Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

DAMPAK PERUBAHAN LINGKUNGAN TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA

“Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Dasar Ilmu Ekonomi & Geografi”

Dosen Pengampu
Dra. Sri Dadi , M.Pd.

DIBUAT OLEH :

KELOMPOK 3

KELAS 4C

1. Yuliyarti Wira Aini : A1G020046


2. Leo Ricardo : A1G020062
3. Esi Apriani : A1G020088
4. Yemi Ramadhani : A1G020117
5. Refita Sari : A1G020125

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan topic
“Dampak perubahan lingkungan terhadap kehidupan manusia”

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Konsep Dasar Ilmu Ekonomi & Geografi . Melalui makalah ini, kami berharap agar kita
dapat lebih memahami dan mengerti besarnya perubahan lingkungan karena obsesi dan
eksploitasi manusia yang sangat besar terhadap pembangunan, tanpa diimbangi oleh olah
limbah dan rekonstruksi bumi.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Bunda Dra. Sri Dadi , M.Pd. , selaku dsen
pengampu mata kuliah Konsep Dasar Ilmu Ekonomi & Geografi yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni.

Kami juga sangat menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangatlah kami harapkan dari
para teman-teman, agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi. Untuk itu, kami
mengucapkan terima kasih banyak kepada teman-teman.

Bengkulu , 26 Maret 2022

Kelompok 3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................

KATA PENGANTAR....................................................................................

DAFTAR ISI .................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN............................................................................

A. Latar Belakang..........................................................................

B. Rumusan Masalah.....................................................................

C. Tujuan ......................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................

A. Faktor-faktor Penyebab Perubahan Lingkungan.......................

B. Dampak Perubahan Lingkungan yang Disebabkan

Oleh Manusia Terhadap Keseimbangan Ekosistem..................

C. Prinsip yang Diperhatikan Sehubungan Dengan

Penerapan Etika Lingkungan ...............................................

D. Tujuan dan upaya pengelolaan lingkungan ..............................

E. Upaya Pengolahan Limbah (contoh : Sawit)............................

BAB III PENUTUP........................................................................................

A. Kesimpulan...............................................................................

B. Saran.........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Manusia merupakan mahkluk sosial dan juga mahkluk individu. Sebagai mahkluk
sosial tentu manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan dari manusia lainnya. Oleh karena
itu antara manusia satu dengan yang lain saling berinteraksi. Seiring dengan
perkembangannya sekelompok manusia atau dapat disebut dengan masyarakat akan terus
mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi di kalangan masyarakat adalah sesuatu
yang tak terelakkan. Sekecil apapun perubahan yang terjadi tentu akan menimbulkan
pengaruh terhadap kehidupan sehari-hari warga masyarakat.

Perubahan lingkungan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Perubahan yang


terjadi pada lingkungan hidup manusia menyebabkan adanya gangguan terhadap
keseimbangan karena sebagian dari komponen lingkungan menjadi berkurang fungsinya.
Perubahan lingkungan dapat terjadi karena campur tangan manusia dan dapat pula karena
faktor alami. Dampak dari perubahannya belum tentu sama, namun akhirnya manusia
juga yang mesti memikul serta mengatasinya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan lingkungan?
2. Apa dampak perubahan lingkungan terhadap kehidupan manusia?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu lingkungan
2. Untuk mengetahui apa saja dampak dari perubahan lingkungan(sosial/masyarakat)
terhadap kehidupan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Lingkungan
Menurut UU No. 4 tahun 1982 atau UU No. 23 tahun 1997, lingkungan hidup
adalah suatu kesatuan ruang yang terdiri dari benda, daya, keadaan, makhluk hidup,
termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan
hidup dan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lainnya. Kelompok benda dan
daya dikategorikan kepada kelompok komponen fisik, makhluk hidup yang terdiri
dari satwa dan tumbuhan termasuk komponen biotis, sedangkan manusia termasuk
komponen sosial, ekonomi, budaya, dan kesehatan masyarakat.
Sedangkan menurut Emil Salim (tokoh pelestarian lingkungan), menyatakan
bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, termasuk
didalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan
dan kesejahteraan manusia serta mahkluk hidup lainnya.

B. Perubahan Lingkungan ( sosial, masyarakat) dan Dampaknya Terhadap Kehidupan


Manusia.
Dalam era kehidupan sekarang seseorang atau sekelompok golongan tertentu
telah mengalami pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak
mudah untuk di hindari bahkan seolah-olah telah melekat dalam hidup dan kehidupan
masyarakat sekarang ini. Hal tersebut terlihat adanya perubahan sosial yang
sedemikian cepatnya dimana perubahan tersebut bisa di lihat dari aktivitas individu,
keluarga dan masyarakat lingkungan kita.
Dahulu masyarakat senang bergotong-royong dalam melakukan kegiatan
sosial antara lain bapak-bapaknya dan remaja putra bekerja bakti, membersihkan
lingkungan, sementara ibu-ibunya dan remaja putrinya mempersiapkan konsumsinya.
Sekarang sudah terlihat kebersamaan tersebut mulai berkurang karena pengaruh pola
hidup individu masyarakat tersebut, terutama di lingkungan perumahan golongan
masyarakat ekonomi menengah ke atas. Dahulu pola masyarakat berdagang dengan
cara menawarkan dagangannya sambil berjalan kaki atau bersepeda, sekarang kita
melihat orang berdagang di lingkungan masyarakat kita dengan cara menawarkan
dagangannya menggunakan fasilitas yang lebih efektif yaitu dengan menggunakan
sepeda motor bahkan kita melihat sudah ada yang menggunakan kendaraan beroda
empat ( mobil ).
Kita melihat perubahan pola bermain anak-anak yang dahulu dengan cara
bersama-sama dengan menggunakan fasilitas secara alamiah seperti bermain mobil-
mobilan yang dibuat dari kulit jeruk bali dari papan dari kardus dan dibuat secara
bersama-sama. Sekarang pola bermain anak-anak sudah berubah dan lebih pada sifat
individu antara lain anak-anak sekarang lebih senang bermain game online di warnet.
Kita melihat perubahan anak-anak yang sedemikian pesatnya karena pengaruh
teknologi dan perubahan sosial kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut tidak bisa
dihindari namun perlu penanganan yang cukup serius dari orangtua di lingkungan
keluarga dan lembaga pendidikan dilingkungan dimana anak-anak tersebut menuntut
ilmu. Perubahan sosial lainnya yang terjadi di lingkungan masyarakat antara lain
dalam merayakan sesuatu acara tertentu misalkan acara ulang tahun anak-anak dahulu
di rayakan di rumah masing-masing dengan cara sederhana sekarang ke cendurungan
orangtua ingin merayakan ulang tahun anak-anaknya di restoran-restoran terkenal.
Juga dalam acara pernikahan dahulu keluarga dalam merayakan pernikahan putra
putrinya di rumah masing-masing sekarang lebih banyak menyelenggarakan acara
pernikahan di gedung-gedung tertentu. Remaja  jaman sekarang lebih suka pada
musik-musik luar negeri daripada musik indonesia, hal tersebut terjadi karena
pengaruh perkembangan teknologi yang sering terlihat di layar televisi maupun di
berita online lainnya. Dahulu para pejabat atau pimpinan suatu lembaga pemerintahan
menunjukan pola hidup yang lebih bermasyarakat tapi sekarang para pejabat dan
pemimpin tersebut lebih mementingkan kepentingan individunya di bandingkan
kepentingan di masyarakat lingkungannya.
Kita sering mendengar dan membaca dari berita-berita elektronik maupun
berita tercetak kehidupan para anggota dewan perwakilan rakyat yang sudah tidak
terlihat memperjuangkan rakyat bahkan terkesan menghabiskan uang rakyat, hal ini
terjadi karena pola hidup yang lebih mementingkan kepentingan individunya
dibandingkan dengan kepentingan rakyat yang di wakilinya. Komunikasi di era
globalisasi yang kita lihat sekarang ini, jarak komunikasi sejauh apapun sudah tidak
menjadi hambatan. Semua sudah lebih mudah setiap individu untuk berkomunikasi
dengan berbagai fasilitas antarlain  handphone yang bisa telpon dan sms ( short
message service ) dan mudah di bawa kemana-mana, internet yang memudahkan
komunikasi secara multimedia. Padahal dahulu komunikasi itu sebagian besar lewat
kantor pos yang relatif lebih lama. Semua perubahan lingkungan sosial selalu
menimbulkan akibat terhadap masyarakat setempat. Perubahan sosial tidak hanya
disebabkan oleh munculnya sesuatu yang baru. Ada pula perubahan yang disebabkan
oleh hiangnya sesuatu yang lama. Misalnya, karena suatu hal pabrik tebu yang
berdekatan dengan kota ditutup dan direlokasi ke luar daerah. Hilangnya keberadaan
pabrik itu tentu menyebabkan perubahan.
Perubahan sosial selalu menimbulkan pengaruh terhadap masyarakat dan
kebudayaannya . Berikut ini diuraikan :
1. Efek Sosial Penemuan dan Invensi
Invensi selain mendatangkan manfaat bagi kehidupan manusia, juga
berpotensi memberikan akibat buruk. Misalnya teknologi : Senjata memang
dibutuhkan untuk menjamin stabilitas keamanan warganya. Akan tetapi
perkembangan teknologi persenjataan ternyata tidak membuat masyarakat semakin
aman. Sebaliknya, semakin canggih senjatanya semakin canggih pula cara berperang.
Demikian juga invensi yang berkembang didunia transportasi. Di satu sisi
kemajuan sarana transportasi memudahkan perpindahan atau perjalanan manusia dari
satu tempat ke tempat lainnya, namun disisi lain menimbulkan masalah. Berbagai
kecelakaan lalu lintas, baik udara, di darat maupun dilaut.
2. Kesenjangan budaya (Cultural Lag)
Kesenjangan budaya adalah selang waktu antara datangnya perubahan dengan
