi dan ekspor kayu tropis. Kondisi demikian mudah
diduga akan berdampak pada percepatan pengurasan sumberdaya alam. Selain
itu, rezim perdagangan bebas Internasional mempunyai tujuan meningkatkan
volume perdagangan dengan membebaskan perdagangan dari segala bentuk
proteksi. Pengalaman empiris menunjukkan ekonomi global tidak dapat
tumbuh tanpa ada pengurasan ekonomi alam. Kondisi inilah yang
vi
melatarbelakangi munculnya standarisasi produk berwawasan lingkungan pada
era perdagangan bebas.
Bagi negara-negara berkembang, seperti Indonesia, kedua hal di atas
dapat menjadi dilema. Di satu pihak, terdapt kesadaran bahwa permasalahan
lingkungan hidup terasa cukup serius. Namun di lain pihak, era perdagangan
bebas menuntut produk-produk yang bermutu baik dan murah. Ketentuan
standarisasi akrab llingkungan tentunya akan menambah ongkos produksi
barang yang akan menjadikan produk-produk tersebut kurang kompetitif
dibandingkan dengan yang dihasilkan oleh Negara-negara maju yang telah
terlebih dahulu mempunyai infrastruktur produksi berwawasan lingkungan.
vii
menjadi rawan longsor, karena pepohonan yang tadinya menyangga sistem
kekuatan tanah semakin berkurang. Kemudian karena resapan air ke tanah
berkurang, terjadilah over-flow pada air permukaan. Ketika kondisi ini
beresonansi dengan sistem drainase yang buruk di perkotaan terjadilah banjir.
Banjir akan membawa berbagai penderitaan. Masalah langsungnya misalnya
korban jiwa dan harta. Masalah tidak langsungnya misalnya mewabahnya
berbagai penyakit, seperti malaria, demam berdarah, muntaber dll.
Sekarang kita beralih ke masalah eksploitasi energi. Saat ini Indonesia
misalnya masih sangat bergantung pada sumber energi minyak bumi. Ini yang
menjelaskan betapa hebohnya pemerintah dan masyarakat akibat masalah
minyak. Pemerintah bingung menutupi anggaran belanja negara, karena
besarnya pengeluaran untuk impor minyak. Masyarakat bingung sebab
kenaikan harga minyak memililiki efek berantai pada kenaikan harga barang-
barang di lapangan.
Yang ditekankan di sini adalah bahwa penggunaan minyak dari sisi
lingkungan, dan lebih spesifiknya sisi komposisi udara di atmosfir, berarti
peningkatan gas carbon dioxida (CO2). Gas ini, bersama lima jenis gas lain,
diketahui menjadi penyebab terjadinya efek pemanasan global (global
warming). Diperkirakan diantara tahun 1990-2100 akan terjadi kenaikan rata-
rata suhu global sekitar 1,4 sampai 5,8 derajat celsius. Akibatnya akan terjadi
kenaikan rata-rata permukaan air laut, disebabkan mencairnya gunung-gunung
es di kutub. Banyak kawasan di dunia akan terendam air laut. Akan terjadi
perubahan iklim global. Hujan dan banjir akan meningkat. Wabah
beberapa penyakit akan meningkat pula. Produksi tumbuhan pangan pun
terganggu. Pendek kata akan terjadi pengaruh besar bagi kelangsungan hidup
manusia.
Para peneliti dan ilmuwan yang bergerak di bidang lingkungan sudah
sangat ngeri membayangkan bencana besar yang akan melanda umat manusia.
Yang jadi masalah, kesadaran akan permasalahan lingkungan ini belum merata
di tengah umat manusia. Ini akan lebih jelas lagi kalau melihat tingkat
kesadaran masyakat di negara berkembang. Jangankan masyarakat umum, di
kalangan pemimpin pun kesadaran masalah lingkungan ini masih belum
merata.
viii
Di tengah kondisi di atas, dimulailah prakarsa-prakarsa pro-lingkungan
pada tingkat global. Kyoto Protokol adalah konvensi yang masih cukup hangat
dan masih akan diberlakukan secara efektif mulai tahun 2007. Isi utama
Protokol ini adalah upaya pengurangan emisi enam gas yang mengakibatkan
kenaikan suhu global. Pada tahun 2008-2012 akan diadakan pengukuran
sistematis balance pengeluaran dan penyerapan gas-gas ini pada semua negara
yang telah menandatangani Protokol ini.
ix
3. Hujan Asam
Proses revolusi industry mengakibatkan timbulnya zat pencemaran
udara. Pencemaran udara tersebut bisa bereaksi air hujan dan turun
menjadi senyawa asam.
Dampak nya
proses korosi menjadi lebih cepat, iritasi pada kulit, system pernafasan,
menyebabkan pengasaman pada tanah.
