DOSEN PENGAMPU :
…………………………………….
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Permasalahan
Lingkungan dan Perubahan-Perubahan Lingkungan Hidup” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari bapak/ibu
____________ pada Mata Kuliah Kajian Lingkungan Hidup. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Permasalahan Lingkungan dan Perubahan-
Perubahan Lingkungan Hidup” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu _______________ selaku dosen mata kuliah
Kajian Lingkungan Hidup yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................................................3
BAB II.............................................................................................................................................4
A. Definisi Lingkungan Hidup..................................................................................................4
B. Unsur-Unsur Lingkungan Hidup..........................................................................................5
C. Kerusakan Lingkungan Hidup..............................................................................................6
D. Manfaat Lingkungan Hidup..................................................................................................8
E. Perubahan Lingkungan Hidup............................................................................................10
F. Faktor-Faktor Yang Mengakibatkan Perubahan Lingkungan Hidup.................................11
G. Contoh Perubahan Lingkungan Hidup...............................................................................11
H. Upaya Perbaikan Keseimbangan Lingkungan Hidup.........................................................13
BAB III..........................................................................................................................................15
A. Kesimpulan.........................................................................................................................15
B. Saran...................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan adalah tempat hidup semua makhluk yang ada di bumi,
khususnya manusia. Apabila seseorang membicarakan lingkungan hidup,
biasanya yang terpikirkan adalah hal-hal atau segala sesuatu yang berada di
sekitar manusia (Soekanto, 2007:339), karena setiap makhluk memiliki hubungan timbal
balik dengan alam sekitarnya. Menurut Muhammad Fadli (dalam www.frozpedia.com,
diunduh tanggal 28 November 2013) manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup
tanpa individu yang lain dan lingkungan sekitarnya. Artinya manusia memiliki kebutuhan
dan kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia yang
lain, yang selanjutnya terbentuklah sebuah kelompok manusia yang saling membutuhkan
satu sama lain, bahkan membuat kelompok-kelompok kecil dalam bermasyarakat.
Kelompok-kelompok kecil itu nantinya akan membentuk sebuah satu kesatuan yang luas
yang disebut masyarakat negara dan peradaban.
Menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat adalah tanggung jawab bersama,
khususnya masyarakat yang ada di sekitar lingkungan. Ada satu fenomena yang menarik di
masyarakat, di mana tingkat kepedulian dan kesadaran masyarakat akan lingkungan hidup
dan alam masih rendah. Dan itu berpengaruh pada kehidupan masyarakat di lingkungan
sekitar pemukiman. Pada dasarnya dukungan penuh pemanfaatan lingkungan sesungguhnya
ada dalam Undang- undang dan peraturan-peraturan tentang lingkungan. Seperti pada pasal
28H ayat 1 UUD 1945, dijelaskan “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
1
bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
mendapatkan pelayanan kesehatan”.
Semakin bertambahnya umur manusia maka bertambah pula perubahan yang terjadi pada
pada fisik, sifat dan lain-lain. Seperti halnya manusia, bumi juga mengalami perubahan,
misalnya dalam fisiknya. Semakin tua bumi maka semakin banyak perubahan fisik
lingkungan di bumi terhadap daratan.
Perubahan lingkungan terjadi karena adanya faktor alam dan faktor manusia yang
menyebabkan struktur dari sebuah daratan menjadi tidak seperti umumnya, karena
mengalami perbedaan yang signifikan yang bahkan mempengaruhi keadaan lingkungan dan
iklim.
Dari faktor manusia sendiri terjadi karena ulah manusia yang semena-mena
memperlakukan alam seperti menebang pohon sembarangan yang berakibat hutan tandus dan
berakibat tanah longsor, Membuang sampah di sembarang tempat yang berakibat banjir, dll.
Dari faktor alam terjadinya perubahan lingkungan fisik terjadi akibat adanya bencana
alam, tetapi bancana alam jalam, tetapi bancana alam juga banyak yang terjadi karena ulah
manusia.
Perubahan lingkungan ini yang menyebabkan pemanasan global, perubahan bentuk muka
bumi dan lain-lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu lingkungan hidup dan faktor apa yang menyebabkan terjadinya kerusakan
pada lingkungan hidup?
2. Apa saja manfaat lingkungan hidup?
3. Apa itu perubahan lingkungan hidup dan faktor apa yang mengakibatkan
terjadinya perubahan lingkungan hidup?
