RINCIAN KEGIATAN
Siswa membaca modul dan mengerjakan semua latihan soal dan ujian akhir.
PETUNJUK BELAJAR
Siswa mempelajari modul ini secara runtut, membaca contoh soal dan siswa juga
dapat menguji tingkat pemahaman pada ujian akhir. Siswa juga dapat mengetahui
tingkat penguasaan materi dengan mencocokkan jawaban siswa denga kunci
jawaban yang telah disediakan diakhir modul.
MATERI
1
Jadi, 1 + 2 + 3 + ... + n = n( n 1)
2
Waktu masih kecil mungkin kalian pernah bermain domino dengan cara
menyusunnya seperti gambar di atas. Nah, induksi matematika dianalogikan mirip
seperti permainan tersebut. Analoginya seperti ini:
1. Dalam permainan domino, yang perlu kita lakukan adalah menjatuhkan
domino pertama. Begitu pula dalam induksi matematika, yang pertama kita
lakukan adalah membuktikan pernyataan P(n) bernilai benar untuk n = 1.
2. Jika domino pertama jatuh, maka domino kedua juga harus jatuh.
Selanjutnya, jika domino kedua jatuh, maka domino ketiga juga harus jatuh,
demikian seterusnya. bisa kita simpulkan, jika domino ke-k jatuh, maka
domino selanjutnya, yaitu domino ke-(k+1), juga harus jatuh. Dengan
demikian kita bisa menjamin bahwa seluruh domino dalam deretan tersebut
juga pasti jatuh.
Demikian juga dalam induksi matematika, kita harus membuktikan
jika P(k) benar, maka P(k + 1) juga harus benar. Dengan terbuktinya
pernyataan ini, kita dapat menjamin bahwa pernyataan P(n) selalu benar
untuk setiap bilangan asli n.
Analogi seperti domino tadi, merupakan analogi pembuktian dengan induksi
matematika sederhana yang merupakan bagian awal dari seluruh rangkaian
pembahasan tentang induksi matematika.
Induksi Matematika Sederhana
Berdasarkan analogi di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa langkah-langkah
pembuktian dengan induksi sederhana untuk membuktikan suatu
pernyataan P(n) adalah sebagai berikut:
1. Buktikan bahwa P(1) benar. (langkah dasar)
2. Misalkan P(k) benar, gunakan hal ini untuk membuktikan bahwa P(k +
1) juga benar (langkah induksi)
Contoh 1.
Buktikan bahwa untuk setiap setiap bilangan asli n berlaku :
1
1+2+3+⋯+n= n( n 1)
2
Jawab:
Kita gunakan induksi matematika, dengan
1
P(n) ≡ 1 + 2 + 3 + ⋯ + n = n( n 1)
2
dengan menggunakan hal di atas, kita akan membuktikan P(k + 1), yaitu:
1
P(k + 1) ≡ 1 + 2 + 3 + ... + k + (k+1) = (k 1)((k 1) 1)
2
Ruas Kanan :
1 1
(k 1)((k 1) 1) = (k 1)( k 2)
2 2
karena ruas kiri = ruas kanan, maka pernyataan tersebut benar untuk setiap
bilangan asli n.
Contoh 2.
Buktikan bahwa "untuk semua bilangan asli n, jumlah n bilangan ganjil berurutan
pertama sama dengan n2".
Jawab:
Kalimat pada soal di atas bisa kita tulis dalam bentuk :
1 + 3 + 5 + ⋯ + (2n−1) = n2
Pertama, kita akan membuktikan kebenaran P(1)
P(1) ≡ (2×1−1) = 12 =1 (benar)
Kedua, kita asumsikan P(k) benar.
P(k) ≡ 1 + 3 + 5 + ⋯ + (2k−1) = k2
Dengan menggunakan hal ini, kita akan membuktikan P(k+1) :
P(k+1) ≡ 1 + 3 + 5 + ⋯ + (2k−1) + (2(k+1)−1) = (k+1)2
dari persamaan terakhir, maka:
Ruas Kiri :
1 + 3 + 5 + ... + (2k−1) + (2(k+1)−1) = k2+(2(k+1)−1) = k2 + 2k + 1 = (k + 1)2.
Ruas Kanan :
(k + 1)2
karena ruas kiri == ruas kanan, maka pernyataan tersebut benar untuk setiap
bilangan asli n.
Kesalahan dalam Pembuktian Induksi Matematika
Perlu diperhatikan, kedua langkah dalam pembuktian menggunakan induksi
matematika yaitu langkah dasar dan langkah induksi, harus dilakukan. Seperti
halnya analogi jatuhnya domino, jika kita tidak menjatuhkan domino pertama, dan
langsung menjatuhkan domino bagian tengah atau urutan kesekian, maka tidak
semua domino akan terjatuh. Hal tersebut menunjukkan bahwa kedua langkah
tersebut penting untuk dilakukan.
Sebagai contoh, sekarang kita akan membuktikan suatu pernyataan dengan
induksi matematika tanpa langkah dasar:
Buktikan bahwa untuk setiap bilangan asli n berlaku:
1
1 + 2 + 3 + ... + n = (2n + 1)2
8
Jawab:
Kita gunakan induksi matematika:
1
P(n) = 1 + 2 + 3 + ⋯ + n = (2n + 1)2
8
Langkah Dasar :
Untuk bagian ini langkah dasar kita coba lewati ...
Langkah Induksi:
Misalkan P(k) benar.
1
P(k) ≡ 1 + 2 + 3 + ⋯ + k = (2k + 1)2.
8
Ruas Kiri:
1 + 2 + 3 + ⋯+ 𝑘
⏟ +(𝑘 + 1)
= 1
(2𝑘 + 1)2
8
1
= (2k + 1)2 + (k + 1)
8
1
= (4k2 + 4k + 1) + (k + 1)
8
1
= (4k2 + 4k + 1 + 8k + 8)
8
1
= (4k2 + 12k + 9)
8
1
= (2x + 3)2.
8
Ruas Kanan :
1
(2x + 3)2
8
Dari hasil di atas tampak bahwa ruas kiri sama dengan ruas kanan, seolah-olah
pernyataan tersebut terbukti benar, namun jika kita substitusikan n = 1, maka kita
peroleh
1 9
P(1) ≡ 1 = (2×1 + 1)2 ⇔ 1 = (salah)
8 8
Dengan demikian, kedua langkah induksi harus kita lakukan untuk memastikan
kebenaran suatu pernyataan.
Contoh 3.
Buktikan bahwa :
n2 ≥ 2n + 7
untuk setiap bilangan asli n ≥ 4.
Jawab :
Kita gunakan induksi matematika umum, dengan:
P(n) ≡ n2 ≥ 2n + 7
Kita akan membuktikan bahwa P(n) benar untuk setiap bilangan asli n dengan n ≥
4.
Langkah dasar :
Kita akan membuktikan kebenaran P(4).
P(4) ≡ 42 ≥ 2(4)+7 ⇔ 16 ≥ 15 (Benar).
Langkah Induksi :
Kita misalkan P(k) benar untuk k ≥ 4.
P(k) ≡ k2 ≥ 2k + 7 untuk k ≥ 4 (hipotesis).
Dari hipotesis kita peroleh :
k2 ≥ 2k + 7, jika kedua ruas kita tambah 2k + 1, maka akan diperoleh bentuk :
k2 + 2k + 1 ≥ 2k + 7 + 2k + 1
(k + 1)2 ≥ 4k + 8
(k + 1)2 ≥ 2(k + 1) + 2(k + 3) karena k ≥ 4, maka k + 3 ≥ 7.
(k + 1)2 ≥ 2(k + 1) + 2(7)
(k + 1)2 ≥ 2(k + 1) + 14
dengan menggunakan hal di atas, kita akan membuktikan P(k + 1), yaitu:
P(k + 1) ≡ (k + 1)2 ≥ 2(k + 1) + 7
karena (k + 1)2 ≥ 2(k + 1) + 14 pada hipotesis kita misalkan benar, maka (k + 1)2 ≥
2(k + 1) + 7 benar (karena 14 > 7)
dengan demikian pernyataan tersebut benar untuk setiap bilangan asli n ≥ 4.
Induksi Kuat
Jika pada induksi dasar dan induksi umum hipotesis induksi hanya terdiri atas
anggapan kebenaran satu pernyataan, yaitu P(k), beda halnya dengan induksi
kuat. Pada induksi kuat, dalam hipotesis kita menganggap semua pernyataan
benar.
P(no), P(no + 1), P(no + 2), ⋯, P(k)
yaitu, semua pernyataan untuk nilai n dari batas bawah sampai dengan k benar,
dan kita juga harus membuktikan kebenaran P(k + 1).
Langkah-langkah dalam induksi kuat:
1. Buktikan bahwa P(no) benar. (Langkah dasar)
2. Misalkan P(no), P(no + 1), P(no + 2), ⋯, P(k) benar untuk k ≥ no. Gunakan
hal ini untuk mem-buktikan bahwa P(k + 1) juga benar. (Langkah induksi)
Contoh 4.
Buktikan bahwa setiap bilangan bulat positif n ≥ 2 dapat dinyatakan sebagai
perkalian dari satu atau lebih bilangan prima.
Jawab :
Langkah dasar:
Jika n = 2, dan 2 sendiri merupakan bilangan prima, maka jelas pernyataan ini
benar.
Langkah induksi:
misalkan pernyataan bahwa 2, 3, 4, ⋯, k dapat dinyatakan sebagai perkalian dari
satu atau lebih bilangan prima, akan dibuktikan bahwa k + 1 dapat dinyatakan
sebagai hasil kali satu atau lebih bilangan prima.
Ada dua kemungkinan nilai k + 1 bisa prima, atau komposit (bukan prima):
1. Jika k + 1 merupakan bilangan prima, maka k + 1 dapat dinyatakan sebagai
hasil kali bilangan prima, yaitu k + 1 itu sendiri.
2. Jika k + 1 bukan bilangan prima, maka k + 1 memiliki pembagi
selain 1 dan k + 1 itu sendiri, ada bilangan asli lain yang dapat membagi k +
1, kita misalkan a dan hasil baginya kita misalkan b, dapat kita tulis:
k 1
b k + 1 = ab
a
1. Diberikan barisan bilangan asli 3, 5, 8, 12, 17, 23, 30, 38, .... Formula yang
memenuhi pola barisan tersebut adalah un = ....
1 1
a. 𝑛2 + 2 𝑛
2
1
b. 𝑛2 + 𝑛
2
𝟏 𝟏
c. 𝒏𝟐 + 𝟐 𝒏 + 𝟐
𝟐
1
d. 𝑛2 + 2 𝑛
1
e. 𝑛2 + 2 𝑛 + 2
2. Berdasarkan soal nomer 1, suku ke-10 dari barisan tersebut adalah ....
a. 38
b. 47
c. 57
d. 68
e. 80
a. n2
b. n(n + 1)
𝟏
c. n(n + 1)
𝟐
1
d. n(n + 1)
3
1
e. n(n + 1)
4
a. 420
b. 240
c. 210
d. 140
e. 120
a. n(n + 1)(2n + 1)
1
b. n(n + 1)(2n + 1)
2
1
c. n(n + 1)(2n + 1)
3
1
d. n(n + 1)(2n + 1)
4
𝟏
e. n(n + 1)(2n + 1)
𝟔
a. 2n
b. 2n – 1
c. 2n + 1
d. 2n + 1 – 1
e. 2n + 1 + 1
a. 63
b. 127
c. 255
d. 511
e. 1.023
𝑘 2 (𝑘+1)
