Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH TENTANG ISU LINGKUNGAN

D
I
S
U
S
U
N
OLEH
AZZAHRA PUTRI
KELAS : X IPS 1
TUGAS : SOSIOLOGI

SMA NEGERI 2 PEKANBARU


KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala
nikmat dan hidayahnya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “
ISU LINGKUNGAN”. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang menjadi tauladan bagi kita
semua.
Selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak dan saya
hanya dapat mengucapkan terimakasih atas pengarahannya saya berharap
semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada saya mendapatkan
balasan dari Allah SWT.
Saya menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempunaan.
Kritik dan saran saya butuhkan untuk menjadi lebih baik. Semoga makalah
yang sederhana ini mampu memberi manfaat bagi saya dan teman-teman
lainnya. Saya juga berterimakasih kepada ibu guru yang telah membimbing
dan memberi saran sehingga saya dapat mengerjakan makalah ini.

Wassalam.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………i
Daftar Isi………………………………………………………ii
Bab I
Pendahuluan……………………………………………………1
1.1 Latar Belakang……………………………………………1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………2
1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………2
1.4 Manfaat Penulisan…………………………………………2
Bab II
Pembahasan..................................................................................3
2.1 Lingkungan…………………………………………………3
2.2 Isu Lingkungan Global……………………………………4
2.2.1 Contoh, penyebab, dan dampak lingkungan global….6
2.3 Isu Lingkungan Nasional…………………………………8
2.3.1 Contoh, penyebab dan dampak lingkungan nasional…..8
2.4 Isu Lingkungan Local……………………………………9
2.4.1 Contoh, penyebab dan dampak lingkungan……………9
2.5 Study Kasus……………………………………………….10
2.5.1 Pencemaran Lingkungan…………………………….10
a. Permasalahan……………………………………….10
b. Solusi………………………………………………12
Bab III
Penutup………………………………………………….14
3.1 Kesimpulan………………………………………….14
3.2 Saran………………………………………………….14
BAB . I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dewasa ini lingkungan menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian
yang seksama dan cermat. Lingkungan saat ini mulai terancam oleh berbagai
dampak yang ditimbulkan berbagai aktifitas manusia. Dari tahun ke tahun
lingkungan saat ini mulai menampakkan perubahan yang signifikan.
Isu lingkungan sesungguhnya merupakan isu yang sangat luas karena
kompleksitas permasalahannya menyangkut aspek-aspek krusial dan
beraneka ragam dari multidisiplin ilmu ekonomi, politik, social dan budaya
dan tentunya dari kelompok ilmu-ilmu eksata yang berkaitan langsung
dengan studi physical environment itu sendiri, seperti : biology, chemistry,
geology, forestry dan sebagainya.
Seiring dengan pertambahan penduduk dan perkembangan berbagai
industry, maka isu lingkungan telah menjadi masalah serius yang dihadapi
oleh manusia. Pencemaran lingkungan merupakan masalah bersama.
Permasalahan lingkungan dapat dikategorikan masalah lingkungan local,
nasional, regional dan global. Pengkategorian tersebut berdasarkan pada
dampak dari permasalahan lingkungan, apakah dampaknya hanya lokal,
nasional, regional atau global. Bila kita melihat bumi secara utuh maka bumi
merupakan satu sistem yang utuh dan tidak bisa dipisah-pisahkan.
Akhir-akhir ini isu kelingkungan hidup menjadi topic yang hangat
diperdebatkan dalam berbagai fora Internasional karena adanya gejala
pemanasan global yang semakin mengkhawatirkan. Terus mencairnya es di
Kutub Utara, permukaan laut yang naik, perubahan iklim yang tidak teratur,
bencana alam yang melanda diberbagai wilayah, dipermukaan bumi sangat
mempengaruhi hakikat interaksi aktor-aktor hubungan Internasional.
Kelangsungan hidup umat manusia sedang ada dalam ancaman yang serius
kalau proses pemanasan global ini tidak segera dikendalikan.
Indonesia menjadi salah satu negara berkembang yang disorot oleh dunia
Internasional karena laju kerusakan hutan tropis yang tinggi setiap tahun.
Hutan Indonesia yang berfungsi sebagai paru-paru dunia tidak lagi menjadi
urusan Indonesia sendiri tetapi juga kepedulian negara-negara lain yang
khawatir dengan perubahan iklim. Kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia
telah menimbulkan keresahan didalam negeri dan juga di negara-negara
tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Tetapi persoalan lingkungan hidup
tidak hanya menyangkut kerusakan atau kebakaran hutan tropis, tetapi juga
Negara-Negara industri yang membeikan kontribusi besar terhadap emisi
karbon yang menyebabkan kenaikan suhu bumi
Untuk pokok bahasan lebih lanjut, akan saya bahan dalam makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Isu-isu seperti apakah yang menjadi perdebatan mengenai
kelingkungan hidup?
2. Bagaimanakah konsepsi gender dan isu gender sebagai wacana
mencapai kesetaraan?
3. Bagaimanakah politik diplomasi Indonesia?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Menjelaskan dan mengidentifikasi terkait isu isu lingkungan hidup.
2. Mengdentifikasi konsepsi gender dan isu-isu gender dalam proses
menuju kesetaraan.
3. Menjelaskan mengenai politik diplomasi di Indonesia

