Anda di halaman 1dari 74

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN T DENGAN

MASALAH KEPERAWATAN UTAMA DENGAN

DIANGNOSA MEDIS MALARIA DI PUSKESMAS BRABASAN

TANJUNG RAYA MESUJI

Oleh:

LISNAWATI ARITONANG
NIM 2022207209159

PROGRAM STUDI PNDIDIKAN NERS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN 2023
Analisa data

Tabel 2.2 Analisa Data


No Data focus Masalah
1 Ds : Klien mengeluh kepala terasa pusing Perubahan perfusi
Do :
jaringan
 TTV : Tensi darah hipotensi, nadi cepat
 Terdapat sianosis
 Akral dingin
 Kulit pucat
 Klien tampak gelisah
 Hb dibawah normal
 Conjungtiva anemis
 Mukosa bibir tampak kering
 Hasil pemeriksaan DDR (+)

2 Ds : klien mengatakan bahwa klien tidak nafsu Resiko


makan dan perutnya mual,dan pernah muntah
ketidakseimbangan
>1x
nutrisi kurang dari
Do :
 Porsi makan yang dihabiskan terlihat kebutuhan
hanya 3 sendok makan
 Keadaan umum tampak lemah
 BB klien di bawah normal/biasanya
 Tinggi badan tidak seimbang dengan BB
 Klien tampak pucat
 Mukosa bibir tampakk kering

3 Ds : Klien mengatakan merasa mual, dan Aktual/resiko tinggi


muntah > 3x, tidak ada keinginan untuk minum.
gangguan elektrolit

Do :
 TTV : TD : hipotensi, nadi : takikardi,
suhu >380C.
 Tugor kulit tidak elastis
 Haluaran urin tidak adekuat
 Intake dan output tidak seimbang
 Membran mukosa kering

4 Ds : klien mengeluh tubuhnya terasa panas, Hipertermi


panas yang dirasakan hilang timbul.
Do :
 Pada palpasi klien teraba panas
 Suhu >370C
 Hasil pemerikasaan DDR (+)
 Klien tampak gelisah
 Mukosa bibir tampak kering

5 Ds : klien mengatakan tubuhnya terasa lemas Gangguan aktifitas


Do :
 Klien tampak lemah
 Aktivitas klien hanya ditempat tidur
 Semua kebutuhan klien dibantu oleh
keluarga dan perawat
 Kekuatan otot

<4444 <4444
<4444 <4444

6 Ds : klien mengeluh tubuhnya terasa nyeri pada Nyeri dan


persendian tulang dan juga otot, tubuh terasa
ketidaknyamanan
pegal-pegal.
Do :
 Klien tampak meringis kesakitan
 Klien tampak gelisah
 Sakala nyeri (1-5)= <2

7 Ds : klien dan keluarga mengatakan tidak tahu Resiko penularan


tentang apa penyakit malaria dan cara penularan
penyakit malaria.
penyakit malaria.
Do :
 Keluarga dan klien tidak menjawab ketika
ditanya tentang cara penularan penyakit
malaria dan hanya mengelengkan kepala.
 Keluarga dan klien tidak mengetahui cara
pencegahan malaria.
 Keluarga bertanya tentang apa penyakit
yang di derita keluarganya.

1. Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah menganalisis data subjektif dan

objektif yang telah diperoleh pada tahap pengkajian untuk menegakan

diagnosa keperawatan. Diagnosa keperawatan melibatkan proses berpikir

kompleks tentang data yang dikumpulkan dari klien, keluarga, rekam

medik, dan pemberi pelayanan kesehatan lain (Deswani, 2009).

Diagnosa keperawatan pada pasien dengan malaria berdasarkan dari

tanda dan gejala yang timbul menurut Muttaqin (2011) adalah :

a. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen

seluler yang di perlukan untuk pengiriman oksigen dan nutrient dalam

tubuh.
b. Aktual/resiko ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan intake yang tidak dekuat ; anorexia,

mual/muntah.

c. Aktual/risiko tinggi gangguan elektrolit berhubungan dengan diuresis

osmotik, diaforesis.

d. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan metabolisme,

efek langsung sirkulasi kuman pada hipotalamus.

e. Gangguan aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.

f. Nyeri dan ketidaknyamanan berhubungan dengan respons inflamasi

sistemik, mialgia, artralgia.

g. Resiko penularan penyakit malaria berhubungan dengan kurang

pengetahuan tentang penyakit malaria, kebersihan lingkungan dan

pola hidup.

2. Intervensi keperawatan

Intervensi keperawatan adalah panduan untuk perilaku spesifik yang

diharapkan dari klien, dan atau tindakan yang harus dilakukan oleh

perawat. Intervensi dilakukan untuk membantu klien mencapai hasil yang

diharapkan (Deswani, 2009)

Terhadap perencanaan meliputi :

a. Menentukan proritas masalah

Menentukan prioritas masalah menurut maslow memberikan

kerangka kerja yang berguna dalam menentukan masalah prioritas,

dengan prioritas utama diberikan pada kebutuhan fisik diikuti oleh

kebutuhan pada tingkat yang lebih rendah. Tahap prioritas masalah


menurut maslow adalah meliputi : kebutuhan fisiologi, kebutuhan

rasa aman dan kenyamanan, kebutuhan cinta dan mencintai,

kebutuhan harga diri, dman kebutuhan pencapaian tujuan pribadi

(Deswani, 2009)

Prioritas keperawatan untuk pasien dengan diagnosa malaria

dapat meliputi :

1) Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan

komponen seluler yang di perlukan untuk pengiriman oksigen

dan nutrient dalam tubuh.

2) Aktual/risiko tinggi gangguan elektrolit berhubungan dengan

diuresis osmotik, diaforesis.

3) Hipertermi berhubungan dengan peningkatan metabolisme,

efek langsung sirkulasi kuman pada hipotalamus.

4) Aktual/resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh berhubungan dengan intake yang tidak dekuat ; anorexia,

mual/muntah.

5) Nyeri dan ketidaknyamanan berhubungan dengan respons

inflamasi sistemik, mialgia, artralgia.

6) Gangguan aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.

7) Resiko penularan penyakit malaria berhubungan dengan kurang

pengetahuan tentang penyakit malaria, kebersihan lingkungan

dan pola hidup.


b. Menetapkan intervensi keperawatan

1) Menetapkan tujuan

Tujuan keperawatan ditulis berdasarkan pada standar

perawatan dan merupakan tujuan dalam mengatasi masalah klien.

2) Menetapkan kriteria hasil

Untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan yang di terapkan

pada standar, maka dibuatlah kriteria hasil. Kriteria hasil

ditegakkan untuk masing-masing masalah klien sesuai dengan

rencana tindakan yang disusun (Doengoes, 2000).

Adapun perencanaan keperawatan yang dapat diisusun pada

klien dengan malaria menurut Muttaqin (2011) ialah :

Tabel 2.3 Intervensi Keperawatan


Diagnosa
No NOC NIC Rasional
Keperawatan
1 Perubahan perfusi Tujuan : setelah 1. Memeriksa 1. Memantau
jaringan dilakukan tanda-tanda perkembangan
berhubungan dengan perawatan dalam vital tekanan darah
penurunan waktu dan perubahan
komponen 4x24jamtidak pada tekanan
seluler yang di terjadipenurunan nadi. Hipotensi
perlukan untuk tingkat kesadaran akan berkembang
pengiriman oksigen dan dapat bersamaan
dan nutrient dalam mempertahankan dengan kuman
tubuh. cardiac output yang menyerang
secara adekuat darah.
guna 2.Catat adanya 2. Keluhan pusing
meningkatkan keluhan merupakan
perfusi jaringan. pusing. manifestasi
penurunan
Kriteria hasil : suplai darah ke
 Tanda-tanda jaringan otak.
vital normal 3. Kurangi 3. Respons
 Klien tidak aktivitas yang valsava akan
mengeluh merangsang meningkatkan
pusing timbulnya beban jantung
 Klien tidak respons sehingga akan
gelisah valsava/aktivit menurunkan
 Tidak terdapat as. curah jantung
sianosis ke otak.
 Kulit segar 4. Tingkatkan 4. Menurunkan
 Hemoglobin tirah baring. beban kerja
normal miokard dan
 Akral hangat konsumsi
 Conjungtiva oksigen,
ananemis memaksimalkan
 Mukosa bibir efektifitas dari
tampak perfusi jaringan.
lembab
 Hasil 5. Observasi 5. Bukti aktual
pemeriksaan perubahan terhadap
DDR (-) sensori dan penurunan
tingkat aliran darah ke
kesadaran jaringan
pasien yang serebral adalah
menunjukan adanya
penurunan perubahan
perfusi otak respons sensori
(gelisah, dan penurunan
confuse/bingu tingkat
ng, apatis, kesadaran pada
somnolen) fase akut.
Adanya
kegagalan harus
dilakukan
monitoring
ketat.

6. Kolaborasi 6. Jalur yang paten


Pemberian penting untuk
transfusi darah pemenuhan lisis
PRC (packed darah sebagai
red cells). intervensi
kedaruratan

