Anda di halaman 1dari 22

mekanisme sistem

politik
bagian 2
Prolog
Suatu sistem politik bekerja apabila ada input-
input yang berupa tuntutan dan dukungan yang
kemudian input ini diproses oleh lembaga-
lembaga negara yang hasilnya berupa output
atau kebijakan-kebijakan yang otoritatif
(mengikat) masyarakat selaku warga negara.
Tanpa input sistem itu tidak akan berfungsi;
Tanpa output kita tidak dapat
mengidentifikasikan pekerjaan yang dikerjakan
oleh sistem itu.
What we'll discuss

Today's Topics
Pertemuan hari ini kita akan
membahas salah satu jenis
input suatu sistem politik,
yaitu: tuntutan.
INPUT
Bila tuntutan-tuntutan atau kehendak-kehendak itu disalurkan dengan suatu
usaha yang diorganisasikan secara khusus dalam masyarakat maka
tuntutan-tuntutan itu telah menjadi input-input bagi sistem politik.
Input sebagai indikator dalam melihat akibat-akibat keadaan lingkungan.
Input-input inilah yang memberikan bahan mentah atau informasi yang
harus diproses oleh sistem politik, dan juga energi yang dibutuhkan untuk
kelangsungan hidup sistem itu.
Untuk menjamin tetap bekerjanya suatu sistem diperlukan input-input
secara ajeg.
Darimana Tuntutan Timbul?

Dalam menjawab pertanyaan ini kita dapat menunjukkan bahwa


tuntutan-tuntutan itu timbul dari dua bidang pengalaman:

yaitu dari lingkungan di atau di dalam sistem itu


sekitar sistem itu sendiri

Untuk masing-masing kita sebut saja tuntutan eksternal dan tuntutan


internal.
Tuntutan Eksternal
Lebih baik kita memandang lingkungan itu bukan sebagai kumpulan
kejadian-kejadian yang campur- baur, tetapi memandangnya sebagai
sistem-sistem yang dengan mudah bisa dibedakan satu sama lain, dan
mudah pula dibedakan dengan sistem politik itu.

Masing-masing sistem merupakan suatu kumpulan besar variabel-


variabel dalam lingkungan tersebut yang mempengaruhi pembentukan
jenis tuntutan yang masuk ke dalam sistem politik.

Tuntutan yang berasal dari faktor eksternal, dipandang dari sudut


lingkungan berupa sistem-sistem yang saling berbeda satu sama
lainnya, seperti ekologi, ekonomi, kebudayaan, kepribadian, struktur
sosial, dan demografi.
tuntutan eksternal:
Sistem budaya
Sebagian kebudayaan mendapatkan sifat uniknya dari fakta bahwa
kebudayaan itu menekankan satu atau beberapa segi perilaku khusus,
dan penekanan strategis inilah yang membedakannya dengan
kebudayaan-kebudayaan lain dalam hal tuntutan-tuntutan yang
diajukannya.
Beberapa kebudayaan sangat menekankan segi kebutuhan ekonomis,
keberhasilan ekonomi, kebebasan individu, dan efisiensi rasional.
Beberapa kebudayaan lain menekankan pemeliharaan harmoni,
walaupun proses pencapaian tujuan itu berarti mengorbankan tujuan
efisiensi dan rasionalitas.
Beberapa kebudayaan yang lain lagi menekankan tujuan mencari
kekuasaan dan prestise.
Kebudayaan itu mengandung patokan-patokan nilai dalam suatu
masyarakat dan karena itu menandai batas-batas wilayah konflik
potensial, bila hal yang bernilai itu tersedia dalam jumlah lebih
sedikit dibanding tuntutan yang ada.

Tuntutan-tuntutan khusus yang ingin masuk ke dalam proses


politik harus memperhatikan masalah-masalah yang menimbulkan
konflik yang dianggap penting oleh kebudayaan itu.
Oleh karena itu, kita tidak dapat memahami sifat tuntutan-
tuntutan yang memerlukan penyelesaian politik bila kita
tidak siap untuk menjelajahi secara sistematik dan intensif
hubungan tuntutan-tuntutan itu dengan kebudayaan yang
ada.