1.4 Manfaat penulisan


Penyusun berharap, setelah membaca makalah “isu lingkungan” ini maka
dapat menambah wawasan dan mengetahui isu-isu lingkungan hidup saat ini,
isu gender dalam proses kemitra sejajaran dan mengetahui politik diplomasi
di Indonesia.

BAB . II
PEMBAHASAN
2.1 Lingkungan
Isu lingkungan hidup menempati bagian penting dari diskursus publik
internasional kontemporer. Ini disebabkan oleh krisis keseimbangan ekologis
yang dialami dunia dengan percepatan terutama setelah Perang Dunia II.
planet yang kita diami ini tengah mengalami proses “Global Warming” yang
disebabkan oleh pengeluaran yang berlebihan dari gas-gas “rumah hijau”
yang paling terkenal diantaranya adalah Kloroflorokarbon.
Gas-gas ini menyebabkan berkurangnya lapisan ozon yang melindungi
bumi dari sinar ultraviolet yang dipancarkan oleh matahari. Masalah lainnya
meliputi deforestasi hutan tropis, yang berguna untuk mensirkulasi gas-gas
berbahaya menjadi oksigen, yang terjadi pada tingkat yang menakutkan, yaitu
30.000 – 37.000 mil persegi pertahun, disub sahara proses desertifikasi terjadi
dengan tingkat petahunnya sebesar 6 juta hektar. Dunia pun mengalami
prospek musnahnya ratusan ribu spesies dalam waktu dua puluh tahun
kedepan. Bila tingkat kerusakan lingkungan seperti yang ada sekarang
berlanjut, planet bumi tidak akan sanggup lagi menunjang para penghuninya.
Persoalan utama yang terjadi di negara-negara berkembang adalah upaya
pemerintahan yang berkuasa untuk menjadi pembangunan ekonomi sebagai
sumber legitimasi kekuasaan sehingga kemudian menjadi semacam ideology
yang tak boleh diganggu gugat.
Umunya ekspor negara berkembang bertumpu pada Sumber Daya Alam.
Indonesia misalnya, mengandalkan minyak bumi dan ekspor kayu tropis.
Kondisi demikian mudah diduga akan berdampak pada percepatan penguran
sumber daya alam. Selain itu, rezim perdagangan bebas Internasional
mempunyai tujuan meningkatkan volume perdagangan dengan membebaskan
perdagangan dari segala bentuk proteksi. Pengalaman empiris menunjukkan
ekonomi Global tidak dapat tumbuh tampa ada pengurasan ekonomi alam.
Kondisi inilah yang melatar belakangi munculnya standarisasi produk
berwawasan lingkungan pada era perdagangan bebas.
Bagi Negara-negara berkembang, seperti Indonesia kedua hal diatas dapat
menjadi dilema. Disatu pihak, terdapat kesadaran bahwa permasalahan
lingkungan hidup terasa cukup serius. Sedangkan di lain pihak era
perdagangan bebas menuntut produk-produk yang bermutu baik dan murah.

2.2 Isu Lingkungan Global


Sebelumnya orang menduga masalah lingkungan Global lebih banyak
dipengaruhi faktor alam, seperti iklim, yang mencakup temperatur, curah
hujan, kelembaban, tekanan udara dll. Belakangan orang mulai menyadari
bahwa aktivitas manusiapun mempengaruhi iklim dan lingkungan secara
signifikan. Contohnya penebangan hutan, mempengaruhi perubahan suhu dan
curah hujan secara lokal. Ketika area hutan yang hilang semakin luas akibat
yang ditimbulkan bukan lagi lokal tapi sudah berskala Regional. Menjadi
masalah Global yang mempengaruhi lingkungan juga misalnya pertumbuhan
penduduk dunia yang amat pesat. Pertumbuhan penduduk memiliki arti
pertumbuhan kawasan urban dan juga kebutuhan tambahan produksi pangan
dan ada peningkatan kebutuhan energi.
Coba kita perhatikan contoh dari kebutuhan lahan urban dan lahan
pertanian. Pemenuhan akan meminta konversi lahan hutan. Semakin lama
daerah-daerah resapan air makin berkurang, akibatnya terjadi krisis air tanah.
Disisi lain dibeberapa kawasan berkemiringan cukup tajam menjadi rawan
longsor, karena pepohonan yang tadinya menyangga sistem kekuatan tanah
semakin berkurang serta resapan air ke tanah berkurang hingga terjadilah
Over-flow pada air permukaan. Ketika kondisi ini beresonansi dengan sistem
drainase yang buruki diperkotaan jadilah banjir.
Sekarang kita beralih kemasalah eksploitasi energi. Saat ini Indonesia
masih sangat bergantung pada sumber energI minyak bumi. Pemerintah
bingung menutupi anggaran belanja Negara, karena besarnya pengeluaran
untuk impor minyak.
Yang ditekankan disini adalah bahwa penggunaan minyak dari sisi
lingkungan, dan lebih spesifiknya sisi komposisi udara di Atmosfer, berarti
peningkatan gas karbon dioksida (CO2). Gas ini bersama lima jenis gas lain
diketahui menjadi penyebab terjadinya efek pemanasan Global (Global
Warning). Diperkirakan diantara tahun 1990-2100 akan terjadi kenaikan rata-
rata suhu Global sekitar 1,4 sampai 5,8 derajat celcius. Akibatnya akan
terjadi kenaikan rata-rata permukaan air laut, disebabkan mencairnya
gunung-gunung es di kutub.
Banyak kawasan di Dunia akan terendam air laut akibat terjadi perubahan
iklim Global. Pendek kata akan terjadi pengaruh besar bagi kelangsungan
hidup manusia.
Para Peneliti dan Ilmuwan yang bergerak di bidang lingkungan sudah
sangat ngeri membayangkan bencana besar yang akan melanda umat
manusia. Yang jadi masalah, kesadaran akan permasalahan lingkungan ini
belum merata ditengah umat manusia.
Ditengah kondisi diatas, dimulailah prakarsa-prakarsa pro- lingkungan
pada tingkat Global. Kyoto Protocol adalah kovensi yang masih cukup hangat
dan masih akan diberlakukan secara efektif mulai tahun 2007. Isi utama
protokol ini adalah upaya pengurangan emisi enam gas yang mengakibatkan
kenaikan suhu Global. Pada tahun 2008-2012 akan diadakan pengukuran
sistematis balance pengeluaran dan penyerapan gas- gas ini pada semua
Negara yang telah menandatangani protokol ini.
2.2.1 Contoh, penyebab dan dampak lingkungan Global
1. Pemanasan Global : Pemanasan Global/Global Warming pada dasarnya
merupakan fenomena peningkatan temperature global dari tahun ke tahun
karena terjadinya efek rumah kaca. Yang disebabkan oleh meningkatnya
emisi gas karbondioksida, metana, dinitrooksida, dan CFC sehigga energi
matahari tertangkap dalam atmosfer bumi.

Dampak bagi lingkungan biogeofisik : Pelelehan es dikutub, kenaikan


mutu air laut, perluasan gurun pasir, peningkatan hujan dan banjir, perubahan
iklim, punahnya flora dan fauna, migrasi fauna dan hama penyakit.

Dampak bagi aktilitas social ekonomi masyarakat : Gangguan pada


pesisir dan kota pantai, gangguan terhadap prasarana fungsi jalan, pelabuhan
dan bandara. Gangguan terhadap pemukiman penduduk, gangguan
produktifitas pertanian, peningkatan resiko kanker dan wabah penyakit.

2. Penipisan lapisan ozon : Dalam lapisan statosfer pengaruh radiasi


ultraviolet, CFC terurai dan membebaskan atom klor. Klor akan
mempercepat penguraian ozon menjadi gas oksigen. Disamping itu efek
rumah kaca, dan beberapa atom lain yang mengandung brom seperti metal
bromide dan halon juga ikut memperbesar penguraian ozon.

Dampak bagi makhluk hidup : Lebih banyak kasus kanker kulit


melanoma yang bisa menyebabkan kematian, meningkatnya kasus katarak
pada mata dan kanker mata, menghambat daya kebal pada manusia (imun),
penurunan produksi tanaman jagung, kenaikan suhu udara dan kematian pada
hewan liar.

3. Hujan asam : Proses revolusi industry mengakibatkan timbulnya zat


pencemaran udara.

Dampaknya : Proses korosi menjadi lebih cepat, iritasi pada kulit, sistem
pernapasan, menyebabkan pengasaman pada tanah.
4. Pertumbuhan populasi : Pertambahan penduduk dunia yang mengikuti
pertumbuhan secara ekponsial merupakan permasalahan lingkungan.

Dampaknya : Terjadinya pertumbuhan penduduk yang menyebabkan


meningkatnya kebutuhan sumber daya alam dan ruang.

5.Desertifikasi : Pada proses desertifikasi terjadi proses pengurangan


produktifitasnya yang secara bertahap dan penipisan lahan bagian atas karena
aktifitas manusia dan iklim bervariasi speti kekeringan dan banjir.

Dampaknya : Awalnya berdampak lokal namun sekarang isu lingkungan


sudah berdampak global dan menyebabkan semakin meningkatnya lahan
kritis dimuka bumi sehingga penangkap CO2 menjadi berkurang.

6. Penurunan keanekaagaman hayati : Adalah keanekaragaman jenis


spesies makhluk hidup. Tidak hanya mewakili jumlah atau spesies disuatu
wilayah.

Dampaknya : Karena keanekaragaman hayati ini memiliki potensi yang


besar bagi manusia baik dalam kesehatan, pangan maupum ekonomi.

7. Pencemaran limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) : Bahan yang


diidentifikasi memiliki bahan kimia satu atau lebih dari karakteristik mudah
meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, penyebab infeksi, bersifat
korosif.

Dampaknya : Dulunya hanya bersifat lokal namun sekaang antar negara


pun melakukan proses pertukaran dan limbahnya dibuang dilaut lepas. Dan
jika itu semua terjadi maka limbah bahan berbahaya dan racun dapat bersifat
akut sampai kematian makhuk hidup.

2.3 Isu Lingkungan Nasional


Tanam untuk kehidupan adalah satu komunitas yang punya perhatian
untuk isu-isu lingkungan. Tujuan utama digelar acara ini adalah sebagai ajang
pendidikan dan hiburan untuk membuka opini masyarakat agar peduli
lingkungan dan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam menjaga
serta menjawab lingkungan mereka sendiri. Acara ini sebagai wadah
kolaborasi seni budaya lokal, Nasional, dan Internasional dalam
mengekspresikan kepedulian mereka terhadap lingkungan, mempromosikan
seni budaya serta pariwisata, dan memperluas jaringan kerja sama antara
komunitas seni dan lingkungan dari Australia dan Indonesia. Kegiatan
tentang lingkungan seperti ini harusnya lebih sering dilakukan karena bagus
untuki menyadarkan masyarakat tentang pentingnya pelestarian.

2.3.1 Contoh, penyebab, dan dampak lingkungan Nasional


1. Kebakaran Hutan: Proses kebakaran hutan dapat terjadi dengan alami
atau ulah manusia, kebaran oleh manusia biasanya karena bermaksud
pembukaan lahan untuk perkebunan.

Dampaknya : Memberi kontribusi CO2 di udara, hilangnya


keanekaragaman hayati, asap yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan
dan asapnya bisa berdampak ke negara lain. Tidak hanya pada lokal namun
ke Negara tetangga pun juga terkena.

2. pencemaran minyak lepas pantai : Hasil ekploitasi minyak bumi


diangkut oleh kapal tangker ke tempat pengolahan minyak bumi. Pencemaran
minyak lepas pantai diakibatkan oleh sistem penampungan yang bocor atau
kapal tenggelam yang menyebabkan lepasnya minyak ke perairan.

Dampaknya : mengakibatkan limbah tersebut dapat tersebar tergantung


gelombang air laut. Dapat berdampak ke beberapa negara, akibatnya
tertutupnya lapisan permukaan laut yang menyebabkan penetrasi matahari
berkurang menyebabkan fotosintesis terganggu, pengikatan oksigen, dan
dapat menyebabkan kematian organisme laut.

2.4 Isu Lingkungan Lokal


Saat ini masalah lingkungan cukup sering diperbincangkan. Sebagai mana
telah diketahui bersama bahwa lapisan ozon kini semakin menipis. Dengan
terus menipisnya ozon sangat dikhawatirkan bila lapisan itu tidak ada atau
menghilang sama sekali dari alam semesta ini. Tanpa lapisan ozon sangat
banyak akibat negatif yang akan menimpa makhluk hidup di muka bumi ini,
antara lain : penyakit-penyakit akan menyebar secara menjadi-jadi , cuaca
tidak menentu, pemansan global, bahkan hilangnya suatu daerah karena akan
mencairnya es yang ada di kutub utara dan selatan.
Banyak cara yang harus dipilih untuk mengatasi masalah ini. Para
ilmuwan memberikan berbagai masukan untuk mengatasi masalah ini sesuai
dengan latar belakang keilmuannya. Para sastrawan pun tak ketinggalan
untuk berperan serta dalam menanggulangi masalah yang santer belakangan
ini

2.4.1 Contoh, penyebab dan dampak lingkungan lokal


1. Kekeringan : Kekeringan adalah kekurangan air yang terjadi akibat
sumber air tidak dapat menyediakan kebutuhan air bagi manusia dan
makhluk hidupnya.

Dampaknya : Menyebabkan gangguan kesehatan, keterancaman pangan.


2. Banjir : Merupakan fenomena alam ketika sungai tidak dapat menampung
limpahan air hujan karena proses influasi mengalami penurunan itu semua
dapat terjadi karena kehijauan penahan air sudah berkurang.

Dampaknya : Gangguan kesehatan, penyakit kulit, aktivitas manusia


terhambat, penurunan produktivitas pangan, dll.

3. Longsor : Adalah terkikis nya daratan oleh air larian karena penahan air
berkurang.

Dampaknya : Terjadinya kerusakan tempat tinggal, ladang, sawah,


mengganggu perekonomian dan kegiatan transportasi.

4. Erosi pantai : Adalah terkikisnya lahan daratan pantai akibat gelombang


air laut.
Dampaknya : Menyebabkan kerusakan tempat tinggal dan hilangnya
potensi ekonomi seperti kegiatan pariwisata.

5. Instrusi air laut : Air laut (asin) mengisi ruang bawah tanah telah banyak
digunakan oleh manusia dan tidak adanya tahanan instrusi air laut seperti
kawasan Mangrove.

Dampaknya : Terjadinya kekurangan stok air tawar, dan mengganggu


kesehatan.

2.5 Studi Kasus


2.5.1 Pencemaran Lingkungan
a. Permasalahan
Permasalahan tentang lingkungan sudah menjadi wacana bangsa
Indonesia. Perkembangan zaman yang serba modern ternyata juga berdampak
pada lingkungan yang ada. Banyak pabrik mobil berinovasi membuat desain-
desain baru. Akibatnya jalan menjadi padat dipenuhi mobil berkapasitas lebih
dari satu orang tersebut namun hanya ditumpangi sendiri. Selain jalan
menjadi padat, gas yang dikeluarkan mobil itu menyebabkan polusi udara.
Meski disadari kini mulai diterapkan teknologi ramah lingkungan. Saat
terjadi kemacetan maka gas buang kendaraan semakin banyak sebab mereka
yang tetap menyalakan mesin, menyumbangkan gas buang lebih banyak.
Persoalan lingkungan telah bertambah semakin rumit. Persoalan lama masih
banyak yang belum berhasil seperti sampah/MSW dan bencana alam yang
telah menimbulkan dampak lingkungan, namun isu-isu baru (emerging issue)
telah muncul,antara lain persoalan e-waste, B-3 dan perubahan iklimyang
berdampak serius terhadap kesehatan manusia. Tuntutan hidup diperkotaan
telah menimbulkan gaya hidup yang serba cepat dan menuntut penggunaan
fasilitas modern seperti alat-alat elektrik dan alat elektronik serta konsumsi
energy yang terus meningkat yang ternyata telah menimbulkan dampak negtif
serius bagi kehidupan manusia.
Hal tersebut sangatlah kompleks, dan kita rasakan saat ini. Udara yang
tidak segar, cuaca yang tidak menentu,matahari terasa menyengat (efek
pemanasan global), menyebabkan turunnya kualitas kesehatan. Selain polusi
udara karena kendaraan, sampah juga masih menjadi masalah. Masih banyak
orang yang membuang sampah sembarangan. Tidak hanya mengotori,
mengurangi keindahan, namun juga berbau, bahkan menyebabkan banjir
karena sungai-sungai tersumbat sampah. Semua permasalahan-permasalahan
tersebut akan brdampak pada manusia (penghuni). Dan penyebab semua itu
yang tidak lain juga manusia itu sendiri.

b. Solusi
*Perlunya sosialisasipenggunaan kendaraan bermotor
Masyarakat pengguna mobil disosialisasikan/disadarkan bahwa mobil
sebaiknya digunakan saat berpergian bersama-sama. Bila berpergian sendiri
usahakan menggunakan angkutan umum atau bila jaraknya dekat
menggunakan sepeda atau jalan kaki.

*Perbaikan sarana dan prasarana transportasi


Hal ini dikhususkan alat transportasi umum, agar pengguna merasa
nyaman dan banyak pengguna kendaraan pribadi beralih ketransportasi
umum. Kebanyakan orang malas naik kendaraan umum karena mereka malas
menunggu lama dan jarak halte dari tempat tinggal jauh. Bangun tempat
penitipan sepeda didekat stasiun bus atau angkot untuk daerah pinggiran kota
atau pedesaan. Kemungkinan jarak rumah kestasiun bus jauh, maka perlu
naik sepeda.

*Sosialisasi pengelolaan sampah.


Perlu lebih gencar lagi sosialisasi pengelolaan sampah, baik perkotaan
maupun dipedesaan. Bukan tidak mungkin masyarakat desa juga belum
sadar, missalnya saat selesai menyapu halaman rumah, karena didepan ada
sungai lantas supaya mudah dibuang kesungai. Padahal mereka bisa
membuang dibak penampungan sampah. Sosialisasi tersebut juga dibarengi
dengan kepemanduan dalam praktek. Agar tidak hanya jadi sekedar wacana.

*Penghematan daya listrik


Mematikan peralatan elektronik yang tidak digunakan. Satu saat nanti
disaat kualitas udara kita membaik, tidak diperlukan lagi mesin yang bernama
AC (Air Conditioner) alat yang menyumbang terjadinya pemanasan global.

*Lebih baik mencegah daripada mengobati


Pemerintah seharusnya lebih menganggarkan perbaikan lingkungan sehat,
sehingga tidak perlu ada anggaran untuk pengobatan bagi yang sakit.

BAB . III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Kelalaian sebagian manusia hingga hari ini berakibat pada kondisi alam
yang semakin memburuksebagai contohnya pemanasan global, efek rumah
kaca dan lubang ozon sehingga suhu bumi saat ini tidak stabil.
Maka dari itu perlulah kita mengambil beberapa langkah untuk
mengurangi dampak isu negative alam global diantaranya :
a) Batasi emisi bahan karbon dioksida
b) Menanam pohon lebih banyak
c) Daur ulang dan gunakan ulang
d) Gunakan alat transportasi alternative untuk mengurangi emisi karbon
Penyebab terjadinya masalah lingkungan hidup adalah adanya kegiatan
masyarakat seperti pembuangan limbah pabrik, sampah dari rumah tangga,
penebangan dan kebakaran hutan yang dapat menimbulkan pencemaran
terhadap sungai dan laut, tanah, hutan sehingga banyak flora dan fauna yang
punah.

3.2 saran
Masyarakat harus menjaga kelestarian lingkungan hidup dalam
pemanfaatan sumber daya harus memperhatikan dampak yang timbul dari
penggunaan sumber daya tersebut terhadap lingkungan sekitar agar tidak
terjadi pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup.
Bagi kita semua agar bisa mencari bacaan lain selain makalah ini sehingga
wawasan kita tentang lingkungan akan lebih banyak dan kita lebih
mengetahui tentang apa yang sedang terjadi saat ini di dalam lingkungan kita.

Anda mungkin juga menyukai