Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN HASIL OBSERVASI

NILAI-NILAI, NORMA, MORAL DAN ETIKA YANG BERKEMBANG

PADA MASYARAKAT DESA AIR MELES BAWAH

Nama : Refita Sari

NPM : A1G020125

Semester/Kelas : 2C

Dosen Pengampu : : Dr. Puspa Djuwita, M. Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR(PGSD) FAKULTAS KEGURUAN DAN


ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

UNIVERSITAS BENGKULU

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena
atas berkat dan rahmat-Nya, penulis mampu menyelesaikan laporan observasi yang
berjudul “Nilai-nilai, Norma, Moral dan Etika yang Berkembang pada Masyarakat
DESA AIR MELES BAWAH”.

Dalam laporan observasi ini, penulis menyadari masih banyak terdapat


kekurangan dan kekeliruan baik dari segi observasi maupaun penyajian isi dan tata
bahasanya. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari rekan-rekan
pembaca demi menuju kesempurnaan laporan observasi ini.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada kepada dosen pengampuh mata


kuliah konsep dasar moral, hokum dan HAM yaitu ibu Dr. Puspa Djuwita, M.Pd serta
masyarakat yang telah membantu dan mendukung sehingga penulis dapat
menyelesaikan observasi Ini. Semoga dengan adanya laporan observasi ini dapat
membawa pemahaman dan pengetahuan bagi kita semua.

Bengkulu, 17 April 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................

DAFTAR ISI............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................

A. Latar Belakang...................................................................................................................
B. Pembatas Masalah………………………………………………………………………
C. Rumusan Masalah.............................................................................................................
D. Tujuan Penulisan...............................................................................................................
E. Manfaat Penulisan............................................................................................................

BAB II HASIL TEMUAN...........................................................................................................

A. Gambaran Lokasi Observasi


B. Hasil Temuan di Lapangan
C. Deskripsi
D. Gambar

BAB III PENUTUP...................................................................................................................

A. Kesimpulan........................................................................................................................
B. Saran .................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................

LAMPIRAN............................................................................................................................

A. Foto Kegiatan Wawancara……………………………………………………………...


B. Lampiran Bukti Pewawancara………………………………………………………….

DAFTAR RIWAYAT HIDUP......................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Moralitas merupakan usaha untuk membimbing tindakan seseorang dengan
akal.membimbing tindakan dengan akal yaitu melakukan apa yang paling baik
menurut akal,seraya memberi bobot yang sama menyangkut kepentingan individu
yang akan terkena oleh tindakan itu.Hal ini merupakan gambaran tindakan pelaku
moral yang sadar.pelaku moral yang sadar adalah seseorang yang mempunyai
keprihatinan, tanpa pandang bulu terhadap kepentingan setiap orang yang terkena
oleh apa yang dilakukan beserta implikasihnya. tindakan tersebut didasarkan pada
prinsip-prinsip yang sehat ( Rachels,2004:40-41).

Moralitas merupakan bagian dari filsafat moral. Driyakara ( 2006: 508)


menjelaskan filsaat moral atau keasusilaan ialah bagian dari filsafat yang
memandang perbuatan manusia serta hubungannya dengan baik dan buruk. Magnis-
suseno (1987:14) secara khusus menjelaskan bahwa ajaran moral adalah ajaran-
ajaran, wejangan-wejangan khotbah-khotbah, patokan-patoka, kumpulan peraturan
dan ketetapan baik lisan atau tertulis, tentang bagaimana manusia harus hidup dan
bertindak agar menjadi manusia yang baik. sumber lansung ajjaran moral adalah
orang-orang dalam kedudukan yang berwenang sebagai sumber ajaran, serta tulisan
—tulisan para bijak seperti kitab wulangreh karangan Sri susuhanan paku Buwana
IV.Ajaran-Ajaran itu bersumber pada tradisi dan adat-istiadat,ajaran agama, atau
ideologi tertentu (Magnis-Suseno, 1987: 14).

Ajaran moral yang merupakan kebijaksanaan hidup bagi manusia yang belum
berjalan dengan baik bangsa indonesia sampai sekarang masih mengalami krisis
moral media ceta dan edia elektronikpun banyak membuat berita mengenai krisis
moral yang masih berkepanjangn.krisis yang terjadi membuat manusia tidak lagi
mampu memahami berbedaan benar dan salah ataupun tingkah laku baik dan tidak
baik maka saya sebagai penulis melakukan obsevasi menggenai etika norma dan
adat yang ada disektitar lingkungan sekitar tempat tinggal untuk menggenai
bagaimana etika norma dan adat yang berlaku.
B. Pembatas Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah, terfokus, dan menghindari pembahasan
menjadi terlalu luas, maka penulis perlu membatasinya. Adapun batasan masalah
dalam penelitian ini adalah hanya pada masyarakat sekitar Desa Air Meles Bawah
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana etika dan norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat Desa Air
Meles Bawah ?
2. Apa peran dari institusi adat dalam penegakan etika, moral dan norma di Desa
Air Meles Bawah ?
3. Apa saja nilai-nilai tradisi dan nilai-nilai budaya yang masih berkembang dalam
masyarakat Desa Air Meles Bawah ?
4. Bagaimana bentuk-bentuk sangsi yang berlaku terhadap pelanggaran etika,
moral dan norma yang ada di Desa Air Meles Bawah ?
D. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui etika dan norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat
Desa Air Meles Bawah
2. Untuk mengetahui peran dari institusi adat dalam penegakan etika, moral dan
norma di Desa Air Meles Bawah
3. Untuk mengetahui nilai-nilai tradisi dan nilai-nilai budaya yang masih
berkembang dalam masyarakat Desa Air Meles Bawah
4. Untuk menegtahui bentuk-bentuk sangsi yang berlaku terhadap pelanggaran
etika, moral dan norma yang ada di Desa Air Meles Bawah
E. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan makalah ini yaitu menambah wawasan bagi penulis dan
juga pembaca mengenai nilai-nilai etika,moral,norma dan adat yang berlaku di Desa
Air Meles Bawah.
BAB II

HASIL PENEMUAN

A. Gambaran Lokasi Observasi

Gambar 1. Lokasi

Penelitian ini dilakukan di salah satu Desa Air Meles Bawah, berada di Kecamatan
Curup Timur, Kabupaten Rejang Lebong. Desa ini memiliki luas wilayah ± 350 hektar,
dengan jumlah penduduk ± 3.600 jiwa. Desa ini terdiri dari lima dusun, dengan batas
wilayah sebelah timur berbatasan dengan kelurahan Kesambe Baru dan Kelurahan Air
Baang. Sebelah barat berbatasan dengan kelurahan Sidorejo, sebelah utara berbatasan
Kelurahan Sukaraja, sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan Batu Galing dan
Kelurahan Air Bang3.

B. Etika dan Norma yang Berlaku dalam Kehidupan Sehari-hari Masyarakat Desa AIR
MELES BAWAH
Dalam menjalani kehidupan bermasyarkat kita sebagai manusia tentunya harus
memiliki sifat yang baik agar disenangi oleh warga sekitar. Untuk memiliki sifat yang
baik kita harus memiliki etika dan norma yang baik. Etika merupakan hal – hal yang
berhubungan dengan proses sosialisasi individu tanpa moral manusia tidak bisa
melakukkan proses sosialisasi, sedangkan norma adalah aturan–aturan dan
ketentuan–ketentuan yang mengikat warga masyarakat atau kelompok dan menjadi
panduan, tatanan,maupun pandangan dan pengendalian sikap serta tingkah laku
manusia.

Etika dan norma saling berkaitan satu sama lain. Dengan memiliki norma dalam
menjalani kehidupan tentunya manusia akan memiliki etika yang baik. Namun tidak
jarang manusia di Indonesia tidak memiliki etika dan norma. Dalam makalah kali ini telah
dilakukan observasi tepatnya di Desa AIR MELES BAWAH tempat penulis tinggal.
Berdasarkan hasil observasi dan melakukan wawancara. Narasumber mengatakan
sedikit warga desa air meles bawah masih sering membuang sampah tidak pada
tempatnya. Berdasarkan hasil observasi dan melakukan wawancara. Narasumber
mengatakan di Desa Air Meles Bawah ada tempat yang dijadikan tempat pembuangan
sampah padahal jelas – jelas dituliskan ditempat tersebut dituliskan “ JANGAN
MEMBUANG SAMPAH DISINI!!!”. Namun saat kami mendatangi tempat tersebut banyak
ditemukan sampah disana. Selain dari sikap buruk yang ada narasumber juga
mengatakan tidak sedikit warga yang tinggal di desa Air Meles Bawah memiliki norma
dan etika yang baik dilihat dari seringnya warga yang saling membantu ketika salah satu
warga ada yang meninggal, sedang mebutuhkan bantuan, menjenguk ketika salah satu
warga ada yang sakit atau masuk rumah sakit, dan kegiatan gotong royong yang masih
dilakukan sampai saat ini seperti ketika akan masuk bulan ramadhan. Dapat dilihat dari
pernyataan-pernyataan yang disampaikan narasumber saat wawancara berlangsung
bahwa norma dan etika yang ada di kelurahan kandang sudah berjalan dengan baik.
Namun, masih ada sebagian masyarakat yang belum menerapkan etika dengan baik dan
benar.

Gambar 2. Lokasi Tempat yang dijadikan pembuangan sampah


Gambar 3. Ibu-ibu membantu masak acara Sedekah

C. Peranan Institusi Adat dalam Penegakan Etika, Moral dan Norma


Lembaga adat merupakan kata yang berasal dari gabungan antara kata lembaga dan
kata adat. Kata lembaga dalam bahasa Inggris disebut dengan institution yang berarti
pendirian, lembaga, adat dan kebiasaan. Pengertian lembaga adat menurut
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan
Lembaga Kemasyarakatan, Lembaga Adat adalah Lembaga Kemasyarakatan baik
yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah tumbuh dan berkembang di
dalam sejarah masyarakat atau dalam suatu masyarakat hukum adat tertentu
dengan wilayah hukum dan hak atas harta kekayaan di dalam hukum adat tersebut,
serta berhak dan berwenang untuk mengatur, mengurus dan menyelesaikan
berbagai permasalahan kehidupan yang berkaitan dengan dan mengacu pada adat
istiadat dan hukum adat yang berlaku. Lembaga Adat berfungsi bersama pemerintah
merencanakan, mengarahkan, mensinergikan program pembangunan agar sesuai
dengan tata nilai adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan yang berkembang dalam
masyarakat demi terwujudnya keselarasan, keserasian, keseimbangan, keadilan dan
kesejahteraan masyarakat.
No. Pertanyaan Setuju Tidak Setuju
1. Masyarakat bekerja sama dalam YA
mengembangkan hukum adat untuk
meningkatkan etika, moral dan norma
yang ada

2. Hukum adat sangat penting dalam YA


menegakkan etika, norma , dan moral
yang ada di kelurahan kandang

3. Apakah hukum adat di daerah Desa YA


air meles bawah masih beralan
dengan baik dan ditaati oleh
masyarakat

Tabel 1. Pendapat Masyarakat Mengenai Institusi Adat di Desa Air Meles Bawah

D. Nilai-nilai Tradisi dan Nilai-Nilai Budaya yang Berkembang Sejalan Perkembangan Zaman
Nilai budaya adalah seperangkat aturan yang disepakati dan tertanam dalam suatu
masyarakat, lingkup organisasi, atau lingkungan masyarakat, yang telah mengakar pada
kebiasaan, kepercayaan (believe), dan simbol-simbol, dengan karakteristik tertentu yang
bisa dibedakan satu dan lainnya sebagai acuan prilaku dan tanggapan atas apa yang akan
terjadi atau sedang terjadi. Nilai budaya masih dijadikan masyarakat dalam kehidupan
bermasyarakat.

Pada saat melakukan wawancara narasumber mengatakan bahwa nilai budaya yang ada di
sini masih sangat kental. Terbukti dari berbagai kegiatan yang narasumber katakan seperti,
Maulid Nabi Muhammad SAW, gotong royong. Budaya gotong royong adalah bagian dari
kehidupan berkelompok masyarakat Indonesia, dan merupakan warisan budaya bangsa.
Nilai dan perilaku gotong royong bagi masyarakat Indonesia sudah menjadi pandangan
hidup, sehingga tidak bisa dipisahkan dari aktivitas kehidupannya sehari-hari. Gotong
royong menjadikan kehidupan berkelompok manusia Indonesia lebih berdaya dan sejahtera.
Karena dengan gotong royong berbagai permasalahan kehidupan bersama bisa terpecahkan
secara mudah dan murah, demikian halnya dengan kegiatan pembangunan masyarakat.
Implementasi nilai gotong rotong dalam kehidupan masyarakat terkandung makna
kesetaraan, keadilan, kebersamaan, kepedulian, dan mengacu kepada kepentingan
bersama. Oleh karena itu ada aspek pemberdayaan dalam gotong royong, contoh kegiatann
gotong royong di desa air meles bawah yaitu dalam membersihkan lingkungan, membantu
ketika ada tetangga yang akan mengadakan acara seperti pernikahan, aqiqa dan sebagainya,
mengucappkan salam ketika bertamu, dan mengatakan permisi. Namun narasumber juga
mengatakan ada beberapa masyarakat yang mulai memudarkan nilai – nilai budaya dalam
diri mereka. menghilangkan rasa tolong menolong, dan sopan santun.
Dari penyampaian narasumber dapat disimpulkan bahwa nilai budaya di desa air meles
bawah masih sangat kental walaupun ada sebagian masyarakat yang dalam dirinya nilai
budaya sudah mulai memudar.

Gambar 4 Wawancara dengan narasumber

E. Bentuk-bentuk Sangsi yang Berlaku Terhadap Pelanggaran Etika, Moral dan Norma di
Desa Air Meles Bawah

Menurut Hans Kelsen, sanksi didefinisikan sebagai reaksi koersif masyarakat atas tingkah
laku manusia (fakta sosial) yang mengganggu masyarakat. Setiap sistem norma dalam
pandangan Hans Kelsen selalu bersandar pada sanksi. Esensi dari hukum adalah organisasi
dari kekuatan, dan hukum bersandar pada sistem paksaan yang dirancang untuk menjaga
tingkah laku sosial tertentu. Dalam kondisi-kondisi tertentu digunakan kekuatan untuk
menjaga hukum dan ada sebuah organ dari komunitas yang melaksanakan hal tersebut.
Setiap norma dapat dikatakan “legal” apabila dilekati sanksi, walaupun norma itu harus
dilihat berhubungan dengan norma yang lainnya.
Dalam wawancara bersama narasumber, narasumber mengatakan untuk daerah desa air
meles bawah juga sering masyarakat melakukan pelanggaran terhadap etika, moral, dan
norma. Untuk sanksi yang diberika oleh masyarakat yang melanggar etika, moral dan norma
di kelurahan kandang mas dapat berupa :
1. Teguran warga yang melakukan peanggran diberikan nasihat agar tidak mengulangi
kesalahannya lagi.
2. Dicemooh atau dikucilkan oleh masyarakat.

3. Dilaporkan pada pihak yang berwajib. Jika perbuatan si pelanggar sudah sangat
meresahkan masyarakat.

4. Denda

Sanksi ini diberikan bertujuan agar masyarakat yang melakukan pelanggaran tidak lagi
mengulangi kesalahannya dan mendapatakan efek jera dari perbuatannya.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

1. Pemahaman masyarakat menegenai etika, moral, dan norma sudah terbiang cukup bagus
walau masih ada yang belum memahami dan kebanyakan dari kalangan anak – anak hingga
remaja.

2. Institusi adat yang berlangsung di daerah kandang sudah berjalan baik dalam penegakan
etika, moral , dan norma. Bahkan hukum adat di daerah kelurahan kandang ini menjadi
acuan hukum kedua setelah undang – undang.

3. Nilai kebudayaan pada masyarakat kelurahan kandang masih sangat kental terbukti dari
kegiatan – kegiatan yang dilakukan seperti Maulid Nabi Muhammad SAW, gotong royong,
rasa tolong menolong dan sopan santun.

4. Pelangaran Etika, Moral, dan Norma disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Untuk masyarakat kelurahan kandang masih jarang ditemukan masyarakat
yang melakukan pelanggaran

B. Saran

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis dapat memberi saran berupa dalam
menegakkan nilai – nilai etika, moral, dan norma dalam kehidupan bermasyarakat,
masyarakat harus bekerja sama dalam menegakkannya hingga kehiduan bermasyrakat
dapat berlangsung dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Antonius Cahyadi dan E. Fernando M. Manullang, 2007, Pengantar Ke Filsafat Hukum,
Kencana Prenada Media Group, Jakarta, h. 84
N Rochmadi (2012, November 20) Repository Perpustakaan Universitas Negeri Malang :
http://library.um.ac.id/images/stories/artikel_dosen/menjadikan%20gotong%20royong
%20sebagai%20common%20identity%20-%20nurhadi.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/250534-peranan-lembaga-adat-dalam
melestarikan-b3363f4a.pdf
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

NAMA : REFITA SARI

TTL : CURUP, 18 JULI 2001

No.Telpon : 085261841723

E-mail : reffitasari1807@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN :

1. Tahun 2020 – Sekarang : Mahasiswi S1 Pendidikan Guru Sekolah dasar

2. Tahun 2016 – 2019 : SMA N 2 REJANG LEBONG

3. Tahun 2013 – 2016 : SMP N 2 CURUP KOTA

4. Tahun 2007 – 2013 : SD N 01 BERMANI ULU RAYA

Anda mungkin juga menyukai