saat sempurnanya proses perubahan. Kesenjangan ini terjadi karena semua unsur
budaya saling berkaitan. Pada saat terjadi perubahan setiap unsur budaya yang
terpengaruh akan menyesuaikan diri, namun penyesuaian itu memerlukan waktu.
Waktu yang diperlukan inilah yang dinamakan kesenjangan budaya.
Misalnya, modernisasi alat-alat pertanian. Beberapa daerah di negara kita telah
menghasilkan peningkatan produk pertanian. Akan tetapi,perubahan penggunaan alat
itu tidak disertai dengan kemampuan dalam hal menyimpan produk dan
pemasarannya. Akibatnya , banyak hasil pertanian busuk dan tidak dimanfaatkan.
3. Disorgasi
Pada masyarakat yang sedang mengalami perubahan, disorganisasi sosial
selalu menjadi persoalan. Hal itu karena disorganisasi sosial merupakan salah satu
dampak yang ditimbulkan oleh perubahan yang berlangsung terus menerus.
Apabila salah satu unsur masyarakat mengalami perubahan maka tatanan masyarakat
secara keseluruhan pun akan goyah atau bahkan hancur. Hancurnya tatanan sosial
dinamakan disorganisasi. Masyarakat yang mengalami disorganisasi secara parah
akan membuat warganya tidak merasa aman. Goyahnya tatanan sosial membuat arah
dan tujuan hidup warga masyarakat menjadi tidak menentu kabur dan saling
bertentangan. Keadaan seperti ini disebut kerapuhan pribadi.
Disorganisasi sosial disebut juga dengan disintegrasi sosial. Lawan dari
disintegrasi sosial adalah reorganisasi sosial atau reintegrasi sosial. Pada dasarnya
suatu masyarakat merupakan sebuah organisasi yang terdiri dari bagian-bagian(organ-
organ) yang saling berhubungan sesuai dengan fungsinya. Apabila salah satu bagian
tidak berfungsi sebagaimana mestinya, maka terjadilah ketidakharmonisan
(disorganisasi) atau bahkan perpecahan (disintegrasi)
 Berikut bentuk disorganisasi akibat perubahan sosial :
 Disorganisasi Keluarga
Sebuah keluarga dikatakan mengalami disorganisasi bila anggota- anggotanya
gagal memenuhi fungsi masing-masing.
 Disorganisasi peran sosial
Salah satu akibat proses industrialisasi adaah terjadinya perubahan jumlah dan
ragam peran sosial di masyarakat. Ketika terjadi perubahan masyarakat pertanian
menjadi masyarakat industri, muncullah berbagai peran baru, sementara peran-peran
lama mulai ditinggalkan. Masyarakat industri modern jelas lebih kompleks
susunannya dibanding masyarakat pertanian. Dalam masyarakat baru (penindustrian)
lahirlah berbagai spesialisasi pekerjaan baru seperti ahli komputer, riset dibidang
penyakit tertentu, atau menjadi pilot pesawat luar angkasa. Semua peran sosial yang
baru terbentuk tersebut berbeda dengan peran sosial dalam masyarakat pertanian.
 Disorganisasi Tugas dan wewenang
Tugas dan kewajiban seseorang berhubungan dengan kedudukannya di
masyarakat dapat mengalami perubahan sejalan dengan proses modernisasi. Dalam
masyarakat tradisional, orang tua bertanggung jawab untuk mendidik anak-anaknya
secara langsung. Akan tetapi sekarang tanggung jawab tersebut diserahkan kepada
guru dan sekolah. Tugas dan wewenag mendidik anak yang semula menjadi tugas
orang tua, mengalami disorganisasi ketika tuntutan perubahan zaman menghendaki
tugas dan wewenang itu pindah ke lembaga pendidikan formal. Setelah masyarakat
menerima keberadaan lembaga pendidikan formal sebagai pelaksana tugas mendidik
anak-anak mereka, maka terjadilah reorganisasi tugas dan wewenang.
 Disorganisasi cara cara memenuhi kebutuhan
Perubahan peran, tugas dan wewenang menjadi sebab munculnya cara baru
dalam mengatur kegiatan sosial. Contohnya, diera industrialisasi saat ini, para ibu
turut sibuk bekerja di luar rumah. Timbullah persoalan dalam cara pengasuhan anak.
Maka didirikanlah taman kanak-kanak dan kelompok-kelompok bermain (play group)
sebagai pengganti tugas ibu dalam mengasuh anak.
 Disorganisasi dan Reintegrasi distribusi Fasilitas
Distribusi fasilitas berkaitan dengan perubahan struktur sosial masyarakat .
industrialisasi, mengubah kelas-kelas dan kelompok-kelompok dalam masyarakat
sehingga menyebabkan terbukanya peluang untuk meperoleh fasilitas. Orang yang
berhasil mengubah kelas sosialnya akan memperoleh fasilitas yang sesuai dengan
kelas sosial itu.
4. Timbulnya Masalah Sosial
Masalah sosial adalah gejala-gejala yang berlangsung secara tidak normal
dimasyarakat. Suatu gejala sosial dikatakan berlangsung secara normal apabila unsur-
unsur masyarakat dan kebudayaan tidak berfungsi secara harmonis sebagaimana
mestinya. Ketidakharmonisan itu menimbulkan kekecewaan dan penderitaan. Dalam
keadaan normal, unsur-unsur masyrakat terintegrasi secara harmonis. Modernisasi dan
globalisasi sebagai salah satu bentuk perubahan sosial memiliki dampak yang lebih
dasyat lagi. Diera globalisasi sekarang ini merupakan pedang bermata dua. Salah satu
ujungnya itu lebih dekat mengarah ke dada negara berkembang seperti Indonesia.
Apabila kita tidak mampu meningkatkan kualitas diri daam era global ini, kita pasti
akan kalah. Kekalahan itu berarti membanjirnya produk luar negeri, sementara produk
dalam negeri tidak laku di pasaran.
Perubahan sosial akan selalu memunculkan berbagai masalah sosial. Hal itu
merupakan sesuatu yang wajar, sebab peralihan dari keadaan lama menuju keadaan
baru membutuhkan proses penyesuaian. Selama proses penyesuaian diri itulah
berbagai masalah sosial timbul, sampai kondisi stabil terwujud kembali. Berikut ini
beberapa bentuk masalah sosial yang menonjol di masyarakat.
a. Kemiskinan
PBB dalam agenda pemberantasan kemiskinan global mengidentifikasikan
masyarakat miskin berdasarkan penghasilan perhari. Standar global kelayakan
minimum usia produktif atau keluarga adalah 2 US$ per hari. Apabila seorang kepala
keluarga atau usia produktif berpenghasilan dibawah angka tersebut maka ia
digolongkan keluarga miskin. Standar globalisasi tersebut, apabila diterapkan secara
kaku di Indonesia akan menghasilkan jumlah keluarga miskin yang sangat banyak.
b. Kejahatan
Perubahan sosial tidak selalu menguntungkan bagi semua orang. Dalam laju
perubahan sosial yang cepat, selalu ada bagian orang yang tertatih-tatih mengikutinya.
Kejahatan adalah bentuk masalah sosial tertua. Kejahatan timbul karenaorang
berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara melanggar norma hukum dan
moral. Tinggi rendahnya angka kejahatan disuatu masyarakat dipengaruhi oleh
komposisi penduduk, tingkat ketajaman konflik dalam masyarakat, baik konflik
budaya, ekonomi, dan ras. Semakin pesar perubahan sosial disuatu masyarakat
biasanya semakin tinggi pula angka kejahatan terjadi.
c. Peperangan
Ada empat alasan utama terjadinya perang, yaitu untuk memperoleh lahan,
kemakmuran, kekuasaan, dan keamanan. Setiap negara memiliki keinginan masing-
masing dan sering terlibat perselisihan. Apabila tidak ada kekuatan hukum yang dapat
menyelesaikannya, maka perang menjadi jawaban. Industri peralatan perang
merupakan salah satu bagian penting bagi pendapatan negara maju. Apabila perang
pecah maka kebutuhan senjata dipasok dari negara maju. Ini persoalan ekonomi
semata, semakin banyak ekspor senjata maka pendapatan negara maju akan semakin
besar. Dengan menjadikan perang sebagai lahan untuk berbisnis, nilai-nilai
kemanusaiaan tidak dihiraukan lagi.
d. Pelanggaran terhadap norma-norma masyarakat
Norma –norma masyarakat mengatur prilaku setiap orang agar tidak merugikan
diri sendiri atau pihak lain. Setiap norma atau peraturan biasanya didasarkan kepada
nilai-nilai sosial tertentu yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. Namun sering terjadi
warga masyarakat tidak mampu memnuhi tuntutan moral yang ada dan melakukan
pelanggaran.
 Pelanggaran norma-norma masyarakat antara lain :
1. Pelacuran
Pelacuran merupakan bentuk pelanggaran norma susila dan norma agama. Orang
melacurkan diri karena beberapa seba, pertama secara kejiwaan mungkin memiliki
latar belakang masa kanak-kanak yang tidak cukup kasih sayang. Kedua, secara
ekonomi mereka terjepit oleh kebutuhan hidup, sementara itu tidak memiliki mata
pencaharian lebih baik, dan ketiga, secara sosial mungkin mereka dikecewakan oleh
suami atau keluarganya.
2. Delinkuensi anak
Delinkuensi anak-anak bentuknya berupa pencurian, perampokan, pencopetan,
penganiayaan, tindak asusila, penggunaan obat-obatan terlarang, perkelahian pelajar,
dan kebut-kebutan di jalan raya.
3. Penyalahgunaan Naza dan alkoholisme
Dikonsumsi tanpa aturan kedokteran dapat menimbulkan gamgguan sistem syaraf.
Mengkomsumsi alkohol secara berlebihan hingga membuat orang mabuk dan lupa
diri merupakan suatu pelanggaran norma.
4. Homosesksualitas
Seseorang yang menjalani peran sebagai homoseks dapat diangga sebagai
pelanggaran terhadap norma-norma kemasyarakatan, khususnya yang berhubungan
dengan perilaku seksual. Sebab, homoseksual berarti perilaku yang mengutamakan
sesama jenis kelamin sebagai mitra seks.
e. Masalah Kependudukan
Penduduk suatu wilayah menjadi masalah sosial apabila jumahnya terlalu besar.
Di satu sisi jumah penduduk yang besar merupakan sumber daya pembangunan.
Namun, apabila persebarannya menumpuk pada suatu lokasi akan mengakibatkan
berbagai persosalan sosial. Salah satu bentuk perubahan sosial adalah terjadinya
perubahan populasi penduduk, baik karena migrasi (mobillitas lateral) maupun karena
kenaikan jumlah penduduk secara alami disebabkan oleh kematian dan kelahiran.
f. Masalah lingkungan hidup
Salah satu implikasi perubahan lingkungan atau langkanya sumberdaya adalah
meningkatnya konflik antar manusia. Sebagaimana dijelaskan oleh Homer-Dixon, dkk
(Bruce Mitchell, 2003:9- 13) dalam Hiayati,dkk.(2010).Pengembangan Pembelajaran
IPS SD, bahwa kegiatan manusia dapat menyebabkan kerusakan lingkungan atau
kelangkaan sumberdaya dalam tiga cara.
1. Kegiatan manusia dapat menyebabkan penurunan jumlah dan kualitas sumber
daya, terutama jika sumber daya dieksploitasi dengan tingkat kecepatan yang
melebihi daya pulihnya. Dikatakan bahwa manusia hidup lebih banyak
mengorbankan sumberdaya alam dari pada untuk kepentingan sumberdaya
tersebut. Dalam beberapa kasus, terutama dalam pemanfaatan sumberdaya yang
tidak dapat diperbaharui (non-renewable), seperti minyak bumi, gas, logam, dan
perak. Sumberdaya alam tersebut terbaharui oleh proses geologi dan bukan oleh
proses siklus manusia. Meskipun demikian sumberdaya alam yang dapat
diperbaharui (renewable) sepert, permukaaan tanah, hutan atau satwa liar dapat
juga mengalami penurunan, terutama jika dalam pengguanannya melebihi
kapasitas pemulihannya.
2. Penurunan atau kelangkaan sumberdaya disebabkan oleh pertumbuhan penduduk.
Dengan bertambahnya penduduk, tanah dan air yang jumlahnya tetap sama sudah
barang tentu dimanfaatkan oleh banyak orang, berarti jumlah/jatah pemakaian air
dan tanah per orang semakin berkurang.
3. Akses terhadap lingkungan dan sumberdaya alam yang tidak seimbang juga akan
menyebabkan berbagai persoalan. Akses yang tidak seimbang tersebut biasanya
disebabkan oleh pranata hukum atau hak kepemilikan yang terkonsentrasi kepada
sekelompok kecil masyarakat, sehingga menyebabkan kelangkaan bagi kelompok
lain.
Ketiga faktor kegiatan manusia tersebut dapat menyebabkan kelangkaan atau
penurunan sumber daya, yang kemudian akan memicu banyak akibat lagi.
Memburuknya kondisi lingkungan dapat menyebabkan manusia pindah tempat atau
terpaksa dipindahkan dari satu daerah ke daerah lain, dan meraka dapat disebut
“pengungsi lingkungan”. Kejadian tersebut dapat memicu tumbuhnya konflik etnis,
ketika satu kelompok beranggapan bahwa kelompok lain mengontrol pemakaian
sumberdaya secara tidak proporsional. Konflik tersebut mungkin akan menjadi
semakin besar pada dekade mendatang, khususnya di negara miskin, di mana
kelangkaan sumber air, hutan, dan lahan yang subur, dikombinasikan dengan
pertumbuhan penduduk yang cepat akan mengakibatkan situasi yang semakin buruk.
Menurut Nursid Sumaatmadja (2006), pada saat ini kemerosotan kualitas lingkungan
sudah menjangkau berbagai segi kehidupan, seperti terjadinya mutasi gen, manusia
terselubung, hujan asam, dampak rumah kaca, dan peningkatan penipisan lapisan
ozon.
Untuk lebih jelasnya akan diuraikan dibawah ini.
1. Mutasi gen manusia terselubung
Perkembangan teknologi kedokteran untuk pelayanan kesehatan dengan
menggunakan radiasi sinar ronzen, sinar lasser, dan getaran ultra sonic mengakibatkan
terjadinya mutasi gen manusia yang terselubung yaitu makin merosotnya daya tahan
manusia secara alami. Akibatnya seringkali eksistensi manusia hanya dapat
dipertahankan dengan dukungan teknologi canggih dan biaya mahal.
2. Hujan asam
Industri terutama industri pengecoran logam, pembangkit tenaga listrik, berbahan
batu bara dan pendidih air, dalam operasinya melepaskan bertonton sulfur dioksida
(SO2), nitrogen dioksida (SO2), karbon dioksida (CO2) ke udara yang enyebabkan
terjadinya interaksi antara (SO2), (SO2), dan (CO2) menjadi asam sulfat(H2 SO4),
sehingga air hujan berturut-turut akan mengandung asam sulfat (H2 SO4), asam nitrat
(HNO3), dan asam karbonat (H2SO3).
Hal ini menyebabkan timbulnya hujan dengan pH kecil dari 5,6. Air dengan
keasaman seperti ini dapat merusak butir-butir clorofil pada tumbuhan yang dapat
mengganggu aktivitas foto sintetsis, yang akhirnya mengganggu pertumbuhan
tanaman. Air hujan seperti ini juga dapat mengakibatkan benda logam seperti
jembatan dan rel kereta api, merusak bangunan dari marmer, tegel, dan beton. Pada
air danau atau sungai pH nya akan menurun dan mengganggu kehidupan biota air
(seperti plankton dan ikan), serta kesehatan manusia pada umumnya.
3. Dampak Rumah Kaca
Dampak rumah kaca dapat terjadi karena merungkatnya lapisan gas, terutama gas
CO2 yang menyelubungi bumi, gas tersebut berasal dari berbagai kegiatan manusia,
terutama pembakaran energi fosil (minyak bumi, batu bara, dan gas). Selimut gas
rumah kaca ini mengakibatkan refleksi balik sinar/panas matahari membalik
memantul kembali ke bumi. Akibatnya terjadi kenaikan suhu bumi atau perubahan
iklim global.
Menurut perkiraan dalam kurun waktu 50 tahun yang akan datang suhu bumi akan
meningkat tiga derajat celcius (30 C). Hal ini akan mengakibatkan mencairnya
sebagian es di kutub utara, sehingga permukaan air lautpun naik, dan berbagai kota
dipinggir laut akan tenggelam. Selain itu juga terjadi hujan di pegunungan/dataran
tinggi sehingga daerah rendah akan terkena banjir karena air hujan tidak dapat
mengalir ke laut. Akibat selanjutnya perubahan iklim ini juga akan berpengaruh
terhadap produktivitas pertanian, perikanan, dan peternakan, terutama sebagai akibat
timbulnya kekeringan dan kebanjiran di berbagai tempat.
4. Lubang Lapisan Ozon
Bumi kita dilapisi oleh lapisan tipis ozon (O3) pada ketinggian lebih kurang 30 m di
atas permukaan bumi. Lapisan ini berfungsi sebagai penahan 99% sinar ultra violet yang
dipancarkan oleh matahari. Lapisan ini mengalami keurasakan bahan kimia, seperti
halon (terutama untuk pemadam kebakaran) dan CFC (Chlorfluorcarbon) yang
dihasilkan oleh aerosol yang berasal dari gas penyemprot minyak wangi, mesin
pendingin (refrigerator, air condicioner), dan proses pembuatan plastik atau karet busa
(foam) untuk berbagai keperluan. Oleh sinar matahari yang kuat berbagai gas ini
diuraikan menjadi chlorine dan chlorinemonoxide) yang mempercepat pecahnya ozon
menjadi oksigen. Jika lapisan ozon mengalami kerusakan terjadi lubang-lubang, maka
sinar ultra violet akan masuk langsung ke bumi. Sinar ini menyebabkan terjadinya
kanker kulit, kerusakan mata/cataract, gangguan pada rantai makanan laut, dan
kerusakan tanaman budidaya, serta menurunnya daya kekebalan tubuh manusia seperti
penyakit AIDS.
Dampak Perubahan Sosial di Bidang Pertanian

