Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

HAKIKAT KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Perkuliahan


Mata Kuliah Landasan Ilmu Pendidikan
yang Diampu oleh Prof. Syahrul R, M.Pd. dan Dr. Amril Amir, M.Pd.

OLEH :

Rika Anggraini (23174013)


Ira Nurmadiah (23174007)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA


INDONESIAPROGRAM MAGISTER FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITASNEGERI PADANG
2024
KATAPENGANTAR

Segala puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan taufik
serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini. Shalawat dan salam semoga
tercurah kepada Nabi Muhammad Saw. beserta keluarga, sahabat, dan pengikut beliau hinggga
akhir zaman yang telah membawa kita dari alam kebodohan menuju alam terang benderang
bercahayakan iman, islam, dan ihsan. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Dosen Mata
Kuliah Landasan Ilmu Pendidikan yang telah membimbing kami hingga terselesaikannya
makalah yang berjudul “Hakikat Kebudayaan dan Kepribadian”.
Tujuan kami menulis makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah“Landasan Ilmu Pendidikan” serta untuk menambah wawasan kami. Jika dalam penulisan
makalah ini terdapat kesalahan dan kekurangan, maka penulis mohon masukan dan saran untuk
kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap dengan adanya pembuatan makalah ini dapat
memberikan manfaat berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para
pembaca.

Padang, 3 Februari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 2

C. Tujuan Penulisan ................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................... 3

A. Kebudayaan .......................................................................................................... 3

B. Kepribadian........................................................................................................... 9

C. Hubungan antara Kebudayaan dan Kepribadian ....................................................10

BAB III PENUTUP ..........................................................................................................13

A. Simpulan ..............................................................................................................13

B. Saran......................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Antara manusia dan kebudayaan terjalin hubungan yang sangat erat, sebagaimana yang di
ungkapkan oleh Dick Hartoko bahwa manusia menjadi manusia merupakan kebudayaan. Hanya
semua tindakan yangsifatnya naluriah saja yang bukan merupakan kebudayaan, tetapi tindakan
demikian prosentasenya sangat kecil. Tindakan yang berupa kebudayaan tersebut di biasakan
dengan cara
belajar. Terdapat beberapa proses belajar kebudayaan yaitu proses internalisasi, soaialisasi dan
enkulturasi. Selanjutnya hubungan antara manusia dengan kebudayaan juga dapat dilihat dari
kedudukan manusia tersebut terhadap kebudayaan yaitu sebagai :
1. Penganut kebudayaan
2. Pembawa kebudayaan
3. Manipulator kebudayaan
4. Pencipta kebudayaan.
Pembentukan kebudayaan dikarenakan manusia dihadapkan pada persoalan yang
meminta pemecahan dan penyelesaian. Dalam rangka survive maka manusia harus mampu
memenuhi apa yang menjadi kebutuhannya sehingga manusia melakukan bernagai cara. Hal
yang dilakukan oleh manusia inilah kebudayaan. Kebudayaan yang digunakan manusia
dalam menyelesaikan masalah-masalahnya bisa kita sebut sebagai way of life, yang
digunakan individu sebagai pedoman bertingkah laku.
Manusia kebanyakan melupakan makna kehidupannya, hakekat diciptakannya manusia
oleh Tuhan, dan adat istiadat atau yang lazimnya sering disebut dengan istilah kebudayaan. Hal
tersebut seringkali banyak disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi dalam
perkembangannya. Beberapa diantaranya seperti kemajuan teknologi yang pesat, modernisasi
atau globalisasi yang semakin meningkat.
Dalam sejarah manusia yang sebelumnya memiliki kebudayaan yang bersifat primitif
dan kental akan seni, agama, dan tata kelakuan yang telah diturunkan turun-temurun ke
generasi berikutnya berangsur-angsur mulai berubah seiring dengan perkembangan zaman
dan kemajuan teknologi. Manusia yang dulu saling menyapa ketika bertemu di jalan sekarang
jarang terjadi karena lebih sibuk dengan handphonenya. Bertumbuhnya sifat individualisme
yang banyak terjadi khususnya dalam masyarakat perkotaan merupakan salah satu contoh yang
kongkrit dari akibat perkembangan teknologi yang pesat dan terus mempengaruhi kebudayaan.
Berlimpahnya kemakmuran dan megahnya bangunan belum merupakan lambang kemajuan
1
suatu kebudayaan manusia dalam arti sebenarnya. Kemajuan dan perkembangan yang hanya
terbatas pada material saja akan menyebabkan kepincangan dalam kehidupan manusia. Oleh
karena itu, manusia dan kebudayaan memiliki hubungan yang erat karena kebudayaan berasal
dari pemikiran manusia yang diatur atau dibatasi oleh aturan tertentu.
B. RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang masalah, beberapa rumusan permasalahan sebagai berikut :
1. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan kebudayaan?
2. Jelaskanlah bagaimana proses transformasi kebudayaan?
3. Jelaskanlah bagaimana hubungan manusia dengan kebudayaan?
4. Jelaskanlah bagaimana apa yang dimaksud dengan kepribadian?
C. TujuanPenulisan
Berdasarkan latar rumusan masalah, tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mampu menjelaskan pengertian kebudayaan secara jelas dan lengkap
2. Mampu menjelaskan definisi wujud, unsur-unsur dan transformasi kebudayaan
3. Mampu menjelaskan tentang kepribadian
4. Mampu menjelaskan hubungan kebudayaan dan kepribadian

