Anda di halaman 1dari 2

C.

Struktur Masukan (Input) Politik

Struktur ini merupakan saluran komunikasi yang ditentukan oleh posisi sosial pihak yang
berkomunikasi. Dalam masyarakat tradisional, struktur sosial menentukan individu mana yang
dianggap pantas untuk berkomunikasi satu sama lain mengenai isu-isu tertentu dan melalui cara-
cara tertentu. Meskipun mungkin ada beberapa pengecualian terhadap penetapan peran ini, sifat
preskriptif dari kehidupan masyarakat tradisional membatasi hak pilihan pribadi dalam menentukan
peran komunikasi yang disukai atau diperlukan.

Menurut mereka kehadiran struktur yang di maksud ini, setidaknya oleh beberapa sistem
yang membolehkan bahwasannya bias di bebaskat dari kontrol pemerintah merupakan kesempatran
besar bagi warga negara biasa untuk mempunyai kuasa saluran untuk mengakses ke elit politik.
Dengan akses ini dan kebebasan untuk membentuk suatu hal yang baru, bila diperlukan, maka
warga negara dengan mudahdapat menyuarakan tuntutan mereka.

Dalam sistem politik, input sangatlah penting sebagai sumber energi dalam menjalankan
sistem politik. Masyarakat dengan berbagai kebutuhan seperti pendidikan, kesehatan, pelayanan, dan
lain-lain membutuhkan penyediaan kepuasan dari sistem tersebut. Meskipun tidak semua kebutuhan
dapat terpenuhi, ada kebutuhan yang mudah dipenuhi, namun ada juga kebutuhan yang memerlukan
sumber daya dan perhatian khusus dalam pemenuhannya.

1. Fungsi Input terdiri atas :


a.) Sosialisasi dan rekrutmen politik. Almond menempatkan fungsi sosialisasi dan rekrutmen
politik sebagai fungsi pemeliharaan sistem politik. Sosialisasi terutama dilakukan oleh partai
politik dan lembaga pemerintah seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU).

b.) Kelompok-kelompok kepentingan yang terorganisir yang menjalankan fungsi artikulasi


kepentingan meliputi tipe: (a) Institutional; (b) Non-Associational; (c) Anomic; dan (d)
Associational.
c.) Agregasi (pengelompokan) kepentingan. Fungsi ini berjalan melalui dua system yaitu,
system kepartaian yang berlaku di suatu negara dan penampilan fungsi-fungsi agregatif.
d.) Komunikasi politik. Guna membanding pola komunitasi politik antar system politik, berikut
empat parameter yang di ajukan Almond yaitu; (1) Homogenitas informasi politik yang
tersedia; (2) Mobilitas informasi (vertikal atau horisontal; (3) Nilai informasi; dan (4) Arah
dari arus informasi yang berkembang (komunikator atau komunikan).1

D. Struktur Keluaran (Output) Politik


1
Mirza shahreza, sistem politik dan proses komunikasi politik, (Richard R. Fagen, 1966).
Struktur keluaran politik adalah struktur formal pemerintahan, terutama birokrasi, yang
memungkinkan pemimpin politik untuk mengomunikasikan semua aktivitas politik secara efisien dan
jelas, seperti kebijakan dan petunjuk pelaksanaan peraturan kepada pemegang jabatan politik. Selain
itu, struktur pemerintah juga memiliki peran penting dalam menyediakan informasi yang beragam
kepada masyarakat secara terus-menerus. Hal ini merupakan bentuk tanggung jawab politik
pemerintah terhadap publik. Jalur birokrasi memungkinkan penyampaian pesan-pesan secara jelas
karena para pejabat di dalamnya memiliki bahasa yang hampir sama, sehingga memudahkan
pemahaman di antara mereka. 2

Struktur ini juga berperan penting dalam menyediakan informasi dalam jumlah besar kepada publik,
termasuk release berita yang dikeluarkan pemerintah yang menjadi sumber informasi penting bagi
media massa.
Dalam Analisis Sistem Politik Demands yang telah dipilih akan mengalami proses dan hasilnya
bisa berupa keputusan, tindakan, atau kebijakan tertentu. Jika hasilnya sesuai dengan harapan, maka
akan terjadi peningkatan dukungan. Namun, jika hasilnya tidak sesuai, maka akan terjadi penurunan
dukungan yang dapat mengganggu stabilitas sistem. Pihak yang terlibat dalam sistem politik dapat
mengetahui kebijakan yang dihasilkan melalui feedback loop. Output harus disampaikan untuk
mendapatkan tanggapan.3
1. Fungsi Output terdiri atas :
a.) Pembiuatan peraturan. Berdasarkan tuntutan dan dukungan serta aneka pengaruh
4kebijaksanaan umum (policy).
b.) Penerapan peraturan. langkah yang harus diambil adalah melaksanakan proses
administratif untuk menerapkannya di masyarakat.
c.) Pengawasan peraturan. Ada lembaga khusus yang melakukan pengawasan dan
menyelesaikan persengketaan dalam hal pembuatan dan pelaksanaan peraturan.

Tanpa adanya saluran komunikasi politik yang jelas dan tepat, sistem politik dapat terganggu
bahkan hancur. Oleh karena itu, sangat penting bagi sistem politik modern untuk mengelola saluran
komunikasi dengan baik. Galnoor (Nasution, 1990) menyatakan bahwa saluran komunikasi sangat
dibutuhkan oleh sistem politik untuk mendapatkan, mempertahankan, dan memperluas dukungan
politik. Dukungan politik hanya dapat diperoleh apabila jaringan komunikasi politik mampu
menjangkau masyarakat yang relevan dengan politik.4

2
Dr. Umaimah Wahid, M.Si.( Komunikasi Politik,2016). Penerbit: Simbiosa Rekatama Media
3
Drs. Toto Pribadi, All Muhyidin, Dra. Susanti M,Si. (Pendekatan Analisis Sistem Politik), Modul 1.
4
Tati Sarihati, dkk. (Komunikasi Politik, Media Massa dan Opini Publik, Rajawali pers, 2019).

Anda mungkin juga menyukai