Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ISU LINGKUNGAN

Disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup

Dosen Pengampu : Ir. Djoko, M.Pd

Disusun oleh :

Fera Yunitasari 2002101073


Prasetyaning Windy Prasmesti 2002101085
Arinda Eka Putri 2002101089

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI MADIUN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala ni’mat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Isu
Lingkungan”. Salawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW, yang menjadi tauladan bagi kita semua.

Selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak dan penulis
hanya dapat mengucapkan terimakasih atas pengarahannya. Penulis berharap
semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan balasan
dari Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Kritik dan sara penulis butuhkan untuk menjadi lebih baik. Semoga makalah yang
sederhana ini mampu memberi manfaat bagi penulis dan teman-teman lainnya.
Terimakasih.

Madiun, 09 Desember 2023

Penyusun

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................................................2
D. Manfaat......................................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
A. Lingkungan................................................................................................................................3
B. Isu Lingkungan Global..............................................................................................................4
C. Contoh, Penyebab dan Dampak Lingkungan Global................................................................6
D. Isu Lingkungan Nasional...........................................................................................................8
E. Contoh, Penyebab dan Dampak Lingkungan Nasional.............................................................8
F. Isu Lingkungan Lokal................................................................................................................9
G. Contoh, Penyebab dan Dampak Lingkungan Lokal..................................................................9
H. Pencemaran Lingkungan..........................................................................................................10
I. Solusi.......................................................................................................................................11
BAB III...............................................................................................................................................13
PENUTUP..........................................................................................................................................13
A. Kesimpulan..............................................................................................................................13
B. Saran........................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................14

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini lingkungan menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian yang
seksama dan cermat. Lingkungan saat ini mulai terancam oleh berbagai dampak yang
ditimbulkan berbagai aktifitas manusia. Dari tahun ke tahun lingkungan saat ini mulai
menampakan perbahan yang signifikan.
Isu lingkungan sesungguhnya merupakan isu yang sangat kuas karena
kompleksitas permasalahannya menyangkut aspek-aspek krusial dan beraneka ragam
dari multidisiplin ilmu ekonomi, politik, social dan budaya dan tentunya dari
kelompok ilmu-ilmu eksata yang berkaitan langsung dengan studi physical
environment itu sendiri, seperti: biology, chemistry, geology, forestry dan sebagainya.
Seiring dengan petambahan penduduk dan perkembangan berbagai industri, maka isu
lingkungan telah menjadi masalah serius yang dihadapi oleh manusia. Pencemaran
lingkungan merupakan masalah bersama.
Permasalahan lingkungan dapat dikategorikan masalah lingkungan lokal,
nasional, regional dan global. Pengkategorian tersebut berdasarkan pada dampak dari
permasalahan lingkungan, apakah dampaknya hanya lokal, nasional, regional atau
global. Bila kita melihat bumi secara utuh maka bumi merupakan satu sistem yang
utuh dan tidak bisa dipisah-pisahkan.Akhir-akhir ini isu kelingkungan hidup menjadi
topik yang hangat diperdebatkan dalam berbagai fora internasional karena adanya
gejala pemanasan global yang semakin menghawatirkan. Terus mencairnya es di
Kutub Utara, permukaan laut yang naik, perubahan iklim yang tidak teratur, bencana
alam yang melanda di berbagai wiayah, di permukaan bumi sangat mempengaruhi
hakikat interaksi aktor-aktor Hubungan Internasional. Kelangsungan hidup umat
manusia sedang ada dalam ancaman yang serius kalau proses pemanasan global ini
tidak segera dikendalikan.
Indonesia menjadi salah satu negara berkembang yang disorot oleh dunia
internasional karena laju kerusakan hutan tropis yang tinggi setiap tahun. Hutan
Indonesia yang berfungsi sebagai paru-paru dunia tidak lagi menjadi urusan Indonesia
sendiri tetapi juga kepedulian Negara-negara lain yang khawatir dengan perubahan
iklim. Kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia telah menimbulkan keresahan di
dalam negeri dan juga di Negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.

iv
Tetapi persoalan lingkungan hidup tidak hanya menyangkut kerusakan atau
kebakaran hutan tropis, tetapi juga Negara-negara industri yang memberikan
kontribusi besar terhadap emisi karbon yang menyebabkan kenaikan suhu bumi.

B. Rumusan Masalah
1. Isu-isu seperti apakah yang menjadi perdebatan mengenai kelingkungan
hidup?
2. Bagaimanakah konsepsi Gender dan isu gender sebagai wacana mencapai
kesetaraan?
3. Bagaimanakah politik diplomasi Indonesia?

C. Tujuan
1. Menjekaskan dan mengidentifikasi terkait isu-isu lingkungan hidup.
2. Mengidentifikasi konsepsi gender dn isu –isu gender dalam proses menuju
kesetaraan.
3. Menjelaskan mengenai politik diplomasi di Indonesia.

D. Manfaat
Penyusun berharap, setelah membaca makalah “ Isu Lingkungan” ini
maka dapat menambah wawasan dan mengetahui isu-isu lingkungan hidup
saat ini, isu gendet dalam proses kemitrasejajaran dan mengetahui politik
diplomasi di Indonesia.

v
BAB II

PEMBAHASAN
A. Lingkungan
Isu lingkungan hidup menempati bagian penting dari diskursus publik
internasional kontemporer. Ini dessebabkan oleh krisis keseimbangan ekologis
yang dialami dunia dengan percepatan terutama setelah Perang Dunia II.
Planet yang kita diami ini tengah mengalami proses “global warming” yang
disebabkan oleh pengeluaran yang berlebihn dari gas-gas “rumah hijau” yang
paling terkenal diantaranya adalah kloroflorokarbon.
Gas-gas ini menyebabkan berkurangnya lapisan ozon yang melindungi
bumi dari sinar ultraviolet yang dipancarkan oleh Matahari. Masalah lainnya
meliputi deforestasi hutan tropis, yang berguna untuk mensirkulasi gas-gas
berbahaya menjadi oksigen, yang terjadi pada tingkat yang menakutkan, yaitu
30.000-37.000 mil persegi pertahun, di Sub-Sahara proses desertifikasi terjadi
dengan tingkat per tahunnya sebesar 6 juta hektar. Dunia pun mengalami
prospek musnahnya ratusan ribu spesies dalam waktu dua puluh tahun ke
depan. Bila tingkat perusakan lingkungan seperti yang ada sekarang berlanjut,
planet Bumi tidak akan sanggup lagi menunjang para penghuninya. Baik
negara berkembang yang sedang membangun ekonominya maupun negara-
negara industri sama-sama memiliki kepentingan nasional yang
mempengaruhi sikap dan kebijakan mereka dalam mengatasi isu lingkungan
hidup global.
Persoalan utama yang terjadi di Negara-negara berkembang adalah
upaya pemerintahan yang berkuasa untuk menjadikan pembangunan ekonomi
sebagai sumber legitimasi kekuasaan sehingga kemudian menjadi semacam
ideology yang tak boleh diganggu gugat. Umumnya ekspor negara
berkembang bertumpu pada sumber daya alam. Indonesia misalnya,
mengandalkan minyak bumi dan ekspor kayu tropis. Kondisi demikian mudah
diduga akan berdampak pada percepatan pengurasan sumberdaya alam. Selain
itu, rezim perdagangan bebas Internasional mempunyai tujuan meningkatkan
volume perdagangan dengan membebaskan perdagangan dari segala bentuk
proteksi. Pengalaman empiris menunjukkan ekonomi global tidak dapat
tumbuh tanpa ada pengurasan ekonomi alam. Kondisi inilah yang

vi
melatarbelakangi munculnya standarisasi produk berwawasan lingkungan pada
era perdagangan bebas.
Bagi negara-negara berkembang, seperti Indonesia, kedua hal di atas
dapat menjadi dilema. Di satu pihak, terdapt kesadaran bahwa permasalahan
lingkungan hidup terasa cukup serius. Namun di lain pihak, era perdagangan
bebas menuntut produk-produk yang bermutu baik dan murah. Ketentuan
standarisasi akrab llingkungan tentunya akan menambah ongkos produksi
barang yang akan menjadikan produk-produk tersebut kurang kompetitif
dibandingkan dengan yang dihasilkan oleh Negara-negara maju yang telah
terlebih dahulu mempunyai infrastruktur produksi berwawasan lingkungan.