Dengan beberapa perubahan, kebudayaan seperti itu


berpengaruh juga pada bagian-bagian lain dari lingkungan
di sekitar sistem politik.
tuntutan INTERNAL
Tuntutan internal berasal dari situasi-situasi
yang terjadi di dalam suatu sistem politik.
Dalam setiap sistem, tuntutan-tuntutan
internal timbul dengan tujuan merubah
hubungan-hubungan politis diantara anggota-
anggota itu sendiri, sebagai akibat dari
ketidakpuasan atas hubungan-hubungan itu.
Misalnya, dalam suatu sistem politik berdasar perwakilan,
mungkin timbul tuntutan menyeimbangkan perwakilan
diantara pemilihan di kabupaten, kota dan desa.

Juga tuntutan-tuntutan untuk merubah proses pengangkatan


seorang pemimpin politik formal, perubahan cara amandemen
konstitusi , dan tuntutan–tuntutan lain serupa itu mungkin
merupakan perwujudan inspirasi di dalam sistem politik.
masih tentang tuntutan internal
Tuntutan internal bukanlah input yang dimasukkan ke dalam
sistem itu tetapi merupakan sesuatu yang timbul di dalam sistem
itu sendiri (with input) dan karena konsekuensi-konsekuensi yang
ia timbulkan terhadap suatu ciri sistem politik lebih langsung
daripada yang ditimbulkan oleh tuntutan eksternal.
Bila kita tidak menyadari adanya perbedaan dalam kedua jenis
tuntutan ini, tidak mungkin kita bisa memahami munculnya suatu
kumpulan tuntutan-tuntutan internal, karena hanya
memperhatikan lingkungan yang mengelilingi sistem itu saja.
The Main Event

isu politik
Timbulnya suatu Banyak tuntutan yang Isu politik adalah suatu
tuntutan, baik mati begitu diajukan atau tuntutan yang oleh
internal maupun pengajuannya seret anggota-anggota
eksternal, tidak karena hanya didukung masyarakat ditanggapi
begitu saja akan oleh golongan dan dianggap sebagai hal
menjadi suatu isu masyarakat yang kurang penting untuk dibahas
politik. berpengaruh dan tidak melalui saluran-saluran
pernah bisa masuk ke yang diakui dalam sistem
dalam tingkat pembuatan itu.
keputusan, sedangkan Sebagai contoh: saluran
tuntutan yang lain berupa partai politik atau
mungkin menjadi isu. kelompok kepentingan.
kemudian Bagaimana
Perubahan Tuntutan Menjadi
Isu Politik?
Jawaban terhadap pertanyaan ini merupakan suatu indeks
pengubahan atau konversi yang mencerminkan
probabilitas bagi suatu tuntutan untuk dirubah ke dalam
isu politik.
Untuk memahami perubahan tuntutan menjadi issu, kita perlu
mengetahui:

1. hubungan antara suatu tuntutan dengan lokasi dari pencetusnya


atau pendukungnya dalam struktur kekuasaan dalam masyarakat
tersebut;
2. pentingnya kerahasiaan dibanding dengan publisitas atau
keterbukaan dalam mengajukan tuntutan;
3. masalah waktu dalam diajukannya tuntutan itu;
4. kecakapan atau pengetahuan politik;
5. penguasaan saluran komunikasi;
6. sikap dan suasana pemikiran masyarakat.
epilog
Dalam mekanisme sistem politik yang perlu diteliti lebih lanjut adalah
bagaimana mengidentifikasikan input-input dan kekuatan-kekuatan yang
membentuk dan merubah input-input itu, menelusuri proses-proses yang
mentransformasikan input-input itu menjadi output-output,
menggambarkan kondisi-kondisi umum yang dapat memelihara proses-
proses itu, dan menarik hubungan antara output-output dengan input-input
berikutnya dalam sistem tersebut.

Dari sudut pandangan ini, dapat dijelaskan mengenai bekerjanya suatu


sistem politik bila kita memperhatikan fakta bahwa banyak hal yang terjadi
di dalam suatu sistem merupakan akibat dari upaya-upaya anggota dari
sistem itu untuk menanggapi lingkungannya yang berubah.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai