Anda di halaman 1dari 12

Kearifan Lokal

“ Manjapuik Marapulai “
Jorong Balimbiang

Diajukan untuk melengkapi tugas dalam mata pelajaran Sosiologi

Oleh
Agung Aulia Rahman
XII IPS 4

SMA Negeri 1 Batipuah


2021/2022
Kata pengantar
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat
dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Penyusunan makalah
ini bertujuan untuk memenuhi tugas dan kewajiban kami sebagai siswa serta agar siswa
yang lain dapat melakukan kegiatan seperti yang kami lakukan. Dalam tugas ini kami akan
membahas mengenai “Tradisi adat manjapuik marapulai di Jorong Balimbiang”.

Dengan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah mendukung kami terutama kepada guru Sosiologi sebagai pembimbing
kami.
Tiada gading yang tak retak, demikian pepatah mengatakan. Kami sadari makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun sehingga kami dapat memperbaiki kesalahan kami.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih. Semoga makalah ini bermanfaat dan berguna
bagi kita semua.

Balimbiang, 17 Januari 2022

Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar.................................................................................................................................2
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. Latar belakang......................................................................................................................4
B. Rumusan masalah.................................................................................................................4
C. Manfaat penelitian................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
KAJIAN PUSTAKA.......................................................................................................................5
D. Kajian Teori..........................................................................................................................5
BAB III............................................................................................................................................6
METODE PENELITIAN................................................................................................................6
E. Tempat dan Waktu Penelitian...............................................................................................6
F. Jenis Penelitian.....................................................................................................................6
G. Sumber data..........................................................................................................................6
H. Teknik Analisis Data............................................................................................................6
BAB IV............................................................................................................................................7
HASIL PENELITIAN.....................................................................................................................7
I. Deskripsi Lokasi penelitian..................................................................................................7
J. Hasil analisis Data................................................................................................................7
BAB V.............................................................................................................................................9
PENUTUP.......................................................................................................................................9
K. Kesimpulan...........................................................................................................................9
L. Saran.....................................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Nagari Balimbiang merupakan sebuah nagari yang masih memiliki adat istiadat yang
masih sangat kental,dimana kita sebagai masyarakat memang harus hidup sesuai dengan
adat istiadat di Balimbiang apalagi di jorong Balimbiang yang dikenal sebagai pusat
kampung adat Balimbiang dengan ciri-ciri masih banyaknya Rumah gadang yang berjejer
disetiap sudut jorong Balimbiang.
Mengenai adat istiadat di Balimbiang salah satu tradisi Jorong Balimbiang adalah
manjapuik Marapulai,manjapuik marapulai merupakan suatu ciri khas balimbiang yang
dilakukan Ketika anak daro dan marapulai adalah orang asli dari Balimbiang yang berasal
antara tiga buah suku yaitu Suku Bodi,Kampai,Simabua.
Oleh karena itu dengan adanya tradisi tersebut peneliti mengambil judul penelitian
yaitu manjapuik marapulai Balimbiang.Sebagai kearifan lokal budaya di Jorong
Balimbiang

B. Rumusan masalah

1. Pengertian tradisi adat


2. Pengertian manjapuik marapulai
3. Bagaimana proses manjapuik marapulai balimbiang
4. bagaimana pentingnya tradisi manjapuik marapulai dijorong Balimbiang

A. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui Pengertian tradisi adat
2. Untuk mengetahui Pengertian manjapuik marapulai
3. Untuk mengetahui Bagaimana proses manjapuik marapulai balimbiang
4. Untuk mengetahui bagaimana pentingnya tradisi manjapuik marapulai dijorong
Balimbiang

C. Manfaat penelitian

1. Dapat mengetahui Pengertian tradisi adat


2. Dapat mengetahui Pengertian manjapuik marapulai
3. Dapat mengetahui Bagaimana proses manjapuik marapulai balimbiang
4. Dapat mengetahui bagaimana pentingnya tradisi manjapuik marapulai dijorong
Balimbiang
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

Adat istiadat merupakan kebiasaan yang telah diikuti masyarakat dalam jangka
waktu yang cukup lama, ini kemudian mengakar dan menjadi pedoman dalam suatu
masyarakat secara keseluruhan.
Adat istiadat idealnya mampu mencerminkan jiwa dan kepribadian suatu masyarakat.
Adat istiadat sebenarnya mengandung berbagai macam aturan ideal yang mengatur tata
hubungan atau interaksi yang terdapat dalam suatu masyarakat. Nilai adat istiadat itu
telah bersemayam di dalam pikiran setiap individu sebagai angggota masyarakat,
sehingga hubungan antara satu dengan yang lain nampak tertib dan teratur karena
masing-masing telah memahami kedudukannya, baik sebagai masyarakat biasa,
pemimpin adat, pemimpin agama, keamanan, sebagai pemuda-pemudi dan lain
sebagainya. Adat istiadat adalah nilai kebudayaan yang paling abstrak, karena berupa ide,
gagasan dan pikiran yang masih berada dalam diri setiap individu.
Adat istiadat itu memang tidak secara tertulis bisa dibaca, tetapi pada umumnya
dipraktekkan kemudian diwarisi secara turun temurun, demikian sebagaimana dikutip
dari Pengantar Antropologi oleh Santri Sahar (2015). Maka dari itu, biasanya adat istiadat
di setiap kelompok masyarakat memiliki perbedaan, ini karena historis suatu masyarakat
dalam membentuk suatu adat istiadat berbeda satu sama lain.
Berikut unsur-unsur yang terdapat dalam suatu adat istiadat menurut Buku Ajar
Hukum Adat oleh Yulia (2016)
- Adanya tingkah laku seseorang
- Dilakukan terus menerus
- Adanya dimensi waktu
- Diikuti oleh orang lain.
Koentjaraningrat, membagi secara terperinci pembagian adat-istiadat menjadi empat
bagian khusus, yaitu: Nilai-nilai budaya Nilai budaya adalah pandangan bersama yang
diwujudkan dalam kebiasaan yang dilakukan secara turun menurun. Di Balimbiang
misalnya, tradisi manjapuik marapulai merupakan ciri khas Jorong Balimbiang. Norma-
norma Sistem norma merupakan nilai budaya mengenai peranan seseorang dalam
kehidupan dan lingkungannya. Setiap individu memerankan fungsi dan nilainya dalam
kehidupan bermasyarakat. Hukum Sistem hukum cukup jelas dalam kehidupan
bermasyarakat karena berupa seperangkat aturan yang bisa dilihat dengan nyata. Sistem
hukum telah diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat dari dahulu kala untuk
menciptakan suasana yang tertib. Aturan khusus Aturan khusus adalah aturan yang
mengatur aktivitas yang sangat jelas dan terbatas pada ruang lingkup kehidupan
masyarakat.dalam tradisi manjapuik marapulai di balimbiang juga ada aturan khususnya.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Peneliti memilih tempat penelitian di jorong Balimbiang Nagari Balimbiang karena


merupakan tempat tinggal peneliti dan peneliti melakukan penelitian di mulai pada
tanggal 13-15 Januari 2022.

B. Jenis Penelitian

Penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian kualitatif.

C. Sumber data

Dalam penelitian ini sumber data primer berupa kata-kata diperoleh dari wawancara
dengan para informan yang telah ditentukan yang meliputi berbagai hal yang berkaitan
dengan pelaksanaan manjapuik marapulai di jorong Balimbiang dan observasi yang telah
dilakukan. Sedangkan sumber data sekunder dalam penelitian ini berupa data dari
berbagai foto lama di rumah peneliti dan dokumentasi tradisi manjapuik marapulai.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini peneliti mengumpulkan data dengan cara melakukan wawancara
ke beberapa bundo kanduang di jorong Balimbiang dan dengan melakukan observasi
lansung saat acara tradisi manjapuik marapulai.

E. Teknik Analisis Data

Proses analisis data dimulai dengan menelaah informasi atau data yang telah didapat,
baik yang didapat dari wawancara, pengamatan, ataupun dari studi terhadap dokumen-
dokumen. Keseluruhan data yang didapat tersebut dirangkum dan dikategorisasikan
sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian. Selanjutnya, kategori- kategori yang telah
diklasifikasikan kemudian dianalisis sehingga memungkinkan diambil kesimpulan yang
utuh. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan
BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi penelitian

Penelitian dilakukan di daerah yang Bernama Jorong Balimbiang Nagari Balimbiang


Kecamatan Rambatan Tanah Datar.Lokasi penelitian tersebut merupakan tempat tinggal
dan kampung halaman peneliti dimana setiap orang yang menikah dari Rumah Gadang
peneliti,Maka peneliti selalu mengamati Tradisi Tersebut yang berguna sebagai pelajaran
untuk terus bisa diturunnkan tradisi tersebut kegenerasi selanjutnya.

B. Hasil analisis Data

Berdasarkan observasi dan wawancara yang peneliti lakukan Tradisi manjapuik


marapulai merupakan adat kebiasaan dari jorong Balimbiang yang dilakukan oleh pihak
anak daro,proses manjapuik marapulai di jorong Balimbiang bisa dikatakan rumit tetapi
sangat bermakna dan merupakan sebagai lambang orang Balimbiang.
Di jorong Balimbiang pun yang datang untuk melamar adalah calon anak daro.Untuk
Langkah awalnya adalah mengantarkan nasi baka oleh anak daro kepada Datuak pihak
calon marapulai dimana kegiatan tersebut merupakan lambang tunangan dari jorong
balimbiang,pihak anak daro mengantarkan nasi baka tersebut dengan memakai baju
hitam ,menggunakan dulang dan orang yang mengantarkan nasi baka tersebut juga
ditentukan,tidak bisa sembarang orang,dan memang orang yang telah beradat juga.
Setelah bertunangan dengan minimal 40 hari maka diadakan acara manjapuik
marapulai setelah diadakannya akad nikah di masjid dan malamnya dilanjutkan tradisi
manjapuik marapulai tersebut oleh anak daro.
Pada saat anak daro dan sanak famili manjapuik marapulai,anak daro memakai
pakaian khas adat balimbiang dan tanduak-tanduak serta suntiang berbentuk bunga kecil
yang diselipkan ditanduak-tanduak,dan kalung adat serta gelang adat yang
melambangkan gadih asli Balimbiang.untuk sanak famili anak daro harus memakai baju
hitam dan tingkuluak dari kain saruang.
Anak daro manjapuik marapulai ditemani oleh kawan anak daro yang memakai baju
sama persis dengan anak daro asli,kawan anak daro bisa berjumlah
tiga,lima,tujuh.sembilan,bahkan sebelas orang.diantara anak daro tersebut ada yang
membawa kambuik berisi sirih sebagai tanda memanggil pihak laki-laki untuk datang ke
rumah gadang perempuan,dan salah satu dari anak daro juga ada yang membawa
panggilan yang berisi Bubua dari sipuluik.Untuk pihak amai dan urang tuo yang ikut dari
anak daro juga setiap orangnya manjujuang katidiang.
Anak daro diarak ke Rumah gadang marapulai dengan iringan music talempong
sepanjang perjalanan,sesampainya di rumah gadang marapulai anak daro disediakan
tempat duduk yang beralaskan Kasur dan tikar sehingga Ketika anak daro duduk tidak
terasa keras dan sakit.Setelah anak daro duduk para sanak marapulai menyajikan nasi dan
samba serta gulai khas balimbiang diantaranay gulai Cubadak,Samba telor dadar
kecil,samba baluik,samba dagiang,samba rabu dll.Untuk makanan setelah nasi sanak
marapulai menyajikan beberapa makanan khas balimbiang diantaranya
pisang,batiah,bubua dll.
Setelah anak daro makan dengan sanaknya pihak pemanggil dari anak daro
memanggil dengan cara pepatah petitih minang kabau kepada pihak laki-laki Marapulai
yang intinya pihak anak daro igin membawa marapulai ke rumah gadang pihak anak
daro,jika semua syarat adat dibagian dapur sudah sesuai adat maka marapulai sudah
boleh dibawa tetapi jika belum cukup syaratnya maka marapulai belum bisa dibawa.
Ketika marapulai sudah diizinkan oleh pihaknya untuk dibawa maka selanjutnya
marapulai dan anak daro diarak ke rumah gadang pihak anak daro.
Setelah sampai dirumah gadang anak daro maka disana pihak anak daro sudah
menyajikan nasi lagi dipertengahan rumah gadang dan dilanjutkan dengan acara sambuik
manyambuik yang dinamakan acara bakolah dirumah gadang anak daro,biasanya bakolah
ini bisa memakan waktu sampai tiga dan empat jam.setelah acara bakolah selesai
marapulai semuanya tidur di rumah gadang anak daro,dan Ketika hari sudah subuh maka
marapulai lansung ke masjid untuk sholat subuh setelah itu marapulai Bersama-sama
pergi mencari sarapan kekedai terdekat,dan pada malam harinya seluruh marapulai pergi
makan isi katidiang ke rumah tempat tinggal anak daro.
Kegiatan manjapuik marapulai ini merupakan hal wajib yang harus diadakan Ketika
anak daro dan marapulai merupakan putra dan putri asli jorong balimbiang,apabila
pernikahan mereka tidak sesuai dengan adat istiadat dan Langkah-langkah seperti
tersebut maka bisa dikatakan pernikahannya belum sesuai adat balimbiang dan tidak
beradat,sehingga apapun acara pihak anak daro dan marapulai tersebut contohnya Ketika
anaknya khitanan bisa tidak dihadiri asyarakat karena belum beradat.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarka penelitian yang peneliti lakukan maka tradisi manjapuik marapulai


dijorong balimbiang merupakan hal wajib bagi aturan adat istiadat di jorong
Balimbiang,jika tidak sesuai dengan adat istiadat balimbiang maka bisa ditinggalkan oleh
kampung.

B. Saran

Sebaiknya apapun adat istiadat didaerah kita mari kita budayakan selalu dan jangan
sampai punah karena itu merupakan kearifan lokal dan ciri khas budaya kampung kita.
DOKUMENTASI
1. Anak daro

2. Pakaian Anak daro dan marapulai

3. Mairiang anak daro manjapuik marapulai


4. Urang tuo-tuo maanta anak daro manjapuik marapulai
5. Marapulai tibo di rumah gadang anak daro

6. Dokumentasi peneliti dengan nara sumber

Anda mungkin juga menyukai