B. Isu Lingkungan Global


Sebelumnya orang menduga masalah lingkungan global lebih banyak
dipengaruhi faktor alam, seperti iklim, yang mencakup temperatur, curah
hujan, kelembaban, tekanan udara dll. Belakangan orang mulai menyadari
bahwa aktifitas manusia pun mempengaruhi iklim dan lingkungan secara
signifikan. Ambilah contoh penebangan hutan, mempengaruhi perubahan suhu
dan curah hujan secara lokal. Ketika area hutan yang hilang semakin luas,
maka akibat yang ditimbulkan bukan lagi lokal tapi sudah berskala regional.
Kenapa hutan ditebang? Tentu saja ada motivasi-motivasi manusia
yang membuat mereka menebang hutan, misalnya motivasi ekonomi. Untuk
skala negara, negara membutuhkan devisa untuk menjalankan roda
pembangunan. Karena industri negara belum mapan dan kuat, maka yang bisa
diekspor untuk menambah devisa adalah menjual kayu. Modal dan keahlian
yang dibutuhkan untuk menebang pohon relatif kecil dan sederhana, bukan?
Menjadi masalah global yang mempengaruhi lingkungan juga misalnya
pertumbuhan penduduk dunia yang amat pesat. Pertumbuhan penduduk
memiliki arti pertumbuhan kawasan urban dan juga kebutuhan tambahan
produksi pangan. Belum lagi ada peningkatan kebutuhan energi. Pada masing-
masing kebutuhan ini ada implikasi pada lingkungan.
Coba kita perhatikan contoh dari kebutuhan lahan urban dan lahan
pertanian. Pemenuhan kebutuhan ini akan meminta konversi lahan hutan.
Semakin lama daerah-daerah resapan air makin berkurang, akibatnya terjadi
krisis air tanah. Di sisi lain di beberapa kawasan berkemiringan cukup tajam

vii
menjadi rawan longsor, karena pepohonan yang tadinya menyangga sistem
kekuatan tanah semakin berkurang. Kemudian karena resapan air ke tanah
berkurang, terjadilah over-flow pada air permukaan. Ketika kondisi ini
beresonansi dengan sistem drainase yang buruk di perkotaan terjadilah banjir.
Banjir akan membawa berbagai penderitaan. Masalah langsungnya misalnya
korban jiwa dan harta. Masalah tidak langsungnya misalnya mewabahnya
berbagai penyakit, seperti malaria, demam berdarah, muntaber dll.
Sekarang kita beralih ke masalah eksploitasi energi. Saat ini Indonesia
misalnya masih sangat bergantung pada sumber energi minyak bumi. Ini yang
menjelaskan betapa hebohnya pemerintah dan masyarakat akibat masalah
minyak. Pemerintah bingung menutupi anggaran belanja negara, karena
besarnya pengeluaran untuk impor minyak. Masyarakat bingung sebab
kenaikan harga minyak memililiki efek berantai pada kenaikan harga barang-
barang di lapangan.
Yang ditekankan di sini adalah bahwa penggunaan minyak dari sisi
lingkungan, dan lebih spesifiknya sisi komposisi udara di atmosfir, berarti
peningkatan gas carbon dioxida (CO2). Gas ini, bersama lima jenis gas lain,
diketahui menjadi penyebab terjadinya efek pemanasan global (global
warming). Diperkirakan diantara tahun 1990-2100 akan terjadi kenaikan rata-
rata suhu global sekitar 1,4 sampai 5,8 derajat celsius. Akibatnya akan terjadi
kenaikan rata-rata permukaan air laut, disebabkan mencairnya gunung-gunung
es di kutub. Banyak kawasan di dunia akan terendam air laut. Akan terjadi
perubahan iklim global. Hujan dan banjir akan meningkat. Wabah
beberapa penyakit akan meningkat pula. Produksi tumbuhan pangan pun
terganggu. Pendek kata akan terjadi pengaruh besar bagi kelangsungan hidup
manusia.
Para peneliti dan ilmuwan yang bergerak di bidang lingkungan sudah
sangat ngeri membayangkan bencana besar yang akan melanda umat manusia.
Yang jadi masalah, kesadaran akan permasalahan lingkungan ini belum merata
di tengah umat manusia. Ini akan lebih jelas lagi kalau melihat tingkat
kesadaran masyakat di negara berkembang. Jangankan masyarakat umum, di
kalangan pemimpin pun kesadaran masalah lingkungan ini masih belum
merata.

viii
Di tengah kondisi di atas, dimulailah prakarsa-prakarsa pro-lingkungan
pada tingkat global. Kyoto Protokol adalah konvensi yang masih cukup hangat
dan masih akan diberlakukan secara efektif mulai tahun 2007. Isi utama
Protokol ini adalah upaya pengurangan emisi enam gas yang mengakibatkan
kenaikan suhu global. Pada tahun 2008-2012 akan diadakan pengukuran
sistematis balance pengeluaran dan penyerapan gas-gas ini pada semua negara
yang telah menandatangani Protokol ini.

C. Contoh, Penyebab dan Dampak Lingkungan Global


1. Pemanasan Global
Pemanasan Global / Global Warming pada dasarnya merupakan
fenomena peningkatan temperature global dari tahun ke tahun karena
terjadinya efek rumah kaca. Yang disebabkan oleh meningkatnya emesi
gas karbondioksida, metana, dinitrooksida, dan CFC sehingga energy
matahari tertangkap dalam atmosfer bumi.
Dampak bagi lingkungan biogeofisik
pelelehan es di kutub, kenaikan mutu air laut, perluasan gurun pasir,
peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya flora dan fauna,
migrasi fauna dan hama penyakit.
Dampak bagi aktiitas social ekonomi masyarakat: gangguan pada pesisir
dan kota pantai, gangguang terhadap prasarana fungsi jalan, pelabuhan dan
bandara. Gangguan terhadap pemukiman penduduk, ganggungan
produktifitas pertanian. Peningkatan resiko kanker dan wabah penyakit.
2. Penipisan Lapisan Ozon
Dalam lapisan statosfer pengaruh radiasi ultraviolet, CFC terurai dan
membebaskan atom klor. Klor akan mempercepat penguraia ozon menjadi
gas oksigen. Di samping itu efek rumah kaca, dan beberapa atom lain yang
mengandung brom seperti metal bromide dan halon juga ikut
memeperbesar penguraian ozon.
Dampak bagi makhluk hidup
Lebih banyak kasus kanker kulit melanoma yang bisa menyebabkan
kematian, meningkatkan kasus katarak pada mata dan kanker mata,
menghambat daya kebal pada manusia(imun), penurunan produksi
tranaman jagung, dll, kenaikan suhu udara dan kematian pada hewan liar.

ix
3. Hujan Asam
Proses revolusi industry mengakibatkan timbulnya zat pencemaran
udara. Pencemaran udara tersebut bisa bereaksi air hujan dan turun
menjadi senyawa asam.
Dampak nya
proses korosi menjadi lebih cepat, iritasi pada kulit, system pernafasan,
menyebabkan pengasaman pada tanah.
4. Pertumbuhan populasi
Pertambahan penduduk duia yang mengikuti pertumbuhan secara
ekponsial merupakan permasalahan lingkungan
Dampaknya:
terjadinya pertumbuhan penduduk akan menyebabkan meningkatnya
kebutuhan sumber daya alam dan ruang.
5. Desertifikasi :
merupakan penggurunan, menurunkan kempampuan daratan. Pda
proses desertifikasi terjadi proses pengurangan produktifitas yang secara
bertahap dan penipisan lahan bagian atas karena aktivitas manusia dan
iklim yang bervariasi seperti kekeringan dan banjir.
Dampak :
awalnya berdampak local namun sekarang isu lingkungan sudah
berdampak global dan menyebabkan semakin meningkatnya lahan kritis di
muka bumi sehingga penangkap CO2 menjadi semakin berkurang.
6. Penurunan keaneragaman hayati :
Adalah keaneragama jenis spesies makhluk hidup. Tidak hanya
mewakili jumlah atau sepsis di suatu wilayah, maliputi keunikan spesies,
gen serta ekosistem yang merupakan sumber daya alam yang dapat
diperbaharui.
Dampaknya:
Karena keaneragaman hayati ini memeliki potensi yang besar bagi
manusia baik dalam kesehatan, pangan maupun ekonomi
7. Pencemaran limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun):
Bahan yang di indentifikasi memiliki bahan kimia satu atau lebih dari
karasteristik mudah meledak, mudah terbakar, bersifai reaktif, beracun,

x
penyabab infeksi, bersifat korosif.
Dampak :
Dulunya hanya bersifat local namaun sekarang antar negara pun
melakukan proses pertukaran dan limbanya di buang di laut lepas. Dan jika
itu semua terjadi maka limbah bahan berbahaya dan racu dapat bersifat
akut sampai kematian makhluk hidup.

D. Isu Lingkungan Nasional


Tanam Untuk Kehidupan adalah satu komunitas yang punya perhatian
untuk isu-isu lingkungan. Tujuan utama digelar acara ini adalah sebagai ajang
pendidikan dan hiburan untuk membuka opini masyarakat agar peduli
lingkungan. untuk bermaksud mengajak masyarakat untuk berpartisipasi
dalam menjaga dan merawat lingkungan mereka sendiri. Acara ini sendiri
juga jadi wadah kolaborasi seni budaya lokal, nasional, dan internasional
dalam mengekspresikan kepedulian mereka terhadap lingkungan,
mempromosikan seni budaya serta pariwisata Salatiga, dan memperluas
jaringan kerjasama antara komunitas seni dan lingkungan dari Australia dan
Indonesia.
Anak-anak juga ikut berpartisipasi pada acara ini Anak-anak lebih
mudah diajak untuk peduli lingkungan daripada orang dewasa. Apabila sejak
kecil mereka telah terbiasa untuk mencintai lingkungan, maka kebiasaan ini
akan berlanjut sampai mereka dewasa nanti. Kegiatan tentang lingkungan
seperti ini harusnya lebih sering dilakukan karena bagus untuk menyadarkan
masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan.

E. Contoh, Penyebab dan Dampak Lingkungan Nasional


1. Kebaran Hutan : Proses kebakaran hutan dapat terjadi dengan alami atau
ulah manusia kebakaran oleh manusia biasanya karena bermaksut
pembukaan lahan untuk perkembunan,.
Dampaknya: memeberi kontribusi CO2 di udara, hilangnya keaneragaman
hayati, asap yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan dan asapnya
bisa berdampak kenegra lain. Tidak hanya pada local namun ke negra
tetanggapun juga terkena.
2. Pencemaran minyak lepas pantai : hasil ekploitasi minyak bumi di
angkut oleh kapal tanker ke tempat pengolahan minyak bumi. Pencemaran

xi
minyak lepas pantai di akibatkan oleh system penampungan yang bocor
atau kapal tenggelam yang menyebankan lepasnya minyak ke perairan.
Dampak : mengakibatkan limbah tersebut dapat tersebar tergantung
gelombang air laut. Dapat berdampak kebeberapa negara, akibatnya
tertutupnya lapisan permukaan laut yang menyebabkan penetrasi matahari
berkurng menyebabkan fotosintesis terganggu, pengikatan oksigen, dan
dapat menyebabkan kematian organisme laut.

F. Isu Lingkungan Lokal


Saat ini masalah lingkungan cukup sering diperbincangkan.
Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa lapisan ozon kini semakin
menipis. Dengan terus menipisnya lapisan itu, sangat dikhawatirkan bila
lapisan itu tidak ada atau menghilang sama sekali dari alam semesta ini. Tanpa
lapisan ozon sangat banyak akibat negatif yang akan menimpa makhluk hidup
di muka bumi ini, antara lain: penyakit-penyakit akan menyebar secara
menjadi-jadi, cuaca tidak menentu, pemanasan global, bahkan hilangnya suatu
daerah karena akan mencairnya es yang ada di kutub Utara dan Selatan. Jagat
raya hanya tinggal menunggu masa kehancurannya saja.
Memang banyak cara yang harus dipilih untuk mengatasi masalah ini.
Para ilmuwan memberikan berbagai masukan untuk mengatasi masalah ini
sesuai dengan latar belakang keilmuannya. Para sastrawan pun tak ketinggalan
untuk berperan serta dalam menanggulangi masalah yang telah santer
belakangan ini.

G. Contoh, Penyebab dan Dampak Lingkungan Lokal


1. Kekeringan : kekeringan adalah kekurangan air yang terjadi akibat
sumber air tidak dapat menyediakan kebutuhan air bagi manusia dan
makhluk hidup yang lainnya.
Dampak: menyebabkan ganggungan kesehatan, keterancaman pangan.
2. Banjir : merupakan fenomena alam ketika sungai tidak dapat menampung
limpahan air hujan karena proses influasi mengalami penurunan. Itu semua
dapat terjadi karena hijauan penahan air larian berkurang.
Dampak : ganggungan kesehatan, penyakit kulit, aktivitas manusia
terhambat, penurunan produktifitas pangan, dll.

xii
3. Longsor : adalah terkikisnya daratan oleh air larian karena penahan air
berkurang.
Dampaknya : terjadi kerusakan tempat tinggal, ladang, sawah,
mengganggu perekonomian dan kegiatan transportasi
4. Erosi pantai : alah terkikisnya lahan daratan pantai akibat gelombang air
laut.
Dampak : menyebabkan kerusakan tempat tinggal dan hilangnya potensi
ekonomi seperti kegiatan pariwisata.
5. Instrusi Air Laut : air laut (asin) mengisi ruang bawah tanah telah banyak
digunakan oleh manusia dan tidak adanya tahanan instrusi air laut seperti
kawasan mangrove.
Dampaknya: terjadinya kekurangan stok air tawar, dan mengganggu
kesehatan.

H. Pencemaran Lingkungan
a. Permasalahan
Permasalahan tentang lingkungan sudah menjadi wacana lama bangsa
Indonesia. Perkembangan jaman yang serba moderen ternyata juga
berdampak pada lingkungan yang ada. Banyak pabrik mobil berinovasi
membuat desain-desain baru. Konsumen pun tertarik membeli mobil baru
itu. Akibatnya jalanan menjadi padat dipenuhi mobil berkapasitas lebih
dari satu orang tersebut namun hanya ditumpangi sendiri. Selain jalan yang
menjadi padat, gas yang dikeluarkan mobil itu menyebabkan polusi udara.
Meski disadari kini mulai menerapkan teknologi ramah lingkungan. Tidak
kalah dengan mobil, sepeda motor kini jumlahnya lebih banyak. Alat
transportasi umum seakan tidak banyak diminati karena kualitasnya kurang
standar yang mengakibatkan si pengguna kurang nyaman. Padahal alat
transportasi ini dibuat untuk mengurangi kemacetan, polusi dan lain
sebagainya, namun belumlah berhasil sukses. Saat terjadi kemacetan maka
gas buang kendaraan semakin banyak sebab mereka yang tetap
menyalakan mesin, menyumbangkan gas buang lebih banyak.
Saya menyuplik sedikit berita opini dari website yang menyebutkan
“Awal abad XXI ini persoalan lingkungan telah bertambah semakin rumit.
Persoalan lama masih banyak yang belum berhasil diselesaikan seperti

xiii
sampah/MSW dan bencana alam yang telah menimbulkan dampak
lingkungan, namun isu-isu baru (emerging issue) telah muncul, antara lain
persoalan e-waste, B-3 dan perubahan iklim yang berdampak serius
terhadap kesehatan manusia. Persoalan-persoalan baru tersebut telah
menambah kerumitan permasalahan di kawasan perkotaan, karena
sebagian besar sumbernya justru di wilayah perkotaan. Tuntutan hidup di
perkotaan telah menimbulkan gaya hidup yang serba cepat dan menuntut
penggunaan fasilitas modern seperti alat-alat elektrik dan elektronik serta
konsumsi energi yang terus meningkat yang ternyata telah menimbulkan
dampak negatip serius bagi kehidupan umat manusia.
Upaya untuk mewujudkan clean land, clean water dan clean air di
daerah perkotaan perlu terus dilakukan, karena kualitas lingkungan yang
buruk telah menimbulkan dampak serius bagi kehidupan manusia. Salah
satu hasil kajian menunjukkan bahwa akibat lingkungan yang buruk,
masyarakat miskin Indonesia terpaksa harus membelanjakan dana yang
sangat besar (sekitar 43 triliun rupiah) untuk biaya pengobatan yang
semestinya dapat di dayagunakan untuk keperluan yang lebih produktip
dan bermanfaat langsung bagi peningkatan kualitas kehidupannya”.
Hal tersebut sangatlah kompleks, dan kita rasakan saat ini. Udara yang
tidak segar, cuaca yang tidak menentu, matahari terasa menyengat (efek
pemanasan global), menyebabkan turunnya kualitas kesehatan. Selain
polusi udara karena kendaraan, sampah juga masih menjadi masalah.
Masih banyak orang yang membuang sampah sembarangan. Tdak hanya
mengotori, mengurangi keindahan, namun juga berbau, bahkan
menyebabkan banjir karena sungai-sungai tersumbat sampah. Semua
permasalahan-permasalahan tadi akan berdampak pada manusia
(penghuni). Dan penyebab semua itu ya tidak lain juga manusia itu sendiri.

I. Solusi
 Perlunya sosialisasi penggunaan kendaraan bermotor
Masyarakat pengguna mobil disosialisasikan / disadarkan
bahwa mobil sebaiknya digunakan saat berpergian bersama-sama.
Semisal saat pergi bersama keluarga. Saat berpergian sendiri usahakan
menggunakan angkutan umum. Atau kalau tempat tujuannya dekat
sebaiknya bersepeda atau jalan kaki. Hal ini akan membuat lebih sehat.

xiv
Selain itu, terapkan budaya tertib berlalulintas agar tidak terjadi
kecelakakan yang kadang juga memicu terjadinya kemacetan.

 Perbaikan sarana dan prasarana transportas


Hal ini dikhususkan alat transportasi umum, agar pengguna
merasa nyaman dan banyak pengguna kendaraan pribadi beralih
ketransportasi umum. Dilakukan dengan penambahan alat
transportasi umum beserta jalur/rute nya. Sebab kebanyakan orang
malas naik kendaraan umum karena mereka malas menunggu lama
dan jarak halte dari tempat tinggal jauh. Bangun tempat penitipan
sepeda di dekat stasiun bus/angkot untuk daerah pinggiran kota /
pedesaan. Kemungkinan jarak rumah ke stasiun bus jauh, maka
perlu naik sepeda.
 Sosialisasi pengelolaan sampah.
Perlu lebih gencar lagi sosialisasi pengelolaan sampah, baik di
perkotaan maupun d pedesaan. Bukan tidak mungkin masyarakat
desa juga belum sadar, missal saat selesai menyapu halaman
rumah, karna depan ada sungai lantas supaya mudah dibung ke
sungai. Padahal mereka bias membuar bak penampungan sampah.
Sosialisasi tersebut juga dibarengi dengan kepemanduan dalam
praktik. Agar tidak hanya jadi sekedar wacana. Diperlukan biaya
peralatan yang dibutuhkan. Dengan begitu diharapkan pengelolaan
sampah benar-benar terlaksana.
 Penghematan daya listrik
Mematikan peralatan elektronik yang tidak digunakan. Suatu
saat nanti disaat kualitas udara kita membaik, tidak diperlukan lagi
mesin yang bernama AC (Air Conditioner) alat yang menyumbang
terjadinya pemanasan global.
 Lebih baik mencegah dari pada mengobati.
Pemerintah seharusnya lebih menganggarkan perbaikan
lingkungan sehat, sehingga tidak perlu ada anggaran untuk
pengobatan bagi yang sakit.

xv
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Kelalaian sebagian manusia hingga hari ini berakibat pada kondisi
alam yang semakin memburuk sebagai contohnya pemanasan global, efek
rumah kaca dan lubang ozon sehingga suhu bumi saat ini tidak stabil. Maka
dari itu perlulah kita mengambil beberapa langkah untuk mengurangi dampak
isu negative alam global diantaranya.
1. Batasi emisi bahan karbon dioksida
2. Menanam pohon lebih banyak
3. Daur ulang dan gunakan ulang
4. Gunakan alat transportasi alternatif untuk mengurangi emisi karbon

Penyebab terjadinya masalah lingkungan hidup adalah adanya kegiatan


masyarakat seperti pembuangan limbah pabrik, sampah dari rumah tangga,
penebangan dan kebakaran hutan yang dapat menimbulkan pencemaran
terhadap sungai dan laut, tanah, hutan sehingga banyak flora dan fauna yang
punah.

B. Saran
Masyarakat harus menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dalam
pemanfaatan sumber daya harus memperhatikan dampak yang timbul dari
penggunaan sumber daya tersebut terhadap lingkungan sekitar agar tidak
terjadi pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup.
Bagi kita semua agar bisa mencari sumber bacaan lain selain makalah
ini, sehingga wawasan kita tentang lingkungan akan lebih banyak dan kia lebih
mengetahui tentang apa yang sedang terjadi saat ini di dalam lingkungan kita.

xvi
DAFTAR PUSTAKA

Dr.H. Totok Gunawan, M.S.,dkk. 2004. Fakta dan Konsep Geografi. Jakarta:
Ganeca Exact.

Sugandi, Dede. 2005. Geografi. Bandung: Regina.

http://forum.cekinfo.com/showthread.php?t=1680, diakses pada 04 Januari 2016,


pukul 21.30.

http://ebookbrowse.com/makalah-masalah-lingkungan-hidup-doc-d423335122,
diakses pada 04 Januari 2016, pukul 22.30.

http://humairahworld.wordpress.com/2011/02/12/isu-lingkungan/, diakses pada


04 Januari 2016, pukul 22.00.

http://akuntansiunismuh.blogspot.co.id/2015/01/isu-lingkungan-pemanasan-
global.html, diakses pada 04 Januari 2016, pukul 20.30.

https://syahriltu.wordpress.com/2011/05/19/iad-isu-linglkungan/, diakses pada 04


Januari 2016, pukul 23.30.

http://ikhwan-perbaungan.blogspot.co.id/2014/01/makalah-isu-lingkungan-ilmu-
alamiah.html, diakses pada 04 Januari 2016, pukul 23.35.

http://momoiomoe.blogspot.co.id/2011/09/isu-lingkungan-pemanasan-
Global.html, diakses pada 04 Januari 2016, pukul 23.35.

http://industri12.blogspot.co.id/2013/04/studi-kasus-permasalahan-
lingkungan.html, diakses pada 04 Januari 2016, pukul 23.35.

http://putriandini441.blogspot.co.id/2014/11/contoh-studi-kasus-pencemaran-
air.html, diakses pada 04 Januari 2016, pukul 23.35.

http://humairahworld.wordpress.com/2011/02/12/isu-lingkungan/, diakses pada


04 Januari 2016, pukul 23.35.

xvii
xviii

Anda mungkin juga menyukai