Anda di halaman 1dari 6

KOMUNKASI EFEKTIF DENGAN MENGGUNAKAN SBAR

DAN READ BACK

NO DOKUMEN REVISI KE HALAMAN

RSUD dr. HARYOTO LUMAJANG .../SPO/002.04/2017 00 1/6


JL. BASUKI RAHMAT NO 5
LUMAJANG

Ditetapkan oleh
Direktur RSUD dr. Haryoto
Kabupaten Lumajang
ANDAR
TANGGAL DITERBITKAN
PROSEDUR
1 Juli 2019
OPERASIONAL

dr.HALIMI MAKSUM, MMRS


NIP. 19700716 200212 1 004
PENGERTIAN Suatu cara untukn menyampaikan informasi mengenai suatu
kondisi baik kondisi pasien, hasil pemeriksaan penunjang yang
kritis, ruangan, peralatan, permintaan dll, kepada seseorang
( dokter, perawat, kabag/ karu, atasan, bawahan dll ) melalui
telepon maupun secara lisan yang dilakukan secara akurat,
lengkap, dimengerti, tidak duplikasi dan tepat kepada penerima
informasi,sehingga dapat mengurangi kesalahan dan meningkatkan
keselamatan pasien.
TUJUAN Sebagai acuan dalam melakukan komunikasi ( SBAR ) di RSUD Dr.
Haryoto Lumajang
KEBIJAKAN 1. Setiap pasien yang masuk rawat inap dipasang gelang identitas
pasien ( SK Direktur No. Xxxx tanggal xxxx tentang Kebijakan
Umum Pelayanan RSUD Dr. Haryoto Lumajang )
2. Kebijakan direktur No 188.45/27/427.65/2016 tentang Sasaran
keselamatan pasien

PROSEDUR A. Komunikasi SBAR via telepon antara Perawat / Bidan –


Dokter ( dr. Jaga dan dr. DPJP )
1. Sebelum menelepon dokter jaga atau DPJP pasien, perawat/
bidan telah melakukan pemeriksaan fisik, anamnesa
( pengkajian ) dan membaca rekam medis pasien.
2. Perawat/ bidan menulis hal – hal yang akan dilaporkan di
lembar catatan integrasi ( CPPT ) sesuai format komuniasi
SBAR.
3. Perawat / bidan membaca status pasien dan data pasien yang
akan dilaporkan untuk memastikan data sudah benar.
4. Perawat/ bidan menyiapkan Berkas Rekam Medis dimana
lembar CPPT sudah diisi format laporan SBAR didekat pesawat
telepon lengkap dengan data – data yang benar.
5. Sebelum melaporkan, perawat/ bidan menyampaikan salam
singkat seperti : “ Selamat pagi/ sore/ malam dokter “.
6. Laporkan kondisi pasien dengan menggunakan prinsip
komunikasi SBAR
6.1 Situation
Sebutkan identitas perawat dan ruangan/ unit RS tempat
perawat bertugas, dan sebutkan nama lengkap pasien,
umur, kamar/ ruangan serta masalah utama pasien saat ini
( misalnya: sesak nafas, nyeri dada, demam, dll ).
6.2 Background
Sebutkan diagnosis dan data klinis pasien sesuai kebutuhan :
- Status Kardiovaskular ( nyeri dada, tekanan darah, EKG,
KOMUNKASI EFEKTIF DENGAN MENGGUNAKAN SBAR
DAN READ BACK

NO DOKUMEN REVISI KE HALAMAN

RSUD dr. HARYOTO LUMAJANG .../SPO/002.04/2017 00 2/6


JL. BASUKI RAHMAT NO 5
LUMAJANG

dsb)
- Status Respirasi ( frekuensi pernapasan, SPO2, Analisis gas
Darah, dsb )
- Status Gastro-intestinal ( nyeri perut, muntah, perdarahan
dsb )
- Hasil Laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya.

6.3 Assestment
Sebutkan problem pasien tersebut :
- Problem Kardiologi ( syok kardiogenik, aritmia maligna, dsb )
- Problem Gastro-intestinal ( perdarahan massif dan syok, dsb)

6.4 Recommendation
Rekomendasi : ( pilih sesuai kebutuhan )
6.4.1 Apakah perlu dokter untuk :
- Memindahkan pasien ke ICU/ HCU ?
- Segera datang melihat pasien ?
- Konsultasi dengan dokter lain ?
6.4.2 Pemeriksaan atau terapi yang diperlukan :
- Foto rontgen ?
- Pemeriksaan Analisa Gas Darah ?
- Pemeriksaan EKG ?
- Pemberian Oksigenasi ?
- Beta 2 Antagonis nebulizer ?
6.4.3 Apabila ada perubahan terapi kemudian tanyakan :
- Seberapa sering diperlukan pemeriksaan tanda vital ?
- Bila respon terapi tidak ada kapan harus menghubungi lagi ?
6.4.4 Konfirmasi :
- Saya telah mengerti rencana tindakan pasien.
- Apa yang harus saya lakukan sebelum dokter tiba disini ?