4. Pertumbuhan populasi
Pertambahan penduduk duia yang mengikuti pertumbuhan secara
ekponsial merupakan permasalahan lingkungan
Dampaknya:
terjadinya pertumbuhan penduduk akan menyebabkan meningkatnya
kebutuhan sumber daya alam dan ruang.
5. Desertifikasi :
merupakan penggurunan, menurunkan kempampuan daratan. Pda
proses desertifikasi terjadi proses pengurangan produktifitas yang secara
bertahap dan penipisan lahan bagian atas karena aktivitas manusia dan
iklim yang bervariasi seperti kekeringan dan banjir.
Dampak :
awalnya berdampak local namun sekarang isu lingkungan sudah
berdampak global dan menyebabkan semakin meningkatnya lahan kritis di
muka bumi sehingga penangkap CO2 menjadi semakin berkurang.
6. Penurunan keaneragaman hayati :
Adalah keaneragama jenis spesies makhluk hidup. Tidak hanya
mewakili jumlah atau sepsis di suatu wilayah, maliputi keunikan spesies,
gen serta ekosistem yang merupakan sumber daya alam yang dapat
diperbaharui.
Dampaknya:
Karena keaneragaman hayati ini memeliki potensi yang besar bagi
manusia baik dalam kesehatan, pangan maupun ekonomi
7. Pencemaran limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun):
Bahan yang di indentifikasi memiliki bahan kimia satu atau lebih dari
karasteristik mudah meledak, mudah terbakar, bersifai reaktif, beracun,
x
penyabab infeksi, bersifat korosif.
Dampak :
Dulunya hanya bersifat local namaun sekarang antar negara pun
melakukan proses pertukaran dan limbanya di buang di laut lepas. Dan jika
itu semua terjadi maka limbah bahan berbahaya dan racu dapat bersifat
akut sampai kematian makhluk hidup.
xi
minyak lepas pantai di akibatkan oleh system penampungan yang bocor
atau kapal tenggelam yang menyebankan lepasnya minyak ke perairan.
Dampak : mengakibatkan limbah tersebut dapat tersebar tergantung
gelombang air laut. Dapat berdampak kebeberapa negara, akibatnya
tertutupnya lapisan permukaan laut yang menyebabkan penetrasi matahari
berkurng menyebabkan fotosintesis terganggu, pengikatan oksigen, dan
dapat menyebabkan kematian organisme laut.
xii
3. Longsor : adalah terkikisnya daratan oleh air larian karena penahan air
berkurang.
Dampaknya : terjadi kerusakan tempat tinggal, ladang, sawah,
mengganggu perekonomian dan kegiatan transportasi
4. Erosi pantai : alah terkikisnya lahan daratan pantai akibat gelombang air
laut.
Dampak : menyebabkan kerusakan tempat tinggal dan hilangnya potensi
ekonomi seperti kegiatan pariwisata.
5. Instrusi Air Laut : air laut (asin) mengisi ruang bawah tanah telah banyak
digunakan oleh manusia dan tidak adanya tahanan instrusi air laut seperti
kawasan mangrove.
Dampaknya: terjadinya kekurangan stok air tawar, dan mengganggu
kesehatan.
H. Pencemaran Lingkungan
a. Permasalahan
Permasalahan tentang lingkungan sudah menjadi wacana lama bangsa
Indonesia. Perkembangan jaman yang serba moderen ternyata juga
berdampak pada lingkungan yang ada. Banyak pabrik mobil berinovasi
membuat desain-desain baru. Konsumen pun tertarik membeli mobil baru
itu. Akibatnya jalanan menjadi padat dipenuhi mobil berkapasitas lebih
dari satu orang tersebut namun hanya ditumpangi sendiri. Selain jalan yang
menjadi padat, gas yang dikeluarkan mobil itu menyebabkan polusi udara.
Meski disadari kini mulai menerapkan teknologi ramah lingkungan. Tidak
kalah dengan mobil, sepeda motor kini jumlahnya lebih banyak. Alat
transportasi umum seakan tidak banyak diminati karena kualitasnya kurang
standar yang mengakibatkan si pengguna kurang nyaman. Padahal alat
transportasi ini dibuat untuk mengurangi kemacetan, polusi dan lain
sebagainya, namun belumlah berhasil sukses. Saat terjadi kemacetan maka
gas buang kendaraan semakin banyak sebab mereka yang tetap
menyalakan mesin, menyumbangkan gas buang lebih banyak.
Saya menyuplik sedikit berita opini dari website yang menyebutkan
“Awal abad XXI ini persoalan lingkungan telah bertambah semakin rumit.
Persoalan lama masih banyak yang belum berhasil diselesaikan seperti
xiii
sampah/MSW dan bencana alam yang telah menimbulkan dampak
lingkungan, namun isu-isu baru (emerging issue) telah muncul, antara lain
persoalan e-waste, B-3 dan perubahan iklim yang berdampak serius
terhadap kesehatan manusia. Persoalan-persoalan baru tersebut telah
menambah kerumitan permasalahan di kawasan perkotaan, karena
sebagian besar sumbernya justru di wilayah perkotaan. Tuntutan hidup di
perkotaan telah menimbulkan gaya hidup yang serba cepat dan menuntut
penggunaan fasilitas modern seperti alat-alat elektrik dan elektronik serta
konsumsi energi yang terus meningkat yang ternyata telah menimbulkan
dampak negatip serius bagi kehidupan umat manusia.
Upaya untuk mewujudkan clean land, clean water dan clean air di
daerah perkotaan perlu terus dilakukan, karena kualitas lingkungan yang
buruk telah menimbulkan dampak serius bagi kehidupan manusia. Salah
satu hasil kajian menunjukkan bahwa akibat lingkungan yang buruk,
masyarakat miskin Indonesia terpaksa harus membelanjakan dana yang
sangat besar (sekitar 43 triliun rupiah) untuk biaya pengobatan yang
semestinya dapat di dayagunakan untuk keperluan yang lebih produktip
dan bermanfaat langsung bagi peningkatan kualitas kehidupannya”.
Hal tersebut sangatlah kompleks, dan kita rasakan saat ini. Udara yang
tidak segar, cuaca yang tidak menentu, matahari terasa menyengat (efek
pemanasan global), menyebabkan turunnya kualitas kesehatan. Selain
polusi udara karena kendaraan, sampah juga masih menjadi masalah.
Masih banyak orang yang membuang sampah sembarangan. Tdak hanya
mengotori, mengurangi keindahan, namun juga berbau, bahkan
menyebabkan banjir karena sungai-sungai tersumbat sampah. Semua
permasalahan-permasalahan tadi akan berdampak pada manusia
(penghuni). Dan penyebab semua itu ya tidak lain juga manusia itu sendiri.
I. Solusi
Perlunya sosialisasi penggunaan kendaraan bermotor
Masyarakat pengguna mobil disosialisasikan / disadarkan
bahwa mobil sebaiknya digunakan saat berpergian bersama-sama.
Semisal saat pergi bersama keluarga. Saat berpergian sendiri usahakan
menggunakan angkutan umum. Atau kalau tempat tujuannya dekat
sebaiknya bersepeda atau jalan kaki. Hal ini akan membuat lebih sehat.
xiv
Selain itu, terapkan budaya tertib berlalulintas agar tidak terjadi
kecelakakan yang kadang juga memicu terjadinya kemacetan.
xv
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kelalaian sebagian manusia hingga hari ini berakibat pada kondisi
alam yang semakin memburuk sebagai contohnya pemanasan global, efek
rumah kaca dan lubang ozon sehingga suhu bumi saat ini tidak stabil. Maka
dari itu perlulah kita mengambil beberapa langkah untuk mengurangi dampak
isu negative alam global diantaranya.
1. Batasi emisi bahan karbon dioksida
2. Menanam pohon lebih banyak
3. Daur ulang dan gunakan ulang
4. Gunakan alat transportasi alternatif untuk mengurangi emisi karbon
B. Saran
Masyarakat harus menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dalam
pemanfaatan sumber daya harus memperhatikan dampak yang timbul dari
penggunaan sumber daya tersebut terhadap lingkungan sekitar agar tidak
terjadi pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup.
Bagi kita semua agar bisa mencari sumber bacaan lain selain makalah
ini, sehingga wawasan kita tentang lingkungan akan lebih banyak dan kia lebih
mengetahui tentang apa yang sedang terjadi saat ini di dalam lingkungan kita.
xvi
DAFTAR PUSTAKA
Dr.H. Totok Gunawan, M.S.,dkk. 2004. Fakta dan Konsep Geografi. Jakarta:
Ganeca Exact.
http://ebookbrowse.com/makalah-masalah-lingkungan-hidup-doc-d423335122,
diakses pada 04 Januari 2016, pukul 22.30.
http://akuntansiunismuh.blogspot.co.id/2015/01/isu-lingkungan-pemanasan-
global.html, diakses pada 04 Januari 2016, pukul 20.30.
http://ikhwan-perbaungan.blogspot.co.id/2014/01/makalah-isu-lingkungan-ilmu-
alamiah.html, diakses pada 04 Januari 2016, pukul 23.35.
http://momoiomoe.blogspot.co.id/2011/09/isu-lingkungan-pemanasan-
Global.html, diakses pada 04 Januari 2016, pukul 23.35.
http://industri12.blogspot.co.id/2013/04/studi-kasus-permasalahan-
lingkungan.html, diakses pada 04 Januari 2016, pukul 23.35.
http://putriandini441.blogspot.co.id/2014/11/contoh-studi-kasus-pencemaran-
air.html, diakses pada 04 Januari 2016, pukul 23.35.
xvii
xviii