Sistem politik bekerja dengan cara memproses input (masukan) menjadi output
(keluaran) di mana dalam proses itu dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Sistem
politik di Indonesia adalah sistem politik demokrasi yang berdasarkan falsafah negara
Pancasila dan tertuang dalam UUD 1945. Di dalam sistem politik Indonesia terdapat
pula struktur politik yang bekerja membentuk sistem.
Lembaga sosial, seperti sekolah, rumah sakit, puskesmas, panti asuhan dan
sebagainya. Di samping itu, terdapat lembaga politik yang dibentuk oleh warga untuk
memenuhi kebutuhannya di bidang politik. Lembaga politik itu, misalnya partai politik,
organisasi kemasyaratan, kelompok kepentingan, parlemen, dan sebagainya. Lembaga
politik yang akan dijelaskan pada buku ini adalah negara.
Suprastruktur politik adalah badan atau lembaga-lembaga politik yang dibentuk oleh
negara untuk menjalankan fungsi-fungsi kenegaraan. Suprastruktur politik memiliki
pengaruh yang langsung dalam pembuatan keputusan politik negara yang berlaku
umum dan mengikat pada kehidupan bemegara. Karena ada dalam negara dan besifat
resmi maka suprastruktur politik ini dapat disebut sebagai lembaga politik formal atau
mesin politik resmi.
Suprastruktur politik dapat dikategorikan sebagai berikut.
Menurut ajaran Trias Politika dari Montesqeiu, lembaga pe-merintah terdiri atas
tiga, yaitu lembaga eksekutif, legislatif, dan yudik’atif, sedangkan menurut ajaran
caturpraja dari Van Vollenhoven, lembaga negara adalah pemerintah, kepolisian,
peradilan, dan perundangan.
Menurut perspektif teori dikotomi, ada dua lembaga kekuasaan, yaitu kekuasaan
menetapkan kebijakan (policy making) dan kekuasaan melaksanakan kebijakan
(policy executing).
Menurut Gabriel Almond, suprastruktur politik memiliki fungsi sehingga
kekuasaan terbagi menjadi rule making, rule application, dan rule adjusdication.
Jadi, ada suprastruktur politik yang terlibat pada fungsi rule making, rule
applictition, dan rule adjusdication.
MPR,
DPR,
DPD,
presiden dan wakil presiden,
Badan Pemeriksa Keuangan,
Mahkamah Agung,
Mahkamah Konstitusi, dan
Komisi Yudisial.
Berdasarkan ajaran Trias Politika maka lembaga-lembaga negara tersebut dapat
dikelompokkan ke dalam tiga kekuasaan.