0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
28 tayangan5 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan pasien terminal atau akhir kehidupan, yang meliputi penjelasan tentang tujuan, prosedur, dan unit terkait dalam memberikan pelayanan khusus kepada pasien dengan prognosis memburuk yang akan meninggal.
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan pasien terminal atau akhir kehidupan, yang meliputi penjelasan tentang tujuan, prosedur, dan unit terkait dalam memberikan pelayanan khusus kepada pasien dengan prognosis memburuk yang akan meninggal.
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan pasien terminal atau akhir kehidupan, yang meliputi penjelasan tentang tujuan, prosedur, dan unit terkait dalam memberikan pelayanan khusus kepada pasien dengan prognosis memburuk yang akan meninggal.
RSUD SINJAI A.05.49 B 1/5 TANGGAL TERBIT : DITETAPKAN : 30/08/2016 DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH STANDAR KABUPATEN SINJAI, PROSEDUR OPERASIONAL
dr. H. Amaluddin, Sp.PD.
NIP. 19630618 198910 1 002
Pengertian Perawatan Pasien Terminal (akhir kehidupan) adalah
serangkaian kegiatan dalam memberikan pelayanan khusus jasmaniah dan rohani kepada pasien dengan prognosis memburuk yang akan meninggal.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
melakukan pelayanan khusus pasien yang akan meninggal sehingga kebutuhan unik pasien bisa terpenuhi : 1. Menghargai nilai yang dianut pasien, agama, dan preferensi budaya. 2. Mengikutsertakan pasien dan keluarga dalam aspek pelayanan kesehatan. 3. Memberikan respon pada hal psikologis, emosional, spiritual, dan budaya dari pasien dan keluarganya. 4. Diharapkan untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam kaitannya dengan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Kebijakan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Sinjai Nomor 2085 Tahun 2016 Tentang Kebijakan Pelayanan Pasien Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sinjai. PERAWATAN PASIEN TAHAP TERMINAL (AKHIR KEHIDUPAN)
NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :
RSUD SINJAI A.05.49 B 2/5 TANGGAL TERBIT : DITETAPKAN : 30/08/2016 DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH STANDAR KABUPATEN SINJAI, PROSEDUR OPERASIONAL
dr. H. Amaluddin, Sp.PD.
NIP. 19630618 198910 1 002
Prosedur 1. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) atau dokter
yang mewakili (dokter jaga) melakukan prosedur pemeriksaan ke pasien dan mendapatkan data hasil pemeriksaan bahwa pasien berada dalam kondisi terminal 2. Perawat mempersiapkan peralatan antara lain : a. Tempat atau ruang khusus bila memungkinkan b. Alat-alat pemberian oksigen (O2) c. Alat resusitasi (bila mungkin disediakan) d. Tensimeter e. Stetoskop f. Handuk, kecil/lap pembasukh (waslap) untuk menyeka keringat pasien 3. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) atau dokter yang mewakili (dokter jaga) menyampaikan kondisi pasien tersebut kepada keluarga pasien sesuai dengan prosedur penyampaian berita/kabar buruk kepada pasien dan/atau keluarga pasien. 4. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) atau dokter yang mewakili (dokter jaga) menanyakan kepada pasien dan/atau keluarga pasien apakah ada hal-hal yang perlu ditanyakan atau ada keinginan dari pasien dan/atau keluarga pasien tentang keadaannya. PERAWATAN PASIEN TAHAP TERMINAL (AKHIR KEHIDUPAN)
NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :
RSUD SINJAI A.05.49 B 3/5 TANGGAL TERBIT : DITETAPKAN : 30/08/2016 DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH STANDAR KABUPATEN SINJAI, PROSEDUR OPERASIONAL
dr. H. Amaluddin, Sp.PD.
NIP. 19630618 198910 1 002
5. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) atau dokter
yang mewakili (dokter jaga) melakukan prosedur pemeriksaan ke pasien dan mendapatkan data hasil pemeriksaan bahwa pasien berada dalam kondisi terminal 6. Perawat mempersiapkan peralatan antara lain : g. Tempat atau ruang khusus bila memungkinkan h. Alat-alat pemberian oksigen (O2) i. Alat resusitasi (bila mungkin disediakan) j. Tensimeter k. Stetoskop l. Handuk, kecil/lap pembasukh (waslap) untuk menyeka keringat pasien 7. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) atau dokter yang mewakili (dokter jaga) menyampaikan kondisi pasien tersebut kepada keluarga pasien sesuai dengan prosedur penyampaian berita/kabar buruk kepada pasien dan/atau keluarga pasien. 8. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) atau dokter yang mewakili (dokter jaga) menanyakan kepada pasien dan/atau keluarga pasien apakah ada hal-hal yang perlu ditanyakan atau ada keinginan dari pasien dan/atau keluarga pasien tentang keadaannya. PERAWATAN PASIEN TAHAP TERMINAL (AKHIR KEHIDUPAN)
NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :
RSUD SINJAI A.05.49 B 4/5 TANGGAL TERBIT : DITETAPKAN : 30/08/2016 DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH STANDAR KABUPATEN SINJAI, PROSEDUR OPERASIONAL
dr. H. Amaluddin, Sp.PD.
NIP. 19630618 198910 1 002
9. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) atau
dokter yang mewakili (dokter jaga) melaksanakan secara profesional keinginan pasien dan/atau keluarga pasien selama tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan aturan agama yang dianut pasien, termasuk dalam pemberian pengobatan yang sesuai dengan gejala dan permintaan pasien dan keluarga. 10. Dokter penanggung jawab Pelayanan (DPJP) atau dokter yang mewakili (dokter jaga), mengajukan pertanyaan apakah pasien/keluarga pasien ingin autopsi atau mendonasikan organ dan menjelaskan bahwa rumah sakit akan membantu ke rumah sakit yang menyediakan fasilitas autopsi dan donasi organ 11. Perawat memberikan respon positif terhadap psikologi pasien dengan memberikan bantuan emosional, sehingga pasien yang awalnya tidak terima akan kondisi kesehatannya akhirnya bisa menerima dengan ikhlas dan tenang. 12. Perawat melakukan asessment medis dan perawatan dengan mengisi formulir assesmen medis dan keperawatan pasien terminal. 13. Perawat memonitor perubahan kondisi pasien dan mencatat pada formulir Pemantauan Harian Pelayanan Pasien Fase Akhir Kehidupan. PERAWATAN PASIEN TAHAP TERMINAL (AKHIR KEHIDUPAN)
NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :
RSUD SINJAI A.05.49 B 5/5 TANGGAL TERBIT : DITETAPKAN : 30/08/2016 DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH STANDAR KABUPATEN SINJAI, PROSEDUR OPERASIONAL
dr. H. Amaluddin, Sp.PD.
NIP. 19630618 198910 1 002
14. Perawat memberi kebebasan kepada pasien/keluarga
pasien jika ingin melakukan bimbingan rohani dengan mendatangkan pemuka agama selama tidak menyalahi aturan rumah sakit dan undang-undang. Pelaksanaan : 1. Perawat menyiapkan pasien 2. Perawat menempatkan pasien terpisah dari pasien yang lain. 3. Perawat dan keluarga pasien tetap mendampingi pasien. 4. Perawat secara bijaksana menjelaskan keadaan pasien kepada keluarga pasien. 5. Perawat membasahi bibir pasien dengan kain bila kering.
Unit Terkait 1. Instalasi Gawat Darurat/PONEK
2. Instalasi Rawat Inap 3. Intensive Care Unit 4. Instalasi Kamar Operasi