Anda di halaman 1dari 5

Peninggalan Bangsa Eropa di Indonesia Yang

Masih Berdiri Megah Hingga Sekarang


By Vannisa

Posted on July 13, 2019

Peninggalan Bangsa Eropa di Indonesia – Bangsa Eropa menjadi salah satu bangsa barat yang
bisa dibilang paling lama menjajah Indonesia. Karena itulah banyak peninggalan sejarah di
Indonesia yang mudah ditemukan mengingat beberapa wilayah pernah dijajah bangsa Eropa.

Mulanya kedatangan bangsa Eropa tersebut memang untuk kepentingan berdagang dan mencari
rempah-rempah saja. Namun, dalam perkembangannya tidak hanya berdagang saja yang mereka
lakukan akan tetapi mereka mengubah untuk menjadi penguasa wilayah. Oleh sebab itu, di tahap-
tahap awal mereka membangun tempat penyimpanan yang kini menjadi bangunan peninggalan

IPS AKLIILATUSH SHOLIHA 6 ABU BAKAR AS-SHIDIQ


bangsa Eropa di Indonesia untuk menimbun rempah-rempah di beberapa wilayah seperti Banten,
Batavia dan Jepara.

Setelah mendapatkan dukungan dari Belanda serta modal yang besar, VOC akhirnya mendirikan
gudang penyimpanan dan kantor perdagangan. Dan untuk menjaga keamanan selama aktivitas
berdagangnya tersebut, pihaknya juga membuat benteng pertahanan. Benteng inipun mempunyai
banyak fungsi, selain sebagai kantor dagang dan pemerintahan namun juga digunakan untuk tempat
tinggal.

Kehidupan orang Eropa mulanya berada di dalam benteng. Setelah mereka menguasai jalur
perdagangan dan pusat-pusat kekuasan, mereka akhirnya berani mendirikan permukiman diluar
benteng hingga mencapai wilayah Sunda kelapa kea rah dalam yang kemudian dikenal dengan
Batavia. Kehadiran bangsa eropa tersebut tentu mempengaruhi terciptanya bangunan-bangunan
baru. Hingga akhirnya mereka pun membuat beragam sarana dan prasarana yang akhirnya menjadi
peninggalan bangsa Eropa di Indonesia.

Daftar Peninggalan Bangsa Eropa di Indonesia:

1. Bidang Militer dan Pertahanan

1. Benteng Duurstede
Merupakan salah satu bangunan peninggalan bangsa Eropa di Indonesia yang dibangun oleh
bangsa Belanda di tahun 1676 untuk menghadapi serangan dari bangsa Portugis. Dalam
serangan tersebut, pasukan Pattimuran pernah bertempur untuk merebut benteng tersebut
pada 16 Mei 1817. Dalam serangan tersebut semua pasukan Belanda tewas termasuk
presiden Van den Berg.
Benteng ini awalnya dibangun pada tahun 1545 oleh raja Gowa X yang bernama
Tunipallangga Uwalang. Pada masa Raja Gowa XIV benteng tersebut diganti dengan batu
padas berwarna hitam keras. Dan di tahun 1666 terjadilah perang antara Raja Gowa dengan
penguasa Belanda. Kekalahan Gowa membuat Belanda memaksa kepada raja Gowa untuk
menAndatangani perjanjian Bongaya pada tanggal 18 November 1667.
2. Benteng Vredeburg
Peninggalan bangsa Eropa di Indonesia ini dibangun pada tahun 1767, namun selesai
pembangunannya pada tahun 1787. Setelah proses pembangunan selesai, bangunan benteng
di sempurnakan lagi dan berganti menjadi Benteng Rustenburg yang mempunyai arti
benteng peristirahatan. Karena mengalami kerusakan parah akibat gempa dahsyat yang

IPS AKLIILATUSH SHOLIHA 6 ABU BAKAR AS-SHIDIQ


terjadi, akhirnya benteng inipun berganti nama menjadi Benteng Vredeburg yang
mempunyai arti benteng perdamaian.
3. Benteng Marlborough
Didirikan oleh perusahaan India Timur dibawah kepemimpinan Gubernur Joseph Callet.
Bentuk dari benteng ini menyerupai kura-kura yang dibuat menghadap selatan serta
memiliki luas 44100 meter persegi. Pintu utama dari peninggalan bangsa Eropa di Indonesia
nini di kelilingi oleh parit yang tersambung dengan jembatan gerbang dalam. Dan benteng
Marlborough inilah yang menjadi peninggalan terbesar Inggris di Indonesia.
Sebenarnya benteng ini tidak hanya benteng pertahanan militer saja, namun digunakan
untuk kepentigan perdagangan. Selain itu, fungsi dari bangunan peninggalan bangsa Eropa
di Indonesia tersebut juga sebagai penjamin kelancaran persediaan lada untuk perusahaan
Inggris.

2. Bidang Pemerintahan.

Tak hanya datang untuk perdagangan saja, bangsa Eropa datang juga ingin menjajah dan menguasai
Indonesia. Secara resmi mereka menjalankan pemerintahan di tanah jajahan. Maka dari itu di
berbagai daerah bisa ditemukan beragam bentuk peninggalan bangsa Eropa di Indonesia dalam
bidang pemerintahan. Beberapa bangunan pemerintahan pada masa tersebut mengusung gaya Eropa
yang merupakan perpaduan Barat dan Timur.

1. Standhuis
Dikenal dengan nama Taman Fatahillah yang merupakan balai kota lama. Dulunya gedung
ini merupakan kantor gubernur jenderal VOC yang dibangun pada tahun1707-1710.
Bangunan tersebut hampir mirip dengan Istana Dam di Amsterdam yang terdiri atas
bangunan utama dengan dua sayap yang berada di bagian timur dan barat. Peninggalan
bangsa Eropa di Indonesia ini juga dulunya digunakan sebagai ruang pengadilan, kantor dan
ruang bawah tanah difungsikan sebagai penjara. Penggarapan bangunan ini selesai di tahun
1710 M dan diresmikan oleh Jenderal Abraham van Riebeek. Untuk asriteknya dirancang
oleh W,J van der Velde.
2. Istana Merdeka
Dibangun mulai tahun 1973 yakni pada pemerintahan Gubernur Jenderal Louden dan selesai
pada tahun 1879 di masa Gubernur Jenderal Johan Willem van Landbarge. Dulunya, tempat
tersebut bernama istana gambir yang diarsiteki oleh Drossares pada awal pemerintahan
Republik Indonesia dan menjadi saksi sejarah penandatanganan naskah pengakuan

IPS AKLIILATUSH SHOLIHA 6 ABU BAKAR AS-SHIDIQ


kedaulatan Republik Indonesia Serikat atau RIS oleh pemerintahan Belanda pada tanggal 27
Desember 1949.
3. Istana Bogor
Dibangun atas inisiatif dari Gubernur Jenderal van Imhoff pada 1745-1750 yang kemudian
dilanjutkan oleh gubernur Jenderal Jacob Mossel. Kata Bogor berasal dari kata Buitenzorg
yang berarti bebas dari masalah atau kesulitan. Imhof kemudian membuat skesta sendiri
dengan meniru asrsitektur dari Blenheim Palace yang merupakan kediaman Duke of
Malborough di Inggris.

3. Bidang Hukum.

Walaupun tujuannya untuk menjajah, akan tetapi belada masih menjalankan aktivitasnya seperti
sebuah Negara. Untuk itu, mereka membangun sarana guna mendukung jalannya pemerintahan di
bidang hukum. Tak hanya membuat undang-undang dan peraturan, namun bangsa Eropa juga
membuat peralatan kelengkapan seperti penjara dan polisi.

Peninggalan bangsa Eropa di Indonesia dalam bidang hukum yakni membangun gedung kehakiman
Jakarta dan penjara di Bandung. Untuk penjaranya disebut dengan penjara Sukamiskin.

4. Bidang Ekonomi.

peninggalan bangsa Eropa di Indonesia di bidang ekonomi cukup banyak hal ini dikarenakan misi
pertama kehadiran mereka yaitu untuk kepentingan dagang. Tak hanya membangun benteng dan
gudang, pemerintah colonial Belanda juga membangun beragam jenis sarana dan prasarana untuk
menunjang perekonomian yang diantaranya meliputi stasiun kereta api, pabrik gula dan pelabuhan.

1. Stasiun Wilem I
Stasiun kerita ini dibangun oleh pihak Belanda yang berada di Ambarawa pada tahun 1800
an yang lebih dikenal dengan nama Stasiun Willem I. Nama tersebut diambil dari nama Raja
Belanda yang berkuasa saat itu. Dengan dibangunnya stasiun kereta tersebut maka
penguasaan akan lebih mudah dalam menemukan dan penggerak transportasi bagi
perekonmiannya.
2. Pelabuhan Tanjung Priok
Dibangun pada era colonial Belanda pada tahun 1800 an. Penggalian pelabuhan tersebut
dimulai pada tahun 1977 yang diresmikan pada tahun 1883. Kemudian penggarapannya
diperlebar lagi pada 1910-1911. peninggalan bangsa Eropa di Indonesia ini berada di tepi
laut Jawa yang menjadi pintu gerbang utama kapal-kapal Belanda untuk datang dan
mengambil kekayaan alam.

IPS AKLIILATUSH SHOLIHA 6 ABU BAKAR AS-SHIDIQ


3. Bidang Kerohanian
Dalam perkembangannya, bangsa Eropa juga menjalani kehidupannya di Indonesia. Oleh
sebab itu merekapun banyak membangun beragam tempat peribadatan. Di berbagai daerah
Belanda membangun gereja dengan model arsiteksturnya yang khas.
Peninggalan bangsa Eropa di Indonesia di bidang ini yaitu gereja Immanuel dan Katedral di
Jakarta juga gereja Blenduk yang berada di Semarang Jawa Tengah.

Dengan adanya ulasan mengenai peninggalan bangsa Eropa di Indonesia di atas diharapkan Anda
pembaca bisa mengenal dan mempelajari sejarah tersebut. Karena negara dapat lebih maju jika
masyarakat atau warganya ingat akan sejarah negara tersebut.

Sumber: https://perpustakaan.id/peninggalan-bangsa-eropa-di-indonesia/

IPS AKLIILATUSH SHOLIHA 6 ABU BAKAR AS-SHIDIQ

Anda mungkin juga menyukai