2 Aktual/risiko tinggi Tujuan : setelah 1. Ukur/ catat 1. Penurunan


gangguan elektrolit dilakukan haluaran urine haluaran urin
berhubungan perawatan dalam dan catat akan
dengan diuresis waktu 4x24jam intake-output menyebabkan
osmotik, diaforesis. tidak terjadi pasien. hipovolemi.
hiponatremi dan
hipokalemi atau 2. Observasi 2. Hipotensi,
kondisi tanda–tanda takikardi atau
hiponatremi dan vital. demam dapat
hipokalemi. menunjukan
respon terhadap
Kriteria hasil : atau efek
 TTV dalam kehilangan
batas normal cairan
 Turgor kulit 3. Palpasi 3. Denyut yang
elastis denyut nadi lemah mudah
 Haluaran urin perifer. hilang dan dapat
adekuat menyebabkan
 Intake dan hipovolemi.
output seimbang 4. Anjur klien 4. Dengan banyak
 Membran banyak minum dapat
mukosa lembab minum lebih menggantikan
 Klien tidak kurang 2000- cairan yang
mengeluh mual 3000 cc/hari. hilang.
dan muntah 5. Observasi 5. Menunjukan
turgor kulit kehilangan
dan membran cairan/
mukosa dehidrasi.
6. Kolaborasi 6. Mencegah
pemberian terjadinya
cairan kekurangan
parenteral. cairan dan
elektrolit serta
menggantikan
cairan tubuh
yang hilang.
7. Kolaborasi 7. Antipiretik:
untuk mengontrol
pemberian demam,
obat sesuai menurunkan
indikasi kehilangan
seperti cairan tidak
antipiretik, terlihat. Anti
antiemetik, emetik: untuk
dan elektrolit. mengurangi
mual dan
muntah.
Elektrolit:
menggantikan
elektrolit yang
hilang.
3 Hipertermi Tujuan :Setelah 1. Evaluasi TTV 1. Sebagai
berhubungan dengan dilakukan pada setiap pengawasan
peningkatan perawatan dalam pergantiann sif terhadap adanya
metabolisme, waktu atau setiap ada perubahan
dehidrasi, 4x24jamterjadi keluhan dari keadaan umum
efek langsung penurunan suhu klien. klien sehingga
sirkulasi kuman tubuh dan panas dapat dilakukan
pada hipotalamus. tidak berulang. penanganan dan
perawatan
Kriteria hasil : secara cepat dan
 Pada palpasi tepat.
tubuh teraba 2. Anjurkan klien 2. Dengan baju
tidak panas untuk yang tipis dan
 Suhu tubuh memakaikan menyerap
normal pakaian yang keringat
 Mukosa bibir tipis dan dapat diharapkan klien
lembab menyerap tidak gerah dan
 DDR (-) keringat. panas tubuh
 Klien tidak akan turun.
gelisah 3. Anjurkan 3. Pemberian
 Klien mampu memberikan selimut
menjelaskan selimut bila digunakan untuk
kembali menggigil. mengurangi
pendidikan ketidak
kesehatan nyamanan pada
yang saat demam dan
diberikan. menggigil
 Klien mampu sebagai respon
termotivasi sekunder dari
untuk hipertermi.
melaksanakan 4. Beri kompres 4. Terjadi
penjelasan dengan air vasodilatasi
yang telah hangat - pembuluh darah,
diberikan. hangat kuku sehingga terjadi
pada aksila, penguapan
lipat paha, dan (evaporasi).
temporal bila
terjadi panas.
5. Berikan klien 5. Dengan banyak
banyak minum minum dapat
2000-3000 menggantikan
cc/hari. cairan yang
hilang.
6. Kolaborasi 6. Pemberian
untuk cairan infus
pemberian dapat mencegah
cairan infus. terjadinya
kekurangan
cairan serta
untuk mengganti
cairang tubuh
yang hilang.
7. Kolaborasi 7. Anti piretik
untuk dapat
pemberian merangsang
antipiretik, hipotalamus
anti malaria, untuk
dan antii menurunkan
biotik. suhu tubuh,
pemberian anti
malaria dapat
membunuh
parasit/plasmodi
um penyebab
malaria,
antibiotik untuk
mengatasi
infeksi.
8. Atur 8. Kondisi ruang
lingkungan kamar yang
yang tidak panas,
konduksif. tidak bising, dan
sedikit
pengunjung
memberi
efektivitas
terhadap proses
penyembuhan.
4 Ketidakseimbangan Tujuan : Setelah 1. Kaji 1. Tingkat

nutrisi kurang dari dilakukan pengetahuan pengetahuan

kebutuhan tubuh perawatan dalam klien tentang dipengaruhi

berhubungan dengan waktu 5x24jam intake nutrisi. oleh kondisi

intake yang tidak klien dapat sosial ekonomi

dekuat: anorexia, mempertahankan klien. Perawat

mual/muntah. kebutuhan nutrisi mengunakan

yang adekuat. pendekatan

yang sesuai

Kriteria hasil : dengan kondisi

 Berat badan individu klien.

klien Dengan
normalseimban mengetahui

g dengan tinggi tingkat

badan pengetahuan

 Klien mampu tersebut,

menghabiskan perawat dapat

porsi makan lebih terarah

yang disajikan dalam

 Keadaan umum memberikan

klien membaik pendidikan

 Mual, muntah yang sesuai

berkurang dengan

 Mukosa bibir pengetahuan

tampak lembab klien secara

efisien dan

efektif.

2. Untuk

2. Anjurkan klien mengurangi

agar makan perasaan pahit

makanan pada lidah.

dalam keadaan 3. Untuk

hangat. mengurangi

3. Anjurkan klien perasaan tegang

untuk makan pada lambung

makanan lunak sehingga tidak


dalam porsi terjadi mual dan

kecil tapi muntah.

sering 4. Dapat

meningkatkkan

masukan

4. Diskusikan makanan klien.

makanan yang

disukai klien

dan masukan 5. Anti emetik

dalam diet dapat

murni. mengurangi

mual dan

5. Kolaborasi muntah.

pemberian 6. Penimbangan

obat anti berat badan

emetik. dilakukan

sebagai evaluasi

terhadap

6. Monitor intervensi yang

perkembangan diberikan.

berat badan.

5 Nyeri dan Tujuan : Setelah 1. Jelaskan dan 1. Pendekatan

ketidaknyamanan dilakukan bantu klien dengan

berhubungan perawatan dalam dengan menggunakan


dengan respons waktu tindakan relaksasi dan

inflamasi 4x24jamterjadi pereda nyeri nonfarmakologi

sistemik, penurunan nonfarmakolo lainya telah

mialgia, keluhan nyeri dan gi dan menunjukan

artralgia. ketidaknyamanan. noninvasif. keefektifan

dalam

Kriteria hasil : mengurangi

 Secara nyeri.

subjektif 2. Istirahatkan 2. Istirahat secara

melaporkan klien pada saat fisiologis akan

nyeri berkurang nyeri muncul menurunkan

atau dapat kebutuhan

diadaptasi oksigen yang

 Skala nyeri 0-1 diperlukan untuk

(1-4). Dapat memenuhi

mengidentifika kebutuhan

si aktivitas metabolisme

yang basal.

meningkatkan 3. Ajarkan teknik 3. Meningkatkan

atau relaksasi intake oksigen

menurunkan pernafasan sehingga akan

nyeri dalam pada menurunkan

 Klien tidak saat nyeri nyeri sekunder

gelisah muncul. dari iskemia


spina.

4. Manajemen 4. Lingkungan

lingkungan, yang tenang

Lingkungan akan

yang tenang, menurunkan

batasi stimulus nyeri

pengunjung, eksternal dan

istirahatkan pembatasan

klien. pengunjung

akan membantu

meningkatkan

kondisi oksigen

ruangan yang

akan berkurang

apabila banyak

pengunjung

yang berada di

ruangan.

Istirahat

akan.menurunk

an kebutuhan

oksigen

jaringan perifer.

5. Tingkatkan 5. Pengetahuan
pengetahuan mengenai hal

tentang sebab- yang akan di

sebab nyeri. rasakan

membantu

mengurangi

nyerinya dan

dapat

membantu

mengembangka

n kepatuhan

klien terhadap

rencana

terapeutik.

6 Gangguan aktivitas Tujuan : Setelah 1. Observasi 1. Untuk

berhubungan dengan dilakukan respons klien mengidentifikasi

kelemahan fisik. perawatan dalam terhadap indikasi

5x24jamklien aktivitas. kemajuan atau

dapat melakukan penyimpangan

aktivitas sesuai dari hasil yang

dengan diharapkan.

kemampuan. 2. Awasi tanda – 2. Agar

tanda vital mengetahui

Kriteria hasil : selama dan perubahan

 Klien mampu sesudah kelemahan dan


melakukan aktivitas. kekuatan pada

aktivitas sendiri pasien.

 Badan klien 3. Tingkatkan 3. Tirah baring

tidak lemah lagi tirah baring. meningkatkan

dan kekuatan istirahat dan

otot membaik ketenangan klien

 Tanda-tanda serta

vital dalam menyediakan

batas normal energi yang

digunakan untuk

penyembuhan.

4. Atur posisi 4. Agar klien bisa

pasien beristirahat dan

senyaman memulihkan

mungkin kesehatan.

5. Berikan 5. Membantu klien

bantuan dalam bila perlu, untuk

aktivitas meninggkatkan

sehari-hari bila kepercayaan diri

perlu. bila klien dapat

melakukan

aktivitas sendiri.

6. Membangun

6. Libatkan hubungan yang


keluarga kooperatif antara

dalam perawat dan

pemenuhan keluaraga.

kebutuhan

klien.

7 Resiko penularan Tujuan : Setelah 1. Beri 1. Klien dan

penyakit malaria dilakukan penjelasan keluarga dapat

berhubungan dengan perawatan dalam tentang apa menjelaskan

kurang pengetahuan waktu 3x24jam itu penyakit kembali dan

tentang penyakit penularan malaria, cara menentukan

malaria, kebersihan penyakit malaria penularan pencegahan

lingkungan dan pola tidak terjadi. penyakit penyakit

hidup. malaria dan malaria secara

Kriteria hasil : pencegahanya dini.

 Klien dan 2. Anjurkan 2. Dengan

keluarga dapat keluarga dan lingkungan

menjelaskan klien untuk yang bersih dan

kembali apa memelihara nyaman

itu penyakit dan nyamuk tidak

malaria dan meningkatkan akan

cara penularan kebersihan berkembang

penyakit diri dan biak.

malaria. lingkunganya.
3. Anjurkan 3. Akan mencegah

 Klien dan klien dan terjadi

Keluarga keluarga penularan.

dapat untuk

menyebutkan membasmi

cara sarang

pencegahan nyamuk atau

malaria. tempat

berkembang

biak nyamuk.
BAB III

LAPORAN KASUS

A. Pengkajian

1. Identitas klien

Nama :Ny. T

Umur :46 Tahun

Jenis Kelamin :Perempuan

Pendidikan :SMA/FARMASI

Agama :Islam

Alamat :Lapodi

No. RM 568642

Ruangan : Ruang Interna

Tanggal masuk :17 maret 2019

Tanggal pengkajian :18 Maret 2019, pukul 10.00 WIB

Diagnosa medis : Malaria

Identitas Penanggung Jawab

Nama :Tn M

Umur :48 Tahun

Jenis Kelamin :Laki-laki

Pendidikan :SMA

Agama :Islam

Alamat :Lapodi
Hubungan dengan Keluarga : Suami

2. Keluhan utama

a. Riwayat kesehatan Sekarang

Klien dibawa oleh keluarga ke IGD RSUD Pasarwajo

Kabupaten Buton pada tanggal 17 Maret 2019 pukul 10.00

WITA dengan keluhan demam dirasakan sejak 1 minggu yang

lalu, keluhan menggigil baru dirasakan sejak kemarin (16

Maret 2019), merasa mual, muntah satu kali, tubuh terasa

panas, sering berkeringat, kepala pusing, seluruh tubuh

dirasakan sakit dan pegal-pegal. Tiga hari yang lalu klien

sudah minum obat yang di beli di warung yaitu paracetamol

guna menurunkan panas tetapi tidak ada perubahan. Tanda

tanda vital : TD : 120/80 mmHg, Nadi : 86 x/menit, Pernafasan

: 22 x/menit, Suhu : 380C, Berat badan : 49 kg, Tinggi badan :

155 cm.

Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 18/03/2019

pukul 10.00 WITA, keadaan umum klien masih tampak lemah,

mukosa bibir terlihat kering, conjungtiva anemis, klien

mengeluh terasa nyeri pada daerah persendian tulang dan juga

otot, skala nyeri 3 (1-5), tubuh terasa pegal-pegal, merasa

mual, nyeri pada uluh hati, lidah terasa pahit, tidak ada nafsu

makan, sakit kepala, panas pada tubuh sering dirasakan hilang

timbul dan sering berkeringat, keluhan menggigil sudah

berkurang tidak seperti pada saat pertama masuk. Klien juga


mengeluh bahwa hasil labornya haemoglobin rendah yaitu 7,5

gr/dl menurut saran dokter untuk tranfusi darah 3 kantong,

untuk menormalkan Hb. Klien tampak pucat, akral teraba

dingin, ekstremitas atas terpasang infus dan sedang dilakukan

transfusi. Tanda vital : TD :110/70 mmHg, Nadi : 90 X/menit,

Pernafasan : 22 x/menit, Suhu : 370C.

b. Riwayat Kesehatan Dahulu

Sebelumnya klien pernah mengalami demam seperti

sekarang ini dengan diagnosa yang sama yaitu Malaria pada

dua tahun yang lalu dan dirawat selama 3 hari di ruang Ruang

Interna RSUD Pasarwajo Kabupaten Buton. Riwayat operasi

caesaria : 1 (satu) kali karena melahiran kembar pada tahun

2003.

c. Riwayat Kesehatan Keluarga

Dalam keluarga Ny. T terdapat keluarga yang pernah

mengalami penyakit malaria yaitu suaminya, anak pertama dan

anak kedua.

3. Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : Lemah

Tekanan darah : 100/70 mmHg

Nadi : 90 x/menit
Suhu : 370C

Pernapasan : 22 x/menit

Pemeriksaan head to toe :

a. Kepala :

1) Rambut :

Inspeksi : Distribusi rambut merata, warna rambut hitam,

kulit kepala terlihat bersih, terlihat banyak

rambut yang gugur pada bantal tempat tidur

klien.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.

2) Mata :

Inspeksi : Fungsi penglihatan kurang klien menggunakan

kacamatan, letak simentris, sklera anikterik,

conjungtiva anemis, sekret tidak ada, pupil

isokor, reflek cahaya positif.

3) Telinga :

Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada pengeluaran cairan

serumen, tidak ada penumpukan serumen, tidak

ada gangguan pendengaran.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.

4) Hidung :

Inspeksi : Bentuk simetris, klien mampu membedakan bau-

bauan,mukosa kering, benjolan tidak ada,


polip tidak ada, tidak ada tanda-tanda

peradangan.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.

5) Mulut :

Inspeksi : Mukosa bibir terlihat kering, lidah terlihat kotor,

tidak ada lesi, tidak ada stomatitis, lidah terasa

pahit, tidak ada karies.

b. Leher :

Inspeksi : Tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada

pembesaran kelenjar tyroid.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.

c. Thorak

Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada benjolanatau bekas luka

operasi, tidak ada alat bantu pernafasan.

Auskultasi : Irama jantung teratur, bunyi jantung 1 normal, bunyi

jantung II normal, bunyi nafas vesikuler, tidak ada

wheezing, tidak ada ronchi.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.

Perkusi : Redup, resonan pada lapang paru.

d. Abdomen :

Inspeksi : Terlihat distensi, tidak ada benjolan, terdapat bekas

luka operasi.

Auskultasi : Bising usus 12 x/menit.


Palpasi : Nyeri tekan epigastrik (+), tidak ada pembesaran

hepar atau limpa.

Perkusi : Timpani.

e. Ekstermitas :

Atas : Akral dingin, udema tidak ada, tangan kiri

terpasang infus dan sedang transfusi darah.

Bawah: Akral dingin, tidak ada varises, klien jarang

menggerakan kakinya karena masih merasa lemah.

Kekuatan otot ekstremitas atas dan bawah :

44444444

44444444

4. Data Psikologi :

Saat dikaji ekspresi wajah klien terlihat cemas terhadap

penyakit yang dialami, dan klien berharap cepat sembuh.

5. Data Sosial Ekonomi

Klien adalah seorang wanita karier yang bekerja di balai

POM dikarenakan klien sedang sakit perkerjaan klien jadi terganggu

dan klien tidak dapat masuk kerja.Klien mengatakan kebiasaan

sehari-hari klien sebelum tidur klien menggunakan obat seprot

nyamuk, klien tidur tidak menggunakan kelambu, klien mengatakan

pada ventilasi rumah tidak terpasang kawat kasa, klien juga tidak

memiliki kandang ternak, klien tinggal pada wilayah pemukiman

yang padat,tidak terdapat genangan air pada sekitar rumah klien,

namun hanya terdapat selokan didepan rumah namun telah ditutup


dengan semen dan hanya terbuka sedikit, klien mengatakan keadaan

sekitar lingkungan rumahnya kurang bersih karena klien sibuk

dengan pekerjaan dan mengurus anak-anaknya sehingga tidak terlalu

memperhatikan keadaan rumah.

6. Data Spiritual

Kepercayaan yang dianut klien adalah agama islam, klien

rajin beribadah sewaktu dirumah namun selama dirumah sakit klien

tidak melakukan ibadah seperti : sholat dikarenakan fisiknya lemah.

Bagi klien sakit yang dideritanya adalah cobaan yang diberikan oleh

ALLAH SWT dan pasti akan ada hikmahnya di kemudian hari.

7. Data penunjang : tanggal 17 Maret 2019, pukul 10.30 WITA.

Tabel 3.1 Data Penunjang


Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

Hematologi :
Hemaktokrit L 23 % 40 – 54
Haemoglobin L 7,5 Gr/dl 12.0 – 16.0
Leokosit H 17,4 10^3/µl 4.0 – 10.0
Trombosit 320.000 Sel/mmµ3 150.000 – 400.000

Malaria/DDR :
Plasmodium (+) Positif (-) Negatif
vivax
Kimia klinik :
Ureum serum 29.0 Mg/dl 20 -40
Kreatinin serum 0.6 Mg/dl 0.5 -1.2

Glukosa sewaktu :
Glukosa sewaktu H 167 Mg/dl 70 – 120
8. Penatalaksanaan Medis :

Tabel 3.2 Penatalaksanaan Medis


Terapi tanggal 17 /3/ 2019 Terapi tanggal 18/03/2019

Intra vena : Intra vena :


Infus RL 20 tts/menit Infus RL 20 tts/menit
D5% 20 tts/menit D5% 20 tts/menit
Ondan sentron 1 x 1 Transfusi 1 k
Ranitidin 2 x 1 Pre transfusi :
Cefotaxime 2 x 1 6) NaCl
Obat oral : 7) Dexamethasone
Paracetamol 3 x 1 8) Dhipinehidramine
Dexanta sirup 3 x 1 Cefotaxime 2 x 1
Neorodex 2 x 1 Obat oral :
Vometa 3 x 1 Malarex (4) – (4) – 2
Omeparazole 1 x 1 Dexanta sirup 3x1
Malarex (4) – 4 – 2 Vometa 3x1
Neorodex 2 x 1
Omeparazole 1 x 1
Paracetamol 3 x 1

Terapi tanggal 19 /3/ 2019 Terapi tanggal 20/03/2019

Intra vena : Intra vena :


Infus RL 20 tts/menit Infus RL 20 tts/menit
D5% 20 tts/menit D5% 20 tts/menit
Transfusi 1 k Transfusi 1 k
Pre transfusi : Pre transfusi :
9) NaCl 12) NaCl
10) Dexamethasone 13) Dexamethasone
11) Dhipinehidramine 14) Dhipinehidramine
Cefotaxime 2 x 1 Cefotaxime 2 x 1
Obat oral : Obat oral :
Malarex (4) – (4) – (2) Clobazam untuk malam 1 x 1
Dexanta sirup 3x1 Neorodex 2 x 1
Vometa 3x1 Omeparazole 1 x 1
Neorodex 2 x 1 Donperidon 3 x 1
Omeparazole 1 x 1 Dexanta sirup 3x1
Paracetaamol 3 x 1 Paracetamol 3x1
Terapi tanggal 21 /3/ 2019 Terapi tanggal 22 /3/ 2019

Intra vena : Intra vena :


Infus RL 20 tts/menit Infus RL 20 tts/menit
D5% 20 tts/menit D5% 20 tts/menit
Cefotaxime 2 x 1 Cefotaxime 2 x 1
Obat oral : Obat oral :
Clobazam 1 x 1 Clobazam 1x1
Neorodex 2 x 1 Neorodex 2x1
Omeparazole 1 x 1 Omeparazole 1x1
Donperidon 3 x 1 Donperidon 3x1
Scopamin 3 x 1 Scopamin 3x1
Paracetamol 3x1

9. Kebiasaan sehari – hari

Tabel 3.3 Kebiasaan sehari-hari

Kebiasaan Dirumah Dirumah sakit

Nutrisi :
A. Makan
- Pola makan 3x sehari 3 x sehari
- Porsi 1 porsi 3 sendok makan
- Jenis makanan Nasi, lauk, sayur, dan Bubur, nasi, buah, susu,
buah sayur
- Pantangan Tidak ada Makanan yg pedas
- Kesulitan Tidak ada Mual, nyeri pada uluh
B. Minum hati, lidah terasa pahit
 Jenis Air putih, sirup, dan teh Air putih, susu
 Frekuensi 1750 cc – 2000 cc /hari 1500 – 1750 cc / hari
 Kesulitan Tidak ada Mual
Eliminasi :
 Pola BAB 1 x sehari 1x sehari
Konsistensi Lembek Lembek
Bau Khas Khas
Warna Kuning Kuning
Kesulitan Tidak ada Tidak ada

 Pola BAK
Frekuensi 4 – 5 x sehari 3 -4 x sehari
Warna Kuning Kuning
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
Personal Hygiene
 Mandi 2 x sehari 2x (dilap oleh ibu
dengan air hangat).

Istirahat / tidur :
 Frekuensi 6 – 8 jam / hari 4-6 jam / hari
 Kesulitan Tidak ada Tubuh sering terasa
panas ketika malam
hari, sering berkeringat,
nyeri pada sendi tulang
dan otot, tubuh terasa
pegal-pegal sehingga
tidur menjadi
terganggu.
Pola aktivitas Klien dapat melakukan Klien mengatakan
aktivitas sendiri seperti tubuhnya lemah.
mandi, makan dan Aktivitas klien seperti
aktivitas lainya. makan, minum,
personal hygiene dan
eliminasi dibantu oleh
keluarga dan perawat.