8. Pernyataan P(k + 1) untuk pernyataan P(k): Sk = adalah ....
4
(𝑘+1)2 (𝑘+2)2
a. P(k + 1): Sk + 1 =
2
(𝒌+𝟏)𝟐 (𝒌+𝟐)𝟐
b. P(k + 1): Sk + 1 = 𝟒
(𝑘+1)2 (𝑘+2)2
c. P(k + 1): Sk + 1 = 6
(𝑘+2)2 (𝑘+3)2
d. P(k + 1): Sk + 1 = 2
(𝑘+2)2 (𝑘+3)2
e. P(k + 1): Sk + 1 = 4
𝟏(𝟏+𝟏)(𝟏+ 𝟐)
a. P(1): 1 . 2 = 𝟑
1(1+2)(1+ 2)
b. P(1): 1 . 2 = 3
2(1+1)(1+ 2)
c. P(1): 1 . 2 = 3
2(1+2)(1+ 2)
d. P(1): 1 . 2 = 3
1(1+1)(1+ 3)
e. P(1): 1 . 2 = 3
10. Diketahui pernyataan P(n): (n + 1)2 < 2n2 untuk semua bilangan bulat positif
n ≥ 3. Nilai P(k + 1) yang diperoleh adalah ....
5
1. Diberikan rumusan P(n) = 𝑛(𝑛+1) , tentukan P(n + 1)
5
P(n) = 𝑛(𝑛+1)
5
P(n + 1) = (𝑛+1)((𝑛+1)+1)
5
= (𝑛+1)(𝑛+2)
2 = 1 (1 + 1)
Dari asumsi:
2 + 4 + 6 + ... + 2k = k(k + 1)
𝑎(𝑟 1 −1 )
P(1): ar0 = (𝑟−1)
= a, benar
(hipotesis)
𝑎𝑟 𝑛 −𝑎+𝑎𝑟 𝑛+1 −𝑎𝑟 𝑛
= (𝑟−1)
2n + 1 = 2n x 2 (definisi pangkat)
> n x 2 (hipotesis)
n+n
kita anggap 5k – 1 habis dibagi 4 untuk sembarang bilangan bulat positif k. Akan
kita tunjukkan 5k + 1 juga habis dibagi 4.
5k + 1 – 1 = 5 . 5k – 1
= (4 + 1) . 5k – 1 = 4 . 5k + (55 – 1)
KUNCI JAWABAN
LATIHAN SOAL
1. P(n) : 1 + 3 + 5 + … + (2n − 1) = n2
Langkah awal:
Akan menunjukan P(1) benar
1 = 12
Langkah induksi:
Ibaratkan bahwa P(k) benar, yakni:
1 + 3 + 5 + … + (2k − 1) = k2, k ∈ N
Akan menunjukan P(k + 1) juga benar, yakni:
1 + 3 + 5 + … + (2k − 1) + (2(k + 1) − 1) = (k + 1)2
Berdasarkan dari prinsip induksi matematika tersebut, terbukti bahwa P(n) benar
untuk masing-masing n bilangan asli.
2. Langkah dasar
Langkah induksi
Untuk n = k + 1 berlaku
1
1 + 2 + 3 + ... + (k + 1) = 2 (k + 1)(k + 2)
(𝑘+1)(𝑘+2)
1 + 2 + 3 + ... + (k + 1) = 2
(𝑘+1)(𝑘+2)
1 + 2 + 3 + ... + k + (k + 1) = 2
𝑘(𝑘+1) (𝑘+1)(𝑘+2)
+ (k + 1) =
2 2
𝑘 2 +3𝑘+2 (𝑘+1)(𝑘+2)
=
2 2
(𝑘+1)(𝑘+2) (𝑘+1)(𝑘+2)
=
2 2
Terbukti
1
∴ 1 + 2 + 3 + ... + n = 2 k(k + 1) untuk setiap bilangan bulat positif n.
3. P(n): 2n – 3 < 2n
2 . 5 – 3 = 7 < 25 – 2 = 8
2k – 3 < 2k – 2 , k ≥ 5
2(k + 1) – 3 < 2k + 1 – 2
2(k + 1) – 3 = 2k + 2 – 3
2(k + 1) – 3 = 2k – 3 + 2
2(k + 1) – 3 = 2(2k – 2)
2(k + 1) – 3 = 2k + 1 – 2
4. P(1) benar untuk 32n – 1, 32 . 1 – 1 = 8 yang habis dibagi 8, maka P(1) terbukti
benar.
32(k + 1) – 1 = 32k + 2 – 1
= 32 . 32k – 1
= 9 . 32k – 1
13 = 2 . 1 = 3 = 3 . 1
K3 + 3k = 3m, k ∈ A