Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Belajar membaca permulaan dengan bermain permainan eja

Dosen Pengampu:
Nady Febri Ariffiando, M.Pd.
Disusun Oleh :
Refita Sari (A1G020125)

KELAS 2C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR (PGSD)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS BENGKULU
2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita
ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas makalah dengan judul ” Belajar membaca permulaan dengan bermain permainan eja”.

semoga semua ini bisa memberikan sedikit pengetahuan dan menuntun pada langkah yang lebih
baik lagi. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan,
namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini
bermanfaat bagi semua pembaca.

Bengkulu , 3 Juni 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI ......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................3
C. Tujuan..................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................5
A. Pengertian Membaca Menulis Permulaan.........................................................5
B. Macam-macam Metode Pembelajaran di Kelas Rendah...................................5
C. Rangcangan Pembelajaran MMP........................................................................8
D. Penerapan Metode Pembelajaran MMP..............................................................8

BAB III PENUTUP.............................................................................................................9


A. Kesimpulan ........................................................................................................9
B. Saran...................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................11


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Membaca merupakan suatu kegiatan memperoleh makna, informasi, pengetahuan dan
pengalaman dari media cetak/tulis baik buku, majalah, ataupun tulisan-tulisan lain.
Membaca dapat memperluas wawasan dan pandangan serta meningkatkan daya pikir seseorang.
Membaca merupakan sumber belajar yang paling lengkap, paling tersedia,
paling murah, paling cepat dan paling mutakhir. Membaca adalah cara yang paling mudah
dilakukan untuk mendapatkan informasi baik itu berupa wawasaan, ilmu pengetahuan. maupun
pengalaman. Melihat hal tersebut, membaca sangat diperlukan oleh siapapun untuk
mengembangkan dirinya. Kemampuan membaca siswa menjadi faktor utama bagi siswa dalam
mencerna pembelajaran karena sebagian besar pengetahuan disajikan dalam bahasa tulis.
Sehingga mau tidak mau siswa harus memiliki keterampilan dan kemauan untuk membaca.
Membaca permulaan merupakan tahap awal dalam belajar membaca yang difokuskan kepada
mengenal simbol-simbol atau tanda-tanda yang berkaitan dengan huruf-huruf sehingga menjadi
pondasi agar anak dapat melanjutkan ketahap membaca permulaan (Darwadi 2002).
Menurut Steinberg (Ahmad Susanto, 2011: 83) membaca permulaan adalah membaca yang
diajarkan secara terprogram kepada anak prasekolah. Program ini merupakan perhatian pada
perkataan-perkataan utuh, bermakna dalam konteks pribadi anak-anak dan bahan-bahan yang
diberikan melalui permainan dan kegiatan yang menarik sebagai perantaran pembelajaran.
Membaca permulaan menurut Slamet (Hasanudin, 2016) mempunyai kedudukan yang sangat
penting, keterampilan membaca permulaan akan sangat berpengaruh terhadap keterampilan
membaca selanjutnya. Sebagai keterampilan yang mendasari keterampilan berikutnya maka
keterampilan membaca permulaan benar-benar memerlukan perhatian guru, sebab jika dasar itu
tidak kuat, pada tahap membaca permulaan anak akan mengalami kesulitan untuk dapat
memiliki keterampilan membaca permulaan yang memadai.
Albert dalam Harras (1997) mengemukakan tujuan utama dalam membaca cepat. yaitu dapat
memperoleh kesan umum dari suatu buku, artikel, atau tulisan singkat; menemukan hal tertentu
dari suatu bahan bacaan; Menemukan/menempatkan bahan yang diperlukan dalam perpustakaan.
Pentingya membaca cepat Albert dalam Harras (1997) mengemukakan tujuan utama
dalam membaca cepat, yaitu: Memperoleh kesan umum dari suatu buku, artikel, atau tulisan
singkat. Menemukan hal tertentu dari suatu bahan bacaan. Menemukan/ menempatkan bahan
yang diperlukan dalam perpustakaan.
Manfaat membaca cepat pada umumnya adalah sebagai berikut;
Untuk mencari informasi yang kita perlukan dari sebuah bacaan secara tepat dan efektif