10. Status nutrisi

BB : 49 kg

TB : 155 cm
IMT : Indeks Masa Tubuh
BB Kg
IMT : TB2 (m)

: 49 kg
(1,55 m)2

: 49 kg
2.4025 m

: 20.4 (Normal)

Ket : <20 : Underweight

20 -25 : Normal

25 – 30 : overweight

>30 : obesitas
Analisa Data

Tabel 3.4 Analisa Data

No Data focus Interprestasi data Masalah

1 Ds : Klien mengeluh Invasi parasit malaria Perubahan perfusi


kepalanya terasa jaringan
pusing. Jumlah skizon yang pecah
Do : dalam sirkulasi
 Keadaan umum : meningkat, penekanan
Lemah proses hematopoiesis, dan
 TTV : peningkatan pembersihan
Tensi darah : 110/70 sel darah di limpa
mmHg
Nadi : 90 x/menit Anemia dan hipovolemi
Pernafasan : 22 (penurunan aliran
x/menit darah) Plasmodim
Suhu : 370C mencapai jaringan
serebral

 Akral dingin Sumbatan kapiler


 Kulit pucat pembuluh darah
 Klien tambak gelisah otak
 Hb : 7,5 Gr/dl
 Conjungtiva anemis oedema serebri
 Mukosa bibir tampak
anoksia otak
kering
 Hasil
Penurunan perfusi
pemeriksaan
jaringan
DDR (+)
2 Ds : klien mengeluh Invasi parasit malaria Hipertermi
tubuhnya terasa
panas, panas yang Jumlah skizon yang pecah
dirasakan hilang dalam sirkulasi
timbul, dan paling meningkat, penekanan
sering muncul ketika proses hematopoiesis, dan
malam hari. peningkatan pembersihan
Do : sel darah di limpa
 Tubuh klien
teraba panas
 Suhu 380C Respons imflamasi
 Hasil pemerikasaan sistemik
DDR (+)
 Klien tampak gelisah Peningkatan sirkulasi
 Mukosa bibir tampak endoktoksin pada
kering hipotalamus
Perubahan regulasi
temperatur
Muncul demam

Hipertermi
3 Ds : Klien mengatakan Invasi parasit malaria Resiko
bahwa klien tidak ketidakseimbanga
nafsu makan dan Jumlah skizon yang pecah n nutrisi kurang
perutnya terasa dalam sirkulasi dari kebutuhan
mual,dan pernah meningkat, penekanan
muntah 1x, lidah proses hematopoiesis, dan
terasa pahit dan uluh peningkatan pembersihan
hati terasa nyeri. sel darah di limpa
Do :
 Porsi makan yang Respon intestinal
dihabiskan terlihat P. mencapai sirkulasi
hanya 3 sendok makan saluran cerna
 Keadaan umum
tampak lemah Pelepasan serotonin 5HT3
 BB : 49 kg ke dalam usus halus
 Tinggi badan : 155 cm
 Klien tampak pucat Saraf vagus
 Mukosa bibir tampak menyampaikan
kering rangsangan ke CTZ,
syaraf eferen dan
kortek serebral

Pusat Muntah (Postrema


medula oblongata)

Mual, muntah, anoreksia

Intake nutrisi tidak


adekuat

Perubahan nutrisi kurang


dari kebutuhan

4 Ds : klien mengeluh Invasi parasit malaria Nyeri dan


tubuhnya terasa nyeri ketidaknyamanan
pada persendian danjuga
otot tubuh terasa pegal- Jumlah skizon yang pecah
pegal. dalam sirkulasi
Do : meningkat, penekanan
 Klien tampak meringis proses hematopoiesis, dan
kesakitan peningkatan pembersihan
 Klien taampak gelisah sel darah di limpa
 Skala nyeri 3 (1-5)
Respons imflamasi
sistemik

Mialgia, arthralgia
5 Ds : Klien mengatakan Invasi parasit malaria Gangguan
tubuhnya terasa aktifitas
lemas. Jumlah skizon yang pecah
Do : dalam sirkulasi
 Klien tampak lemah meningkat, penekanan
 Aktivitas klien hanya proses hematopoiesis, dan
ditempat tidur peningkatan pembersihan
 Semua kebutuhan klien sel darah di limpa, intake
dibantu oleh keluarga yang kurang
dan perawat
 Kekuatan otot Anemia dan hipovolemi,
kekurangan energi
4444 4444
4444 4444 Respon muskuloskeletal

Kelemahan fisik umum,


malaise

Gangguan aktivitas
sehari-hari
6 Ds : Klien dan keluarga Invasi parasit malaria Resiko penularan
mengatakan tidak penyakit malaria.
tahu tentang penyakit
malaria dan cara Kurang informasi tentang
penularan penyakit cara penularan penyakit
malaria. malaria

Do :
 Keluarga dan klien Resiko penularan
tidak menjawab ketika penyakit
ditanya tentang cara
penularan penyakit
malaria dan cara
pencegahanya,
keluarga dan klien
hanya mengelengkan
kepala.
 Keluarga bertanya
tentang apa penyakit
yang di derita
keluarganya.
B. Diagnosa Keperawatan

1. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen

seluler yang di perlukan untuk pengiriman oksigen dan nutrient dalam

tubuh.

2. Hipertermia berhubungan dengan peningkatan

metabolisme,efek langsung sirkulasi kuman pada hipotalamus.

3. Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan intake yang tidak dekuat : anorexia, mual/muntah.

4. Nyeri dan ketidaknyamanan berhubungan dengan respons inflamasi

sistemik, mialgia, artralgia.

5. Gangguan aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.

6. Resiko penularan penyakit malaria berhubungan dengan kurang

pengetahuan tentang penyakit malaria, kebersihan lingkungan dan pola

hidup.

C. Intervensi Keperawatan

Tabel 3.5 Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi Rasional


keperawatan hasil
1 Perubahan Tujuan : setelah 1. Memeriksa 1. Memantau
perfusi dilakukan tanda-tanda perkembangan
jaringan perawatan dalam vital. tekanan darah
berhubungan waktu 4x24 jam dan perubahan
dengan tidak pada tekanan
penurunan terjadipenurunan nadi. Hipotensi
komponen tingkat kesadaran akan berkembang
seluler yang dan dapat bersamaan
di perlukan mempertahankan dengan kuman
untuk cardiac output yang menyerang
pengiriman secara adekuat darah.
oksigen dan guna meningkatkan 2. Catat adanya 2. Keluhan pusing
nutrient perfusi jaringan. keluhan merupakan
dalam tubuh. pusing. manifestasi
penurunan suplai
Kriteria hasil : darah ke jaringan
 Tanda-tanda otak.
vital normal 3. Kurangi 3. Respons valsava
 Klien tidak aktivitas yang akan
mengeluh merangsang meningkatkan
pusing timbulnya beban jantung
 Klien tidak respons sehingga akan
gelisah valsava/ menurunkan
 Tidak terdapat aktivitas. curah jantung ke
sianosis otak.
 Kulit segar 4. Tingkatkan 4. Menurunkan
 Hemoglobin tirah baring. beban kerja
normal miokard dan
 Akral hangat konsumsi
oksigen,
 Conjungtiva
memaksimalkan
ananemis
efektifitas dari
 Mukosa bibir
perfusi jaringan.
tampak lembab 5. Observasi 5. Bukti aktual
 Hasil perubahan terhadap
pemeriksaan sensori dan penurunan aliran
DDR (-) tingkat darah ke jaringan
kesadaran serebral adalah
pasien yang adanya perubahan
menunjukan respons sensori
penurunan dan penurunan
perfusi otak tingkat kesadaran
(gelisah, pada fase akut.
confuse/bingu Adanya
ng, apatis, kegagalan harus
somnolen). dilakukan
monitoring ketat.
6. Kolaborasi 6. Jalur yang paten
Pemberian penting untuk
transfusi darah pemenuhan lisis
PRC (packed darah sebagai
red cells). intervensi
kedaruratan.
2 Hipertermi Tujuan : Setelah 1. Evaluasi TTV 1. Sebagai
berhubungan dilakukan pada setiap pengawasan
dengan perawatan dalam pergantian sif terhadap adanya
peningkatan waktu 4x24 atau setiap ada perubahan
metabolisme, jamterjadi keluhan dari keadaan umum
efek langsung penurunan suhu klien. klien sehingga
sirkulasi tubuh dan panas dapat dilakukan
kuman pada tidak berulang. penanganan dan
hipotalamus. perawatan secara
Kriteria hasil : cepat dan tepat.
 Pada palpasi 2. Anjurkan klien 2. Dengan baju
tubuh teraba untuk yang tipis dan
tidak panas memakaikan menyerap
 Suhu tubuh pakaian yang keringat
normal tipis dan dapat diharapkan klien
 Mukosa bibir menyerap tidak gerah dan
lembab keringat. panas tubuh akan
 DDR (-) turun.
 Klien tidak 3. Anjurkan 3. Pemberian
gelisah memberikan selimut
 Klien mampu selimut bila digunakan untuk
menjelaskan menggigil. mengurangi
kembali ketidak
pendidikan nyamanan pada
kesehatan yang saat demam dan
diberikan. menggigil
sebagai respon
 Klien mampu
sekunder dari
termotivasi
hipertermi.
untuk
4. Beri kompres 4. Terjadi
melaksanakan
dengan air vasodilatasi
penjelasan yang
hangat - hangat pembuluh darah,
telah diberikan.
kuku pada sehingga terjadi
aksila, lipat penguapan
paha, dan (evaporasi).
temporal bila
terjadi panas.
5. Berikan klien 5. Dengan banyak
banyak minum minum dapat
2000-3000 menggantikan
cc/hari. cairan yang
hilang.
6. Kolaborasi 6. Pemberian cairan
untuk infus dapat
pemberian mencegah
cairan infus. terjadinya
kekurangan
cairan serta untuk
mengganti
cairang tubuh
yang hilang.
7. Kolaborasi 7. Anti piretik dapat
untuk merangsang
pemberian hipotalamus
antipiretik, anti untuk
malaria, dan menurunkan suhu
anti biotik. tubuh, pemberian
anti malaria dapat
membunuh
parasit/plasmodiu
m penyebab
malaria,
antibiotik untuk
mengatasi
infeksi.
8. Atur 8. Kondisi ruang
lingkungan kamar yang tidak
yang konduksif. panas, tidak
bising, dan
sedikit
pengunjung
memberi
efektivitas
terhadap proses
penyembuhan.

3 Resiko Tujuan : Setelah 1. Kaji 1. Tingkat


ketidakseimb dilakukan pengetahuan pengetahuan
angan nutrisi perawatan dalam klien tentang dipengaruhi oleh
kurang dari waktu 5x24 jam intake nutrisi. kondisi sosial
kebutuhan kliendapat ekonomi klien.
tubuh mempertahankan Perawat
berhubungan kebutuhan nutrisi mengunakan
dengan intake yang adekuat. pendekatan yang
yang tidak sesuai dengan
dekuat: Kriteria hasil : kondisi individu
anorexia,  Berat badan klien klien. Dengan
mual/muntah. normal seimbang mengetahui
dengan tinggi tingkat
badan pengetahuan
 Klien mampu tersebut, perawat
menghabiskan dapat lebih
porsi makan terarah dalam
yang disajikan memberikan
 Keadaan umum pendidikan yang
klien membaik sesuai dengan
 Mual, muntah pengetahuan
berkurang klien secara
 Mukosa bibir efisien dan
tampak lembab efektif.
2.Anjurkan klien 2. Untuk
agar makan mengurangi
makanan dalam perasaan pahit
keadaan hangat. pada lidah.
3.Anjurkan klien 3. Untuk
untuk makan mengurangi
makanan lunak perasaan tegang
dalam porsi pada lambung
kecil tapi sering sehingga tidak
terjadi mual dan
muntah.
4. Diskusikan 4. Dapat
makanan yang meningkatkkan
disukai klien masukan
dan masukan makanan klien.
dalam diet
murni.
5. Kolaborasi 5. Anti emetik dapat
pemberian obat mengurangi mual
anti emetik dan muntah.
6. Monitor 6. Penimbangan
perkembangan berat badan
berat badan. dilakukan sebagai
evaluasi terhadap
intervensi yang
diberikan.
4 Nyeri dan Tujuan : Setelah 1. Jelaskan dan 1. Pendekatan
ketidaknyam dilakukan bantu klien dengan
anan perawatan dalam dengan menggunakan
berhubungan waktu 4x24 jam tindakan relaksasi dan
dengan terjadi penurunan pereda nyeri nonfarmakologi
respons keluhan nyeri dan nonfarmakolo lainya telah
inflamasi ketidaknyamanan. gi dan menunjukan
sistemik, noninvasif. keefektifan dalam
mialgia, Kriteria hasil : mengurangi
artralgia.  Secara subjektif nyeri.
melaporkan nyeri 2. Istirahatkan 2. Istirahat secara
berkurang atau klien pada saat fisiologis akan
dapat diadaptasi nyeri muncul. menurunkan
 Skala nyeri 0-1 kebutuhan
(1-4). Dapat oksigen yang
mengidentifikasi diperlukan untuk
aktivitas yang memenuhi
meningkatkan kebutuhan
atau menurunkan metabolisme
nyeri basal.
 Klien tidak 3. Ajarkan teknik 3. Meningkatkan
gelisah relaksasi intake oksigen
pernafasan sehingga akan
dalam pada menurunkan
saat nyeri nyeri sekunder
muncul. dari iskemia
spina.
4. Manajemen 4. Lingkungan yang
lingkungan, tenang akan
Lingkungan menurunkan
yang tenang, stimulus nyeri
batasi eksternal dan
pengunjung, pembatasan
istirahatkan pengunjung akan
klien. membantu
meningkatkan
kondisi oksigen
ruangan yang
akan berkurang
apabila banyak
pengunjung yang
berada di
ruangan. Istirahat
akanmenurunkan
kebutuhan
oksigen jaringan
perifer.
5. Tingkatkan 5. Pengetahuan
pengetahuan mengenai hal
tentang sebab- yang akan di
sebab nyeri. rasakan
membantu
mengurangi
nyerinya dan
dapat membantu
mengembangkan
kepatuhan klien
terhadap rencana
terapeutik.

5 Gangguan Tujuan : Setelah 1. Observasi 1. Untuk


aktivitas dilakukan respons klien mengidentifikasi
berhubungan perawatan dalam terhadap indikasi
dengan 5x24jam klien aktivitas. kemajuan atau
kelemahan dapat melakukan penyimpangan
fisik. aktivitas sesuai dari hasil yang
dengan diharapkan.
kemampuanya.
2. Awasi tanda – 2. Agar mengetahui
Kriteria hasil : tanda vital perubahan
 Klien mampu selama dan kelemahan dan
melakukan sesudah kekuatan pada
aktivitas sendiri aktivitas. pasien.
 Badan klien tidak
lemah lagi dan 3. Tingkatkan 3. Tirah baring
kekuatan otot tirah baring. meningkatkan
membaik istirahat dan
 Tanda-tanda vital ketenangan klien
dalam batas serta menyediakan
normal energi yang
digunakan untuk
penyembuhan.
4. Atur posisi 4. Agar klien bisa
pasien beristirahat dan
senyaman memulihkan
mungkin kesehatan.
5. Berikan 5. Membantu klien
bantuan dalam bila perlu, untuk
aktivitas sehari- meninggkatkan
hari bila perlu. kepercayaan diri
bila klien dapat
melakukan
aktivitas sendiri.
6. Libatkan 6. Membangun
keluarga dalam hubungan yang
pemenuhan kooperatif antara
kebutuhan perawat dan
klien. keluaraga.

6 Resiko Tujuan : Setelah 1. Beri 1. Klien dan


penularan dilakukan penjelasan keluarga dapat
penyakit perawatan dalam tentang apa itu menjelaskan
malaria waktu 3x24 penyakit kembali dan
berhubungan jampenularan malaria, cara menentukan
dengan penyakit malaria penularan pencegahan
kurang tidak terjadi. penyakit penyakit malaria
pengetahuan malaria dan secara dini.
tentang Kriteria hasil : pencegahanya.
penyakit  Klien dan 2. Anjurkan 2. Dengan
malaria, keluarga dapat keluarga dan lingkungan yang
kebersihan menjelaskan klien untuk bersih dan
lingkungan kembali apa itu memelihara nyaman nyamuk
dan pola penyakit malaria dan tidak akan
hidup. dan cara meningkatkan berkembang biak.
penularan kebersihan diri
penyakit dan
malaria. lingkunganya.
3. Anjurkan klien 3. Akan mencegah
 Klien dan dan keluarga terjadi penularan.
Keluarga dapat untuk
menyebutkan membasmi
cara pencegahan sarang nyamuk
malaria. atau tempat
berkembang
biak nyamuk.

D. Implementasi Keperawatan

Tabel 3.6 Implementasi Keperawatan


N Tanggal/ Diagnosa Implementasi Respon hasil Paraf
o Jam keperawatan
1 02/06/2023 Perubahan 1. Memeriksa tanda- 1. TTV : Irma R
11.00 perfusi jaringan tanda vital dan TD : 110/70 mmHg
WITA berhubungan menanyakan Nadi : 90 x/menit
dengan keluhan klien. RR : 22 x/menit
penurunan Suhu : 37 0C
komponen Klien mengatakan
seluler yang di tubuhnya sering
perlukan untuk merasakan panas
pengiriman dan berkeringat.
oksigen dan Malam tadi tubuh
nutrient dalam klien terasa panas
tubuh. klien menjadi susah
untuk tidur, seluruh
tubuh dirasakan
pegal-pegal dan
terasa nyeri pada
persendian dan otot
skala nyeri 3 (1-5).
2. Menanyakan 2. Klien mengeluh
adanya keluhan kepalanya terasa
pusing. pusing.
3. Menyarankan 3. Klien mau
kepada klien untuk mendengarkan
mengurangi anjuran perawat
aktivitas yang dan klien hanya
merangsang beristirahat
timbulnya respon ditempat tidur.
valsava/aktivitas.
4. Menganjurkan 4. Klien mau
klien untuk mendengarkan
meningkatkan tirah anjuran perawat
baring. dan klien tidur
dengan satu bantal.
5. Klien tampak
5. Observasi gelisah.
perubahan sensori
dan tingkat
kesadaran pasien
yang menunjukan
penurunan perfusi
otak (gelisah,
confuse/bingung,
apatis, somnolen).
6. Transfusi darah
6. Memantau tetesan telah diberikan.
transfusi darah. Pada pukul 10.00
(Pemberian WIB. Sebelum
transfusi darah tranfusi darah
PRC (packed red terlebih dahulu
cells). diberikan, NaCl,
dexamethasone,
Dhipinehidramine.
Dengan tetesan 30
gtt/menit. Transfusi
darah PRC habis
pukul 13.00 WIB
langsung ganti
dengan NaCL
dengan tetesan 20
gtt/menit.

2 18/03/2019 Hipertermi 1. Menganjurkan 1. Klien mengatakan


11.30 berhubungan klien untuk iya bila tubuhnya
WITA dengan menggunakan terasa panas klien
peningkatan pakaian yang tipis akan menggunkan Irma R
metabolisme, dan dapat pakaian yang tipis
efek langsung menyerap keringat dan menyerap
sirkulasi kuman bila tubuh terasa keringat.
pada panas.
hipotalamus. 2. Klien mengatakan
iya bila tubuh
2. Menganjurkan kedinginan atau
klien untuk menggigil klien
menggunakan akan menggunakan
selimut bila tiba- selimut.
tiba tubuh menjadi
dingin dan 3. Klien mengatakan
menggigil. iya klien akan
melakukan kompres
3. Menganjurkan dengan air hangat
klien untuk bila tubuhnya nanti
melakukan terasa panas.
kompres air hangat
bila tubuh terasa 4. Klien mengatakan
panas. iya klien akan
banyak-banyak
minum
4. Menganjurkan
klien untuk banyak
minum 2000- 5. Cairan infus telah
3000cc/hari / 9 di berikan
gelas/hari. berdasarkan terapi
yaitu RL dan D5%
5. Melaksanakan dengan tetesan 20
pemberian cairan gtt/menit.
infus.
6. Klien mengatakan
klien akan
meminum obatnya
tepat waktu sesuai
6. Melaksanakan instruksi yang telah
pemberian obat diberikan obat klien
antipiretik, anti pada hari ini yaitu
malaria, dan anti malarex 4-(4)-2,
biotik paracetamol 3x1,
cefotaxime 2x1.

3 3/05/2023 Resiko 1. Mengkaji 1. Klien mengatakan


12.00 ketidakseimbang pengetahuan klien makanan yang
WITA an nutrisi kurang tentang intake sehat terdiri dari
dari kebutuhan nutrisi. empat sehat lima Irma R
Tubuh sempurna, yang
berhubungan mengandung
dengan intake karbohidrat,
yang tidak protein, lemak,
dekuat: vitamin, mineral
anorexia, dan air yang cukup.
mual/muntah. Minum sebanyak 8
gelas/hari,makan
secara teratur
3x/hari. Klien
membeli makanan
tambahan yang
dibeli diluar seperti
buah,roti dan
khasiat sari kurma
(untuk
menyembuhkan
anemia) yang
dialami Ny. T.

2. Menganjurkan 2. Klien langsung


klien agar makan memakan makanan
makanan dalam yang telah diantar
keadaan hangat. oleh ahli gizi
(makan siang).

3. Menganjurkan 3. Klien terlihat hanya


klien untuk makan menghabiskan 3
makanan lunak sendok makan.
dalam porsi kecil mual (+), muntah (-
tapi sering. ), lidah terasa pahit
nyeri pada uluh
hati.

4. Diskusikan 4. Klien mengatakan


makanan yang selera makan bubur
disukai klien dan ayam. Dan sudah
masukan dalam diberikan oleh
diet murni. keluarga namun
klien hanya makan
2 sendok. Dengan
alasan keluhan
yang sama lidah
terasa pahit, nyeri
pada uluh hati,
mual (+), muntah (-
).

5. Klien sudah
5. Melaksanakan meminum obat
pemberian obat sesuai dengan
anti emetik. instruksi dokter.
Vometa 3x1 PO
untuk mengurangi
mual,omeparazole
untuk menghambat
produksi asam
lambung 1x1,
dexanta sirup 3x1
untuk menetralkan
asam lambung.
Neorodex sebagai
multivitamin B1,B6
dan B12 pemberian
2x1 PO.

6. Berat badan klien


6. Memonitor 49 kg.
perkembangan
berat badan klien.

4 2/06/2023 Nyeri dan 1. Menjelaskan dan 1. Klien mau untuk


13.15 ketidaknyamana membantu klien melakukan saran
WITA n berhubungan dengan tindakan perawat dengan
dengan respons pereda nyeri meredakan nyeri Irma R
inflamasi nonfarmakologi secara alami tanpa
sistemik, dan noninvasif. dengan
mialgia, menggunakan obat
artralgia. pereda nyeri.

2. Mengajarkan 2. Klien mengerti dan


teknik manajemen paham cara
nyeri keperawatan, meredakan nyeri
dengan yaitu dengan
menganjurkan beristirahat saat
klien beristirahat nyeri muncul,
bila merasakan menarik nafas
nyeri, mengajarkan dalam pada saat
teknik relaksasi terasa nyeri, dan
pernafasandalam mengatur
pada saat nyeri kenyamanan tubuh
muncul, dan dan lingkungan.
mengatur
kenyamanan dan
lingkungan klien
seperti membatasi
pengunjung untuk
tidak terlalu ramai
demi kenyamanan
klien.
3. Ny. T mengerti
3. Meningkatkan dengan apa
pengetahuan klien penyakit yang di
tentang sebab- alaminya tubuhnya
sebab nyeri terasa sakit dan
mengapa Ny. T pegal-pegal
bisa terasa sakit disebabkan parasit
pada sendi dan malaria yang
tulang, dan juga terdapat dalam
pada otot, seluruh tubuhnya sehingga
tubuh terasa pegal- menimbulkan
pegal itu semua gejala.
karena penyakit
yang Ny. T alami
yaitu malaria
keluhan tersebut
merupakan respon
dari proses
penyakit malaria.

5 03/06/2023 Gangguan 1. Mengobservasi 1. Klien mengatakan


13.30 aktivitas respons klien apabila dibawa
WITA berhubungan terhadap aktivitas. duduk/ berdiri
dengan seperti ingin Irma R
kelemahan fisik. kekamar mandi
kepala terasa
pusing. Jadi klien
hanya berbaring
ditempat tidur.

2. Mengawasi tanda- 2. Klien mengatakan


tanda vital selama apabila setelah di
dan sesudah bawa duduk atau
aktivitas. beraktivitas seperti
kekamar mandi
denyut jantung
berdebar-debar
cepat dan kuat.
Namun sebaliknya
bila di bawa tiduran
atau istirahat
denyut jantung
normal.

3. Menganjurkan 3. Klien mau


klien untuk menerima saran
meningkatkan tirah perawat klien tidur
baring. untuk beristirahat.

4. Klien tidur dengan


4. Mengatur posisi satu bantal, dan
klien senyaman menggunakan
mungkin. selimut.

5. Membantu klien
5. Memberikan saat klien mau
bantuan dalam kekamar mandi.
aktivitas sehari-
hari bila perlu.
6. Keluarga menerima
6. Memberitahukan saran perawat,
keluarga untuk setiap kebutuhan
membantu dalam dan aktivitas klien
memenuhi di bantu oleh
kebutuhan klien keluarga seperti
dan memberikan membantu
bantuan dalam mengantar klien
aktivitas klien. untuk kekamar
mandi, membantu
untuk menyuapi
makanan,
membantu
memenuhi
kebutuhan
kebersihan tubuh
klien seperti
mengelap tubuh
klien.

1 03/06/2023 Hipertermi 1. Memeriksa tanda- 1. TTV :


08.30 berhubungan tanda vital dan TD : 110/70
WITA dengan menanyakan Nadi : 84 x/menit
peningkatan keluhan klien. RR : 20 x/menit Irma R
metabolisme, Suhu : 380C
efek langsung Mukosa bibir
sirkulasi kuman tampak kering,
pada conjungtiva
hipotalamus. anemis.
Klien mengeluh
malam tadi tidur
pukul 24.00
WITA dan
terbangun jam
03.00 WITA pagi
klien terbangun
karena tubuh
berkeringat
sampai baju klien
basah, sendi dan
otot terasa sakit
skalanyeri 3(1-5),
tubuh terassa
pegal dan tubuh
terasa panas, dan
dianjurkan oleh
perawat untuk
melakukan
kompres air
hangat dan
meminum
paracetamol
namun panas
tubuh tidak
kunjung turun .

2. Menganjurkan 2. Klien mengganti


klien untuk pakaian dengan
menggunakan dibantu keluarga
pakaian yang tipis menggunakan
dan dapat pakaian yang tipis
menyerap keringat. dan menyerap
keringat.
3. Klien
3. Menganjurkan mengangguk
klien untuk tanda menyetujui
menggunakan dan menerima
selimut bila tubuh saran perawat bila
tiba-tiba terasa tubuh menggigil
dingin/menggigil. gunakan selimut.

4. Keluarga ikut
berpartisipasi
4. Menganjurkan dalam perawatan
keluarga untuk klien dan
memberi kompres memberikan
air hangat pada kompres pada
aksila, lipat paha, daerah yang di
dan temporal pada anjurkan.
klien agar panas
klien turun. 5. Klien menerima
saran perawat dan
5. Menganjurkan akan banyak
klien banyak minum. Keluarga
minum 2000-3000 meletakan air
cc/hari. minum yang
diisikan kedalam
botol dan
diletakan
disamping tubuh
klien. Bila
sewaktu-waktu
klien ingin minum
mudah untuk
dijangkau.

6. Cairan infus sudah


diberikan yaitu
RL dengan tetesan
6. Melaksanakan 20 gtt/menit.
pemberian cairan
infus. 7. Klien telah
melakukan minum
obat sesuai
7. Melaksanakanpem dengan terapi
berian antipiretik, yang diberikan
anti malaria dan yaitu meminum
anti biotik. paracetamol 3x1
sebagai anti
piretik PO,
malarex 4-4-(2)
PO sebagai anti
malaria,
cefotaxime vial IV
diberikan 2x1 oleh
perawat pada
pukul 18.00-06.00
sebagai anti
biotik.

8. Mengantikan
laken dan sarung
bantal klien,
8. Mengatur menghidupkan
lingkungan yang kipas angin,
kondusif. membatasi
pengunjung. Dan
menganjurkan
keluarga untuk
mengganti
kompres dengan
yang hangat
kembali bila
sudah terasa
dingin.

2 03/06/2023 Nyeri dan 1. Menganjurkan 1. Keluarga


09.00 ketidaknyamana klien untuk langsung
WITA n berhubungan meredakan nyeri memberikan
dengan respons pada sendi dan bantuan kepada Irma R
inflamasi otot, pegal-pegal klien dengan
sistemik, pada tubuh dengan melakukan
mialgia, tindakan pereda pemijatan pada
artralgia. nyeri tubuh klien dan
nonfarmakologi kompres air
dengan melakukan hangat masih
pemijatan/masase. dilanjutkan.

2. Klien menerima
2. Menganjurkan saran perawat dan
klien untuk langsung
memperagakan memperagakan.
teknik manajemen
nyeri keperawatan
yang telah
diajarkan, untuk
beristirahat bila
nyeri muncul,
teknik relaksasi
pernafasan dalam.

3 19/03/2019 Resiko 2. Menganjurkan 2. Keluarga


09.15 ketidakseimbang klien untuk makan langsung
WITA an nutrisi kurang makanan dalam memberikan klien
dari kebutuhan keadaan hangat. makan, menyuapi Irma R
tubuh klien.
berhubungan 3. Menganjurkan
dengan intake klien untuk makan 3. Klien terlihat
yang tidak makanan lunak hanya
dekuat: dalam porsi kecil menghabiskan 4
anorexia, tapi sering. sendok makan,
mual/muntah. klien mengeluh
merasa tidak enak
diperut, merasa
4. Mendiskusikan mual, lidah terasa
makanan yang pahit, dan tersa
disukai klien dan nyeri pada uluh
masukan dalam hati.
diet murni.
4. Klien mengatakan
5. Melaksanakan tidak berselera
pemberian obat makan.
anti emetik.
5. Klien telah
meminum obat
sesuai dengan
terapi yang di
berikan yaitu :
vometa 3x1 untuk
mengurangi mual,
omeparazole 1x1
PO untuk
menghabat
produksi asam
lambung, dexanta
sirup 3x1 sebagai
penetral asam
lambung,
neorodex 2x1 PO
sebagai
multivitamin
B1,B6,B12.

4 03/06/2023 Gangguan 1. Mengobservasi 1. Klien mengatakan


11.00 aktivitas respons klien apabila diibawa
WITA berhubungan terhadap aktivitas. duduk ataupun
dengan berdiri kepala Irma R
kelemahan fisik. terasa pusing.
2. Membantu klien 2. Klien mau
untuk mendengarkan
meningkatkan tirah saran perawat dan
baring, untuk klien tidur dengan
memenuhi 1 bantal.
kebutuhan istirahat
dan tidur klien. 3. Merapikan tempat
tidur klien,
3. Mengatur posisi menghidupkan
pasien senyaman kipas angin.
mungkin.
4. Slalu mengontrol
4. Memberikan keadaan klien dan
bantuan kepada membantu klien
klien dalam bila klien meminta
aktivitas sehari- pertolongan.
hari.
5. Keluaga siap
membantu setiap
5. Memberitahu aktivitas klien.
keluarga untuk
membantu
memenuhi
keperluan dan
aktivitas klien.

5 03/06/2023 Perubahan 1. Memeriksa tanda- 1. TTV :


12.00 perfusi jaringan tanda vital TD : 110/70
WITA berhubungan kliendan mmHg
dengan menanyakan Nadi : 90 x/menit Irma R
penurunan keluhan pasien. RR : 20 x/menit
komponen Suhu : 370C
seluler yang di Klien mengatakan
perlukan untuk setelah dilakukan
pengiriman kompres dan
oksigen dan meminum
nutrient dalam paracetamol panas
tubuh. pada tubuh
dirasakan turun.

2. Klien mengeluh
2. Mencatat adanya kepalanya terasa
keluhan pusing. pusing apalagi bila
dibawa berdiri atau
duduk.

3. Klien menerima
3. Menganjurkan saran perawat dan
klien untuk klien hanya
banyak-banyak berbaring ditempat
beristirahat dan tidur untuk
kurangi aktivitas. beristirahat.

4. Klien menerima
4. Menganjurkan saran perawat klien
klien untuk sangat ingin untuk
meningkatkan tirah tidur namun susah
baring dan banyak- sekali.
banyak
beristirahat. 5. Klien tampak
gelisah.
5. Mengobservasi
perubahan sensori
dan tingkat 6. Transfusi darah
kesadaran klien. PRC telah di
berikan pada pukul
6. Melaksanakan 13.00 WIB,
pemberian sebelum di beri
transfusi darah transfusi terlebih
PRC. dahulu telah
diberikan NaCl,
dexamethasone,
Dhipinehidramine.
Dengan tetesan
transfusi 30
gtt/menit.
Transfusi selesai
pukul 16.00 WITA
dan langsung
digantikan dengan
NaCL dengan 20
gtt/menit.

1 04/06/2023 Hipertermi 1. Memeriksa tanda- 1. TTV:


08.30 berhubungan tanda vital dan TD : 110/70 Mmhg
WITA dengan menanyakan Nadi : 90 X/Menit
peningkatan keluhan klien. RR : 20 X/Menit Irma R
metabolisme, Suhu : 37 C
0

efek langsung Klien mengeluh


sirkulasi kuman malam tadi klien
pada susah untuk tidur
hipotalamus. klien tidur jam 1
dan terbangun jam
3 dan tidak bisa
tidur lagi sampai
sekarang,
dikarenakan tubuh
klien terasa panas,
selalu berkeringat
hingga pakaian
yang klien gunakan
lembab. tubuh klien
dirasakan pegal-
pegal dan terasa
nyeri pada
persendian dan otot
skala nyeri 3 (1-5).

2. Menganjurkan 2. Klien setuju dengan


klien bila tubuh saran perawat, dan
terasa panas dihari- klien mengatakan
hari berikutnya malam tadi klien
gunakan pakaian telah menggunakan
yang tipis dan pakaian yang tipis
menyerap keringat. dan menyerap
keringat namun
tetap juga tubuh
terasa panas dan
berkeringat hingga
pakaian menjadi
lembab.

3. Menganjurkan 3. Klien mengatakan


klien untuk bila malam tadi telah
tubuh terasa panas dikompres dengan
lakukan kompres menggunakan air
dengan air hangat. hangat. Setelah
beberapa jam
setelah
pengompresan
panas dirasakan
turun.

4. Menganjurkan 4. Klien mengatakan


klien banyak iya klien akan
minum 2000-3000 banyak-banyak
cc/hari atau minum.
sebanyak 9
gelas/hari.
5. Infus yang
5. Melaksanakan terpasang RL
pemberian cairan dengan tetesan 20
infus. gtt/menit.

6. Klien mengatakan
6. Melaksanakan akan meminum
pemberian obat obat yang dii
antipiretik, anti berikan tepat waktu
malaria, dan dan rutin
antibiotik. paracetamol 3x1
PO sebagai anti
piretik, cefotaxime
vial IV 2x1
diberikan oleh
perawat pukul
06.00 dan 18.00
sebagai anti biotik.
clobazam 1x1
diminum sebelum
tidur malam nanti
sebagai obat
penenang agar bisa
tidur.

7. Merapikan tempat
7. Mengatur tidur klien,
lingkungan yang menghidupkan
konduksif. kipas angin,
membatasi
pengunjung.
2 04/06/2023 Nyeri dan 1. Mebantu klien 1. Klien dan kluarga
09.00 ketidaknyamana dengan tindakan mengerti dengan
WITA n berhubungan pereda nyeri non apa yang dikatakan
dengan respons farmakologi dan perawat keluarga Irma R
inflamasi invansif seperti langsung
sistemik, melakukan mengoleskan
mialgia, masase/pemijatan minyak kayu putih
artralgia. pada seluruh tubuh pada tubuh klien
klien atau dengan dan klien meminta
mengoleskan untuk dilakukan
minyak kayu putih pengerikan. Dan
pada tubuh klien. kluargapun
melakukan
permintaan klien.
3 05/06/2023 Resiko 2. Menganjurkan 2. Keluarga langsung
09.30 ketidakseimbang klien untuk makan memberikan klien
WITA an nutrisi kurang makanan dalam makan, klien makan
dari kebutuhan keadaan hangat. masih dibantu Irma R
tubuh disuapi oleh
berhubungan keluarga.
dengan intake
yang tidak 3. Menganjurkan 3. Klien terlihat dapat
dekuat: klien untuk makan menghabiskan 6
anorexia, makanan lunak sendok makan ¼
mual/muntah. dalam porsi kecil bagian dari
tapi sering. makanan yang
diberikan.

4. Diskusikan 4. Klien mengatakan


makanan yang klien selera bubur
disukai klien dan kacang hijau, lalu
masukan dalam meminta keluarga
diet murni. untuk membeli
bubur kacang hijau,
klien terlihat
menghabiskan 4
sendok bubur
kacang hijau, klien
mengeluh perutnya
terasa mual dan
terasa nyeri pada
uluh hati.

5. Klien meminum
5. Melaksanakan obat rutin sesuai
pemberian obat dengan terapi yang
antiemetik dan diberikan
multivitamin. omeparazole 1x1
PO sebagai
penghambat
produksi asam
lambung, dexanta
sirup 3x1 PO
sebagai penetral
asam lambung,
domperidon 3x1
PO sebagai obat
anti emetik,
neorodex 2x1 PO
sebagai
multivitamin
B1,B6,B12.

4 05/06/2023 Gangguan 1. Mengobservasi 1. Klien mengatakan


10.00 aktivitas respon klien klien sudah bisa
WITA berhubungan terhadap aktivitas. duduk apabila
dengan duduk di atas Irma R
kelemahan fisik. tempat tidur kepala
klien sudah tidak
merasa pusing lagi,
tapi klo dibawa
berjalan seperti ke
kamar mandi
kepala menjadi
pusing.

2. Mengatur posisi 2. Meletakan bantal


pasien senyaman sebagai sandaran
mungkin. dibelakang tubuh
klien agar klien
dapat tahan lama
untuk duduk.

3. Memberikan 3. Klien mengatakan


bantuan dalam senang
aktivitas sehari- mendapatkan
hari klien bila bantuan dari
perlu. perawat setiap hal
yang dibutuhkan
dapat minta tolong
kepada perawat dan
merasa
diperhatikan.
4. eluarga bersedia
4. Menganjurkan membantu setiap
keluarga untuk aktivitas klien dan
membatu setiap memenuhi
aktivitas yang kebutuhanya.
dibutuhkan klien.
5 05/06/2023 Perubahan 1. Memeriksa tanda- 1. TTV :
11.00 perfusi jaringan tanda vital klien TD : 110/70
WITA berhubungan dan keluhan klien. mmHg
dengan Nadi : 82 x/menit Irma R
penurunan RR : 20 x/menit
komponen Suhu : 370C
seluler yang di Klien mengatakan
perlukan untuk tubuhnya sudah
pengiriman merasa lebih
oksigen dan enakan, nyeri terasa
nutrient dalam berkurang setelah
tubuh. diberi minyak kayu
putih dan dikerik
skala nyeri 1 (1-5).

2. Mencatat adanya 2. Klien mengatakan


keluhan pusing. apabila dibawa
duduk atau tidur
kepalanya tidak
terasa pusing
namun bila dibawa
berjalan atau berdiri
kepala terasa
pusing.

3. Menganjurkan 3. Klien menerima


klien untuk saran dari perawat
mengurangi klien mengatakan
aktivitas yang akan beristirahat.
merangsang
timbulnya respon
valsava/aktivitas.
4. Klien mengatakan
4. Menganjurkan klien ingin sekali
klien untuk bisa tidur namun
meningkatkan tirah sulit.
baring.
5. Klien tampak
gelisah.
5. Mengobservasi
perubahan sensori
dan tingkat
kesadaran klien. 6. Transfusi darah
telah di
6. Melaksanakan berikanpada pukul
pemberian PRC 12.00 WITA,
sebelum trasfusi
diberikan terlebih
dahulu diberikan
NaCl,
dexamethasone,
Dhipinehidramine.
Dengan tetesan
transfusi 30
gtt/menit.
Transfusi selesai
pukul 14.15 WITA
dan langsung
digantikan dengan
NaCL dengan 20
gtt/menit.

6 05/06/2023 Resiko 1. Memberikan 1. Klien dan keluarga


13.00 penularan pendidikan mendengarkan
WITA penyakit malaria kesehatan tentang penjelasan perawat
berhubungan apa itu malaria, tentang penyakit Irma R
dengan kurang bagaimana cara yang dideritanya
pengetahuan penularan malaria, dengan baikdan
tentang penyakit apa gejala malaria, mengangguk tanda
malaria, apa akibat penyakit mengerti.Klien dan
kebersihan malaria dan kluarga juga
lingkungan dan bagaimana mengajukan
pola hidup. pencegahan pertanyaaan apakah
malaria. Media penyakit malaria
yang digunakan menular melalui
berupa leaflet. semakan atau
seminum dengan
klien yang
menderita penyakit
malaria. Ketika
dievaluasi klien
dapat mengulang
kembali materi
yang telah
disampaikan.

1 06/06/2023 Perubahan 1. Memeriksa tanda- 1. TTV :


09.00 perfusi jaringan tanda vital. TD : 110/70 mmHg
WITA berhubungan Nadi :80 x/menit
dengan RR : 20 x/menit Irma R
penurunan Suhu : 370C
komponen Klien mengatakan
seluler yang di malam tadi setelah
perlukan untuk meminum obat
pengiriman clobazam sebelum
oksigen dan tidur klien bisa
nutrient dalam tidur dengan
tubuh. nyenyak dari jam
23.00- 05.00.
Tubuh klien masih
dirasakan sering
berkeringat namun
sudah tidak merasa
panas lagi. Dan
tubuh klien merasa
lebih enakan dan
tidak terasa sakit
lagi ataupun pegal-
pegal skala nyeri 0
(1-5).

2. Mencatat adanya 2. Klien mengatakan


keluhan pusing. kepalanya sudah
tidak merasa pusing
lagi baik duduk
ataupun berdiri
namun apabila
berjalan ke kamar
mandi masih
diperlukan bantuan
karena tubuh klien
masih merasa
lemah.

3. Menganjurkan 3. Klien mau


klien untuk sedikit mendengarkan
beraktivitas atau saran perawat dan
mengubah posisi klien langsung
seperti duduk mengubah
jangan bebaring posisinya dari tidur
terus. menjadi duduk
dengan bantal
disandarkan
dibelakang tubuh.

4. Klien tampak
4. Mengobservasi tenang namun
perubahan sensori lemah
dan tingkat (composmentis).
kesadaran klien.
5. Hasil labor klien
5. Memeriksa hasil pada tanggal
Labor 21/03/2019 yaitu 9
haemoglobin klien. gr/dl.
2 07/06/2023 Resiko 1. Menganjurkan 1. Klien langsung
09.30 ketidakseimbang klien untuk makan memakan makanan
WITA an nutrisi kurang makanan dalam yang telah
dari kebutuhan keadaan hangat. disediakan oleh ahli Rina f
tubuh gizi.
berhubungan
dengan intake 2. Menganjurkan 2. Klien terlihat
yang tidak klien untuk makan menghabiskan ¾
dekuat: makanan lunak makanan yang ada.
anorexia, dalam porsi kecil
mual/muntah. tapi sering.

3. Diskusikan 3. Klien mengatakan


makanan yang klien selera makan
disukai klien dan nasi dengan sayur
masukan dalam santan dan ikan
diet murni. sambal,
keluargapun
memberikan
makanan yang
diinginkan klien,
klien terlihat dapat
mengahabiskan 6
sendok makan.

4. Klien mengatakan
4. Melaksanakan akan meminum
pemberian obat obat yang diberika
anti emetik. tepat waktu dan
rutin obat yang
tersedia untuk hari
ini yaitu
omeparazole 1x1
PO sebagai
pengahambat
produksi asam
lambung,
donperidon 3x1 PO
sebagai anti emetik,
scopamin 3x1 PO
sebagai anti nyeri,
neorodex 2x1 PO
sebagai
multivitamin
B1,B6,B12,
cefotaxime vial IV
diberikan oleh
perawat 2x1 pada
pukul 06.00 WITA
dan 18.00 WITA
sebagai antibiotik
dan clobazam
diminum sebelum
tidur malam
nantisebagai obat
penenang.

5. Berat badan klien


5. Monitor tetap 49 kg.
perkembangan
berat badan.
3 07/06/2023 Gangguan 1. Mengobservasi 1. Klien mengatakan
10.15 aktivitas respons klien klo berjalan
WITA berhubungan terhadap aktivitas. seperti mau
dengan kekamar mandi Irma R
kelemahan fisik. masih diperlukan
bantuan walau
sudah tidak
merasa pusing lagi
ketika berjalan
namun tubuh
masih terasa
lemah .

4 07/06/2023 Resiko 1. Mengingatkan 1. Klien


11.00 penularan kembali kepada menyebutkan
WITA penyakit malaria klien dan keluarga malaria
berhubungan apa itu malaria, disebabkan oleh Irma R
dengan kurang bagaimana cara parasit
pengetahuan penularan malaria, (plasmodium)
tentang penyakit apa gejala malaria, ditularkan
malaria, apa akibat penyakit kemanusia
kebersihan malaria dan melalui gigitan
lingkungan dan bagaimana nyamuk. Gejala
pola hidup. pencegahan malaria dapat
malaria. berupa menggigil,
2. Menganjurkan tidak nafsu
keluarga dan klien makan, tubuh
untuk memelihara terasa panas dan
dan meningkatkan dapat
kebersihan diri dan mengakibatkan
lingkungan, karena anemia karena sel
dengan lingkungan darah merah
yang nyaman hancur dirusak
nyamuk tidak akan oleh parasit. Cara
berkembang biak. pencegahan
3. Mengajurkan klien malaria dengan
untuk membasmi menghindardari
sarang nyamuk gigitan nyamuk
atau tempat seperti tidur
perkembangbiakan menggunakan
nyamuk yang ada kelambu,
disekitar rumah menggunakan
pada saat pulang obat penolak
nantiseperti nyamuk,
menimbun menggunakan
genangan air, pakaian tertutup
jangan terlalu bila perlu,
banyak pakaian memasang kawat
yang kasa pada
bergantungan. ventilasi dan
membersihkan
sarang nyamuk
atau lingkungan.

2. Keluarga dan
klien mengangguk
tanda menyetujui
saran perawat dan
keluarga pun
tampak
membersihkan
lingkungan sekitar
tempat tidur klien.

3. Klien mengatakan
iya ketika pulang
nanti klien dan
keluarga akan
menjaga
kesehatan dan
kebersihan
lingkungan
dengan lebih baik
lagi agar terhidar
dari penyakit
malaria atau
penyakit lainya.

1 08/07/2023 Perubahan 1. Memeriksa tanda- 1. TTV


08.30 perfusi jaringan tanda vital dan TD :120/70
WITA berhubungan menanyakan mmHg
dengan keluhan klien. Nadi : 84 x/menit Irma R
penurunan RR : 20 x/menit
komponen Suhu : 370C
seluler yang di Klien mengatakan
perlukan untuk tubuhnya sudah
pengiriman merasa lebih baik
oksigen dan sudah tidak
nutrient dalam merasapegal-pegal
tubuh. lagi ataupun nyeri
pada sendi dan otot,
kepala sudah tidak
terasa pusing lagi.
Tubuh sudah tidak
terasa panas lagi
dan berkeringat
agak berkurang.
Malam tadi klien
nyenyak tidur klien
tidur dari jam 22.00
WITA-05.00WITA.
2 08/07/2023 Resiko 1. Menganjurkan 1. Klien langsung
09.00 ketidakseimbang klien untuk makan memakan makanan
WITA an nutrisi kurang makanan dalam yang telah disediakan
dari kebutuhan keadaan hangat. oleh ahli gizi. Irma R
tubuh 2. Menganjurkan 2. Klien tampak
berhubungan klien untuk makan menghabiskan
dengan intake makanan lunak seluruh makanan
yang tidak dalam porsi kecil yang disajikan oleh
dekuat: tapi sering. ahli gizi. Mual (-),
anorexia, muntah (-)
mual/muntah. 3. Mendikusikan
makanan yang 3. Klien mengatakan
disukai klien dan klien selera makan
masukan dalam bubur ayam, lalu
diet murni. keluargapun pergi
membelikan bubur
ayam untuk klien
dan terlihat klien
dapat
menghabiskan
semua bubur ayam
yang dibeli. Klien
mengatakan
perutnya sudah
merasa enakan
sekarang sudah
tidak ada rasa mual
ataupun nyeri pada
uluh hati.

4. Melaksanakanpem 4. Klien mengatakan


berian obat anti akan meminum
emetik. obat yang diberika
tepat waktu dan
rutin obat yang
tersedia untuk hari
ini yaitu
omeparazole 1x1
PO sebagai
pengahambat
produksi asam
lambung,
donperidon 3x1
PO sebagai anti
emetik, scopamin
3x1 PO sebagai
anti nyeri,
neorodex 2x1 PO
sebagai
multivitamin
B1,B6,B12,
cefotaxime vial IV
diberikan oleh
perawat 2x1 pada
pukul 06.00WITA
dan 18.00 WITA
sebagai antibiotik
dan clobazam
diminum sebelum
tidur malam nanti
sebagai obat
penenang.

5. Memonitor 5. Berat badan klien


perkembangan 49 kg, tinggi badan
berat badan klien. 155 cm.

3 08/06/2023 Gangguan 1. Mengobservasi 1. Klien mengatakan


10.00 aktivitas respons klien sudah bisa berjalan
WITA berhubungan terhadap aktivitas. kekamar mandi
dengan sendiri tanpa Irma R
kelemahan fisik. bantuan, makan
sendiri dan
mengganti pakaian
sendiri. Klien
mengatakan tubuh
klien sudah merasa
lebih kuat dan tidak
lemah lagi seperti
kemarin. (Klien
hari ini sudah boleh
pulang oleh dokter
dan melakukan
perawatan dirumah/
rawat jalan. Karena
keadaan klien
sudah tampak
membaik).
4 08/06/2023 Resiko 1. Mengingatkan 1. Klien dan keluarga
11.00 penularan kembali kepada mengatakan iya bila
WITA penyakit malaria klien bila pulang pulang kerumah
berhubungan nanti diharapkan nanti klien dan
dengan kurang dapat melakukan keluarga akan lebih
pengetahuan pencegahan dari menjaga
tentang penyakit gigitan nyamuk kesehatanya agar
malaria, seperti yang telah tidak mudah sakit.
kebersihan diajarkan, menjaga Klien akan
lingkungan dan kebersihan diri dan melakukan saran
pola hidup. lingkungan dan perawat akan
bila muncul tanda melakukan
dan gejala demam pencegahan
diharapkan terhadap penyakit
keluarga dan klien malaria dengan
dapat menerapkan menghindar dari
cara penatalaksaan gigitan nyamuk dan
seperti yang telah membrantas sarang
diajarkan. nyamuk dan lebih
menjaga kebersihan
lingkungan.
Keluarga
mengatakan
trimakasih telah
memberi
pengalaman dalam
merawat nanti
apabila dikemudian
hari ada yang sakit
insyaallah klien
akan menggunakan
cara-cara yang telah
diajarkan.
D. Evaluasi Keperawatan
Tabel 3.7 Evaluasi Keperawatan
No Tanggal Diagnosa keperawatan Evaluasi Paraf
1 02/06/2023 Perubahan perfusi S : Klien mengatakan Irma R
jaringan berhubungan sudah tidak merasakan
dengan penurunan sakit kepala lagi.
komponen O:
seluler yang di - TTV :
perlukan untuk TD : 100/70
pengiriman oksigen mmHg
dan nutrient dalam Nadi : 80
tubuh. x/menit
Pernafasan: 20
x/menit
Suhu : 370C
- Akral teraba hangat
- Kulit tampak segar
- Haemoglobin 9
Gr/dl
- Conjungtiva
ananemis

A : Masalah perubahan
perfusi jaringan
berhubungan dengan
penurunan komponen
seluler yang di
perlukan untuk
pengiriman oksigen
dan nutrient dalam
tubuh dapat teratasi.

P : Intervensi dihentikan.
2 03/06/2023 Hipertermia S : Klien mengatakan Irma R
berhubungan dengan malam tadi setelah
peningkatan meminum obat
metabolisme, clobazam sebelum tidur
efek langsung klien bisa tidur dengan
sirkulasi kuman pada nyenyak dari jam
hipotalamus. 23.00- 05.00. Tubuh
klien masih dirasakan
sering berkeringat
namun sudah tidak
merasa panas lagi.
O:
- TTV :
TD : 100/70
mmHg
Nadi : 80
x/menit
Pernafasan: 20
x/menit
Suhu : 370C
- Pada palpasi tidak
panas lagi
- Mukosa bibir
terlihat lembab

A : Masalah hipertermi
berhubungan dengan
peningkatan
metabolisme, dehidrasi,
efek langsung sirkulasi
kuman pada
hipotalamus dapat
teratasi.

P : Intervensi dihentikan

3 04/06/2023 Resiko S : Klien mengatakan Irma R


ketidakseimbangan perutnya sudah merasa
nutrisi kurang dari enakan sekarang sudah
kebutuhan tubuh tidak ada rasa mual
berhubungan dengan ataupun nyeri pada
intake yang tidak uluh hati.
dekuat ; anorexia, O :
mual/muntah. - Mual (-), Muntah (-)
- Keadaan umum
membaik
- Klien tampak
menghabiskan
seluruh makanan
yang disajikan oleh
ahli gizi.
- Berat badan : 49 kg
- Tinggi badan : 155
cm

A : Masalah resiko
ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
intake yang tidak
dekuat ; anorexia,
mual/muntah dapa
teratasi.

P : Intervensi dihentikan.

4 06/06/2023 Nyeri dan S : Klien mengatakan Irma R


ketidaknyamanan tubuhnya sudah merasa
berhubungan dengan lebih enakan dan tidak
respons inflamasi terasa sakit lagi
sistemik, mialgia, ataupun pegal-pegal,
artralgia. skala nyeri 0 (1-5).
O:
- Keadaaan umum
klien tampak baik,
dan klien tampak
tenang.
- Klien tidak meringis
kesakitan lagi.

A : Masalah Nyeri dan


ketidaknyamanan
berhubungan dengan
respons inflamasi
sistemik, mialgia,
artralgia, diaforesis,
dapat teratasi.

P : Intervensi di hentikan.

5 06/06/2023 Gangguan aktivitas S : Klien mengatakan Irma R


berhubungan dengan sudah bisa berjalan
kelemahan fisik. kekamar mandi sendiri
tanpa bantuan, makan
sendiri dan mengganti
pakaian sendiri. Klien
mengatakan tubuh
klien sudah merasa
lebih kuat dan tidak
lemah lagi seperti
kemarin.
O:
- Klien tampak dapat
melakukan
aktivitasnya sendiri
- Klien tampak lebih
segar dan tidak
terlihat lemah
- Kekuatan otot
A : Masalah Gangguan
aktivitas berhubungan
dengan kelemahan fisik
dapat teratasi.

P : Intervensi dihentikan.

6 06/06/2023 Resiko penularan S : Klien dan keluarga Irma R


penyakit malaria dapat menjelaskan
berhubungan dengan dengan bahasanya
kurang pengetahuan sendiri tentang
tentang penyakit penyakit malaria cara
malaria, kebersihan penularan,
lingkungan dan pola penatalaksanaan yang
hidup. dapat dilakukan dalam
mengatasi demam
malaria dan
pencegahan penyakit
malaria.
O:
- Klien dan keluarga
dapat menjelaskan
kembali cara-cara
penularan penyakit
malaria.
- Klien dan keluarga
dapat menjelaskan
kembali tentang
cara-cara
pencegahan
penyakit malaria.

A : Masalah Resiko
penularan penyakit
malaria berhubungan
dengan kurang
pengetahuan tentang
penyakit malaria,
kebersihan lingkungan
dan pola hidup dapat
teratasi.

P : Intervensi dihentikan.
Catatan perkembangan pulang :

Tanggal 22 Maret 2019 Ny. T atas order dan saran dari dokter sudah

diperbolehkan pulang untuk rawat jalan, keadaan umum membaik :

TTV : TD :120/70 mmHg

Nadi : 84 x/menit

RR : 20 x/menit

Suhu : 370C

Obat yang diberikan omeparazole 1x1 PO, donperidon 3x1 PO, scopamin

3x1 PO, neorodex 2x1 PO, Paracetamol 3x1. Dan klien sudah tahu cara

meminum obat tersebut dirumah dan tujuan dari masing-masing obat

karena sudah dijelaskan cara pemberianya.

Anda mungkin juga menyukai