Di era 70-an, dunia pertanian kita mengalami keterkejutan yang membawa dampak
perubahan sosial yang sangat signifikan, yaitu pertanian yang sebelumnya bercorak
organik, serta-merta beralih ke sistem bertani kimia. Perubahan ini biasa dikenal sebagai
revolusi hijau. Perubahan ini ditandai dengan penggunaan pupuk anorganik, penggunaan
obat-obat kimia pembasmi hama, dan penggunaan bibit pertanian hasil rekayasa
genetika.
Perubahan yang paling nyata adalah bergesernya pola pertanian tradisional menjadi
pola pertanian yang (konon dikatakan) modern. Dampak lain yang mengiringi perubahan
ini adalah terjadinya mekanisasi pertanian. Konsekuensinya, muncul pemilik modal
untuk berinvestasi di sektor pertanian. Hal ini sangat bisa dimaklumi mengingat kegiatan
mekanisasi pertanian, selain menjanjikan keuntungan besar, sektor ini juga memerlukan
modal yang besar pula. Jelas suatu kondisi yang tidak memungkinkan terjangkau oleh
kebanyakan petani kita yang hanya mempunyai permodalan kecil. Sehingga muncullah
perkebunan-perkebunan baru yang membuka lahan ribuan, bahkan jutaan hektare.
Persoalan yang timbul adalah mekanisasi pertanian telah meminggirkan petani
tradisional yang menggunakan peralatan tradisional (cangkul, sabit, dan sebagainya)
tergantikan dengan mesin-mesin pertanian (traktor, mesin semprot, pompa air, dan
sebagainya). Mesin-mesin ini hanya mampu dimiliki oleh petani bermodal besar. Dalam
kondisi seperti ini mulailah terlihat dampak sosial terjadi di masyarakat. Petani kecil
semakin tidak berdaya menghadapi serbuan petani bermodal besar.
Usaha-usaha Pelestarian Lingkungan Hidup
Beberapa usaha yang dilakukan untuk pelestarian lingkungan hidup antara lain yaitu
sebagai berikut.
1. Bidang Kehutanan
Kerusakan hutan yang semakin parah dan meluas, perlu diantisipasi dengan berbagai
upaya. Beberapa usaha yang perlu dilakukan antara lain :
a) Penebangan pohon dan penanaman kembali agar dilakukan dengan seimbang
sehingga hutan tetap lestari.
b)    Memperketat pengawasan terhadap penebangan-penebangan liar, dan memberikan
hukuman yang berat kepada mereka yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
c)    Penebangan pohon harus dilakukan secara bijaksana.
Pohon yang ditebang hendaknya yang besar dan tua agar pohon-pohon yang kecil dapat
tumbuh subur kembali.
d)    Melakukan reboisasi (penanaman hutan kembali)
Pada kawasan-kawasan yang hutannya telah gundul, dan merehabilitasi kembali hutan
yang telah rusak.
e)      Memperluas hutan lindung, taman nasional, dan sejenisnya

2. Bidang Pertanian
a)    Mengubah sistem pertanian berladang (berpindah-pindah) menjadi pertanian
menetap seperti sawah, perkebunan, tegalan, dan sebagainya.
b)   Pertanian yang dilakukan pada lahan tidak rata (curam), supaya dibuat teras-teras
(sengkedan) sehingga bahaya erosi dapat diperkecil.
c)    Mengurangi penggunaan pestisida yang banyak digunakan untuk pemberantasan
hama tanaman dengan cara memperbanyak predator (binatang pemakan) hama
tanaman karena pemakaian pestisida dapat mencemarkan air dan tanah.
d)   Menemukan jenis-jenis tanaman yang tahan hama sehingga dengan demikian
penggunaan pestisida dapat dihindarkan.
- Bidang Industri
a.  Limbah-limbah industri yang akan dibuang ke dalam tanah maupun perairan harus
dinetralkan terlebih dahulu sehingga limbah yang dibuang tersebut telah bebas dari
bahan-bahan pencemar. Oleh karena itu, setiap industri diwajibkan membuat
pengolahan limbah industri.
b. Untuk mengurangi pencemaran udara yang disebabkan oleh asap industri yang
berasal dari pembakaran yang menghasilkan CO (Karbon monooksida) dan
CO2 (karbon dioksida), diwajibkan melakukan penghijauan di lingkungan sekitarnya.
Penghijauan yaitu menanami lahan atau halaman-halaman dengan tumbuhan hijau.
c.  Mengurangi pemakaian bahan bakar minyak bumi dengan sumber energi yang lebih
ramah lingkungan seperti energi listrik yang dihasilkan PLTA, energi panas bumi,
sinar matahari, dan sebagainya.
d.  Melakukan daur ulang (recycling) terhadap barang-barang bekas yang tidak terpakai
seperti kertas, plastik, aluminium, best, dan sebagainya. Dengan demikian selain
memanfaatkan limbah barang bekas, keperluan bahan baku yang biasanya diambil dari
alam dapat dikurangi.
e.  Menciptakan teknologi yang hemat bahan bakar, dan ramah lingkungan.
f.   Menetapkan kawasan-kawasan industri yang jauh dari permukiman penduduk.

3.   Bidang Perairan
a.       Melarang pembuangan limbah rumah tangga, sampah-sampah, dan benda-benda
lainnya ke sungai maupun laut karena sungai dan laut bukan tempat pembuangan
sampah.
b.      Perlu dibuat aturan-aturan yang ketat untuk penggalian pasir di laut sehingga tidak
merusak lingkungan perairan laut sekitarnya.
c.       Pengambilan karang di laut yang menjadi tempat berkembang biak ikan-ikan harus
dilarang.
d.      Perlu dibuat aturan-aturan penangkapan ikan di sungai/laut seperti larangan
penggunaan bom ikan, pemakaian pukat harimau di laut yang dapat menjaring ikan
sampai sekecil-kecilnya, dan sebagainya.

4. Flora dan Fauna


Untuk menjaga kepunahan flora dan fauna langka, beberapa langkah yang perlu
dilakukan antara lain :
a.       Menghukum yang seberat-beratnya sesuai dengan undang-undang bagi mereka
yang mengambil flora dan memburu fauna yang dilindungi.
b.      Menetapkan kawasan perlindungan bagi flora dan fauna langka seperti Taman
Nasional, Cagar Alam, Suaka Marga Satwa, dan lain-lain.
5. Perundang-undangan
Melaksanakan dengan konsekuen UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup, dan memberikan sanksi hukuman yang berat bagi pelanggar-pelanggar
lingkungan hidup sesuai dengan tuntutan undang-undang)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, termasuk
didalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan
kesejahteraan manusia serta mahkluk hidup lainnya. Seiring dengan perkembangannya
sekelompok manusia atau dapat disebut dengan masyarakat akan terus mengalami perubahan
di bidang sosial maupun masyarakat. Perubahan sosial tidak hanya disebabkan oleh
munculnya sesuatu yang baru. Ada pula perubahan yang disebabkan oleh hiangnya sesuatu
yang lama Salah satu implikasi perubahan lingkungan atau langkanya sumberdaya adalah
meningkatnya konflik antar manusia.. Kegiatan manusia dapat menyebabkan kerusakan
lingkungan atau kelangkaan sumberdaya dalam tiga cara. Pertama, kegiatan manusia dapat
menyebabkan penurunan jumlah dan kualitas sumber daya, terutama jika sumber daya
dieksploitasi dengan tingkat kecepatan yang melebihi daya pulihnya. Kedua, penurunan atau
kelangkaan sumberdaya disebabkan oleh pertumbuhan penduduk.Ketiga, akses terhadap
lingkungan dan sumberdaya alam yang tidak seimbang juga akan menyebabkan berbagai
persoalan.

B. Saran
Perubahan lingkungan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Perubahan-
perubahan tersebut tentu saja membawa dampak bagi kehidupan manusia dan mahluk lain,
baik itu dampak positif maupun dampak negatif seperti yng telah dijelaskan dalam makalah
ini. Sebagai mahluk yang dibekali akal pikiran dan perasaan sudah merupakan kewajiban kita
sebagai manusia untuk berlaku bijak dalam menghadapi berbagai permasalahan dan
perubahan-perubahan yang terjadi di ingkungan sekitar.
DAFTAR PUSTAKA

Suharti dan Sri Sunarti.2009.Sosiologi 3.Surabaya: Departemen Pendidikan nasional


Hiayati,dkk.(2010).Pengembangan Pembelajaran IPS SD.Jakata:Dirjen Pendidikan Tinggi.
http://otaksakti.wordpress.com/2010/12/10/perubahan-sosial-di-lingkungan-masyarakat
http://bangkusekolah-id.blogspot.com/feeds/7349076273369091853/comments/default
http://icuk-sugiarto.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai