politik
bagian 2
Prolog
Suatu sistem politik bekerja apabila ada input-
input yang berupa tuntutan dan dukungan yang
kemudian input ini diproses oleh lembaga-
lembaga negara yang hasilnya berupa output
atau kebijakan-kebijakan yang otoritatif
(mengikat) masyarakat selaku warga negara.
Tanpa input sistem itu tidak akan berfungsi;
Tanpa output kita tidak dapat
mengidentifikasikan pekerjaan yang dikerjakan
oleh sistem itu.
What we'll discuss
Today's Topics
Pertemuan hari ini kita akan
membahas salah satu jenis
input suatu sistem politik,
yaitu: tuntutan.
INPUT
Bila tuntutan-tuntutan atau kehendak-kehendak itu disalurkan dengan suatu
usaha yang diorganisasikan secara khusus dalam masyarakat maka
tuntutan-tuntutan itu telah menjadi input-input bagi sistem politik.
Input sebagai indikator dalam melihat akibat-akibat keadaan lingkungan.
Input-input inilah yang memberikan bahan mentah atau informasi yang
harus diproses oleh sistem politik, dan juga energi yang dibutuhkan untuk
kelangsungan hidup sistem itu.
Untuk menjamin tetap bekerjanya suatu sistem diperlukan input-input
secara ajeg.
Darimana Tuntutan Timbul?
isu politik
Timbulnya suatu Banyak tuntutan yang Isu politik adalah suatu
tuntutan, baik mati begitu diajukan atau tuntutan yang oleh
internal maupun pengajuannya seret anggota-anggota
eksternal, tidak karena hanya didukung masyarakat ditanggapi
begitu saja akan oleh golongan dan dianggap sebagai hal
menjadi suatu isu masyarakat yang kurang penting untuk dibahas
politik. berpengaruh dan tidak melalui saluran-saluran
pernah bisa masuk ke yang diakui dalam sistem
dalam tingkat pembuatan itu.
keputusan, sedangkan Sebagai contoh: saluran
tuntutan yang lain berupa partai politik atau
mungkin menjadi isu. kelompok kepentingan.
kemudian Bagaimana
Perubahan Tuntutan Menjadi
Isu Politik?
Jawaban terhadap pertanyaan ini merupakan suatu indeks
pengubahan atau konversi yang mencerminkan
probabilitas bagi suatu tuntutan untuk dirubah ke dalam
isu politik.
Untuk memahami perubahan tuntutan menjadi issu, kita perlu
mengetahui: