Disusun Oleh:
Kami menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna dan masih
banyak kesalahan serta kekurangan dalam pembuatannya. Sehingga, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca mengenai makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih khususnya kepada dosen
Komunikasi Antar Budaya kami yang telah membimbing dalam menulis makalah
ini.
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 . Kesimpulan......................................................................................... 16
3.2 . Saran .................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Kebudayaan berasal dari kata budaya, yang berarti pikiran, akal budi, dan
hasil. Menurut antropolog kebudayaan adalah seluruh kemampuan manusia yang
didasarkan kemampuan pemikiran yang dicurahkan kedalam bentuk perilaku, dan
hasil karya mereka.
1
I.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian rumpun melayu?
2. Bagaimana bentuk ide-ide, gagasan, kepercayaan, nilai-nilai, norma-
norma, dan peraturan dalam masyarakat rumpun melayu?
3. Apa saja Ritual adat yang terdapat diberbagai adat dalam rumpun
melayu?
4. Apa saja bentuk fisik dari kebudayaan dalam rumpun melayu?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Rumpun melayu di Indonesia
Secara ras suku melayu di Indonesia terbagi menjadi 2, yaitu melayu
Deutero, dan melayu Proto. Melayu deutero adalah suku melayu yang ada
setelah melayu proto yang dating sekitar 500 tahun SM, sekitar zaman
logam, ras melayu ini mencakup suku melayu (sekarang), aceh, lampung,
Minangkabau, Manado. Sedangkan melayu Proto adalah melayu lama, yang
sudah ada sebelum melayu deutro sekitar 1500 tahun SM. Meliputi suku
toraja, Dayak, batak, sasak, nias, kubu, dll.
Suku melayu di Indonesia meliputi: Melayu tamiang, Melayu
Palembang, Melayu Deli, Melayu Asahan, Melayu Riau, Melayu Sambas,
Melayu Pontianak, dan lainnya. Untuk bangsa serumpun yaitu: suku
Minangkabau, Ulun Lampung (suku lampung), suku sakai, suku Talang
Mamak, Suku Betawi, Suku Dayak dan lainnya.
4
bahwa orang melayu adalah masyarakat yang beragama islam yang menjalankan
kehidupan sehari-harinya dengan adat istiadat melayu.
Dari penjabaran diatas, sangat jelas bahwa Melayu itu identik dengan agama
Islam, bahkan orang melayu secara bangga memiliki sebuah pepatah “Adat
bersendi Syarak, Syarak bersendi Kitabullah(Al-Quran)”. Yang bermakna:
Pertama, Hukum adat itu berdasarkan hukum agama, dan hukum agama
berdasarkan Al-Quran. Kedua, segala sesuatu pekerjaan dan perbuatan hendaknya
selalu mengingat aturan adat dan aturan agama, agar tidak bertentangan
dengannya.
Sehingga dapat ide-ide dan gagasan masyarakat melayu itu seharusnya tidak
bertentangan dengan Al-Quran, Kepercayaan mereka adalah Islam, nilai dan
norma mereka adala Al-Quran dan As-sunnah, dan peraturan mereka adalah
peraturan adat yang berasal dari syariat.
5
Merisik adalah sebuah tradisi yang dilakukan oleh keluarga pria
untuk menyelidiki calon istri bagaimana perangai calon dengan
mengirimkan seorang wanita paruhbaya, seorang yang dikirim harus
berpengalaman dalam menilai orang, pandai bertuturkata, dan mudah
bergaul, sehingga mudah akrab dengan keluarga calon istri.
Merisik biasanya dilakukan dengan bertemu langsung, ada yang
sambal mencari kutu, dan ada yang sambal bersenda gurau saja.
Informasi yang sudah didapat baru dilaporkan kepada keluarga yang
mengutus untuk dinilai apakah calon tersebut cocok dengan anak
mereka.
Menyampaikan Hajat,
Setelah Mencari jodoh/Merisik terlaksana dengan baik. lalu
ddutus orang tua sebagai perwakilan, pihak laki-laki akan
memberitahu orangtua gadis bahwa akan ada utusan untuk
menyampaikan hajat meminang, sehingga pihak perempuan bisa
bersiap” menerima tamu yang akan dating.
Meminang,
Sebelum proses meminang, terdapat acara setapak sirih lengkap
dengan perlengkapannya, setapak sirih melambangkan persaudaraan,
keterbukaan, persatuan dalam keutuhan saling melengkapi. Isi dari
setapak sirih adalah: buah pinang melambangkan keikhlasan, kapur
sirih melambangkan kebersihan dan kesucian, gambir melambangkan
berkah dan obat penawar, tembakau melambangkan kebersihan, dan
daun sirih melambangkan kebesaran, persaudaraan, dan persatuan
Kemudian pihak laki-laki mengutus yang dituakan, yang
berpengalaman dalap meminang untuh memberikan tanda janji bahwa
mereka akan menikah, perjanjian tersebut berbunyi: “… Jika pihak
laki-laki mengingkar janji, maka tanda yang telah diberikan menjadi
milik perempuan, atau dengan istilah lain “hangus”. Namun, jika
pihak perempuan yang mengingkar janji, maka harus mengganti dua
kali lipat dari tanda yang diberikan…”.
6
Berjanji waktu,
Perundingan pelaksanaan pernikahan
Antar Belanja,
Mengantar tanda bermaksud menunjukkan rasa tanggungjawab
dari pihak laki-laki untuk mempersunting wanita idamannya.
Hakikatnya melambangkan rasa senasib sepenanggunan
Ajak mengajak,
Meminta pertolongan kerabat, sekaligus memberi berita baik
kepada sanak saudara, kaum kerabat, dan tetangga, untuk menyiapkan
acara/persepsi. Setidaknya dilakukan 3 hari sebelum gantung-gantung
Berganjal
Gotong royong, seperti membangun bangsal, meminjam pecah
belah, mempersiapkan bahan makanan, dan lain”
Betangas,
Mendudukkan pengantin wanita (tanpa baju) kemudian ditutup
dengan kain sebaras leher ke kaki, diatas bara api dan ramuan, dengan
tujuan menghilangkan bau keringat di badan bahanya adalah: beras
kunyit, daun kemuning, bedak sejuk, dan air jeruk purut.
gantung-gantung,
serangkaian acara yang diawali dengan menggantung tabir,
diawali dengan proses doa selamat, agar mendapat ridha Allah, dan
dilanjutkan dengan pekerjaan lainya.
berendam,
Berandam pada hakikatnya adalah membersihkan lahiriah untuk
menuju kebersihan batiniah. Berandam dilakukan oleh tukang andam.
Ungkapan adat dalam berandam: Adat berandam disebut orang,
Membuang segala yang kotor, Membuang segala yang buruk,
Membuang segala yang sial, Membuang segala pemali, Membuang
segala pembenci, Agar seri naik ke muka, Agar tuah naik ke kepala,
Agar cahaya melekat di dada.
7
berinai kecil,
berinai curi, yang dilakukan malam sebelum akad nikah, sebagai
pertanda bahwa kedia mempelai siap memasuki gerbang pernikahan.
serah terima hantaran,
penyerahan mas kawin dari pihak laki-laki.
akad nikah,
proses akad nikah terbagi menjadi 2, tahapan pertama, laki laki
naik kerumah perempuan khatam Quran, serah terima hantaran, akad
nikah, tepuk tepung tawar, bersanding. Tahapan kedua, penyerahan
mahar, ijab Qobul, tepuk tepung tawar, berinai besar, khatam quran,
bersanding.
berinai besar dan Tepuk tepung tawar,
Berinai besar adalah upacara berinai yang dilakukan diatas
pelaminan. Tahap pelaksanaan berinai besar dan tepuk tepung tawar
dimulai dengan mempelai laki laki didudukkan diatas pelaminan yang
dipandu oleh mak inang. Caranya yaitu pengantin laki laki duduk pada
posisi bersila, di atas paha mempelai laki laki diletakkan bantal susu
ari sebagai pengalas tangan dengan posisi tangan telungkup. Barulah
pelaksanaannya dimulai, yang didahulukan adalah unsur keluarga,
tokoh agama dan adat sebanyak 3-7 orang (jumlah ganjil) dan begitu
juga untuk mempelai perempuan.
Setelah selesai mempelai laki laki barulah mempelai perempuan
didudukan diatas pelaminan dengan posisi duduk bersimpuh dan
bantal susu ari diletakkan diatas pahanya, telapak tangan
ditelentangkan diatas bantal susu ari diletakkan diatas bantal susu ari.
Pelaksanaannya dimulai oleh keluarga tertua, tokoh agama dan adat
yang (berjumlah 3 s.d 7 orang perempuan berjumlah ganjil, jika 7
orang diambil wakil dari pihak laki laki 3 orang dan pihak perempuan
3 orang serta satu orang tok lebai atau Ka. Kua sekaligus untuk
membaca doa). Mempelai yang akan didudukkan pada pelaminan
terlebih dahulu pengantin laki laki, setelah selesai dan dikembalikan
8
ketempat semula (duduk disamping pelaminan), barulah digantikan
dengan mempelai perempuan hingga selesai. saat pengantin laki laki
tepuk tepung tawar, pengantin perempuan berada dibelakang
pelamin/dalam bilik).
berarak,
Merupakan kegiatan mengantar pengantin laki-laki ke rumah
pengantin perempuan. Pada saat berarak pengantin laki-laki diusung,
atau bisa juga berjalan kaki. Iringan pengantin disertai bunyi kompang
dan rebana di sepanjang perjalanan. Ketika sampai di depan rumah
pengantin perempuan, rombongan disambut dengan pencak silat, lalu
silat tersebut “disambut” dari pihak laki-laki.
Setelah bersilat, rombongan pengantin laki-laki tersebut tidak
serta merta melenggang ke dalam rumah. Mereka dihadang di pintu
masuk dengan tali lawe (biasanya digunakan kain panjang yang
direntang sebagai penghalang). Untuk membuka tali lawe, selalu
diikuti dengan berbalas pantun dan tebus uang pintu. Uang tebusan ini
sepenuhnya milik orang yang menjaga tali. Jumlah tebusan tidak
ditentukan secara pasti, mengikut kesepakatan dari dua belah pihak
saja.
Setelah tebusan disetujui, maka tali penghadang akan dibuka,
selanjutnya iring-iringan pengantin laki-laki dipersilakan masuk. Di
depan pintu beberapa perempuan sudah menunggu untuk menaburkan
beras kunyit yang bercampur dengan uang logam. Rombongan terus
berjalan menuju pelaminan.
2. Minangkabau
Maresek
Kegiatan ini menjadi proses awal tata cara pernikahan adat
Minang. Pihak keluarga wanita akan mendatangi pihak keluarga pria,
dan hal ini sesuai dengan sistem kekerabatan di adat Minangkabau.
Pihak keluarga yang diutus adalah beberapa wanita yang sudah
berpengalaman dalam mencari tau apakah calon pengantin prianya
9
coock dengan calon pengantin wanitanya tidak. Pihak keluarga yang
diutus juga biasanya akan membawa buah tangan bagi keluarga calon
pengantin pria sebagai simbol sopan santun.
Menimang dan Batimbang Tando
Batimbang Tando memiliki arti bertukar tanda. Menjadi simbol
pengikat perjanjian yang tidak bisa dibatalkan oleh sebelah pihak.
Biasanya yang ditukarkan adalah benda pusaka seperti keris,
kain adat, atau benda lainnya yang memiliki nilai sejarah bagi
keluarga. Setelah ini dilanjutkan dengan acara berembuk mengenai
penjemputan calon mempelai pria. Adapun tahapannya yaitu keluarga
calon mempelai wanita mengunjungi kediaman keluarga calon
mempelai pria.
Pada acara tersebut akan melibatkan orangtua, ninik mamak,
dan para sesepuh dari kedua belah pihak. Rombongan yang datang
akan membawa sirih pinang lengkap dan disusun dalam carano (tas
yang dibuat dari daun pandan).
Mahanta Siriah
Acara ini di mana mempelai meminta izin atau memohon doa
restu kepada mamak-mamaknya, saudara ayah, kakak yang telah
berkeluarga dan sesepuh yang dihormati. Ritual ini memiliki tujuan
untuk memohon doa dan memberitahukan rencana pernikahan.
Calon mempelai pria pada acara ini akan membawa selapah
yang berisi daun nipah dan tembakau. Namun sekarang ini diganti
dengan rokok. Sedangkan calon memperlai wanita akan menyertakan
sirih lengkap.
Babako- Babaki
Acara ini akan diadakan beberapa hari sebelum acara akad nikah
berlangsung. Bako berarti pihak keluarga dari ayah calon mempelai
wanita. Dan pihak keluarga ini ingin menunjukkan kasih sayangnya
dengan ikut memikul biaya sesuai kemampuannya.
10
Acara ini dimulai dengan calon mempelai wanita dijemput dan
dibawa ke rumah keluarga ayahnya. Di sana para tertua akan
memberikan nasihat. Dan keesokan harinya, calon mempelai wanita
akan diarak kembali ke rumahnya diiringi keluarga pihak ayah dengan
membawa berbagai macam barang bantuan tadi.
Perlengkapan yang disertakan biasanya berupa sirih lengkap
(sebagai kepala adat), nasi kuning singgang ayam (makanan adat),
antaran barang yang dibutuhkan calon mempelai wanita seperti
pakaian, perhiasan, lauk pauk yang sudah matang maupun mentah,
sampai kue dan lainnya.
Malam Bainai
Acara ini dilakukan pada malam sebelum akad nikah. Bainai
menjadi ritual untuk melekatkan jasil tumbukan daun pacar merah
(daun inai) di kuku calon pengantin. Tradisi ini memiliki makna
sebagai ungkapan kasih sayang dan doa restu para sesepuh keluarga
mempelai wanita. Lalu terdapat juga air yang berisikan keharuman
tujuh bunga, daun iani tumbuk, payung kuning, kain jajakan kuning,
kain simpai, dan kursi bagi calon pengantin.
Calon pengantin wanita pun dibawa keluar dari kamar diapit
teman sebayanya dengan menggunakan baju tokoh dan bersunting
rendah. Selanjutkan akan berlangsung acara mandi-mandi secara
simbolik dengan memercikkan air harum tujuh kembang oleh para
sesepuh dan kedua orangtua. Selanjutnya kuku-kuku calon pengantin
wanita pun diberi inai. Saat inai dipasang maka akan diiringi syair
tradisi Minang di malam bainai disertai bunyi seruling.
Manjapuik Marapulai
Acara ini menjadi ritual paling penting dalam tata cara
pernikahan adat Minang. Prosesinya bermula dari calon pengantin pria
dijemput dan dibawa ke rumah calon pengantin wanita untuk
melangsungkan akad nikah. Lalu pada acara ini pun akan dilakukan
11
pemberian gelar pusaka pada calon pengantin pria sebagai simbol
kedewasaan.
Selanjutnya rombongan dari keluarga calon pengantin wanita
akan menjemput calon pengantin pria dengan membawa perlengkapan
berupa sirih lengkap dalam cerana, pakaian pengantin pria lengkap,
nasi kuning singgang ayam, lauk pauk, dan lainnya. Setelah prosesi
sambah mayambah dan mengutarakan maksud kedatangan, barang-
barang pun diserahkan. Lalu calon pengantin pria beserta rombongan
akan diarak menuju kediaman calon pengantin wanita.
Penyambutan di Rumah Anak Daro
Acara ini akan diiringi musik tradisional khas Minang, yaitu
talempong dan gandang tabuuk lalu barisan Gelombang Adat timbal
balik. Terdiri dari para pemuda berpakaian silat dan disambut para
dara berpakaian adat yang menyuguhkan sirih.
Keluarga mempelai wanita akan memayungi calon mempelai
pria dan disambut dengan tari Gelombang Adat Timbal Balik.
Selanjutnya para sesepuh wanita akan menaburi calon pengantin pria
dengan beras kuning. Dan sebelum memasuki pintu rumah, kaki calon
pengantin pra akan diperciki air sebagai simbol mensucikan, lalu
berjalan menapaki kain putih menuju tempat akad.
Akad Nikah
Akad nikah ini akan dilangsungkan sesuai syariat agama Islam.
Diawali dengan pembacaan ayat suci, ijab kabul, nasihat perkawinan
dan doa. Acara ini umumnya dilakukan pada hari Jumat siang.
Basandiang di Pelaminan
Setelah akad nikah berlangsung maka kedua pengantin akan
bersangding di rumah anak dari. Anak daro dan marapulai akan
menanti tamu alek salinga alam dan diwarnai musik dari halaman
rumah.
12
Setelah akad nikah berlangsung sang pengantin harus melewati
beberapa acara adat lainnya, yaitu:
13
payung yang melambangkan peranan suami sebagai
pelindung istri.
Manikam Jajak
Pernikahan adat Minang belum usai walaupun acara
pernikahannya sudah selesai loh. Satu minggu setelah akad nikah,
sang pengantin akan pergi ke rumah orangtua serta ninik mamak
pengantin pria dengan membawa makanan. Tujuannya untuk
menghormati dan memuliakan orangtua serta ninik mamak pengantin
pria.
Mi Sagu
Sebagai salah satu bahan makanan pokok selain beras, biasanya sagu
menjadi menu kuliner yang unik. Kamu yang belum pernah mencoba
sagu bisa mencoba olahan mi sagu yang bentuknya mirip kwetiau
goreng. Kadar gula dalam tepung sagu lebih rendah ketimbang nasi.
Hidangan ini lebih nikmat jika disantap dengan sambal goreng ikan
teri, tauge rebus, dan daun kucai.
Mi Lendir
terbuat dari kuah kacang ini bercita rasa lezat. Kuahnya memang
kental menyerupai lendir, Kombinasi mi kuning, telur rebus, tauge,
14
dan potongan cabe rawit membuat cita rasa hidangan ini makin nikmat
untuk disantap.
Olahan ikan yang sudah melalui proses pengasapan ini tentu tahan
lama. Kamu juga bisa memilih jenis olahan hidangan hidangan
pindang atau gulai.
b. Pakaian adat
Pakaian adat melayu memiliki ciri khas nya sendiri yang
melambangkan nilai luhur melayu yang di junjung tinggi oleh
masyarakatnya
Makna dibalik pakaian melayu :
Menutup aurat
Keeratan melayu dengan tuntunan islam juga di
perlihatkan bagaimana pakaian melayu menutupi aurat
pemakainya.
Berkaitan erat dengan norma adat
Sebagaimana adat yang dijaga bagaimana bentuk, warna
dan corak pakaian yang dipertahankan secara turun temurun.
Jenis- jenis pakaian adat melayu
15
Cekak musang
Gunting cina
Teluk belanga
Baju kurung
Baju kebaya labuh
c. Alat musik
Ada banyak sekali alatmusik daerah riau diantaranya
1. Gambus
2. Gambang camar
3. Gendang silat
4. Kompang
5. Bebano
6. marwas
d. Tari daerah
Tari Tandak
16
Terdapat 2 unsur dalam Tari Tandak, yaitu unsur sastra dan unsur
tarian.
Tari Malemang
Tari Persembahan
Tari Zapin
17
Tari adat Kepulauan Riau selanjutnya adalah Tari Zapin. Tari
Zapin merupakan salah satu tarian yang terkenal juga dari Kepulauan
Riau. Tari Zapin mendapatkan pengaruh dari Arab dan gerakan dari
tarian ini lebih menonjolkan langkah kaki yang cepat mengikuti
pukulan gendang dan gerakan. Sebelum tahun 1960-an, Tari Zapin
hanya dimainkan oleh kaum pria saja, namun saat ini beranggotakan
campuran pria dan wanita.
2. Minangkabau
Bahasa Minangkabau
18
khas Minang yang menjadi favorit adalah rendang, dendeng balado, sate
Padang, soto Padang, asam pedas, dan lain-lain. Bahkan rendang pernah
dinobatkan sebagai salah satu hidangan paling lezat di seluruh dunia
Kesenian Minangkabau
1. Tari Pasambahan
2. Tari Piring
3. Silek atau Silat Minangkabau
4. Randai
5. Salawat Dulang
19
BAB III
PENUTUP
III.1. KESIMPULAN
Budaya adalah hasil dari ide, gagasan, yang di aplikasikn kedalam bentuk
pemikiran, tindakan, dan alat budaya, dalam rumpun bangsa melayu sendiri,
kerekatan antara budaya dan agama itu di ikat dengan “adat bersendi syarak, dan
syarak bersendi kitabullah yang membuat masyarakatnya selalu memikirkan
tindakan dan perbuatanya apakah sesuai dengan agama islam. sehingga islam juga
menjadi faktor utama dalam pembentukan kebudayaan melayu itu sendiri,
tercermin bagaimana di setiap acara selalu di awali dengan pembacaan doa dan
tilawah Alquran.
III.2. SARAN
Kami menyadari bahwa makalah ini terbatas dan banyak kekurangan untuk
dijadikan landasan ilmu, maka dari itu kepada para pembaca agar melihat
referensi lain yang berkaitan dengan pembahasan makalah ini demi relevasi kajian
ilmu yang akurat. Maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan dari para pembaca sekalian, terima kasih.
20