- DONI IRAWAN, BAYU, RINI, MAYA, LILI - PKKVTD 3 RSUD SAIFUL ANWAR MALANG RESPIRASI Merupakan suatu proses ritmik karena inspirasi dan ekspirasi terjadi bergantian Hal ini karena kontraksi otot pernafasan yang berelaksasi dan berkontraksi secara bergantian REGULASI PERNAPASAN Ada beberapa hal yang perlu diatur dalam system respirasi agar tidak terjadi kekacauan hal itu meliputi: 1. Irama inspirasi dan ekspirasi 2. Pengaturan frekuensi dan kedalaman pernapasan 3. Factor yang memodifikasi pernafsan untuk fungsi lain Pengandalian ketiga hal diatas dilakukan oleh beberapa mekanisme, yaitu 1. Saraf 2. Kemoresptor 3. Mekanisme non kimiawi PENGENDALIAN RESPIRASI OLEH SARAF Korteks Serebri Ini merupakan pengendalian voluntary kita dapat mengatur kapan saatnya bicara, menelan makanan dan bernapas tanpa terjadi kekacauan Medulla oblongata Kelompok repiratorik dorsal : Kelompok ini merupakan neuron inspiratorik. Fungsinya adalah memulai proses inspirasi. Saat neuron ini mencetuskan impuls maka terjadilah inspirasi. Jika neuron ini tidak mencetuskan impuls maka terjadilah ekspirasi Kelompok repiratorik ventral : Merupakan kelompok dari neuron ekspiratori dan neuron inspiratorik. Neuron ini tidak aktif selama keadaan repirasi normal. Neuron ini bekerja saat terjadi ekspirasi paksa dan saat adanya peningkatan kebutuhan sehingga dibutuhkan peningkatan ventilasi Pons : Pengaturan yang dilakukan oleh pons merupakan pengaturan halus. Badan saraf pada pons terbagi menjadi dua, yakni, Pneumotaksi : berfungsi untuk membatasi durasi inspirasi. Apnustik : berfungsi untuk mencetuskan impuls ekspirasi PENGENDALIAN RESPIRASI MELALUI MEKANISME KEMORESEPTROR Ketika tubuh mendeteksi adanya perubahan kadar oksigen, karbon dioksida dan ion hidrogen dalam darah arteri. Terjadi perubahan kimia dan menimbulkan respon dari kemoreseptor Ada 2 jenis kemoreseptor 1.Kemoreseptor pusat, berada di medulla, dirangsang oleh peningkatan kadar karbon dioksida dalam darah arteri, merespon peningkatan frekuensi dan kedalaman pernapasan 2.Kemoreseptor perifer, berada di badan aorta dan carotid, peka terhadap perubahan konsentrasi oksigen, karbon dioksida dan ion hidrogen PENGATURAN OLEH MEKANISME NON KIMIAWI Baroreseptor berada pada sinus kortikus, arkus aorta atrium, ventrikel dan pembuluh darah besar. Baroreseptor berespon terhadap perubahan tekanan darah. Peningkatan tekanan darah arteri akan menghambat respirasi, menurunnya tekanan darah arteri dibawah tekanan arteri rata-rata akan menstimulasi pernapasan. Peningkatan suhu tubuh Kondisi demam atau olahraga maka secara otomatis tubuh akan mengeluarkan kelebihan panas tubuh dengan cara meningkatkan ventilasi Hormon epinephrin Peningkatan hormon epinephrin akan meningkatkan. rangsangan simpatis yang juga akan merangsang pusat respirasi untuk meningkatkan ventilasi. Refleks hering-breuer Pada saat inspirasi mencapai batas tertentu terjadi stimulasi pada reseptor regangan dalam otot polos paru untuk menghambat aktifitas neuron inspirasi Dengan demikian refleks ini mencegah terjadinya overinflasi paru-paru saat aktifitas berat. THANK YOU