7. Perawat / bidan mencatat ( writing down ) semua


rekomendasi/ instruksi dari dokter dalam kolom lembar
komunikasi SBAR yang tersedia/ lembar instruksi dokter/
catatan terintegrasi dalam rekam medik pasien :
- Tanggal dan jam pesan diterima.
- Dosis obat yang akan diberikan dan waktu pemberian harus
spesifik untuk menghindari salah penafsiran/ hasil tes kritis
yang dialporkan.

8. Perawat/ bidan memastikan bahwa rekomendasi yang


diberikan telah sesuai dengan cara mengulang dan membaca
kembali ( repeat back and read back ) ke pengirim pesan
( dokter ) untuk konfirmasi kebenaran pesan yang telah
dituliskan dan hal – hl yang telah diinstruksikan oleh dokter. Hal
ini dibuktikan dengan menulis pada lembar instruksi dokter
dengan memberikan cap/ stempel verifikasi SBAR pada catatan
perkembangan terintegrasi.
KOMUNKASI EFEKTIF DENGAN MENGGUNAKAN SBAR
DAN READ BACK

NO DOKUMEN REVISI KE HALAMAN

RSUD dr. HARYOTO LUMAJANG .../SPO/002.04/2017 00 3/6


JL. BASUKI RAHMAT NO 5
LUMAJANG

9. Dokumentasi secara lengkap instruksi dokter dalam lembar


instruksi dokter / catatan terintegrasi dan berikan paraf serta
nama jelas perawat/ bidan yang melapor dan nama dokter yang
memberikan pesan/ instruksi.

10. Dokter yang menerima laporan harus melihat dan


memberikan paraf nama jelas, tanggal dan jam verifikasi pada
kolom yang tersedia di lembar instruksi dokter/ catatan
terintegrasi pada saat :
a. Untuk dokter jaga : pada saat pergantian shift atau selambat –
lambatnya dalam waktu 1 x 24 jam.
b. untuk DPJP: pada saat visite pertama kali atau selambat –
lambatnya dalam waktu 1 x 24 jam.

11. Apabila DPJP ( yang menerima laporan ) berhalangan ( cuti,


sakit ) maka yang melakukan verifikasi mendatangani catatan
pesan yang ditulis – penerima pesan adalah dokter pengganti
yang ditunjuk oleh DPJP tersebut dalam waktu 1 x 24 jam.

12. Penulisan dokumentasi pelaporan komunikasi SBAR ke


dokter oleh petugas rawat jalan ( perawat/ bidan ) di dalam
catatan terintegrasi di status pasien yang bersangkutan.

B. Komunikasi SBAR antar Dokter – DPJP/ Dokter Konsulen


1. Sebelum menelepon perawat/ dokter/ bidan, petugas
penunjang ( farmasi, laboratorium, radiologi, rehabilitasi medik,
apoteker dan petugas lain ) sudah menyiapkan data – data yang
akan dilaporkan melalui telepon.
2. Petugas penunjang mencatat dahulu hal – hal yang akan
dilaporkan dan membaca kembali untuk memastikan bahwa data
yang akan dilaporkan sudah benar.
3. Petugas penunjang menyiapkan catatan yan telah dicatat
didekat pesawat telepon lengkap dengan data – data yang
benar.
4. Sebelum melaporkan, dokter menyampaikan salam singkat
seperti : “ Selamat pagi/ sore/ malam dokter “.
6. Laporkan kondisi pasien dengan menggunakan prinsip
komunikasi SBAR
6.1 Situation
Sebutkan dokter dan ruangan/ unit RS tempat dokter
bertugas, dan sebutkan nama lengkap pasien, umur, kamar/
ruangan serta masalah utama pasien saat ini ( misalnya:
sesak nafas, nyeri dada, demam, dll ).
6.2 Background
Sebutkan diagnosis dan data klinis pasien sesuai kebutuhan :
- Status Kardiovaskular ( nyeri dada, tekanan darah, EKG,
dsb)
- Status Respirasi ( frekuensi pernapasan, SPO2, Analisis gas
Darah, dsb )
KOMUNKASI EFEKTIF DENGAN MENGGUNAKAN SBAR
DAN READ BACK

NO DOKUMEN REVISI KE HALAMAN

RSUD dr. HARYOTO LUMAJANG .../SPO/002.04/2017 00 4/6


JL. BASUKI RAHMAT NO 5
LUMAJANG

- Status Gastro-intestinal ( nyeri perut, muntah, perdarahan


dsb )
- Hasil Laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya.

6.3 Assestment
Sebutkan problem pasien tersebut :
- Problem Kardiologi ( syok kardiogenik, aritmia maligna, dsb )
- Problem Gastro-intestinal ( perdarahan massif dan syok, dsb)

6.4 Recommendation
Rekomendasi : ( pilih sesuai kebutuhan )
6.4.1 Apakah perlu dokter untuk :
- Memindahkan pasien ke ICU/ HCU ?
- Segera datang melihat pasien ?
- Konsultasi dengan dokter lain ?
6.4.2 Pemeriksaan atau terapi yang diperlukan :
- Foto rontgen ?
- Pemeriksaan Analisa Gas Darah ?
- Pemeriksaan EKG ?
- Pemberian Oksigenasi ?
- Beta 2 Antagonis nebulizer ?
6.4.3 Apabila ada perubahan terapi kemudian tanyakan :
- Seberapa sering diperlukan pemeriksaan tanda vital ?
- Bila respon terapi tidak ada kapan harus menghubungi lagi ?
6.4.4 Konfirmasi :
- Saya telah mengerti rencana tindakan pasien.
- Apa yang harus saya lakukan sebelum dokter tiba disini ?

7. Dokter mencatat ( writing down ) semua rekomendasi/


instruksi dari dokter DPJP dalam kolom lembar komunikasi
SBAR yang tersedia/ lembar instruksi dokter/ catatan terintegrasi
dalam rekam medik pasien :
- Tanggal dan jam pesan diterima.
- Dosis obat yang akan diberikan dan waktu pemberian harus
spesifik untuk menghindari salah penafsiran/ hasil tes kritis
yang dialporkan.

8. Dokter jaga memastikan bahwa rekomendasi yang diberikan


telah sesuai dengan cara mengulang dan membaca kembali (
repeat back and read back ) ke pengirim pesan ( dokter ) untuk
konfirmasi kebenaran pesan yang telah dituliskan dan hal – hal
yang telah diinstruksikan oleh DPJP. Hal ini dibuktikan dengan
menulis pada lembar instruksi dokter dengan memberikan cap/
stempel verifikasi SBAR pada catatan perkembangan
terintegrasi.

9. Dokumentasi secara lengkap instruksi dokter dalam lembar


instruksi dokter / catatan terintegrasi dan berikan paraf serta
nama dokter yang melapor dan nama dokter DPJP/ Konsulen
yang memberikan pesan/ instruksi.
KOMUNKASI EFEKTIF DENGAN MENGGUNAKAN SBAR
DAN READ BACK

NO DOKUMEN REVISI KE HALAMAN

RSUD dr. HARYOTO LUMAJANG .../SPO/002.04/2017 00 5/6


JL. BASUKI RAHMAT NO 5
LUMAJANG

10. Dokter DPJP/ Konsulen yang menerima laporan harus


melihat dan memberikan paraf nama jelas, tanggal dan jam
verifikasi pada kolom yang tersedia di lembar instruksi dokter/
catatan terintegrasi pada saat visite pertama kali atau selambat
– lambatnya dalam waktu 1 x 24 jam.

11. Apabila DPJP ( yang menerima laporan ) berhalangan ( cuti,


sakit ) maka yang melakukan verifikasi mendatangani catatan
pesan yang ditulis – penerima pesan adalah dokter pengganti
yang ditunjuk oleh DPJP tersebut dalam waktu 1 x 24 jam.

C. Komunikasi SBAR antar Petugas Penunjang – Perawat/


Dokter/ Bidan
1. Sebelum menelepon dokter, perawat/ bidan, petugas
penunjang ( farmasi, laboratorium, radiolog
2. Perawat/ bidan menulis hal – hal yang aka, rehabilitasi medik,
apoteker, dan petugas lain sudah menyiapkan dat –data yang
akan dilaporkan.
3. Petugas penunjang mencatat terlebih dahulu hal – hal apa
saya yang akan dilaporkan dan membaca kembali untuk
memastikan bahwa data yang akan dilaporkan sudah benar.
4. Petugas penunjang menyiapkan catatan yang telah dicatat
didekat pesawat tele pon lengkap dengan data yang akan
dilaporkan.
5. Sebelum melaporkan, petugas menyampaikan salam singkat
seperti : “ Selamat pagi/ sore/ malam dokter “.
6. Laporkan kondisi pasien dengan menggunakan prinsip
komunikasi SBAR
6.1 Situation
Sebutkan identitas petugas dan ruangan/ unit petugas
bertugas dan ceritakan dengan jelas kondisi/ situasi yang
membuat khawatir.
6.2 Background
Merupakan penemuan/ data obyektif berdasarkan
pengamatan petugas.
Laporkan hal yang penting dan relevan.
6.3 Assestment
Hasil analisa petugas terhadap situasi tersebut yang
memerlukan tindak lanjut atau dianggap memiliki risiko.
6.4 Recommendation
Berikan usul atau saran :
1. Petugas penunjang yang melaporkan hasil kritis harus
mencatat tanggal dan waktu menelepon, nama lengkap
petugas kesehatan yang dihubungi dan nama lengkap yang
menelepon.
2. Petugas penunjang mendokumentasikan secara lengkap
hal – hal yang sudah dilaporkan ke dalam buku catatan/
buku laporan result di unit masing – masing.
KOMUNKASI EFEKTIF DENGAN MENGGUNAKAN SBAR
DAN READ BACK

NO DOKUMEN REVISI KE HALAMAN

RSUD dr. HARYOTO LUMAJANG .../SPO/002.04/2017 00 6/6


JL. BASUKI RAHMAT NO 5
LUMAJANG

UNIT TERKAIT 1. Pelayanan Medik


2. Pelayanan Keperawatan
3. Pelayanan Penunjang Medis

Anda mungkin juga menyukai