Dalam waktu yang singkat dapat menelusuri bahan halaman buku atau bacaan
Tidak banyak waktu yang terbuang karena tidak perlu memperhatikan atau membaca bagian
yang tidak kita perlukan
Steinberg (Ahmad Susanto, 2011: 83) menjelaskan mengenai membaca permulaan yakni
kemampuan membaca yang dilatihkan secara terprogram pada anak prasekolah. Program ini
terdiri dari kata-kata yang bermakna dan diberikan dengan cara yang menarik anak.
Berikut beberapa contoh cara membaca permulaan :
1. Metode Abjad (Alphabet) Pembelajaran membaca permulaan dengan metode abjad dimulai
dengan mengenalkan huruf-huruf secara alphabetis. Huruf-huruf tersebut dihafalkan dan
dilafalkan sesuai dengan bunyinya menurut abjad.
2. Metode Eja (Spelling Method) Metode Eja adalah belajar membaca yang dimulai dari mengeja
huruf demi huruf. Pendekatan yang dipaki dalam Metode Eja adalah pendekatan harfian. Siswa
mulai diperkenalkan dengan lambang-lambag huruf. Pembelajaran Metode Eja terdiri dari
pengenalan huruf A sampai dengan Z dan pengenalan bunyi huruf atau fonem.
3. Metode Suku Kata (Syllabic Method) Metode ini diawali dengan pengenalan suku kata seperti
ba, bi, bu, be, bo, ca, ci, cu, ce, co, da, di, du, de, do, dan seterusnya. Kemudia suku-suku kata
tersebut dirangkaikan menjadi kata-kata yang bermakna.
4. Metode Kata (Whole Word Method) Metode ini diawali dengan pengenenalan kata yang
bermakna, fungsional, dan kontekstual. Sebaiknya dikenalkan dengan kata yang terdiri dari dua
suku kata terlebih dahulu.
5. Metode Kalimat/ Global (Syntaxis Method) Metode Global adalah cara belajar membaca
kelimat secara utuh. Metode Global ini didasarkan pada pendekatan kalimat. Caranya ialah guru
mengajarkan membaca dan menulis dengan menampilkan kalimat di bawah gambar. Metode
Global dapat juga diterapkan degan kalimat, tanpa bantuan gambar.
6. Metode SAS (Structural, Analytic, Syntatic) Metode SAS merupakan salah satu jenis metode
yang biasa digunakan untuk proses pembelajaran menulis membaca permulaan bagi siswa
pemula.
7. Metode 4 Tahap Steinberg (Four Steps Steinberg Method) Empat langkah dalam pembelajaran
membaca permulaan menurut Steinberg yaitu :
A. Mengenal kata dan maknannya (membaca kata tanpa gambar)
B. Memahami kata yang dibacanya (membaca kata tanpa gambar)
C. Membaca Frase atau kalimat
D. Membaca teks atau wacana Dalam situasi dan kondisi seperti saat ini, guru kelas bawah
( kelas 1 dan kelas 2) merasa kesulitan untuk membimbing muridnya belajar membaca karena
proses belajar yang dilaksanakan di rumah, sehingga tidak ada interaksi langsung antara guru
dengan murid. Belajar di rumah juga harus lebih banyak melibatkan orang tua yang tidak semua
orang tua mempunyai hp & melek internet, dan beberapa di antaranya juga mempunyai masalah
ekonomi yang cukup sulit sehingga kesulitan atau tidak mampu membeli kuota. Membimbing
anak yang belum bisa membaca melalui daring/on line itu sungguh hal yang luar biasa. Guru
harus mempunyai trik trik khusus untuk menyiasati pembelajaran supaya berjalan dengan baik.
Memberikan tugas membuat video ketika sedang belajar membaca di rumah adalah salah satu
trik yang paling mudah untuk memenuhi tugs guru, namun kurang efektif untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik, karena ketika anak tidak bisa melanjutkan, orang tua langsung
memberi tahu tanpa pengarahan /bimbingan seperti yang biasa di lakukan guru. Intinya ketika
sedang berlangsung pembelajaran daring/on line kelas bawah(kelas 1 dan kelas 2) kebanyakan
yg bertanya orang tuanya bukan anaknya. Aplikasi eja merupakan aplikasi membaca untuk anak-
anak. Penggunaan aplikasi ini juga termasuk mudah di pahami oleh anak-anak. Kelebihan
aplikasi eja adalah bisa digunakan dimana pun ,karena aplikasi ini bisa di download di android
masing masing. Dan memudahkan anak dengan fitur-fitur mereka yang membuat anak tidak
bosan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian membaca permulaan
2. Bagaimana merancang pembelajaran Membaca permulaan melalui permainan eja
3. Bagaimana penerapan pembelajaran Membaca permulaan melalui permainan eja
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian membaca permulaan
2. Untuk mengetahui metode pembelajaran
3. Untuk mengetahui rancangan pembelajaran Membaca permulaan melalui permainan
eja
4. Untuk mengetahui penerapan pembelajaran Membaca permulaan melalui permainan
eja
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Membaca permulaan


