Anda di halaman 1dari 16

TUGAS 1 UTS

MATA KULIAH KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA


“SYMBOL DAN NILAI DALAM KOMUNIKASI
ANTAR BUDAYA”

Kelas : R.04
Dosen pengampu: Humaini, M.A
Disusun Oleh :Ifan Aji Dwi Nugroho (213516516452)

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS NASIONAL
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun tulisan
ilmiah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam tulisan ilmiah ini kami
membahas mengenai kebudayaan Indonesia.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
tulisan ilmiah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan
saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat kami harapkan untuk penyempurnaan tulisan ilmiah selanjutnya.
Akhir kata semoga tulisan ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
sekalian.

Depok, 24 November 2022


Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan................................................................................................... 2
D. Metode Penelitian................................................................................. 2
E. Ruang Lingkup...................................................................................... 2
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pengertian Kebudayaan........................................................................ 3
B. Perwujudan Kebudayaan...................................................................... 3
C. Sifat-sifat Kebudayaan.......................................................................... 5
D. Sistem Kebudayaan............................................................................... 6
E. Substansi Utama Kebudayaan............................................................... 6
BAB III PEMBAHASAN
A. Perkembangan Kebudayaan Indonesia................................................. 8
B. Kondisi Kebudayaan Bangsa Indonesia................................................ 9
C. Penyebab Kebudayaan Indonesia yang Diklaim oleh Pihak Lain........ 10
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 11
B. Saran..................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Budaya atau kebudayaan secara etimologi berasal dari bahasa
Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi
atau akal) yang kemudian diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan
budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture,
yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan atau
dapat pula diartikan sebagai mengolah tanah atau bertani. Kataculture juga
kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan
banyaknya pulau tersebut Indonesia memiliki beragam budaya yang sangat
banyak sekali. Perkembangan budaya Indonesia telah dimulai sejak nenek
moyang kita terdahulu. Namun, beberapa tahun kebelakangan ini kebudayaan
di Indonesia berada dalam masa yang mengecewakan di mana banyak budaya
kita yang lepas dari genggaman kita.
Seperti yang telah kita ketahui, perkembangan budaya Indonesia selalu
dalam kondisi yang naik dan turun. Pada awalnya, Indonesia sangat banyak
mempunyai peninggalan budaya dari nenek moyang kita terdahulu, hal seperti
itulah yang harus dibanggakan oleh penduduk Indonesia sendiri, tetapi
belakangan ini budaya Indonesia mengalami masa penurunan terhadap
sosialisasi budaya bangsa sehingga penduduk kini telah banyak yang
melupakan apa itu budaya Indonesia. Semakin majunya arus globalisasi rasa
cinta terhadap budaya semakin berkurang, dan ini sangat berdampak tidak
baik bagi masyarakat asli Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan kebudayaan Indonesia?
2. Bagaimana kondisi kebudayaan Indonesia?
3. Mengapa kebudayaan Indonesia banyak diambil oleh pihak lain?

1
2

C. Tujuan
1. Mendeskripsikan perkembangan kebudayaan Indonesia
2. Mendeskripsikan kondisi kebudayaan Indonesia dan
3. Mendeskripsikan penyebab kebudayaan Indonesia banyak diklaim oleh
pihak lain?

D. Metode Penelitian
1. Mengamati kondisi di lapangan?
2. Membaca buku pendukung?
3. Browsing di Internet?

E. Ruang Lingkup
Dalam karya tulis ini akan dijelaskan beberapa masalah mengenai
bagaimana perkembangan budaya Indonesia dan pengaruhnya terhadap
kehidupan manusia Indonesia kemudian faktor-faktor yang mempengaruhi
kebudayaan bangsa Indonesia ini banyak diklaim oleh pihak lain.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari kata budaya sedangkan budaya adalah bentuk
jamak dari kata budi-daya yang berarti cinta, karsa, dan rasa. Kata budaya
sebenarnya berasal dari bahasa sanskerta buddayah yaitu bentuk jamak dari
kata buddhi yang berarti budi atau akal, dalam bahasa inggris kata budaya
berasal dari kata culture, dalam bahasa Belanda diistilahkan dengan kata
cultuur, dalam bahasa latin, berasal dari kata corela.
Berikut pengertian budaya atau kebudayaan dari beberapa ahli:
1. E.B. Tylor, budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh
manusia sebagai anggota masyarakat.
2. R. Linton, kebudayaan dapat dipandang sebai konfigurasi tingkah laku
yang dipelajari dan hasil tingkah laku yang dipelajari, di mana unsur
pembentukannya didukung dan diteruskan oleh anggota masyarakat
lainnya.
3. Koentjaraningrat, mengartikan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan
sistem gagasan, milik diri manusia dengan belajar.
4. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, mengatakan bahwa
kebudayaan adalah semua hasil karya, cipta, dan rasa masyarakat.

