Anda di halaman 1dari 6

a.

Struktur politik di Indonesia

Indonesia menerapkan system pemerintahan demokrasi pancasila, sebagai satu kesatuan di dalam
system politik pancasila. Demokrasi dapat dikatakan sebagai “pemerintahan dari bawah”,
“pemerintahan yang dikendalikan oleh rakyat”, “pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat untuk
rakyat” atau pemerintahan oleh banyak orang”. Walaupun tentunya tidak semua rakyat atau
setuiap orang ikut memerintah. Adalah merupakan sesuatu yang mustahil, atau justru merupakan
bentuk anarki (tanpa pemerintahan) jika setriap orang ikut menjalankan kekuasaan.
Sedangkan “struktur politik” adalah tata susunan kelembagaan (lembaga dan organisasi) dalam
kehidupan politik suatu bangsa dan suatu Negara. Struktur politik terdiri dari supra-struktur dan
infra struktur.

Supra-struktur mencakup:

1. Pemerintah
2. Lembaga tinggi Negara
3. Lembaga-lembaga Negara (di pusat dan di daerah) serta aparatur pelaksana pemerintah.

Infra-struktur mencakup saluran organisasi untuk penyaluran aspirasi rakyat,


yaitu:

1. Orsospol/parpol (partai-partai politik)


2. Kelompok kepentingan (interest group)
3. Kelompok penekan/pendesak (pressure group)
4. Pendapat umum (public opinion) bersama-sama media massa)

SUPRA-STRUKTUR POLITIK

(tingkat pusat) • Pemerintah (eksekutif) (tingkat pusat) yaitu presiden, perdana menteri, cabinet
(dewan menteri)
• Lembaga tertinggi Negara (MPR) dan lembaga-lembaga tinggi Negara (DPR,DPA,MA,BPK)
(tingkat daerah) • Pemerintah daerah (pemda propinsi dan pemda kabupaten/kota)
• Musyawarah pimpinan daerah (Muspida), pemda propinsi, kabupaten/kota, kodam/korem
koramil, pengadilan tinggi/negeri, kejari
• Badan legislative (DPRD propinsi & DPRD kabupaten/kota)

INFRA STRUKTUR POLITIK

(tingkat pusat) • Partai-partai politik (PPP,PDI, PAN, PKB, dll)


• Kelompok- kelompok kepentingan, misalnya KADIN, KNPI dll)
• Pendapat umum (opini public) dan media massa.
(tingkat daerah) • DPW & DPC partai-partai politik
• Kelompok kepentingan & kelompok penekan di daerah atau pada tingkat daerah.
• Pendapat umum & media massa daerah
Dalam kehidupan politik demokratis, struktur politik ini dapat dibedakan menjadi dua. Yakni
yang bersifat formal dan informal. Struktur formal merupakan mesin politik yang dengan abash
mengidentifikasi segala masalah, menentukan dan melaksanakan segala keputusan yang
mempunyai kekuatan mengikat pada seluruh masyarakat. Dalam system politik, struktur ini
dibedakan atas kekuasaan legislative, eksekutif, yudikatif (menurut ajaran trias politica),
sedangkan struktur informal merupakan struktur yang mampu memperngaruhi cara kerja aparat
masyarakat untuk mengemukakan, menylurkan, menerjemahkan tuntutan, dukungan, dan
masalah tertentu yang berhubungan dengan kepentingan umum. Termasuk dalam struktur
informal ini adalah partai politik, kelompok-kelompok kepentingan, media massa dan lain
sebagainya.
Apakah reformasi telah mengubah struktur dan fungsi-fungsi politik ataukah hanya sedikit saja
terjadi perubahan terhadap struktur dan fungsi politik? Beberapa pengamat mengatakan bahwa
reformasi tidak mengubah sama sekali struktur dan fungsi-fungsi politik. Kritik yang
dikemukakan beberapa pengamat tsb mungkin saja benar, namun, mengabaikan banyak fakta
yang ada selama reformasi yang ditandai oleh setidaknya perubahan undang-undang yang sangat
mendasar, serti undang-undang tentang partai politik, undang-undang tentang kebebasan pers,
pemilihan umum dan sebagainya termasuk amandemen UUD 1945. tentu saja perubahan
semacam ini mempunyai dampak terhadap struktur dan fungsi-fungsi politik meskipun dalam
realitasnya tidak selalu terjadi seperti itu.
Di antara perubahan yang paling nyata adalah semakin menguatnya peran partai politik dalam
melakukan rekrutmen terhadap pemimpin pemimpin politik. Ini jelas berbeda dengan masa orde
baru. Pada masa ini, partai politik hanya mempunyai peranan yang sangat kecil saja dalam
mempengaruhi recruitment pemimpin politik.

Suprastruktur Politik Indonesia

1.Eksekutif
Kekuasaan Suprastruktur Politik eksekutif berada di tangan presiden, kalau di Indonesia adalah kepala
Negara dan sekaligus sebagai kepala pemerintahan.

Sebagai kepala negara, Presiden adalah simbol resmi negara Indonesia di dunia. Sebagai kepala
pemerintahan, Presiden dibantu oleh wakil presiden dan menteri–menteri dalam kabinet, memegang
kekuasaan eksekutif untuk melaksanakan tugas–tugas pemerintahan sehari-hari. Presiden (dan Wakil
Presiden) menjabat selama 5 tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama
untuk satu kali masa jabatan.

2.Legislatif
Suprastruktur Politik yang selanjutnya ialah Legislatif. Sistem perwakilan di Indonesia saat ini menganut
sistem bicameral. Itu di tandai dengan adanya dua lembaga perwakilan, yaitu Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Dengan merujuk asas trias politika, di Indonesia kekuasaan
terbagi menjadi eksekutif, legeslatif, dan yudikatif. Dalam hal ini, DPR dan DPD merepresentasikan
kekuasaan legeslatif.

Kekuasaan legeslatif terletak pada, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Yang anggota-anggotanya
terdiri dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

3.Yudikatif
Yang terakhir Suprastruktur Politik ialah Yudikatif. Suprastruktur Politik u ini yang satsangatlah vital
perannya dalam penegakkan hukum di Indonesia. Kekuasaan Kehakiman Pasal 24 UUD 1945
menyebutkan bahwa kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk
menyelenggrakan peradilan guna menegakkan hokum dan keadilan.

Infrastruktur Politik Indonesia

1.Partai Politik
Bagian Infrastruktur politik yang pertama ialah Partai politik. Partai politik Adalah organisasi yang
mempunyai fungsi setidaknya terdapat 5 (lima) fungsi dasar sebagai partai politik yang berbadan hukum
dan keberadaannya diakui oleh undang-undang

2.Interest Group
Bagian Infrastruktur politik selanjutnya ialah Interest Group . Interest Group Adalah kelompok
masyarakat yang bergabung untuk kepentingan dan keuntungan warganya, kelompok ini tepatnya
menampung saran, kritik dan tuntutan kepentingan bagi anggota masyarakat, serta menyampaikan
kepada sistem politik yang ada. Kelompok ini sangat penting untuk menjadi penyalur aspirasi
masyarakat agar pemerintah mengerti apa yang diingankan oleh masyarakatnya.

3.Pressure Group
Bagian Infrastruktur politik yang ketiga ialah Pressure Group. Kelompok ini yang melontarkan kritikan-
kritikan untuk para pelaku politik lain. Dengan tujuan membuat dunia perpolitikan menjadi maju. Karena
perbaikan dari kekurangan-kekurangan yang disampaikan oleh para kritikus. Peran kelompok ini cukup
vital dalam menanggapi kebijakan pemerintah. Peran kelompok ini pada dasarnya ialah demi kebaikan
bangsa Indonesia . Namun terkadang disalahgunakan untuk kepentingan politik.

4.Media Of Political Communication


Bagian Infrastruktur politik yang satu ini sangat dekat dengan masyarakat. Benda mati yang sebagai
perantara penyebar dan pemberitaan (singkat kata alat komunikasi politik). Contoh : tv, radio, internet,
surat kabar, demo, dll. Peran Media politik sangat berpengaruh terhadap perpolitikan di Indonesia
banyak sekali orang yang terpengaruh oleh kegiatan promosi oleh media politik. Biasanya Media Politik
dijadikan sarana untuk pemebentukan asumsi masyarakat.

5.Journalism Group
Bagian Infrastruktur politik selanjutnya ialah Jurnalis. Kelompok yang membuat berita dan
memberitakan hal-hal baru tentang politik. Mereka harus mengumpulkan informasi yang sebenar-
benarnya dari sumber-sumber yang tajam dan terpercaya. Karena informasi ini lalu akan disebarluaskan
kepada masyarakat agar masyarakat tau tentang perkembangan yang terjadi di dunia politik saat ini.
Peran dari jurnalis juga sangatlah penting untuk membuat masyarakat mengerti apa yang dilakukan oleh
pemerintah.

6.Student Group
Bagian Infrastruktur politik ialah Pelajar. Tapi tidak semua kelompok dalam bagian ini aktif dalam
kegiatan politik . Kelompok ini biasanya Mahasiswa yang sedang belajar tentang politik di universitasnya,
masing-masing kelompok ini biasanya sering mengkritik tentang keadaan politik Negara dengan
berbagai cara. Ini mewakili peran anak muda dalam membangun bangsa. Oleh karena itu sering
dihimbau agar mahasiswa menyampaikan aspirasi dengan "santun".

7.Political Figure
Bagian Infrastruktur politik ini sangat berpengaruh dalam sistem politik.Figur Politik ialah Orang-orang
yang lalu-lalang atau yang bekerja didunia politik, dan exist di kalangan masyarakat, berperan penting
dalam mengambil keputusan-keputusan yangb berpengaruh dalam suatu wilayah.

http://tommysyatriadi.blogspot.com/2013/05/suprastruktur-dan-infrastruktur-politik.html

Pengertian Infrastuktur Politik

Secara singkat, infrastruktur memang diartikan sebagai pembangunan, namun dalam dunia
politik makna ini diartikan sebagai suatu lembaga pada masyarakat tertentu di suatu negara yang
terdiri atas lembaga swadaya masyarakat (LSM) atau organisasi masyarakat (Ormas), partai
politik, media massa, interest group¸tokoh politik dan lain-lain yang bergerak secara independen.

Adapun beberapa fungsi infrastruktur politik sebagai berikut:

1. Pendidikan politik

Adanya wadah untuk terjun dalam dunia politik adalah dengan melalui infrastruktur ini seperti
keterlibatan dalam partai politik, media masa, organisasi masyarakat atau lembaga swadaya
masyarakat atau sekedar mengikuti berbagai pemilu mulai dari daerah hingga nasional diman
dengan hanya bertindak sebagai partisipan pendidikan politik secara tidak langsung sudah
tertanam.

2. Media penyalur kepentingan

Hadirnya interest group atau kelompok kepentingan dalam birokrasi pemerintahan bukan lagi
sebuah aib namun memang seperti ada paket khusus bahwasannya setiap pengambilan keputusan
pemerintah pastilah merupakan penyaluran dari beberapa kelompok kepentingan sebagai ajang
timbal balik dalam suatu misi demi kelancaran proses pemilu.

3. Seleksi kepemimpinan

Infrastruktur dalam politik ini juga dimanfaatkan sebagai ajang penyeleksian kepemimpinan
tingkat desa hingg nasional yang dapat dilihat dari partai politik atau kelompok kepentingan
yang menyokongnya.

4. Komunitas politik

Fungsi dari adanya komunitas politik ini dapat dijadikan wadah sosialisasi masyarakat agar dapat
bertukar pemikiran mengenai situasi politik yang ada. Dari sekedar komunitas nanti nya akan
menuntun pada institusi yang sah sehingga dapat juga mengarah pada pembentukan organisasi
masyarakat.

Pengertian Suprastruktur

Jika infrastruktur merupakan lembaga yang bergerak secara independen, suprastruktur mengarah
pada level di atas nya yaitu bersifat terikat dengan kenegaraan. Suprastruktur untuk lebih
singkatnya merupakan lembaga politik yang menaungi kinerja trias politica oleh Mosterquieu
yaitu legislative, eksekutif and yudikatif.

1. Legislative

Legislatif merupakan lembaga yang menerima pendapat dan aspirasi masyarakat dimana di
Indonesia lembaga ini disebut sebagai Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), sementara di Malaysia
atau Amerika Serikat dapat disebut senat yang memiliki fungsi untuk merancang undang-undang
atau peraturan.

2. Eksekutif

Eksekutif merupakan lembaga di atas legislative yang memiliki wewenang dalam memutuskan
dan melaksanakan kebijakan atau undang-undang dengan susunan mulai dari kementerian hingga
presiden termasuk pengaturan untuk hampir seluruh jajaran birokrasi dengan sistem terpusat.

3. Yudikatif

Lembagai ini mungkin memiliki wewenang lebih tinggi dibanding legislative dan eksekutif
karena terikat dengan hukum yang sah dalam konstitusi. Yudikatif terdiri atas Mahkamah Agung
dengan hakim yang bertugas untuk mengawasi seluruh jajaran birokrasi dan mengadillinya
sesuai dengan hukum yang berlaku.

Infrastruktur dan suprastruktur dalam politik berkaitan erat dengan birokrasi dan aktor-aktor
yang bermain baik itu secara dependen mau pun independen yang salah satu fungsi nya memang
dapat memberi gambaran pada masyarakat mengenai papan permainan catur yang terjadi di
negera mereka.

https://jagad.id/pengertian-infrastruktur-politik-dan-suprastruktur/

Fungsi politik

Sistem politik merupakan kesatuan antara struktur dan fungsi-fungsi politik. Struktur politik
dapat diibaratkan sebagai mesin dengan berbagai komponen serta fungsi masing-masing
komponennya.
Secara garis besar fungsi-fungsi pokok politik yang harus berjalan dalam sebuah sistem
politik/negara adaiah:

 Fungsi merumuskan kepentingan, adaiah fungsi menyusun dan mengungkapkan tuntutan politik
dalam suatu negara.
 Fungsi pemaduan kepentingan, adalah fungsi menyatupadukan tuntutan-tuntutan politik dari
berbagai pihak dalam suatu negara dan mewujudnyatakannya ke dalam berbagai alternate
kebijakan.
 Fungsi pembuatan kebijakan umum, adaiah fungsi untuk mempertirnbangkan berbagai
alternate kebijakan yang diusulkan oleh partai-partai politik dan pihak-pihak lain, untuk dipilih
salah satu di antaranya sebagai satu kebijakan pemerintahan.
 Fungsi penerapan kebijakan, adaiah fungsi melaksanakan berbagai kebijakan yang telah
ditetapkan oleh pihak yang berwenang.
 Fungsi pengawasan pelaksanaan kebijakan, adaiah fungsi menyelaraskan perilaku masyarakat
dan pejabat publik yang menentang atau menyeleweng dari kebijakan pemerintahan, dengan
norma-norma yang berlaku.
 Fungsi komunikasi politik adaiah proses penyampaian informasi mengenai politik dari
masyarakat kepada pemerintah dan juga dari pemerintah kepada masyarakat.
 Sosialisasi politik adaiah proses pembentukan sikap dan orientasi politik anggota masyarakat.
 Rekrutmen politik adaiah proses menyeleksi orang/orang-orang yang akan dipilih atau diangkat
sebagai pejabat dari jabatan-jabatan yang ada dalam suatu negara atau partai politik.

Anda mungkin juga menyukai