4. Seperti apa contoh perubahan lingkungan hidup?
5. Upaya apa saja yang bisa dilakukan untuk memperbaiki keseimbangan
lingkungan hidup?
2
C. Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup terdiri dari dua kata, yakni lingkungan dan hidup. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia lingkungan berarti daerah, golongan, kalangan, dan
semua yang mempengaruhi pertumbuhan manusia dan hewan. Sedangkan hidup berarti
masih terus ada, bergerak dan bekerja sebagaimana mestinya. Jika kedua kata tersebut
digabungkan, maka lingkungan hidup berarti daerah atau tempat dimana makhluk hidup
untuk bertahan dan bergerak sebagaimana mestinya.
Secara umum lingkungan hidup diartikan sebagai kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan
perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia
serta makhluk hidup lainnya.
Prof. Dr. Ir.Otto Soemarwoto, seorang ahli ilmu lingkungan (ekologis) terkemuka
mendefinisikannya sebagai berikut: lingkungan adalah jumlah semua benda dan
kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita.
Prof. Dr. St. Munadjat Danusaputro, SH, ahli hukum lingkungan terkemuka dan
guru besar hukum lingkungan Universitas Padjadjaran mengartikan lingkungan hidup
sebagai semua benda dan kondisi, termasuk di dalamnya manusia dan tingkah
perbuatannya, yang terdapat dalm ruang temapat manusia berada dan mempengaruhi
hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hiduplainnya.
Emil Salim, menyatakan bahwa secara umum lingkungan hidup diartikan sebagai
segala benda, kondisi dan keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruang yang kita
tempati dan mempengaruhi hal hidup termasuk kehidupan manusia.
A.L Slamet Ryadi, menyatakan bahwa lingkungan hidup adalah suatu ilmu.
Dikatakan ilmu lingkungan adalah ilmu yang mampu menerapkan berbagai disiplin
4
melalui pendekatan ekologis terhadap masalah lingkungan hidup yang diakibatkan
karena aktifitas manusia sendiri.
2. Menurut Yuridis
Menurut pengertian yuridis, seperti yang diberikan dalam pasal 1 ayat 1 Undang-
undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlingdungan Dan Pengelolahan Lingkungan
Hidup, lingkungan hidup diartikan sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
alam itu sendiri, kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lain.
Dari beberapa definisi mengenai lingkungan hidup yang telah di paparkan tadi
maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan hidup itu ialah suatu rangkaian atau suatu
sistem yang saling mempengaruhi satu sama lain terhadap kehidupan dan kesejahteraan,
baik terhadap manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, maupun terhadap benda mati lainnya.
Lingkungan hidup yang terdiri dari biotik dan abiotik yang berada dalam suatu
ruang tempat manusia berada, mempengaruhi manusia dan jasad hidup lain, di dalamnya
terjadi hubungan timbal balik antar masing-masing komponen. Komponen biotik adalah
komponen hidup yang ada di alam dan meliputi semua makhluk hidup, seperti hewan,
tumbuhan, mikroorganisme, dan manusia. Sedangkan komponen abiotik adalah seluruh
unsur yang tak hidup, misalnya tanah, air, dan udara.
1. Biotik
Unsur biotik atau unsur hayati adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas
manusia, hewan, tumbuhan, dan organisme kecil yang tidak terlihat. Berdasarkan
kemampuan mendapatkan makanan, unsur ini dibagi menjadi tiga, yaitu:
a) Autotrof
Autrotof disebut juga sebagai produsen karena dapat membuat makanan,
baik untuk diri sendiri maupun untu korganisme lain. Ciri-cirinya adalah
memiliki klorofil dan dapat berfotosintesis.
5
b) Heterotrof
Heterotrof disebut juga sebagai konsumen karena mendapatkan makanan
dari autrotof atau memakan sesama heterotrof dan tidak dapat membuat
makanan sendiri.Heterotrof dibedakan menjadi tiga, yaitu herbivora, karnivora,
dan omnivora.
c) Dekomposer
Dekomposer disebut juga sebagai pengurai karena bertugas menguraikan
sisa-sisa makhluk hidup yang sudah mati menjadi senyawa anorganik sehingga
dapat menyuburkan tanah.Contoh dekomposer adalah bakteri, cacing, ganggang,
dan jamur.
2. Abiotik
Unsur abiotik atau unsur fisika adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas
benda-benda mati dan sangat berpengaruh pada kehidupan makhluk hidup, seperti air,
angin, cahaya matahari, derajat keasaman, garam, kelembapan udara, suhu, dan tanah.
3. Sosial Budaya
Selain unsur abiotik dan unsur biotik, di dalam lingkungan hidup juga ada unsur
sosial budaya berupa:
a. Adat istadat
Adat istiadat berasal dari para leluhur dan harus dijaga kelestariannya oleh
masyarakat yang menganutnya.
b. Hukum
Hukum diterapkan agar kehidupan berjalan dengan baik dan lancar. Jika hukum
dilanggar, orang yang bersangkutan akan dikenakan sanksi.
c. Moral
Aturan dan norma yang berlaku di dalam masyarakat termasuk kedalam moral
yang harus dipatuhi. Berbeda dengan hukum, seseorang yang melanggar moral
tidak akan dikenakan sanksi.
d. Kepercayaan
Hubungan yang dibangun antara orang yang satu dengan orang yang lain harus
dilandasi dengan kepercayaan. Agar kehidupan selalu rukun dan damai,
kepercayaan harus dipegang teguh.
e. Kesenian
Kesenian menjadi simbol keindahan di suatu lingkungan yang dapat dipelajari
atau diciptakan oleh siapa saja dan dari mana saja.
6
menunjang pembangunan yang berkesinambungan. Kerusakan lingkungan hidup akan
mengakibatkan suatu perubahan sifat-sifat dan unsur-unsur lingkungan yang berakibat
peran dan arti penting lingkungan hidup bagi kehidupan menjadi terganggu, bahkan tidak
berfungsi lagi.
Keraf (2010: 15) membagi bentuk kerusakan lingkungan menjadi lima yakni,
pencemaran lingkungan, lahan kritis, kerusakan ekosistem, kerusakan hutan, dan
kepunahan keanekaragaman hayati.
a. Faktor alam
Kerusakan lingkungan hidup karena faktor alam terjadi karena adanya
bencana alam, seperti:
a) Banjir
Selain karena ulah manusia, banjir juga dapat terjadi karena faktor alam,
misalnya hujan yang terus-menerus. Curah hujan seperti ini akan membuat
sungai meluap atau membuat tanggul jebol karena tidak mampu lagi
menampung debit air. Banjir yang sering terjadi saat musim penghujan dapat
membuat bangunan dan tempat tinggal makhluk hidup rusak, lapisan tanah
yang subur hilang terbawa air, serta tanaman-tanaman rusak.
b) Gempa bumi
Gempa bumi terjadi karena adanya pergerakan lempeng bumi atau
aktivitas gunung berapi dan dampaknya bergantung pada besarnya kekuatan
gempa. Gempa bumi akan mengakibatkan banyak bangunan yang roboh,
terjadi tanah longsor, dan terputusnya jalur transportasi. Jika kekuatan gempa
sangat besar, kemungkinan akan menimbulkan tsunami.
7
b. Faktor manusia
Selain faktor alam, faktor manusia juga dapat menyebabkan kerusakan
lingkungan hidup, seperti:
b) Limbah industri
Limbah industri ini dapat berasal dari pabrik dan rumah tangga. Jika tidak
dikelola dengan tepat, limbah-limbah tersebut akan merusak lingkungan
hidup.
8
b. Sebagai penyedia mikroorganisme
Mikroorganisme sangat diperlukan untuk menguraikan sisa-sisa makhluk
hidup yang sudah mati. Melalui sebuah proses yang dilakukan oleh
mikroorganisme, sisa-sisa tersebut akan menjadi tanah yang subur.
9
b. Sebagai sarana edukasi
Banyak contoh lingkungan hidup buatan yang bermanfaat sebagai sarana
edukasi, seperti sekolah, taman, kawasan industri, dan waduk. Di lingkungan
tersebut, kita dapat mempelajari banyak hal sehingga dapat menambah wawasan
dan ilmu pengetahuan.
10
F. Faktor-Faktor Yang Mengakibatkan Perubahan Lingkungan Hidup
1. Faktor manusia
Manusia memiliki berbagai jenis kebutuhan, baik kebutuhan pokok atau
kebutuhan lainnya untuk menjalani hidup. Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia
pun memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Dengan begitu, semakin banyak
jumlah manusia, maka semakin banyak pula sumber daya alam yang digali.
Dalam proses pengambilan, pengolahan, dan pemanfaatan sumber daya alam itu,
ada sisa-sisa zat yang tidak digunakan oleh manusia. Sisa-sisa tersebut dibuang karena
dianggap sudah tidak memiliki manfaat lagi. Proses pembuangan yang tidak sesuai
dengan yang seharusnya itu akan mencemari perairan, udara, dan daratan, sehingga
lama-kelamaan lingkungan menjadi rusak.
Kerusakan lingkungan yang diakibatkan pencemaran akhirnya terjadi dimana-
mana, serta menimbulkan dampak buruk bagi manusia, seperti penyakit dan bencana
alam. Beberapa contoh aktivitas manusia yang dapat mengakibatkan perubahan
lingkungan, antara lain sebagai berikut.
a) Penambangan liar;
b) Pembangunan perumahan dan industri;
c) Penebangan hutan sebagai langkah untuk pemenuhan kebutuhan pangan,
sandang, papan, lahan, dan sarana transportasi;
d) Penerapan intensifikasi pertanian yang diikuti dengan peningkatan penggunaan
pestisida dan pupuk kimia yang berlebihan; dan
e) Eksploitasi sumber daya laut menggunakan cara yang tidak ramah lingkungan.
2. Faktor alam
Pada dasarnya, lingkungan tempat kita tinggal (bumi) awal pembentukannya
sangatlah panas, sehingga tidak ada satupun bentuk kehidupan yang berada di
dalamnya. Namun, sering berjalannya waktu yang sangat lama, dan secara berangsur-
angsur lingkungan bumi berubah menjadi lingkungan yang memungkinkan adanya
bentuk kehidupan. Perubahan lingkungan itu pun terjadi karena adanya faktor-faktor
alam.
Perubahan lingkungan yang terjadi karena adanya faktor-faktor alam, antara lain
bencana alam banjir bandang, gunung meletus, tanah longsor, gempa bumi, tsunami,
kekeringan, kebakaran hutan, angin puting beliung, dan perubahan musim.
11
1. Pencemaran air
Pencemaran air merupakan perubahan lingkungan dengan masuknya zat, energi,
unsur-unsur atau komponen lain ke dalam air yang mengakibatkan penurunan kualitas
air. Pencemaran air dapat terjadi di perairan darat (sungai dan danau), serta perairan
laut.
Sumber-sumber pencemaran air, antara lain berupa limbah industri, seperti logam
berat (merkuri, timbal, seng, timah, krom, arsenat, dan lain-lain). Kemudian limbah
rumah tangga, seperti sampah rumah tangga (plastik, minyak, sisa-sisa makanan) dan
detergen. Lalu limbah pertanian, seperti zat kimia yang terkandung dalam pupuk
pertanian.
Limbah-limbah tersebut pun dapat menyebabkan berbagai penyakit dan kematian
organisme yang ada di air serta peristiwa eutrofikasi.
2. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah dapat bersumber dari pencemaran tanah secara langsung, maupun
tidak langsung melalui pencemaran udara dan air.
3. Pencemaran udara
Berbagai jenis gas yang dihasilkan oleh aktivitas industri merupakan polutan
utama di udara. Senyawa polutan udara pun digolongkan menjadi dua, yaitu senyawa
polutan primer dan sekunder.
Senyawa polutan primer merupakan gas yang langsung dibebaskan dari
sumbernya. Sedangkan senyawa polutan sekunder adalah senyawa yang baru
terbentuk, setelah adanya reaksi antara senyawa-senyawa primer selama di udara.
12
Sumber-sumber pencemaran udara, antara lain berasal dari bahan bakar fosil
(bensin dan solar), pembakaran sampah/sisa hasil pertanian, pembakaran gas alam dan
minyak bumi, transportasi, pembakaran arang, asap pabrik, serta pembakaran sampah,
sehingga menghasilkan gas CO2, NO, SO, serta CFC (Chloro Fluoro Carbon)/Freon.
Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran udara, yaitu sebagai berikut.
4. Pencemaran suara
Suara dengan tingkat kebisingan tertentu juga dapat mencemari lingkungan. Suara
tersebut menyebabkan terjadinya gangguan fisiologi dan psikologi pada makhluk
hidup.
Tingkat kebisingan suara yang melebihi 70 Decibel (Db), jika didengarkan dalam
waktu lama bisa mengakibatkan gangguan kesehatan. Semakin tinggi tingkat
kebisingan suara yang didengarkan, semakin cepat pengaruhnya bagi kesehatan.
1. Konservasi
Konservasi merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk melindungi,
mengatur, dan memperbaharui sumber daya alam. Beberapa contoh konservasi
lingkungan, antara lain:
13
c) Konservasi hutan, seperti membuat peraturan penebangan hutan dan pengelolaan
hutan bakau.
d) Konservasi air, salah satunya pembuatan waduk.
e) Konservasi energi, yaitu pemanfaatan sumber energi alternatif.
2. Daur ulang
Upaya perbaikan keseimbangan lingkungan selanjutnya, dapat dilakukan dengan
daur ulang bahan bekas atau sampah menjadi menjadi bahan baru yang dapat
digunakan kembali. Dengan melakukan proses daur ulang, berbagai sampah dapat
menjadi sesuatu yang berguna, sehingga bermanfaat untuk mengurangi penggunaan
bahan baku yang baru. Manfaat lainnya, kita juga jadi bisa menghemat energi,
mengurangi polusi, mengurangi kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca dari pada
proses pembuatan barang baru.
Daur ulang yang merupakan bagian ketiga dalam proses hierarki sampah 3R
(Reuse, Reduce, and Recycle) dapat dilakukan pada sampah kaca, plastik, kertas,
logam, tekstil, maupun barang elektronik. Berikut tahap-tahap kegiatan daur ulang
yang bisa kita lakukan.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lingkungan Hidup itu ialah suatu rangkaian atau suatu sistem yang saling
mempengaruhi satu sama lain terhadap kehidupan dan kesejahteraan, baik terhadap
manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, maupun terhadap benda mati lainnya. Lingkungan
hidup memiliki beberapa unsur, yaitu biotik (unsur hayati), unsur abiotik (unsur fisika),
dan unsur sosial budaya.
Kerusakan lingkungan hidup dapat diartikan sebagai proses deteriorasi atau
penurunan mutu (kemunduran) lingkungan. Bentuk kerusakan lingkungan hidup terbagi
menjadi lima yakni, pencemaran lingkungan, lahan kritis, kerusakan ekosistem,
kerusakan hutan, dan kepunahan keanekaragaman hayati. Faktor terjadinya kerusakan
lingkungan hidup biasanya dikarenakan oleh faktor alam (banjir, gempa bumi, dan
bencana alam lainnya) dan faktor manusia (menebang hutan secara liar, membuang
sampah sembarangan, dan lain-lain).
Lingkungan hidup memberikan banyak manfaat bagi kelangsungan hidup, yaitu
manfaat lingkungan hidup alami (penyedia air, penyedia tempat hidup, dan lain-lain) dan
manfaat lingkungan hidup buatan (tempat cadangan air, tempat pengembangan, tempat
penelitian, dan lain-lain).
Perubahan lingkungan hidup dapat diartikan sebagai terganggunya keseimbangan
lingkungan berupa pengurangan fungsi dari suatu komponen yang ada di dalamnya, atau
hilangnya sebagian komponen yang bisa menyebabkan putusnya rantai makanan dalam
ekosistem di suatu lingkungan. Faktor yang biasanya mengakibatkan terjadinya
perubahan lingkungan hidup yaitu, faktor alam (bencana alam) dan juga faktor manusia.
Selanjutnya, contoh perubahan lingkungan yang biasanya terjadi seperti,
pencemaran udara, air, tanah, dan suara.
Dari semua sebab-akibat terjadinya kerusakan dan perubahan lingkungan hidup,
upaya yang dapat dilakukan agar dapat mencegah terjadinya kerusakan dan perubahan
lingkungan yaitu, konservasi dan daur ulang
B. Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
Afni, Nurul. 2018. Representasi Alam dan Manusia dalam Novel Api Awan Asap Karya Korrie
Layun Rampan: Suatu Kajian Ekokritik Gred Garrad. Skripsi. Makassar: Universitas
Negeri Makassar.
Alamendah, 2014. Kerusakan Lingkungan Hidup di Indonesia dan Penyebabnya. Online: dikutip
dari https://www.google.co.id/amp/s/alamendah.org/ 2014/08/01/kerusakan-
lingkunganhidup-di-indonesia-dan-penyebabnya/ amp/ pada tanggal 20 November 2018
pukul 10.34 WITA.
Anzar, A., Anshari, A., & Juanda, J. 2018. Research Material Development of Drama
Appreciation Based on Local Wisdom on Student in Indonesian Literature and
Language Education Program at Muhammadiyyah University of Makassar Indonesia.
Journal of Language Teaching and Research, 9(1), 113-118.
Brahmana, S. 2008. Sastra Sebagai Sebuah Disiplin Ilmu. Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra. 4 (2),
116-121
Darman, Faradika. 2017. Representasi Manusia dan Alam dalam Puisi Aku, Hutan Jati, dan
Indonesia Karya Yacinta Kurniasih. TotoBuang: Jurnal Ilmiah dan Kebahasaan. 5 (2),
243-254. https://totobuang.kemen-dikbud.go.id/jurnal/ indeks.php/totobuang/
article/view/43/43
Dewi, Novita. 2015. Manusia dan Lingkungan dalam Cerpen Indonesia Kontemporer: Analisis
Ekokritik Cerpen Pilihan Kompas. Jurnal Litera: Vol 4 No. 2. 376-391. DOI:
http://dx.doi.org.10.21831/ltr.v14i2.7211.
Dewi, Novita. 2016. Ekokritik dalam Sastra Indonesia: Kajian Sastra yang Memihak. Jurnal
Bahasa dan Sastra Adabiyyat, 15 (1), 19-37.
Endraswara, Suwardi. 2016. Sastra Ekologis Teori dan Praktikum Pengkajian. Yogyakarta:
CAPS
Fauzi, Ammar Akbar. 2014. Kritik Ekologi Dalam Kumpulan Cerpen Kayu Naga Karya Korrie
Layun Rampan Melalui Pendekatan Ekokritik. Skripsi: Universitas Negeri Yogyakarta.
Gafur, Lorensius. 2013. Mengorbankan Lingkungan demi Hidup Manusia. Online: diakses pada
https://www.academia.edu/10457686/krisis-ekologis tanggal 28 Februari 2019 pukul
17.30
16
Glofelty, C. and H. Froom, Eds. 1996. The Ecocriticism Reader: Landmark in Literary Ecology.
London: University of Georgia Press.
Hardiningtyas, Puji Retno. 2016. Masalah Tanah dan Krisis Lingkungan di Bali dalam Antologi
Puisi Dongeng Dari Utara Karya Made Adnyana Ole. Jurnal Atavisme, 19 (1), 45-59.
Igho, Joshua. 2017. Nestapa Bumi. Suara Merdeka (online) Dikutip dari Kliping Sastra
Indonesia: pada tanggal 24 September 2018, pukul 12.30 WITA
https://klipingsastra.com/id/percakapan-pohon-nestapa-bumi-kota.html
Istiqomah,dkk. 2014. Sikap Hidup Orang Jawa dalam Novel Orang-Orang Proyek Karya Ahmad
Tohari. Jurnal Sastra Indonesia. 3(1), 1-9 http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jsi
Juanda, J. 2016. Pendidikan Lingkungan Peserta Didik Melalui Sastra Anak Berbasis Lokal.
Conference: Konferensi Internasional Kesusastraan XXV, UNY Yogyakarta. Vol.1
Juanda, J. 2018a. Pendidikan Lingkungan dalam Cerpen Media Daring Indonesia sebagai
Sarana Harmonisasi Kehidupan Manusia dengan Alam. Prosiding Konferensi
Internasional Kesusastraan XXVII, Bangka Belitung: HISKI Komisariat Daerah
Kepulauan Bangka Belitung, 443- 469
Merdeka.com, 2020. “Pengertian Lingkungan Hidup Menurut Para Ahli dan Jenisnya yang
Perlu Diketahui”, https://www.merdeka.com/sumut/pengertian-lingkungan-hidup-
menurut-para-ahli-dan-jenisnya-yang-perlu-diketahui-kln.html, diakses pada 9
September 2023 Pukul 16.30 WITA.
Sendari, Anugerah Ayu. 2023. “10 Manfaat Lingkungan bagi Makhluk Hidup, Kenali Jenis
Ekosistemnya”, https://www.liputan6.com/hot/read/5299940/10-manfaat-lingkungan-
bagi-makhluk-hidup-kenali-jenis-ekosistemnya?page=2, diakses pada 9 september 2023
pukul 16.40 WITA.
Nurhakim, Ahmad., & Atirnirmala, Pratita, B., Sc., 2023. “Contoh Perubahan Lingkungan
beserta Dampaknya pada Makhluk Hidup”,
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/biologi/contoh-perubahan-lingkungan-beserta-
dampaknya-pada-makhluk-hidup/, diakses pada 9 september 2023 pukul 16.55 WITA.
17