Membaca permulaan merupakan program pembelajaran yang diorientasikan kepada kemampuan
membaca dan menulis permulaan di kelas-kelas awal pada saat anak-anak mulai memasuki
bangku sekolah. Pada tahap awal anak memasuki bangku di kelas 1 sekolah dasar, Membaca dan
menulis permulaan merupakan menu utama.
Kemampuan membaca permulaan lebih diorientasikan pada kemampuan membaca tingkat dasar,
yakni kemampuan melek huruf. Maksudnya, anak-anak dapat mengubah dan melafalkan
lambing-lambang tertulis menjadi bunyi-bunyi bermakna. Pada tahap ini sangat dimungkinkan
anak-anak dapat melafalkan lambing-lambang huruf yang dibacanya tanpa diikuti oleh
pemahaman terhadap lambing bunyi-bunyi tersebut.
Kemudian kemampuan menulis permulaan tidak jauh berbeda dengan kemampuan membaca
permulaan. Pada tingkat dasar/permulaan, pembelajaran menulis lebih diorientasikan pada
kemampuan yang bersifat mekanik. Anak-anak dilatih untuk dapat menuliskan ( mirip dengan
kemampuan melukis atau menggambar) lambang-lambang tulis yang jika dirangkaikan dalam
sebuah struktur, lambang-lambang itu menjadi bermakna . selanjutnya dengan kemampuan dasar
ini, secara perlahan-lahan anak-anak digiring pada kemampuan menuangkan gagasan, pikiran,
perasaan, ke dalam bentuk bahasa tulis melalui lambing-lambang tulis yang sudah dikuasainya.
Inilah kemampuan menulis yang sesungguhnya.

B. Rancangan Pembelajaran Membaca Permulaan


1. Model pembelajaran Membaca permulaan
Pada bagian ini, akan berlatih bagaimana melaksanakan pembelajaran Membaca permulaan
dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas dengan mengambil salah satu metode tertentu.
Tentu saja, model ini bukanlah satu-satunya acuan yang terbaik, sebab mengajar itu adalah seni.
Masing-masing orang mempunyai gaya dan seni tersendiri di dalam mengajar. Yang perlu
pahami di sini, bukanlah persoalan teknik dan strategi mengajar, melainkan konsep-konsep
pokok langkah-langkah pembelajaran yang berlandaskan pada penggunaan metode tertentu.
Mengenai pemilihan metode pembelajaran apa yang paling tepat digunakan oleh guru bagi
pembelajar pemula tidaklah begitu penting. Guru dapat memilih metode yang paling tepat dan
paling cocok sesuai dengan situasi dan kondisi siswanya. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
ini terbagi ke dalam dua tahapan, yakni (a) pembelaran tanpa buku, dan (b) pembelajaran dengan
menggunakan buku.
A. Langkah-langkah Pembelajaran Membaca permulaan Tanpa Buku
Pembelajaran membaca permulaan tanpa buku berlangsung pada awal-awal anak bersekolah
pada minggu-minggu pertama mereka duduk di bangku sekolah. Hal ini dapat berlangsung kira-
kira 8-10 minggu. Jika memungkinkan tenggang waktu tersebut dapat dipersingkat lagi, sesuai
dengan situasi dan kondisi setempat. Berikut ini akan disajikan salah satu model alternatif
pembelajaran membaca permulaan tanpa buku. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut.
Sebelum KBM dilakukan sebaiknya guru mengawalinya dengan berbagai kegiatan pra-KBM
yang dapat merangsang dan menggali pengalaman berbahasa anak. Percakapan-percakapan
ringan antara guru dan siswa sebelum KBM dimulai merupakan langkah awal yang bagus untuk
membuka pintu komunikasi. Sapaan-sapaan hangat dan berbagai pertanyaan ringan kepada
mereka akan membuat siswa termotivasi untuk betah dan mau belajar di sekolah. Pilihan variasi-
variasi kegiatan belajar mengajar berikut.
1. Menunjukkan gambar Variasi ini dilakukan dengan cara guru memperlihatkan sebuah
gambar yang melukiskan sebuah keluarga yang terdiri atas ayah, ibu, dan dua anak (laki-
laki dan perempuan). Hal ini dimaksudkan utnuk menarik minat dan perhatian anak.
2. Menceritakan gambar Guru menceritakan gambar tersebut dengan memberi nama
terhadap peran-peran yang terdapat di dalam gambar. Penamaan tokoh-tokoh hendaknya
menggunakan huruf-huruf yang pertama-tama hendak diperkenalkan kepada anak. Buku
Paket dapat dijadikan acuan untuk penamaan tokoh-tokoh tersebut. Misalnya, Anda dapat
menyebutkan: “mama” untuk gambar ibu, “mimi” untuk gambar anak perempuan, dan
“nana” untuk gambar anak laki-laki, “bapak” untuk gambar ayah. Tema cerita dapat
disesuaikan dengana tema-tema yang terdapat dalam tema-tema yang diperkirakan
menarik perhatian anak dan akrab dengan kehidupan anak.

3. Siswa bercerita dengan bahasa sendiri


Selanjutnya, satu dua orang siswa diminta menceritakan kembali gambar tersebut dengan
bahasanya sendiri.

4. Memperkenalkan bentuk-bentuk huruf (tulisan) melalui bantuan gambar


Pada fasse ini, guru mulai melepaskan gambar-gambar tadi secara terpisah dan
menempelinya dengan tulisan sebagai keterangan atas gambar tadi. Sebagai contoh:
dibawah gambar ibu tertera tulisan yang berbunyi, “ini mama” atau “ini ibu” (bergantung
kepada pemilihan metode MMP yang Anda gunakan: Metode SAS, Metode Kata,
Metode Eja, dan seterusnya).

5. Membaca tulisan bergambar


Pada fase ini, guru mulai melakukan proses pembelajaran membaca sesuai dengan
metode yang dipilihnya. Jika menggunakan Metode Eja atau Metode Bunyi pengenalan
lambang tulisan akan diawali dengan pengenalan huruf-huruf melalui proses drill (teknik
tubian) atau proses hafalan. Jika menggunakan Metode Global atau Metode 26

6. Membaca tulisan tanpa gambar


Setelah proses ini dilalui, langkah selanjutnya guru secara perlahan-lahan dapat
menyingkirkan gambar-gambar tadi dan siswa diupayakan untuk melihat bentuk
tuliannya saja. Kegiatan ini dapat disertai dengan penyalinan bentuk tulisan di papan
tulisan dan guru menyajikan wacana sederhana yang dapat memberikan keutuhan makna
atau keutuhan informasi kepada anak. Misalnya, guru dapat menyajikan wacana seperti
berikut. ini mama ini mimi ini nana ini mama mimi ini mama nana

7. Memperkenalkan huruf, suku kata, kata, atau kalimat dengan bantuan kartu
Berikut ini akan disajikan berbagai alternatif pengenalan berbagai unsur bahasa melalui
kartu-kartu.
a. Memperkenalkan unsur kalimat/kata
ini mama
… mama
C. Penerapan Metode Pembelajaran MMP
Bagi siswa kelas rendah (I dan II), penting sekali guru menggunakan metode membaca.
Depdiknas (2000:4) menawarkan berbagai metode yang diperuntukkan bagi siswa permulaan,
antara lain: metode eja/bunyi, metode kata lembaga, metode global, dan metode SAS
Metode eja adalah belajar membaca yang dimulai dari engeja huruf demi huruf. Pendekatan yang
dipakai dalam metode eja adalah pendekatan harfiah. Siswa mulai diperkenalkan dengan
lambang-lambang huruf. Pembelajaran metode Eja terdiri dari pengenalan huruf atau abjad A
sampai dengan Z dan pengenalan bunyi huruf atau fonem. Metode kata lembaga didasarkan atas
pendekatan kata, yaitu cara memulai mengajarkan membaca dan menulis permulaan dengan
menampilkan kata-kata. Metode global adalah belajar membaca kalimat secara utuh. Adapun
pendekatan yang dipakai dalam metode global ini adalah pendekatan kalimat. Selanjutnya,
metode SAS didasarkan atas pendekatan cerita.
Metode pembelajaran di atas dapat diterapkan pada siswa kelas rendah (I dan II) di sekolah
dasar. Guru dianjurkan memilih salah satu metode yang cocok dan sesuai untuk diterapkan pada
siswa. Menurut hemat penulis, guru sebaiknya mempertimbangkan pemilihan metode
pembelajaran yang akan digunakan sebagai berikut:
1. Dapat menyenangkan siswa
2. Tidak menyulitkan siswa untuk menyerapnya
3. Bila dilaksanakan, lebih efektif dan efisien
4. Tidak memerlukan fasilitas dan sarana yang lebih
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang di tulis.
Membaca merupakan kegiatan yang membutuhkan keseimbangan yang baik, dimulai dari mulai
gerakan mata dan pemantapan pemikiran serta kemampuan untuk menerima informasi dan
menelaah informasi tersebut.
Membaca permulaan merupakan program pembelajaran yang diorientasikan kepada
kemampuan membaca dan menulis permulaan di kelas-kelas awal pada saat anak-anak mulai
memasuki bangku sekolah. Pada tahap awal anak memasuki bangku di kelas 1 sekolah dasar,
Membaca dan menulis permulaan merupakan menu utama.
Menurut (Mackey dalam Subana, 20), metode pembelajaran di kelas rendah akan
diuraikan sebagai berikut :
1. Metode Eja
2. Metode suku kata dan metode kata
3. Metode Global
4. Metode Struktural Sisntesis (SAS)
5. Metode Demonstrasi
6. Metode Diskusi
7. Metode Ceramah
8. Metode Penugasan
9. Metode Tanya Jawab
10.Metode Abjad dan Bunyi

B. Saran
Dalam makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi
bentuk maupun dari segi isi. Kami menyarankan pembaca agar ikut peduli mengetahui sejauh
mana pembaca mempelajari tentang “Membaca Permulaan”. Makalah ini dapat membantu
pembaca dalam meningkatkan pengetahuan tentang Membaca Permulaan.
DAFTAR PUSTAKA

Nazama. (2014). Membaca Menulis Permulaan. [Online]. Tersedia dalam:


http://nazama.blogspot.co.id/2014/05/mmp-membaca-dan-menulis-permulaan.html/. [Diakses
14 Oktober 2017].

Anda mungkin juga menyukai