Anda di halaman 1dari 4

BAB VIII

Tanggapan Sistem Politik


Sedemikian jauh perhatian kita telah dipusatkan pada cara bagaimana tekanan
dihubungkan dengan sistem. Pembahasan tersebut telah menunjukkan bahwa apabila kita
ingin menemukan apa yang terjadi dengan sistem politik, kita harus siap mempertimbangkan
dua macam peristiwa secara terpisah. Suatu persamaan yang menunjukkan faktor-faktor kerja
akan meliputi tidak hanya petunjuk-petunjuk ancaman meningkatnya volume tuntutan dan
menurunnya dukungan, tetapi juga tanggapan- tanggapan khusus dari sistem. Bilamana satu
sistem dapat lenyap karena kegagalan mengambil tindakan tepat guna mengurangi tekanan,
sistem lain bisa melaju tenang karena memiliki pengalaman dalam mengatasi keadaan-
keadaan tekanan. Keperluan konsepsi untuk menyusun pengalaman-pengalaman dalam
menanggulangi tekanan dalam pendekatan sistem terdapat kebutuhan yang sejalan bagi
kategori Analisa-analisa yang membuat kita mampu menguraikan bermacam-macam cara
tanggapan yang tersedia bagi sistem-sistem politik.
JENIS-JENIS TANGGAPAN REGULATIF TERHADAP TEKANAN TUNTUTAN
Sumber-sumber tekanan tuntutan.
Sistem mungkin terbuka terhadap tekanan tuntutan lewat dua cara. Pertama, apabila
pihak yang berwenang dalam sistem tersebut tidak mampu atau mau bersedia menghadapi
atau memenuhi tuntutan-tuntutan anggota dalam proporsi-proporsi tertentu (paling tidak
anggota-anggota politis yang kuat), dengan sendirinya kita dapat menduga bahwa situasi ini
akan melahirkan keadaan yang sangat mengecewakan. Pada waktunya, apabila tuntutan terus
dirintangi ketidakpuasan para anggota bisa meluap pada penguasa. Pada keadaan-keadaan
tertentu ang- gota bisa juga mencoba melepaskan diri dari masyarakat dalam bentuk gerakan
separatis.1) Kegagalan outputs, seperti telah kita sebut sebagai akibat dari ketidakmauan atau
ketidakmampuan memenuhi tuntutan, akan cenderung mengarah pada munculnya dukungan
yang merusak sistem, yakni ciri tekanan terhadap sistem. Dalam hal ini kita dapat melihat
bahwa paling tidak selama tuntutan gagal dipenuhi, ia akan mempunyai akibat-akibat penting
terhadap input dukungan.
Di samping itu, tuntutan bisa menyebabkan tekanan berdasarkan kebebasan
dampaknya atas dukungan. Saya menyinggung hal ini dalam bab yang terakhir ketika saya
membicarakan masalah tekanan karena volume yang berlebih-lebihan dan macam-macam
tuntutan. Apa yang dimaksud dalam hal ini ialah bahwa tekanan bisa terjadi karena terlalu
banyak tuntutan yang telah dilancarkan; atau karena jenis-jenisnya yang serba ragam dan
isinya yang serba mengambang sehingga menyebabkan konflik yang dirangsangnya
membutuhkan rangkaian waktu yang teramat panjang untuk dapat berproses. Dalam setiap
kasus itu, setiap sistem politik tidak mempunyai cukup waktu untuk memproses segala
tuntutan, dan selalu diasumsikan bahwa tuntutan-tuntutan tidak bisa menunggu dalam waktu
tidak terbatas sebelum ia dilancarkan. Oleh karena itu, kita dapat menguraikan keadaan
tekanan ini sebagai input tuntutan yang terlalu berat. 2) Meskipun bukan tempatnya di sini
untuk menyelidiki percabangan jenis tekanan ini, beberapa pengamatan akan tersusun apabila
kita menghargai kesepakatan-kesepakatan dalam sistem-sistem pendekatan yang kita selidiki.
Pertama-tama, tekanan karena beban input terjadi sebagai akibat masalah yang paling
sederhana, yakni sistem tidak mampu menerima dan memproses segala macam jenis tuntutan
yang begitu berat lewat saluran output yang tersedia. Secara definisi, tuntutan diartikulasikan
di dalam pernyataan, ditujukan pada para penguasa, usulan alokasi wewenang harus
dilaksanakan, Dalam beberapa sistem, para anggota mungkin belum terbiasa melancarkan
tuntutan-tuntan demikian, kecuali mungkin dalam waktu-waktu yang sangat kritis. Sejumlah
sistem tradisional yang dijejali oleh para kaula tani yang apatis, lugu, tak berdaya dan
immobil memiliki karakteristik seperti ini. Di dalam sistem-sistem lainnya mungkin hanya
terdapat keperluan kecil untuk itu, atau kebudayaan gagal menangkis arus tuntutan yang
dilancarkan, seperti halnya dalam berbagai sistem di abad ke 19 yang dalam waktu singkat
didominasi oleh perasaan liberal atau perasaan laissezfaire yang kuat. Tetapi pada banyak
sistem sekarang ini dan secara periodik pada masa lampau. Seperti pada periode perdagangan
Eropa - berbagai tuntutan yang cukup keras sebenamya ditujukan pada para penguasa yang
akhirnya melahirkan satu persoalan pelik yang harus ditanggulangi oleh sistem tersebut.
Sesungguhnya, seseorang bisa mendalami lebih jauh dan bertanya apakah semua sistem tidak
mungkin dihadapkan dengan arus tuntutan yang tidak bisa dikendalikan apabila tidak terdapat
berbagai sarana pengendali yang secara teratur bekerja mencegah kejadian ini.
Sebelum mempertimbangkan sebagian tuntutan, apa yang dapat diduga akan merupakan
hakikat sebuah tekanan terhadap mana sistem akan terbuka apabila terdapat arus tuntutan
yang tak terbatas terhadap para penguasa? Akibat-akibatnya tidak sulit dibayangkan. Sebagai
petunjuk-petunjuk umum tentang apa yang seharusnya dilakukan oleh para penguasa,
tuntutan-tuntutan adalah merupakan pesan. Untuk mencapai tujuannya, dalam hal ini para
penguasa, pesan-pesan harus mampu mengalir sepanjang saluran-saluran, apakah lewat kata-
kata, mass media, koresponden, atau semacamnya. Bagaimanapun derajat difrensiasi dan
spesialisasi struktural dalam sebuah sistem, tak ada sistem yang didukung dengan begitu
banyak saluran yang mempunyai kapasitas yang tak terbatas dalam menghalau segala
tuntutan. Dalam berbagai hal, perbedaan jenis-jenis sistem baik yang menyangkut struktur
maupun kebudayaannya, tuntutan input yang overload pasti akan terjadi.
Analisa komplit mengenai gejala ini akan menuntut kita untuk mengungkapkan berbagai
keadaan di bawah mana beban input dapat diharapkan akan tercipta. Cukup dikatakan di sini
bahwa kita dapat membayangkan kemungkinannya. Untuk mencirikan hakikat pendekatan
sistem, apakah kita perlu mempertanyakan apakah sistem-sistem dapat diperlihatkan sebagai
mempunyai cara-cara khusus yang terencana untuk menghalau tekanan yang merugikan
sebelum ia melancarkan atau meredakan akibat-akibatnya apabila memang akan timbul.
Mungkin banyak sistem telah mengalahkan tekanan yang berasal dari beban demand-input.
Walaupun begitu, dalam banyak demokrasi-demokrasi modern, sering ditandaskan bahwa
beban berat yang harus dipikul oleh badan pembuat undang-undang telah menjadi sumber
bahaya terhadap proses operasi atau pelaksanaan-pelaksanaan sistem. Hampir semua sistem
modern dihadapkan dengan perlunya memikirkan banyak rancangan dan keputusan yang
mengejutkan. Melalui perluasan kita bisa melihat bahwa perlakuan yang sama akan
menghadang tipe sistem politik lainnya yang terpaksa mencoba memproses bentuk usaha
yang lebih besar dibanding yang dimungkinkan oleh organisasinya.
Argumen tentang bahaya potensial tuntutan yang berle bihan tidak berdasarkan pada
fakta-fakta yang telah terjadi. Sekalipun dapat dibuktikan bahwa belum ada sistem yang
pernah mengalami tekanan yang demikian hebat, ini belumlah merupakan pembuktian akhir
yang cukup akurat. Tetapi masih dapat ditegaskan bahwa kecuali ada upaya pencegahan
umum yang sudah dilancarkan oleh sistem-sistem tersebut, setiap jenis ancaman yang
demikian akan selalu muncul. Pertahanan-pertahanan yang sudah dibangun dan
dikembangkan oleh sebuah sistem - niscaya hanya sedikit atau tidak ada sama sekali yang
dapat dihancurkan secara total lewat arus tekanan yang demikian. Jika demikian keadaannya,
maka pengujian terhadap semua bentuk pertahanan ini menjadi jauh lebih penting dibanding
yang diduga semula.
Pengaturan terhadap tekanan tuntutan
Kalau kita melihat sistem politik dari perspektif ini, kita dapat segera melihat bahwa terdapat
banyak peralatan yang merupakan akibat dari faktor yang tak dapat dimengerti apabila kita
tidak melihatnya dalam hubungannya dengan pengaturan beban tuntutan yang berlebih-
lebihan. Ia mulai beroperasi segera setelah lahirnya tuntutan.
Apabila kita mulai melacak jejak atau perkembangan tuntutan dalam sistem, kita akan segera
menyadari bahwa sebelum menjadi tuntutan, ia terlihat dalam bentuk suatu keinginan sosial,
harapan, pilihan, pengharapan atau kehendak. Mengenai hal ini, suatu saat kita bisa
beranggapan bahwa bentuk-bentuk tindakan pihak penguasa akan sangat sesuai sekali. Hanya
pada saat inilah yakni ketika segala tuntutan, harapan dan keinginan sosial kita disuarakan
bagi adanya berbagai keputusan dan tindakan penting dari pihak penguasa kita dapat
menyebutnya sebagai tuntutan-tuntutan politik. Pada titik awal konversi menuju pengajuan
politik untuk mengadakan tindakan inilah jenis pertama pengaturan berbagai tuntutan yang
serba ragam berlangsung.
Saya dapat secara ringkas menggambarkan apa yang saya maksud dengan ini apabila kita
melihat beberapa tipe mekanisasi. Dengan begitu, tidak semua anggota cenderung sama-sama
memberikan suaranya terhadap suatu tuntutan. Karena status sosialnya yang umum, beberapa
individu atau kelompok lebih cenderung merasakan cukup mampu mengartikulasikan
keadaan politik. Apabila begitu, orang-orang yang menempati peran-peran ini dalam struktur
sosial dan politik akan mempunyai suatu ukuran penting dalam mengawasi sejumlah tuntutan
yang masuk ke dalam sistem. Berdasarkan alasan ini kita bisa menyebut mereka sebagai
pengendali struktural berbagai jenis tuntutan, mereka penjaga pintu yang berdiri melintangi
saluran-saluran masuk menuju sistem. Dalam masyarakat-masyarakat modern kita
memperkenalkannya sebagai kelompok-kelompok kepentingan, partai-partai, tokoh-tokoh
pemikir, atau mass media. Dalam masyarakat-masyarakat tradisional mereka bisa berbentuk
tokoh-tokoh terkemuka, seorang aristokrat atau seorang kandidat militer. Bagaimanapun
bentuk umum para pengendali struktural ini, tetapi akan jelas terlihat bahwa isi atau jenis-
jenis tuntutan yang pada awalnya memasuki sebuah sistem dan mulai bergerak menuju titik
output (penguasa-penguasa) akan tergantung pada ciri-ciri para penjaga pintu ini.
Dalam hubungannya dengan pembatasan pada input tuntutan-tuntutan apapun, juga dalam
tingkatan kemajuan berbagai tuntutan, banyak pengendalian kebudayaan akan membantu
mengurangi keinginan-keinginan yang serba ragam yang diduga oleh para anggota akan
menjelma menjadi bentuk tuntutan lain. Pada setiap sistem terdapat rintangan kebudayaan
tertentu terhadap berbagai macam keinginan yang menyebabkan para anggota merasa tepat
untuk mencari penyelesaian politik. Pada suatu waktu mungkin masalah estetika tidak
dianggap sebagai subyek bagi tindakan politik; pada kesempatan lain, agama bisa ditiadakan
sama sekali sebagai subyek urusan pribadi, pada saat berikutnya dalam periode laissez faire,
banyak jenis keinginan ekonomi bisa diserahkan pada anggota sistem untuk diputuskan tanpa
menguntungkan intervensi politik. Bagaimanapun bentuk ukuran pengeluaran dari setiap
penyelesaian politik, sistem-sistem selalu mendorong pengendalian kebudayaan yang
membantu menjaga sejumlah tuntutan agar tetap selalu terkendali, yakni sewaktu mereka
mulai menentukan keinginan-keinginan aspirasi atau hasrat kuat yang tidak berbau politik.

Anda mungkin juga menyukai