Anda di halaman 1dari 53

 Penyakit henti jantung mendadak merupakan

pembunuh terbesar nomor satu di dunia.


 Angka kematian dunia akibat penyakit jantung
koroner berkisar 7,4 juta pada tahun 2012.
 Henti jantung mendadak merupakan salah satu
penyebab kematian mendadak tersering.
 Prevalensi jantung koroner berdasarkan
wawancara terdiagnosis dokter di Indonesia
sebesar 0,5%, dan berdasarkan terdiagnosis
dokter atau gejala sebesar 1,5%.
 70 % kejadian henti jantung di luar rumah sakit
terjadi di rumah, dan sekitar lima puluh persen
tidak diketahui.
 Hasilnya pun biasanya buruk, hanya sekitar
10,8% pasien dewasa yang telah menerima
upaya resusitasi yang bertahan hingga
diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
 In-hospital cardiac arrest (IHCA) atau kejadian
henti jantung di rumah sakit, memiliki hasil yang
lebih baik, yakni 22,3% - 25,5% pasien dewasa
yang bertahan hingga diperbolehkan pulang dari
rumah sakit.
 Henti Jantung Mendadak adalah
hilangnya fungsi jantung pada
seseorang secara tiba-tiba yang
mungkin atau tidak mungkin telah
didiagnosis penyakit jantung.
 Bantuan Hidup Dasar adalah
Pertolongan Pertama yang
dilakukan pada korban Henti
Nafas dan Henti Jantung
sebelum ditangani oleh Tenaga
medis atau Rumah sakit.
PERTOLONGAN APA YANG
DIBERIKAN ???

BUKAN =
1. OBAT-OBATAN
2. CAIRAN
3. KEJUTAN LISTRIK
Setelah mengikuti pelatihan BHD ini
diharapkan peserta dapat =
1. Mengenali kejadian henti jantung
mendadak,
2. Mengetahui aktivasi sistem tanggapan
darurat di Rumah Sakit.
3. Melakukan cardiopulmonary resuscitation
(CPR)/resusitasi jantung paru (RJP) awal.
4. Mengetahui cara menggunakan automated
external defibrilator (AED)
ORGAN TUBUH PENTING

JANTUNG GAGAL FUNGSI PARU

KEGAWATAN

KEMATIAN
KEGAWATAN

DIMANA SAJA KAPAN SAJA SIAPA SAJA

SETIAP INSAN
DIBEKALI

PENGETAHUAN &
KETERAMPILAN
BANTUAN HIDUP DASAR
BASIC LIFE SUPPORT

RESUSITASI KARDIO PULMONER (RKP)


RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)
CARDIO PULMONARY RESUCITATION (CPR)
Tujuan utama dari BHD =
1. Oksigenasi darurat  Mempertahankan
ventilasi paru dan mendistribusikan darah-
oksigenasi ke jaringan tubuh.
2. Bantuan sirkulasi sistemik, beserta ventilasi
dan oksigenasi tubuh secara efektif dan
optimal sampai didapatkan kembali sirkulasi
sistemik spontan atau telah tiba bantuan
dengan peralatan yang lebih lengkap untuk
melaksanakan tindakan bantuan hidup jantung
lanjutan.
LAMA KETERLAMBATAN PELUANG KEBERHASILAN

1 MENIT 98 DARI 100

5 MENIT 50 DARI 100

10 MENIT 1 DARI 100


YANG TERPENTING
ADALAH BAGAIMANA
MENGENALI HENTI
JANTUNG DAN HENTI
NAPAS?
 KEGAWATAN JANTUNG (80%)
 TENGGELAM
 SENGATAN LISTRIK
 PERISTIWA KERACUNAN
 REAKSI ALERGI
 TERSEDAK,BENDA ASING MASUK
SALURAN NAPAS
 KELAHIRAN BAYI MENDADAK
 DLL
TINDAKAN YANG
HARUS DILAKUKAN
Memeriksa respon pasien dengan memanggil, menepuk bahu
pasien atau dengan rangsang nyeri
 Tetap bersama korban
gunakan handphone untuk
panggil bantuan, aktifkan
speaker untuk berkomunikasi
dan mendengarkan intruksi
tenaga kesehatan.
Atau
 Jika sendirian tanpa
handphone, berteriak
meminta tolong dan ambil
AED (jika dapat tersedia
segera) sebelum memulai
RJP.
Meraba nadi carotis

Cek napas dan nadi bersamaan kurang dari 10 detik

Jika nadi tidak teraba


 Beri 30 kompresi dan 2 ventilasi

Jika nadi teraba


 Beri 1 ventilasi tiap 6 detik (10-12 kali/menit)
2x
nafas
30x pijat
jantung

2 menit
 KOMA
 ASPIRASI
 TRAUMA
MAXILOFACIAL
 TRAUMA LEHER
Cara paling aman : JAW THRUST
43
= Pernapasan

Beri napas 2 kali, tidak lebih


dari 10 detik, dengan tehnik
• Mulut ke mulut
• Mulut dengan alat pelindung
• Mulut ke hidung
• Mulut ke stoma (lubang)
• Dengan alat bantu ventilasi
 JANTUNG KEMBALI BERDETAK (ROSC)
 DATANG PENOLONG YANG LEBIH AHLI
 PENDERITA SUDAH TIDAK DAPAT DITOLONG
LAGI ( PUPIL FULL DILATED, LEMBAM MAYAT)
 PENOLONG SUDAH SANGAT LELAH.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai