Anda di halaman 1dari 26

KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY IS DENGAN DENGUE


HAEMORRAGIC FEVER (DHF) DI RUANG MELATI RSUD DR.
HARYOTO LUMAJANG

DISAMPAIKAN SEBAGAI SYARAT KENAIKAN PANGKAT


PNS TAHUN 2019
Tujuan

Tujuan Umum   

• Mendapatkan pengalaman nyata dalam memberikan Asuhan Keperawatan yang


baik dan benar pada kasus Dengue Haemorragic Fever (DHF) dengan penerapan
langsung proses keperawatan sebagai suatu metode pemecahan masalah.
Tujuan Khusus
 Melakukan pengkajian data pada klien Dengue Haemorragic Fever (DHF)

dengan baik dan benar.


 Menyusun diagnosa keperawatan pada klien Dengue Haemorragic Fever (DHF)

dengan baik dan benar.


 Menyusun rencana keperawatan berdasarkan prioritas diagnosa keperawatan

pada klien Dengue Haemorragic Fever (DHF) dengan baik dan benar.
 Melakukan tindakan keperawatan pada klien Dengue Haemorragic Fever (DHF)

dengan baik dan benar.


 Melakukan evaluasi pada klien Dengue Haemorragic Fever (DHF) dengan baik

dan benar.
 Mendokumentasikan asuhan keperawatan dengan diagnosa Medis pada klien

Dengue Haemorragic Fever (DHF) dengan baik dan benar.


S
DEFINISI

Dengue haemorragic Fever adalah penyakit infeksi


yang disebabkan oleh virus dengue dengan
manifestasi klinis demam, nyeri otot / nyeri sendi
yang disertai ruam, trombositopenia dan ditesis
hemoragik (Amin dan Hardin, 2015)
ETIOLOGI

Virus dengue yang utamanya


ditransmisikan melalui gigitan Masa inkubasi selama 3-15 hari
nyamuk Aedes Aegypti
KLASIFIKASI
Derajat 1 •demam disertai gejala klinis lain atau perdarahan sepontan, uji turniket positif, trombositopenia dan hemokonsentrasi

Derajat 2 •perdarahan spontan selain manifestasi klien pada derajat I, biasanya pada bentuk perdarahan kulit atau perdarahan lain.

Derajat3 •gagal sirkulasi dimanifestasikan dengan nadi cepat dan lemah serta penyempitan tekanan nadi atau hipotensi, dengan adanya kulit dingin dan lembab serta gelisah.

Derajat4 •rejatan berat, denyut nadi, dan tekanan darah tidak dapat diukur. Yang disertai dengan dengue shock sindrom
MANIFESTASI KLINIS

Demam atau riwayat demam akut


antara 2-7 hari.

Manifestasi perdarahan : uji torniquet positif, ptekie,


perdarahan mukosa, hematemesis melena.

Trombositopenia
Kebocoran Plasma : Peningkatan nilai
hematokrit ≥20%
KOMPLIKASI

Perdarahan

Kematian Syok

Penurunan
Efusi Pleura
Kesadaran
PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN

Pengawasan tanda-tanda vital secara kontinue


 Lakukan monitor pemeriksaan Hb, Ht, Trombosit ( serial/24 jam )

 Observasi intake output

 Pada pasien DHF derajat I: Pasien diistirahatkan, observasi tanda-tanda

vital tiap 3 jam, berikan minum banyak (1,5–2 liter/hari), beri kompres.
 Pada pasien DHF derajat II: perhatikan gejala seperti nadi lemah, kecil

dan cepat, tekanan darah menurun, anuria dan sakit perut, berikan infus.
 Pada pasien DHF derajat III: infus guyur, posisi syok jika terjadi syok,

berikan O2, pengawasan tanda-tanda vital tiap 15 menit, pasang kateter,


observasi produksi urine tiap jam, dan periksa Hb, Ht dan trombosit
Resiko perdarahan
 Observasi perdarahan: ptekie, epistaksis,
hematomesis dan melena selanjutnya catat banyak,
warna dari perdarahan dan pasang NGT pada
pasien dengan perdarahan tractus gastro intestinal.
Peningkatan suhu tubuh
 Untuk mencegah peningkatan suhu observasi/ukur
suhu tubuh secara periodik, beri minum banyak
dan berikan kompres jika suhu tubuh panas.
Konsep Dasar Keperawatan

 Pengkajian :
 Riwayat demam
 Riwayat kontak penderita DB
 Manifestasi perdarahan ( Pemeriksaan Fisik )
 Hasil Pemeriksaan Laboratorium : Hb dan PCV meningkat (≥20%)
 Trombositopenia (≤100.000/ml)
 Leukopenia (mungkin normal atau leukositosis)
 Serologi dengue positif
 Hasil pemeriksaan kimia darah menunjukan hipoproteinemia, hipokloremia,
hiponatrimia.
 Urium dan pH darah mungkin meningkat.
 Asidosis metabolik: pCO2<35-40 mmHg, HCO3 rendah.
 SGOT/SGPT mungkin meningkat
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus
dengue.
 Nyeri berhubungan dengan agen cidera biologis
(penekanan intra abdomen)
 Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake nutrisi yang tidak adekuat
akibat mual dan nafsu makan menurun
 Resiko terjadi syok hypovolemik berhubungan dengan
kurangnya volume cairan tubuh.
 Resiko terjadi perdarahan berhubungan dengan
trombositopenia.
TINJAUAN KASUS

 Nama klien : Ny. Is


 Umur : 35 tahun
 Jenis kelamin : Perempuan
 Alamt : Bodang, Padang.
 Pendidikan : SMP
 Pekerjaan : Ibu rumah tangga
 Agama : Islam
 Masuk RS : Tanggal
 Nomor RM ` : 337863
 Diagnosa medis : Dengue Haemoragic Fever (DHF) atau
Demam Berdarah Dengue (DBD) derajat 2.
ANALISA DATA
No Data Fokus Etiologi Masalah
Keperawatan
1 Data Subyektif : Infeksi virus dengue Demam  
Klien mengatakan badan panas (Hipertermi)
sejak 3 hari  yang lalu
Menyerang anti body
 
 
Data Obyektif :  
Suhu tubuh klien 38 oC Viremia
Badan teraba panas  
Akral dingin  
Mukosa mulut kering
Demam  (Hipertermi)
No Data Fokus Etiologi Masalah
Keperawatan
2 Data Subyektif : Mual Muntah Ketidak seimbang
Klien mengatakan mual dan   an nutrisi kurang
tidak nafsu makan   dari kebutuhan
  tubuh
Data Obyektif : Anoreksia
Klien tampak lemah  
Klien hanya  
menghabiskan 1/3 porsi Intake nutrisi
dari yang disediakan  kurang dari
Mukosa bibir tampak kebutuhan tubuh
kering 
 BB sebelum sakit : 52
kg sedangkan BB. saat
sakit :51  kg.
Klien tampak menolak makanan
No Data Fokus Etiologi Masalah
Keperawatan
3 Data Subyektif : Infeksi Virus Dengue Gangguan
 
 Klien mengatakan mual jika Keseimbangan
makan dan minum, serta badan cairan dan
masih panas Trombositopeni elektrolit
   
 
Data Obyektif : Permeabilitas
Turgor kulit menurun vaskuler/terjadinya
Trombosit : 55.000 peningkatan pelebaran
pembuluh darah
Tekanan              
darah : 90/60 mmHg    
Nadi :  90 x /mnt Gangguan
suhu : 380C, keseimbangan cairan
dan elektrolit
RR: 22 x per menit
Urin produksi + 2 jam
100cc
Minum sedikit
INTERVENSI KEPERAWATAN
PEMBAHASAN

 Setelah penulis menganalisa dan membandingkan


antara tinjauan teori dan kasus DHF ditemukan
adanya kesenjangan dimana ada satu diagnosa
keperawatan dalam tinjauan teori namun dalam
perawatan kasus ini tidak ditemukan adanya
diagnosa keperawatan tersebut yaitu :
Kurang pengetahuan tentang penyakit
 Urutan prioritas masalah keperawatan pada
tinjauan kasus ini adalah sebagai
berikut: Hipertermi, gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuban
tubuh, gangguan keseimbanagan cairan dan
elektrolit, cemas,
 Pada tahap pelaksanaan Asuhan Keperawatarn
pada Ny Is sudah dilakukan tindakan mandiri
perawat dan tindakan kolaborasi.
 Diagnosa keperawatan hipertemi teratasi sebagian
setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
3x24 jam, yang mana dalam rencana perawatan
penulis merumuskan tujuan keperawatan 3x24 jam,
hal ini sesuai dengan kriteria tujuan seperti yang
ditetapkan pada rencana keperawatan.
 Diagnosa Gangguan keseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh teratasi sebagian setelah dilakukan
tindakan keperawatan  3x24 jam, hal ini sesuai dengan
kriteria tujuan seperti pada rencana keperawatan.
 Diagnosa keperawatan Gangguan keseimbangan cairan
dan elektrolit teratasi sebagian setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jam, yang mana dalam rencana
keperawatan penulis merumuskan tujuan keperawatan
3x24 jam, hal ini tidak sesuai dengan kriteria tujuan
seperti yang ditetapkan pada rencana keperawatan.
KESIMPULAN

Pengkajian •pengkajian pada klien yang dapat dilaksanakan dengan baik sehingga didapat data- data yang mampu menunjang munculnya suatu masalah. Hasil pengkajian yang didapat tidak jauh berbeda antara
konsep teori dengan penerapan pada praktik,

Diagnosa Keperawatan •Diagnosa yang dijumpai dikasus hampir sama dengan yang ada dikonsep teori.

Perencanaan •Rencana yang disusun dalam tinjauan kasus dapat dilaksanakan semua
Pelaksanaan •Dilakukan  sesuai dengan rencana yang telah disusun

Evaluasi
•merupakan langkah terakhir dimana penulis membandingkan respon hasil setelah dilakukan
tindakan dengan tujuan dan kriteria hasil pada perencanaan Dengan harapan semua masalah pada
klien dapat diatasi.
Bagi Rumah Sakit dan Dinas
Kesehatan
Meningkatkan mutu asuhan
keperawatan klien terutama untuk
mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang optimal

SARAN
Bagi Instansi Pendidikan Bagi Masyarakat
Sumber untuk pengembangan Masyarakat dapat mengenali
ilmu pengetahuan serta gejala DHF lebih dini sehingga
melengkapi referensi keilmuan untuk penatalaksanaannya di
di bidang keperawatan. rumah sakit juga lebih mudah. 
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai