Anda di halaman 1dari 8

STRUKTUR POLITIK

DEFINISI
Struktur politik berasal dari dua kata, yaitu struktur dan politik. Struktur berarti
badan atau organisasi, sedangkan politik berarti urusan negara. Jadi, secara
etimologis, struktur politik berarti badan atau organisasi yang berkenaan dengan
urusan negara.
Struktur politik adalah alokasi nilai-nilai yang bersifat otoritatif yang dipengaruhi
oleh distribusi serta penggunaan kekuasaan. Kekuasaan berarti kapasitas dalam
menggunakan wewenang, hak, dan kekuatan fisik.
Struktur politik meliputi struktur hubungan antarmanusia dan struktur hubungan
antara manusia dan pemerintah. Selain itu, struktur politik dapat merupakan
bangunan yang konkret dan yang abstrak.
Menurut Almond dan Powell Jr., struktur politik dapat dibedakan ke dalam sistem, proses,
dan aspek-aspek kebijakan. Struktur sistem merujuk pada organisasi dan institusi yang
memelihara atau mengubah (maintain or change) struktur politik dan secara khusus struktur
menampilkan fungsi-fungsi berikut :
1. Fungsi-fungsi sosialisasi politik merupakan fungsi mengantarkan generasi muda dan
anak-anak untuk mendapat sosialisasi kehidupan politik dari berbagai institusi, seperti
keluarga, tempat-tempat ibadah, lingkungan kerja, sekolah, dan sebagainya. Sosialisasi
politik dapat diartikan sebagai proses yang dilalui seseorang dalam menentukan sikap dan
orientasi terhadap fenomena-fenomena politik yang berlaku pada masyarakat tempat ia
berada saat ini. sosialisasi politik adalah hakikat manusia yang ingin mengembangkan nilai-
nilai pribadi dan pola keyakinan dalam lingkup suatu sistem. Pembentukan sikap politik
sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai lingkungan tempat keberadaan individu.
2. Rekrutmen politik melibatkan proses perekrutan pemimpin-pemimpin politik melalui
partai-partai politik. Komunikasi politik menjadi penyambung bagi keseluruhan sistem agar
dapat bekerja sebagaimana mestinya. Tanpa adanya komunikasi politik, energi yang berada
dalam elemen-elemen sistem politik tidak dapat mengalir. Akibatnya, sistem politik
mengalami kemacetan.
Struktur proses politik melibatkan fungsi artikulasi kepentingan,
agregasi kepentingan, pembuatan kebijakan, dan implementasi
kebijakan dilaksanakan oleh struktur politik. Struktur proses
melibatkan berbagai kelompok kepentingan, partai politik, media
massa, eksekutif, dan sebagai nya, dan setiap struktur ini mempunyai
peran politik masing-masing.
Selanjutnya, jika struktur politik dapat dipahami sebagai bagian dari isi
kebijakan-kebijakan publik yang spesifik atau, setidaknya, seolah-olah
fungsi-fungsi proses dilakukan oleh struktur-struktur yang sama untuk
semua kebijakan, struktur kebijakan lebih pada kebijakan-kebijakan
spesifik, seperti kebijakan pertahanan, kebijakan pangan, dan
sebagainya.
Almond dan Coleman membedakan struktur politik atas infrastruktur
yang terdiri atas struktur politik masyarakat, suasana kehidupan politik
masyarakat, dan sektor politik masyarakat; dan suprastruktur politik
yang terdiri atas sektor pemerintahan, suasana pemerintahan, dan sektor
politik pemerintahan.
Dalam kehidupan politik demokratis, struktur politik
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu yang bersifat formal
dan informal. Struktur formal merupakan mesin politik
yang dengan absah mengidentifikasi segala masalah,
menentukan dan melaksanakan segala keputusan yang
mempunyai kekuatan mengikat pada seluruh masyarakat,
sedangkan struktur informal merupakan struktur yang
mampu memengaruhi cara kerja aparat masyarakat untuk
mengemukakan, menyalurkan, menerjemahkan,
mengonversikan tuntutan, dukungan, dan masalah
tertentu yang berhubungan dengan kepentingan umum.
Termasuk dalam struktur informal adalah partai politik,
kelompok kepentingan, media massa, opinion leaders,
dan sebagainya.
Dalam membahas struktur politik pemerintah, biasanya sistem pemerintahan juga
dibahas. Sistem pemerintahan adalah cara kerja dan sekaligus hubungan fungsi
antara lembaga-lembaga negara yang biasanya ditetapkan juga oleh konstitusi.
Klasifikasi kekuasaan dibagi menjadi dua:
1. sistem pemerintahan parlementer (parleamentary executive, cabinet government
system);
2. sistem pemerintahan presidential (non parliamentary executive, fixed executive,
presidential system, chief executive system). Struktur politik tidak dapat dilepaskan
dari fungsi politik, yaitu input, withinput, throughput, output conversation, feedback.
FUNGSI SUPRASTRUKTUR
DAN INFRASTRUKTUR
POLITIK
Fungsi Suprastruktur Politik (Struktur Politik Formal)
Fungsi struktur lembaga ini menurut Gabriel meliputi:
1) Rule Making (membuat undang-undang). Fungsi ini dilaksanakan oleh lembaga (Badan
Legislatif) yang meliputi DPR, DPRD I, DPRD II, dan DPD. DPD sebagai lembaga yang mewakili
aspirasi ini merupakan badan baru yang dibentuk supremasi yang fungsinya berkaitan dengan
kegiatan seperti pembuatan RUU tentang keseimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, tingkat
provinsi ataupun kabupaten/kota.
2) Rule Application (melaksanakan undang-undang). Fungsi ini adalah fungsi peraturan
perundangan yang telah dibuat badan eksekutif pemerintahan pusat sampai ke pemerintah daerah.
3) Rule Adjudication (mengadili pelaksanaan badan yang memiliki fungsi yang ketiga peradilan
yang meliputi Mahkamah Konstitusi dan Komisi Yudisial serta badan sampai ke daerah, seperti
PN, PT.
Fungsi Infrastruktur Politik
1) Pendidikan politik, agar rakyat bermaksimal dalam sistem politiknya.
2) Artikulasi kepentingan adalah lembaga yang berfungsi menyampaikan
aspirasi. Lembaga ini adalah meliputi antara lain, LSM, Ormas, OKP.
3) Agregasi kepentingan adalah lembaga yang berfungsi memadukan aspirasi
rakyat yang disampaikan oleh lembaga, seperti LSM, Ormas, OKP Lembaga
yang memiliki fungsi adalah lembaga partai politik.
4) Rekrutmen politik adalah lembaga yang berfungsi melakukan pemilihan
pemimpin atau calon pemimpin bagi masyarakat. Termasuk sistem pemilu.
5) Komunikasi politik adalah kegiatan yang berguna untuk menghubungkan
pikiran politik yang hidup dalam masyarakat, baik pikiran intragolongan,
institut, asosiasi, maupun sektor kehidupan politik masyarakat dengan sektor
pemerintahan.

Anda mungkin juga menyukai