B. Perwujudan Kebudayaan
Sebagaimana telah disebutkan koentjaraningrat wujud budaya
kongkret ini dengan sistem sosial dan fisik, yang terdiri dari:
1. Perilaku
Perilaku adalah cara bertindak atau bertingkah laku tertentu dalam
situasi tertentu. Setiap perilaku manusia dalam masyarakat harus
mengikuti pola-pola perilaku (patterns of behavior) masyarakat. Pola-pola

3
4

perilaku adalah cara bertindak seluruh anggota suatu masyarakat yang


mempunyai norma-norma dan kebudayaan yang sama. Manusia
mempunyai aturan main tersendiri dalam hidupnya di masyarakat, karena
itu menurut Rapl Linton dalam mengatur hubungan antar manusia
diperlukan design for living atau garis-garis petunjuk dalam hidup sebagai
bagian budaya, misalnya:
a. Apa yang baik dan buruk, benar dan salah, sesuai dan tidak sesuai
dengan keinginan (valuational element).
b. Bagaimana orang harus berlaku (priscriptive element).
c. Perlu tidaknya diadakan upacara ritual adat atau kepercayaan,
(cognitive element).
2. Bahasa
Ralph Linton menyebutkan bahwa salah satu penyebab paling
penting dalam melambangkan budaya sampai mencapai tarafnya seperti
sekarang ialah bahasa. Bahasa berfungsi sebagai alat berpikir dan alat
berkomunikasi. Tanpa berpikir dan berkomunikasi kebudayaan sulit ada.
Sebagaimana diketahui sebuah pepatah mengatakan: bahasa menunjukkan
bangsa, artinya bahasalah yang mempopulerkan sebuah bangsa yang tentu
saja termasuk di dalamnya kebudayaan bangsa tersebut. Melalui bahasa
kebudayaan suatu bangsa dapat dibentuk, dibina, dikembangkan, serta
dapat diwariskan pada generasi mendatang.
3. Materi
Budaya materi merupakan hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya
manusia dalam masyarakat. Bentuk materi ini berupa pakaian, alat-alat
rumah tangga, alat produksi, alat transportasi, alat komunikasi, dan
sebagainya. Klasifikasi unsur budaya dari yang kecil hingga yang besar
adalah sebagai berikut:
a. Items, unsur yang paling kecil dalam budaya.
b. Traits, merupakan gabungan beberapa unsur terkecil.
c. Kompleks budaya, gabungan beberapa dari items dan trait.
5

d. Aktivitas budaya, merupakan gabungan dari beberapa kompleks


budaya.
Gabungan dari beberapa aktivitas budaya menghasilkan unsur-
unsur budaya menyeluruh (cultural universal). Terjadinya unsur budaya
tersebut dapat melalui discovery, yaitu penemuan yang terjadi secara
sengaja atau kebetulan, yang sebelumnya tidak ada. Dan invention, yaitu
penemuan atau usaha yang sengaja untuk memperoleh hal-hal baru.

C. Sifat-sifat Kebudayaan
Kendati kebudayaan dimiliki oleh setiap masyarakat itu tidak sama,
seperti di Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa yang berbeda,
tetapi setiap kebudayaan memiliki ciri dan sifat yang sama. Sifat tersebut
bukan diartikan secara spesifik, melainkan bersifat universal. Di mana sifat-
sifat budaya itu memiliki ciri-ciri yang sama bagi setiap kebudayaan manusia
tanpa membedakan faktor ras, lingkungan alam, atau pendidikan. Yaitu sifat
hakiki yang berlaku bagi setiap budaya di manapun juga.
Sifat hakiki dari kebudayaan tersebut, antara lain:
1. Budaya terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia.
2. Budaya telah ada terlebih dahulu dari pada lahirnya suatu generasi tertentu
dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
3. Budaya diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah laku.
4. Budaya mencakup peraturan-peraturan yang berisi kewajiban-kewajiban,
tindakan-tindakan, yang diterima atau ditolak, tindakan-tindakan yang
dilarang, dan tindakan-tindakan yang diizinkan.
Sifat hakiki tersebut menjadi ciri setiap budaya. Akan tetapi, apabila
seseorang atau sekelompok orang yang memahami sifat hakiki yang esensial,
terlebih dahulu ia harus memecahkan pertentangan-pertentangan yang ada di
dalamnya.
6

D. Sistem Kebudayaan
Kata sistem berasal dari bahasa Yunani, yaitu systeme yang berarti
seperangkat elemen-elemen (bagian-bagian) yang bekerja sama secara teratur.
Konsep sistem dapat ditujukan kepada: organisasi, kumpulan, himpunan,
organ tubuh dan seterusnya. Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan
suatu sistem, yaitu sistem sosial budaya adalah unsur-unsur sosial budaya
yang saling berkaitan dengan yang lain secara teratur, sehingga tercipta tata
kelakuan yang serasi bagi masyarakatnya.
Sistem kebudayaan suatu daerah akan menghasilkan jenis-jenis
kebudayaan yang beda. Jenis kebudayaan ini dapat dikelompokkan ke dalam 2
kelompok, yaitu:
1. Kebudayaan material
Kebudayaan material antara lain hasil cipta, karsa, yang berwujud
benda, barang alat pengolahan alam, seperti gedung, pabrik, jalan, rumah,
dan sebagainya.
2. Kebudayaan non material
Merupakan hasil cipta, karsa yang berwujud kebiasaan, adat
istiadat, ilmu pengetahuan dan sebagainya.

E. Substansi Utama Kebudayaan


Substansi (isi) utama kebudayaan merupakan wujud abstrak dari segala
macam ide dan gagasan manusia yang bermunculan di dalam masyarakat yang
memberi jiwa kepada masyarakat itu sendiri, baik dalam bentuk atau berupa
sistem pengetahuan, nilai, pandangan hidup, kepercayaan, persepsi, dan etos
kebudayaan.
1. Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan yang dimiliki manusia sebagai makhluk sosial
merupakan suatu akumulasi dari perjalanan hidupnya dalam hal berusaha
memahami alam sekitar, alam flora di daerah tempat tinggal, alam fauna di
daerah tempat tinggal, zat-zat bahan mentah dan benda-benda dalam
7

lingkungannya, tubuh manusia, sifat-sifat dan tingkah laku sesama


manusia, dan ruang dan waktu.
2. Nilai
Nilai adalah sesuatu yang baik yang selalu diinginkan, dicita-
citakan dan dianggap penting oleh seluruh manusia sebagai anggota
masyarakat. Karena itu, sesuatu dikatakan memiliki nilai apabila berguna
dan berharga (nilai kebenaran), indah (nilai estetika), baik (nilai moral atau
etis), dan religius (nilai agama).
3. Kepercayaan
Kepercayaan yang mengandung arti yang lebih luas dari pada
agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Pada dasarnya,
manusia yang memiliki naluri untuk menghambakan diri kepada Yang
Maha Tinggi, yaitu dimensi lain di luar diri dan lingkungannya, yang
dianggap mampu mengendalikan hidup manusia. Dorongan ini sebagai
akibat atau refleksi ketidak mampuan manusia dalam menghadapi
tantangan hidup, dan hanya yang Maha tinggi saja yang mampu
memberikan kekuatan dalam mencari jalan keluar dari permasalahan hidup
dan kehidupan.
4. Persepsi
Persepsi atau sudut pandang adalah suatu titik tolak pemikiran
yang tersusun dari seperangkat kata-kata yang digunakan untuk
memahami kejadian atau gejala dalam kehidupan.
5. Etos Kebudayaan
Etos atau jiwa kebudayaan (dalam antropolog) berasal dari bahasa
inggris berarti watak khas. Etos sering tampak pada gaya perilaku warga
misalnya, kegemaran-kegemaran warga masyarakatnya, serta berbagai
benda budaya hasil karya mereka, dilihat dari luar oleh orang asing.
Masing-masing suku mempunyai etos kebudayaannya masing-masing
yang mungkin saja berbeda sangat mencolok, apa yang baik menurut suku
tertentu belum tentu baik menurut suku yang lain, oleh karenanya
diperlukan sikap kedewasaan untuk memahami kebudayaan lain.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Kebudayaan Indonesia


Berbicara tentang kebudayaan Indonesia yang ada di bayangan kita
adalah sebuah budaya yang sangat beraneka ragam. Bagaimana tidak,
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, hal inilah yang
menyebabkan Indonesia memiliki kebudayaan yang beraneka ragam.
Kebudayaan dapat didefinisikan sebagai suatu keseluruhan pengetahuan
manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan
menginterpretasi lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi pedoman bagi
tingkah lakunya.
Proses perkembangan budaya dapat terjadi melalui penetrasi. penetrasi
kebudayaan adalah masuknya pengaruh suatu kebudayaan ke kebudayaan
lainnya. Penetrasi kebudayaan dapat terjadi dengan dua cara:
1. Penetrasi damai (penetration pasifique)
Penetrasi damai merupakan proses masuknya sebuah kebudayaan
dengan jalan damai. Misalnya, masuknya pengaruh kebudayaan Hindu dan
Islam ke Indonesia. Contoh lainnya seperti kebudayaan Tionghoa,
kebudayaan India dan kebudayaan Arab. Kebudayaan India masuk melalui
proses yang damai yaitu melalui penyebaran agama Hindu dan Buddha di
Nusantara yang jauh sebelum Indonesia terbentuk.
2. Penetrasi kekerasan (penetration violante)
Masuknya sebuah kebudayaan dengan cara memaksa dan merusak.
Contohnya, masuknya kebudayaan Barat ke Indonesia pada zaman
penjajahan disertai dengan kekerasan sehingga menimbulkan guncangan-
guncangan yang merusak keseimbangan dalam masyarakat. Wujud budaya
dunia barat antara lain adalah budaya dari Belanda yang menjajah selama
350 tahun lamanya. Budaya warisan Belanda masih melekat di Indonesia
antara lain pada sistem pemerintahan.

8
9

Secara garis besar kebudayaan Indonesia dapat kita klasifikasikan


dalam dua kelompok besar. Yaitu Kebudayaan Indonesia Klasik dan
Kebudayaan Indonesia Modern. Para ahli kebudayaan telah mengkaji dengan
sangat cermat akan kebudayaan klasik ini. Mereka memulai dengan
pengkajian kebudayaan yang telah ditelurkan oleh kerajaan-kerajaan di
Indonesia. Sebagai layaknya seorang pengkaji yang obyektif, mereka
mengkaji dengan tanpa melihat dimensi-dimensi yang ada dalam kerajaan
tersebut. Mereka mempelajari semua dimensi tanpa ada yang dikesampingkan.
Adapun dimensi yang sering ada adalah seperti agama, tarian, nyanyian,
wayang kulit, lukisan, patung, seni ukir, dan hasil cipta lainnya.

B. Kondisi Kebudayaan Bangsa Indonesia


Seperti yang telah kita ketahui, perkembangan budaya Indonesia selalu
dalam kondisi yang naik dan turun. Pada awalnya, Indonesia sangat banyak
mempunyai peninggalan budaya dari nenek moyang kita terdahulu, hal seperti
itulah yang harus dibanggakan oleh penduduk Indonesia sendiri, tetapi
belakangan ini budaya Indonesia mengalami masa penurunan terhadap
sosialisasi budaya bangsa sehingga penduduk kini telah banyak yang
melupakan apa itu budaya Indonesia. Semakin majunya arus globalisasi rasa
cinta terhadap budaya semakin berkurang, dan ini sangat berdampak tidak
baik bagi masyarakat asli Indonesia. Terlalu banyaknya kehidupan asing yang
masuk ke Indonesia, masyarakat kini telah berkembang menjadi masyarakat
modern.
Budaya Indonesia, seperti yang kita ketahui Indonesia memiliki
budaya yang sangat banyak dan beragam. Dari keberagaman budaya di negara
kita ini tetapi kurangnya masyarakat untuk melindungi dan melestarikannya.
Seperti contohnya kebudayaan kita diklaim oleh negara tetangga, yang paling
menjadi pusat perhatian belum lama ini “Batik” yang diklaim oleh Malaysia,
setiap kejadian pasti ada hikmahnya, terlihat dari hebohnya mengenai
fenomena ini memberikan kesadaran diri bagi masyarakat untuk lebih
melestarikan budaya kita bahkan pemerintah sempat membuat kebijakan
10

“kamis batik” bagi seluruh masyarakat Indonesia agar mau memakai batik
guna menjaga kelestarian budaya batik di Indonesia.
Selain peran masyarakat dan pemerintah sangat dibutuhkan untuk
melestarikan budaya Indonesia. Pendidikan juga tidak kalah penting, karena
dunia pendidikan sebagai fasilitator guna memperkenalkan budaya-budaya
Indonesia kepada anak-anak (generasi) muda Indonesia, dan jadikan pelajaran
budaya itu sebuah kewajiban tidak hanya sebagai pelajaran tambahan hal ini
tidak menutup kemungkinan semua masyarakat akan mengenal budaya yang
kita miliki. Selanjutnya bagaimana kita menyadarkan diri kita sendiri dan
orang lain tentang bagaimana pentingnya melestarikan budaya Indonesia. Ada
suatu pepatah bijak mengatakan “suatu negara tidak akan menjadi negara yang
besar jika tidak mengetahui jati diri dari budaya negara tersebut”.

C. Penyebab Kebudayaan Indonesia yang Diklaim oleh Pihak Lain


1. Faktor perkembangan masyarakat Indonesia yang notabene pembentuk ras
melayu (Jawa, Minang, Bugis, Mandailing) yang awalnya berasal dari
Indonesia lalu berimigrasi ke Malaysia yang sebelumnya membawa
kebudayaan asli Indonesia lalu mengenalkannya ke khalayak di seluruh
kawasan negara Malaysia.
2. Kebudayaan tradisional yang notabene telah berabad - abad ada dan tidak
adanya saksi hidup pencipta kebudayaan tersebut (ex: lagu daerah memang
tanpa pencipta).
3. Malaysia merupakan negeri yang sedang mencari jati diri budayanya.
4. Alasan serumpun dan seiman (muslim).
5. Indonesia baru bertindak setelah diklaim sehingga membuat Malaysia
keenakan mengklaim budaya Indonesia.
6. Budayawan kita yang kurang mengerti akan kebudayaan sendiri, namun
budayawan Malaysia mengerti dan paham akan seluk beluk kebudayaan
negara Indonesia (khususnya melayu).
7. Kesadaran generasi muda yang kurang akan pentingnya budaya.
11

8. Sebagian besar masyarakat Indonesia belum menjadikan rasa ingin


menjaga dan ingin melestarikan kebudayaannya sebagai suatu kebutuhan.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manusia hidup karena adanya kebudayaan, sementara itu kebudayaan
akan terus hidup dan berkembang manakala manusia mau melestarikan
kebudayaan dan bukan merusaknya. Dengan demikian manusia dan
kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena dalam
kehidupannya tidak mungkin tidak berurusan dengan hasil-hasil kebudayaan,
setiap hari manusia melihat dan menggunakan kebudayaan, bahkan kadang
kala disadari atau tidak manusia merusak kebudayaan.

B. Saran
Kebudayaan bangsa Indonesia merupakan kebudayaan yang terbentuk
dari berbagai macam kebudayaan suku dan agama sehingga banyak tantangan
yang selalu merongrong keutuhan budaya itu tapi dengan semangat
kebinekaan sampai sekarang masih eksis dalam terpaan zaman. Kewajiban
kita sebagai anak bangsa untuk tetap mempertahankannya budaya itu menuju
bangsa yang abadi, luhur, makmur dan bermartabat.

12
DAFTAR PUSTAKA

Kessing, Roger, M., 1992, Antropologi Budaya suatu persepektif Kontemporer,


jilid 2,

terj: Samuel Gunawan, Jakarta: Erlangga

Koentrajaningrat (Ed), 1975, Manusia dan Kebudayaan di Indonesia, Jakarta:


Jambatan.

http://www.tuku4u.com/2015/04/karya-ilmu-sosial-budaya-dasar.html

Anda mungkin juga menyukai