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kebudayaan
1. Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari kata cultuure (Belanda) culture (Inggris) dan colere (Latin)
yang artinya mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan terutama
pengolahan tanah yang kemudian berkembang menjadi segala daya dan aktifitas manusia
manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Dari bahasa Indonesia (Sansekerta)
“buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Pendapat lain
“budaya” adalah sebagai suatu perkembangan dari kata majemuk budi-daya, yang berarti
daya dari budi, karena itu mereka membedakan antara budaya dan kebudayaan. Budaya
adalah daya dari budi yang berupa cipta,karsa dan rasa. Kebudayaan adalah hasil dari
cipta, karsa dan rasa tersebut, beberapa pendapat ahli antropologi dunia tentang definisi
kebudayaan :
 E.B.Tylor ( Primitive Culture) : keseluruhan kompleks yang mengandung ilmu
pengetahuan lain seperti kebiasaan manusia yang bermasyarakat.
 R.Linton (The Cultural Background of Personality) : konfigurasi dari tingkah laku
yang pembentukannya didukung dan diteruskan anggota masyarakat tertentu.
 C.Klukhonn dan W.H Kelly (Hasil Tanya jawab dengan ahli antropologi sejarah) :
Hukum, psikologi yang implisit, rasional, irasional terdapat pada setiap waktu sebagai
pedoman yang potensial bagi tingkah laku manusia.
 Melville J.Herskovits (Ahli antropologi Amerika) : bagian dari lingkungan buatan
manusia “ Man Made Part of the Environment ”.
 Dowson ( Age of the Gods) : cara hidup bersama(Culture is common way of life).
 J.P.H Dryvendak : kumpulan cetusan dari jiwa manusia yang beraneka ragam dan
berlaku dalam suatu masyarakat tertentu.
 Ralph Linton (1893-1953) : sifat sosial manusia yang turun temurun “ Man’s sosial
heredity”.
Beberapa definisi yang dikemukakan oleh pakar Indonesia :
 Prof. Dr. Koentjaara Ningrat : keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil kelakuan
yang teratur oleh tata kelakuan yang harus didapat degan belajar. Dan yang
semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat.
 Sultan Takdir Alisahbana : manifestasi dari cara berfikir.
3
 Dr. Moh. Hatta : ciptaan dari suatu bangsa.
 Mangunsarkoro : segala yang bersifat hasil kerja manusia dalam artian yang seluas-
luasnya.
 Drs. Sidi Gazalba : cara berfikir dan merasa yang menyatakan diri dalam seluruh
segi kehidupan dari segolongan manusia yang membentuk satu kesatuan sosial
dengan suatu ruang dan suatu waktu
Definisi di atas berbeda-beda namun memiliki prinsip yang sama yaitu mengakui adanya
ciptaan manusia,meliputi perilaku dan hasil kelakuan manusia,yang diatur oleh tata
kelakuan yang diperoleh dengan belajar yang semuanya tesusun dalam kehidupan
masyarakat. Di dalam masyarakat kebudayaan diartikan “The general body of the art ” yang
meliputi seni sastra, seni musik, seni pahat, seni rupa, dan pengetahuan filasafat. Dan
akhirnya mendapatkan kesimpulan bahwa kebudayaan adalah hasil budi manusia untuk
mencapai kesempurnaan hidup atau segala sesuatu yang diciptakan manusia baik yang
konkrit maupun abstrak.
Menurut Prof. M. M. Djojodiguno (Asas-asas Sosiologi,1958) bahwa kebudayaan atau
budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, rasa, dan karsa.
 Cipta : kerinduan manusia untuk mengetahui rahasia segala hal yang ada dalam
pengalamannya. Hasil cipta berupa Ilmu pengetahuan.
 Karsa : kerinduan manusia untuk menginsafi dari mana manusia sebelum lahir dan
kemana sesudah mati.Hasilnya berupa norma-norma keagamaan atau kepercayaan.
 Rasa : kerinduan manusia akan keindahan dan dorongan untuk menikmati
keindahan. Hasilnya berbagai macam kesenian.
Kebudayaan merupakan keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia
untuk memenuhi kehidupannya dengan cara belajar, yang semuanya tersusun dalam
kehidupan masyarakat. Dan dijelaskan sebagai berikut :

 Kebudayaan adalah segala sesuatu yang dilakukan dan dihasilkan manusia yang
meliputi kebudayaan material (bersifat jasmaniah) dan kebudayaan non material
(bersifat rohaniah).
 Kebudayaan tidak diwariskan secara generative(biologis) melainkandngan cara
belajar.
 Kebudayaan diperoleh manusai sebagai anggota masyarakat.
 Kebudayaan adalah kebudayaan manusia.
2. Wujud Kebudayaan
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan atau tindakan dan hasil karya manusia
4
untuk memenuhi kehidupannya dengan cara belajar, yang tersusun dalam kehidupan
manusia. Adapun wujud kebudayaan itu sendiri menurut J. J. Honigmann yang dibedakan
berdasarkan gejalanya adalah Ideas, activities dan artifact. Sedangkan menurut
Koentjaraningrat wujud kebudayaan ada 3 macam yaitu :
1) Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan nilai- nilai, norma-
norma, peraturan dan sebagainya.
2) Wujud kebudayaan sebagai komleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat.
3) Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Keterangan diatas menandakan bahwa kebudayaan hanya dapat diperoleh dalam
anggota masyarakat yang mana pewarisannya melalui cara belajar. Adapun wujud
kebudayaan dapat bersifat material dan non material. Dan kesimpulan tersebut
memperlihatkan adanya perbedaan pokok antara manusia dan hewan yaitu :
 Kelakuan manusia diakui oleh akalnya sedangkan hewan oleh nalurinya.
 Kehidupan manusia dapat berlangsung dengan bantuan peralatan sebagai hasil kerja
akalnya sedangkan hewan pada fisiknya.
 Perilaku manusia didapar dan dibiasakan melalui proses belajar sedangkan hewan
melalui proses nalurinya.
 Manusia memiliki alat komuikasi berupa bahasa sedangkan hewan tidak.
 Pengetahuan manusia bersifat akumulatif karena masyarakatnya yang bekembang.
3. Unsur-unsur Kebudayaan
Dari berbagai unsur kehidupan dapat disimpulkan bahwa kebudayaan merupakan hal
yang luas karena kebudayaan merupakan hasil dari alam, pemikiran manusia dan
tindakannya. Namun keanekaragaman tersebut dapat digolongkan menjadi sesuatu yang
umum atau universal. Ada 7 unsur besar yang dapat disebut sebagai isi pokok disetiap
kebudayaan, menurut Koentjaraningrat yaitu :
1. Bahasa.
2. Sistem pengetahuan.
3. Organisasional.
4. Sistem peralatan hidup dan teknologi.
5. Sistem mata pencarian hidup.
6. Sistem religi.
7. Sistem kesenian.
Dalam butir keenam, religi dalam analisis Koentjaraningrat termasuk sistem
kebudayaan universal. Hal ini dapat dipandang dari sudut religi yang merupakan sebagian
5
dari kebudayaan karena merupakan keyakinan dan gagasan – gagasan tentang Tuhan dalam
agama Indonesia seperti penyembahan dewa, ruh halus dan berbagai bentuk upacara yang
terkait denagn sistem keyakinan tersebut. Namun dalam hal Islam religi bukanlah
kebudayaan karena merupakan suatu ciptaan Ilahi/Tuhan bukan hasil karya manusia
baik monument ataupun fenomena.
Penyebaran (difusi) unsur-unsur kebudayaan dapat berlangsung melalui perpindahan
maupun datangnya kelompok-kelompok menusia dengan berbagai tujuan dan terjadilah
penyebaran unsur-unsur kebudayaan. Sebagai contoh : Pedagang-pedagang Islam dari Arab,
India, dan Gujarat secara langsung/tidak langsung telah menyebarkan kebudayaan Islam
pada kelompok masyarakat yang mereka jumpai dalam kegiatan perdagangan mereka di
nusantara pada abad 7 dan 8. Hubungan-hubungan pedagang tersebut dengan penduduk
dikatakan hubungan symbolistik dari bahasa Inggris yang artinya hubungan serasi dari
berbagai unsur Hal ini dapat dikatakan bahwa hubungan penduduk dengan Islam pada awal
sejarah datangnya Islam ke nusantara adalah hubungan symbiotic dimana kedua kelompok
dapat hidup berdampingan dengan aman dan saling menguntungkan dengan adanya
perdagangan diantara mereka. Namun dari hubungan tersebut terjadi juga semacam
penerobosan kebudayaan dengan jalan damai atau penetrasi pacifique (penerobosan
dengan dasar damai ). Dalam hal ini unsur-unsur kebudayaan pendatang turut masuk
kedalam kebudayaan.
4. Transformasi Budaya
Kebudayaan merupakan suatu kumpulan yang berintegrasi dari cara-cara berlaku yang
dimiliki bersama, kebudayaan yang bersangkutan secara unik mencapai penyesuaian
kepada lingkungan tertentu. Kebudayaan tidak bersifat statis melainkan bersifat adinamis
dalam masyarakat Jawa dikenal satu budaya yang disebut Cokro manggilingan yaitu
percaya bahwa manusia seperti jalannya roda pedati, terkadang ada diatas dan terkadang ada
di bawah. Dalam budaya dikenal istilah cultural lag yaitu penggambaran keadaan
masyarakat yang dengan mudahnya menyerap budaya yang bersifat materil tetapi belum
mampu menyerap yang bersifat non materil. Berikut ini merupakan bentuk-bentuk
perubahan kebudayaan antara lain :
a. Evolusi : perubahan kebudayaan yang terjadi secara lambat namun arah
perubahannya akan mencapai bentuk yang lebih sempurna.
b. Revolusi : proses perubahan yang sangat cepat sehingga dirasakan oleh masyarakat.
c. Inovasi : proses perubahan yang berasal dari diri masyarakat itu sendiri.
d. Difusi : perubahan budaya yang disebabkan oleh faktor-faktor dari
luar masyarakat seperti masuknya unsur-unsur budaya lain.
6
Perubahan disebabkan karena pewarisan budaya dari generasi ke generasi berikutnya.Hal
ini terjadi proses pada individu, proses itu antara lain :
 Internalisasi : proses dari berbagai pengetahuan yang berada diluar diri individu
masuk menjadi bagian dari individu.
 Sosialisasi : proses penyesuaian diri seseorang ke dalam kehidupan kelompok dimana
individu tersebut berada,sehingga kehadirannya dapat diterima oleh anggota
kelompok lain.
 Enkulturasi : proses ketika individu memilih nilai-nilai yang dianggap baik dan
pantas dalam masyarakat, sehingga dapat dipakai sebagai pedoman untuk bertindak
Ketiga proses ini dapat bervariasi antara individu satu dengan yang lain.Variasi budaya
ini sering disebut dengan istilah sub culture (Cabang Kebudayaan). Adat istiadat dan
kebudayaan itu mempunyai nilai pengontrol dan nilai sangsional terhadap tingkah laku
anggota masyarakat. Tingkah laku yang tidak cocok dengan norma atau peraturan
diatas dianggap “masalah sosial” . Perilaku yang menyimpang (deviant behavior)
yaitu salah satu bentuk dari permasalahan sosial, maka dalam perkembangannya sering
pula menimbulkan budaya baru. Jika perilaku tersebut terjadi berulang-ulang maka
masyarakat telah terbiasa dengan hal itu.
Peristiwa asimilasi dan akulturasi juga dapat menimbulkan perubahan budaya, tetapi
kedua peristiw a ini mempunyai cirri khas yang tersendiri antari lain dalam asimilasi unsur-
unsur budaya lama dari masing-masing budaya asal sudah tidak nampak lagi. Sedangkan
akulturasi unsur-unsur budaya yang berbeda itu saling bersentuhan dan saling meminjam,
tetapi ciri khas masing-masing budaya tidak hilang tetap dipertahanakan. Tidak semua
kelompok maupun individu mampu menerima perubahan yang terjadi. Hal ini disebabkan
karena beberapa faktor yaitu :
 Faktor kebutuhan.
 Faktor keuntungan langsung yang dapat dinikmati.
 Faktor senang terhadap sesuatu yang baru.
 Faktor sifat inovatif yang selalu ingin bekreasi.
Faktor-faktor tersebut merupakan faktor yang mampu menerima perubahan budaya
sedangkan faktor-faktor yang mampu menolaknya yaitu :
 Anggapan bahwa hal baru itu merugikan.
 Anggapan bahwa hal baruitu bertentangan dengan nilai yang sudah dianut
sebelumnya.
 Orang-orang muda dan kelompok wiraswasta cenderung lebih mudah menerima
perubahan.
7
5. Hakikat Kebudayaan
Kebudayaan sering kali di pahami dengan pengertian yang tidak tepat. Beberapa ahli
ilmu sosial telah berusaha merumuskan berbagai definisi tentang kebudayaan dalam rangka
memberikan pengertian yang benar tentang apa yang dimaksud dengan kebudayaan
tersebut. Akan tetapi ternyata definisi-definisi tersebut saja kurang memuaskan. Terdapat
dua aliran pemikiran yang berusaha memberikan kerangka bagi pemahaman tentang
pengertian kebudayaan ini, yaitu aliran idesional dan aliran behaviorisme/materealisme.
Dari berbagai definisi yang telah dibuat tersebut, koentjaraningrat berusaha merangkum
pengertian kebudayaan dalam tiga wujudnya, yaitu kebudayaan sebagai wujud cultural
system, social system, dan artifact. Kebudayaan sendiri disusun atas beberapa komponen
yaitu komponen yang bersifat kognitif, normatif, dan material.
Dalam memandang kebudayaan, orang sering kali terjebak dalam sifat chauvinisme
yaitu membanggakan kebudayaannya sendiri dan menganggap rendah kebudayaan lain.
Seharusnya dalam memahami kebudayaan kita berpegangan pada sifat-sifat kebudayaan
yang variatif, relatif, dan universal, dan counterculture. Walaupun setiap masyarakat
mempunyai kebudayaannya masing-masing, berbeda yang satu dengan yang lainnya, namun
setiap kebudayaan memiliki sifat hakekat yang berlaku umum bagi semua kebudayaan
dimanapun juga, sifat hakekat kebudayaan tersebut adalah:

 Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia


 Kebudayaan telah ada dan terlebih dahulu ada dari pada lahirnya sutu generasi
tertentu, dan tidak akan habis dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
 Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah laku
 Kebudayaan mencangkup aturan-aturan yang berisikan kewajiban- kewajiban.
 Tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan yang dilarang dan
diizinkan.

8
B. Kepribadian
1. Pengertian Kepribadian Secara Umum
Seorang yang tersusun atas dasar jasmani dan rohani, di samping ada faktor
temperamen, karakter,dan bakat jasmani seseorang bergantunng pada konstruksi tubuhnya
yang terpengaruh oleh faktor-faktor hereditas sehingga keaadaanya dapat di katakan tetap
atau konstan dan merupakan daya hidup yang sifatnya jasmani.

2. Pengertian Kepribadian Menurut Beberapa Alih Sosiologi


a. Menurut Horton (1982)
Kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi dan temparmen
seseorang. Sikap perasaan ekspresi dan tempramen itu akan terwujud dalam tindakan
seseorang jika di hadapan pada situasi tertentu. Setiap orang mempunyai
kecenderungan prilaku yang baku, atau pola dan konsisten, sehingga menjadi ciri khas
pribadinya.

b. Menurut Schever Dan Lamm (1998)


Ia mendefinisikan kepribadian sebagai keseluruhan pola sikap, kebutuhan, ciri-
ciri kas dan prilaku seseorang. Pola berarti sesuatu yang sudah menjadi standar atu
baku, sehingga kalau di katakan pola sikap, maka sikap itu sudah baku berlaku terus
menerus secara konsisten dalam menghadapai situasi yang di hadapi.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepribadian


a. Warisan Biologis
Warisan biologis adalah semua hal yang di terima seseorang sebagai manusia
melalui gen kedua orang tuanya atau sifat turunan dari kedua orang tua .

Contohnya : ayah Darwin adalah seseorang yang tidak suka banyak berbicara dan suka
berdiam diri, maka sifat itu tampa di sadari di miliki juga oleh anaknya Samuel. Contoh
lainya adalah ayah otis adalah seorang yang bentuk tubuhnya sangat tinggi dan lebar
otomatis otispun akan bertumbuh ke hal yang sama.

b. Lingkungan Fisik
Pengaruh lingkungan atau fisik terhadap kepribadian manusia paling sedikit di
bandingkan factor- factor lainya. Lingkungan fisik tidak mendorong terjadinya
kepribadian khusus seseorang.

9
C. Kepribadian dan Kebudayaan
Indonesia sebagai sebuah negara yang memiliki ribuan pulau dengan jutaan penduduk yang
tersebar di seluruh pulau sudah pasti pula memiliki corak budaya yang beraneka ragam. Dari
ragam corak budaya ini pula menghasilkan ragam kepribadian individu masyarakat Indonesia.
Kepribadian sendiri adalah corak tingkah laku sosial yang meliputi corak kekuatan, dorongan,
keinginan, opini dan sikap yang melekat pada seseorang apabila berhubungan dengan orang
lain atau menanggapi suatu keadaan.
Sedangkan arti Kebudayaan menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia Badudu – Zain
adalah:
1) Segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia sebagai hasil pemikiran dan akal budinya;
2) Peradaban sebagai hasil akal budi manusia;
3) Ilmu pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang dimanfaatkan untuk
kehidupannya dan memberikan manfaat kepadanya.
Selanjutnya Koentjaraningrat dengan mengacu pada pendapat Kluckhohn menggolongkan
unsur-unsur pokok yang ada pada tiap kebudayaan dunia, antara lain sebagai berikut.
 Bahasa
 Sistem pengetahuan
 Organisasisosial
 Sistemperalatan hidupdanteknologi
 Sistemmatapencaharianhidup
 Sistem religi
 Kesenian
Masyarakat dan kebudayaan merupakan perwujudan atau abstraksi perilaku manusia.
Kepribadian juga akan mewujudkan perilaku manusia, perilaku manusia dapat dibedakan dari
kepribadiannya karena kepribadian merupakan latar belakang perilaku yang ada dalam diri
individu. Ketiga hal tersebut mencerminkan kepribadian seseorang tersebut. Contohnya:
seseorang yang melihat perselisihan antara dua orang, hal yang mungkin muncul dalam diri
orang tersebut adalah keinginan untuk menyelesaikan perselisihan tersebut dan kegiatannya
atau perbuatan yang akan dilakukannya untuk menyelesaikan masalah tersebut disebut
tindakan.
Pembentukan kepribadian individu pada umumnya dipengaruhi oleh faktor kebudayaan,
organisme biologis, lingkunganalam dan lingkungan sosial individu.
 Faktor biologis, dapat mempengaruhi kepribadian secara langsung, misalnya seseorang
yang mempunyai badan yang lemah secara fisik dapat mempunyai sifat rendah diri atau
cacat fisik dan juga bisa mempengaruhi kepribadian seseorang, atau karena kesalahan
10
hormon dalam tubuh manusia akan mempengaruhi kepribadian seseorang.
 Faktor lingkungan alam dan lingkungan sosial dalam masyarakat akan dijumpai suatu
proses dimana seorang individu mendapatkan pembentukan sikap untuk berperikelakuan
sesuai dengan keinginan kelompok (sosialisasi). Secara sosiologis, pembentukan
kepribadian seseorang dapat diperoleh melalui proses tersebut yang dimulai sejak
kelahirannya. Misalnya seseorang yang dibesarkan dalam lingkungan yang ketat aturan
maka dia akan tumbuh menjadi orang yang teratur.
1. Pengaruh Kebudayaan Terhadap Perkembangan Kepribadian
Berdasarkan definisi kebudayaan dan kepribadian yang telah dikemukakan sebelumnya,
kebudayaan memiliki beberapa pengertian, yaitu segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia
atau peradaban manusia sebagai hasil pemikiran dan akal budi mereka. Kebudayaan juga
diartikan sebagai ilmu pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang dimanfaatkan untuk
kehidupannya dan memberikan manfaat kepadanya. Sedangkan kepribadian diartikan sebagai
sifat khas dan hakiki seseorang yang membedakan dia dari orang lain. Terdapat lima tipe
kebudayaan khusus yang mempengaruhi bentuk kepribadian yaitu:
 Kebudayaan khusus atau dasar faktor kedaerahan. Misalnya dalam cara berdagang dan
cara meminang antara orang padang dengan jawa berbeda karena pengaruh daerahnya.
Cara hidup di desa dan di kota berbeda. Anak yang dibesarkan di desaakan mempunyai
sifat irit, percaya diri, sedangkan anak yang dibesarkandi kota bersifat individualistik.
 Kebudayaan khusus atau kelas sosial, orang yang memiliki materi yang lebih mempunyai
gaya hidup yang berbeda dengan orang yang berkekurangan
 Kebudayaan khusus atas dasar agama, orang yang dididik oleh agamayang berbeda akan
memiliki kepribadian yang berbeda pula.
 Pekerjaan atau keahlian. Misalnya kepribadian pengajar akan berbeda dengan dokter atau
pengacara.
Kesimpulannya, kebudayaan diciptakan oleh manusia dalam bermasyarakat sebagai wujud
penyatuan cipta, karya dan rasa masing-masing individu untuk membentuk nilai dan norma
baru yang berlaku dalam masyarakat itu. Kemudian nilai dan norma tersebut dipatuhi oleh
setiap individu sebagai identitas dari suatu kelompok masyarakat tertentu yang membedakan
mereka dari kelompok masyarakat lain yang memiliki nilai dan norma yang berbeda.
Secara tidak sengaja, kebudayaan kelompok masyarakat tertentu akan terbawa keluar
apabila salah seorang anggotanya melakukan hubungan dengan kelompok masyarakat lain yang
memiliki kebudayaan berbeda. Di sinilah akan terlihat perbedaan tingkah laku sosial dari
anggota masing-masing kelompok. Masing-masing akan membawa tingkah laku sosial yang
berlaku di dalam kelompoknya. Itulah yang disebut dengan kepribadian umum dari suatu
11
masyarakat. Namun, perlu diingat bahwa tidak berarti bahwa semua anggota termasuk di
dalamnya. Karena kepribadian tidak hanya dibentuk oleh faktor kebudayaan saja. Bisa saja
dalam suatu kelompok itu terdapat pula kepribadian yang berbeda- beda dari masing-masing
anggotanya, namun tetap ada satu kepribadian umum yang melekat pada diri mereka masing-
masing sebagai bagian dari pengaruh kebudayaan itu tadi.

12
BAB III
PENUTUP

A.Simpulan
Kebudayaan berasal dari kata cultuure (Belanda) culture (Inggris) dan colere (Latin) yang
artinya mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan terutama pengolahan
tanah yang kemudian berkembang menjadi segala daya dan aktifitas manusia manusia untuk
mengolah dan mengubah alam. Kebudayaan merupakan keseluruhan sistem gagasan atau
tindakan dan hasil karya manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara belajar, yang
tersusun dalam kehidupan manusia. Dari berbagai unsur kehidupan dapat disimpulkan bahwa
kebudayaan merupakan hal yang luas karena kebudayaan merupakan hasil dari alam, pemikiran
manusia dan tindakannya. Kebudayaan hanya dapat diperoleh dalam anggota masyarakat yang
mana pewarisannya melalui cara belajar. Kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan,
ekspresi dan temparmen seseorang. Sikap perasaan ekspresi dan tempramen itu akan terwujud
dalam tindakan seseorang jika di hadapan pada situasi tertentu. Setiap orang mempunyai
kecenderungan prilaku yang baku, atau pola dan konsisten, sehingga menjadi ciri khas
pribadinya.
Penyebaran (difusi) unsur-unsur kebudayaan dapat berlangsung melalui perpindahan
maupun datangnya kelompok-kelompok menusia dengan berbagai tujuan dan terjadilah
penyebaran unsur-unsur kebudayaan. Suatu kumpulan yang berintegrasi dari cara-cara berlaku
yang dimiliki bersama, kebudayaan yang bersangkutan secara unik mencapai penyesuaian
kepada lingkungan tertentu juga bisa membentuk sebuah kebudayaan dalam jangka waktu
tertentu. Kebudayaan diciptakan oleh manusia dalam bermasyarakat sebagai wujud penyatuan
cipta, karya dan rasa masing-masing individu untuk membentuk nilai dan norma baru yang
berlaku dalam masyarakat itu. Kemudian nilai dan norma tersebut dipatuhi oleh setiap individu
sebagai identitas dari suatu kelompok masyarakat tertentu yang membedakan mereka dari
kelompok masyarakat lain yang memiliki nilai dan norma yang berbeda
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, pemakalah mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun kepada para
pembanca guna menyempurnakan makalah ini. Atas perhatiannya, pemakalah ucapkan terima
kasih

13
DAFTAR PUSTAKA

Komsiah,Siti.ModulPengantarSosiologi“Kebudayaan DanM asyarakat”.


Pusat Pengembangan Bahan Ajar: Universitas Mercu Buana.

Manan,Imran.1989. Antropologi PendidikanSuatu Pengantar. Departemen Pendidikan dan


Kebudayaan: Jakarta
Manan, Imran. 1989. Dasar-Dasar Budaya Pendidikan. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan: Jakarta
.

14

Anda mungkin juga menyukai