Anda di halaman 1dari 5

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Buku yang berjudul
“Peninggalan sejarah Kolonialisme Belanda di Nusantara” ini dengan tepat waktu.
Adapun tujuan penulisan dari buku ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Konsep dasar Sosisologi, Antropologi dan Sejarah. Selain itu, buku ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang peninggalan sejarah kolonialisme
Belanda yang ada di Nusantara bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Panut Setiono M,Pd, selaku dosen
pengampu mata kuliah konsep dasar Sosiologi, Antropologi dan Sejarah yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami menyadari bahwa buku yang kami
tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan buku ini.

Bengkulu, 10 Desember 2021

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................

Pendahuluan....................................................................................................

Peninggalan Sejarah Kolonialisme Belanda....................................................

 Benteng Belgica....................................................................................
 Benteng De Kock..................................................................................
 Benteng Du Bus....................................................................................
 Benteng Cilacap....................................................................................
 Benteng van Der Wicjk.........................................................................
 Benteng ................................................................................................
 Benteng ................................................................................................

Daftar Pustaka
1. Benteng Belgica
Benteng Belgica pada awalnya dibangun oleh Portugis, namun pada tanggal 4 September
1611, benteng ini diambil alih dan dibangun kembali oleh Belanda. Benteng ini terletak di
Pulau Neira, Maluku
2. Benteng De Kock
Fort de Kock adalah benteng peninggalan Belanda yang berdiri di Kota Bukittinggi,
Sumatera Barat. Benteng ini didirikan oleh Kapten Bouer pada tahun 1825 dimasa Baron
Hendrik Merkus de Kock menjadi Komandan Der Troepen dan Wakil Gubernur Jenderal
Hindia Belanda. Bangunan tersebut sebagai pertahanan Belanda saat Perang Paderi 1821-
1837
3. Benteng Du Bus
Fort Du Bus merupakan benteng pertama pasukan Belanda yang didirikan di Papua. Berdiri
pada 24 Agustus 1828, nama benteng ini diambil dari nama Gubernur Jenderal Hindia
Belanda yang berkuasa saat itu, L.P.J.Burggraaf du Bus de Gisignies.
4. Benteng Pendem Cilacap
Benteng peninggalan Belanda ini berada di pesisir pantai Teluk Penyu Kabupaten
Cilacap,Jawa Tengah. Bangunan ini merupakan bekas markas pertahanan tentara Belanda
yang dibangun bertahap selama 18 tahun dari tahun 1861 hingga 1879. Benteng tersebut
sempat tertutup tanah dan tidak terurus. Benteng ini kemudian ditemukan dan mulai digali
pemerintah daerah Cilacap tahun 1986.
5. Benteng van der Wijk Gombong
Benteng Van Der Wijck adalah benteng pertahanan Hindia Belanda yang dibangun pada
abad ke -18. Benteng ini terletak di Gombong, sekitar 21 km dari kabupaten Kebumen, Jawa
Tengah.
6. Benteng Vastenburg
Benteng ini terletak di pusat Kota Surakarta atau Solo. Benteng ini dibangun tahun 1745 atas
perintah Gubernur Jenderal Baron Van Imhoff
7. Benteng Willem II
Benteng yang terletak di Kota Ungaran ini dibangun pada tahun 1786. Saat itu, benteng ini
juga pernah jadi tempat tahanan sementara Pangeran Diponegoro sebelum diasingkan.
8. Benteng Willem I
Benteng ini dibangun oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Johannes van den Bosch.
Nama Willem diambil dari nama raja Belanda waktu itu yaitu Raja William I ( 1772 – 1843).
9. Benteng Erfprins
Benteng ini terletak di Kota Bangkalan, Madura. Bangunan itu dikelilingi tembok
setinggi 4,5 meter, dengan ketebalan tembok 0,5 meter, di dalam dinding tersebut
terdapat gedung yang memiliki luas 980 meter persegi.
10. Benteng van den Bosch.
Benteng yang dibangun pada tahun 1839 di Ngawi, Jawa Timur ini berfungsi sebagai
markas dan pertahanan Belanda menghadapi perlawanan rakyat yang dipimpin Wirotani.
11. Benteng van der Capellen
Benteng yang terletak di wilayah Batusangkar, Sumatera Barat ini namanya diambil dari
Jenderal Belanda Godert Alexander Gerard Philip baron van der Capellen.
Keberadaan Benteng Van der Capellen tidak terlepas dari peristiwa peperangan antara
Kaum Adat melawan Kaum Agama yang terjadi sekitar tahun 1821. Hal ini terjadi karena
adanya pertentangan Kaum Agama yang dipelopori oleh tiga orang Haji yang baru
kembali dari Mekkah dan ingin melakukan pemurnian ajaran agama Islam.
12. Benteng VOC Kalimo'ok.
Benteng yang dibangun pada 1785 ini hanya sebagai penanda saja bahwa VOC “menang”
atau berhasil mencengkram Madura Timur, khususnya.
Panjang dan lebar benteng, 150 meter dan 100 meter. Jadi, luas benteng tersebut adalah
1.500 meter persegi. Tinggi benteng sekitar tiga meter, yang mana di setiap sudutnya ada
bataliyon yang berbentuk segi empat dan berfungsi sebagai tempat pengintai musuh.
Khususnya saat suasana peperangan saat itu.
13. Benteng Martello.
Benteng yang terletak di Pulau Kelor, Kepulauan Seribu, Jakarta ini adalah garda
terdepan Belanda dalam melindungi kekuasaannya di Batavia dari serangan pihak luar.
Benteng Martello dibangun pada 1850 yang memiliki arti pemakaman. Dibangun sekitar
abad ke-17 dengan bentuk bulat dan terbuat dari batu-bata.
14. Benteng Speelwijk.
Benteng yang terletak di Banten ini dibangun pada tahun 1681 sebagai penanda berkuasanya
Belanda atas Kesultanan Banten.
15. Benteng Oranje.
Benteng ini merupakan benteng pertama yang dibangun Belanda di Nusantara. Di tahun
1607, Sultan Ternate mengundang Belanda untuk membantu mereka mengusir pasukan
Spanyol.

Anda mungkin juga menyukai