Oleh
Lisnawati Aritonang
NIM: 20222072098519
1
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA NY. S DENGAN STROKE NON HEMORAGIK
DI RUANG UNIT STROKE ANGGREK 2
RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Umur : 56 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Simo, Boyolali
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pedagang
Agama : Islam
No. RM : 01220xxx
Diagnosis medis : Stroke Non Hemoragik
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Umur : 37 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Simo, Boyolali
Hubungan : Anak
2
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan kelemahan tangan dan kaki kanan dan sulit
digerakkan.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan kepalanya terasa pusing, tangan dan kaki kanan
terasa tebal, lemah dan sulit digerakkan, dan badannya terasa lemas 1
hari SMRS. Pasien juga mengeluhkan bila bicara sulit karena lidah juga
terasa tebal. Kemudian oleh keluarga pasien dibawa ke IGD RSUD Dr.
Moewardi Surakarta pada tanggal 25 April 2022 pada pukul 10.10
WIB. Di IGD pasien mendapatkan pemeriksaan dengan hasil, TD:
170/100 mmHg, S :36,5ºC, RR : 18x/menit, N : 78x/menit, SpO2 :
98%, GCS E4V5M6 (15). Pasien mendapatkan perawatan infus NS 20
tpm, injeksi ranitidine 50 mg, extra injeksi diphenhidramin 10 mg,
injeksi mecobalamin 500 mcg. Kemudian pada pukul 14.48 WIB
(25/4/22) pasien dipindahkan ke ruang rawat inap unit stroke Anggrek
2, pasien terpasang infus NS 20 tpm, di ruang Anggrek 2 pasien
mendapatkan pemeriksaan dengan hasil, TD : 160/100 mmHg, S :
36,5ºC, RR : 18x/menit, N : 80x/menit, SpO2 : 99%, GCS E4V5M6
(15).
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 26/4/22 pasien
mengatakan tangan dan kaki kanannya masih terasa tebal, lemah dan
sulit digerakkan, badannya masih lemas dan pasien mengatakan bicara
masih sulit dan lidah juga masih terasa tebal, pasien terlihat pelo saat
bicara. TD : 150/90 mmHg, S : 36,7 ºC, RR : 18x/menit, N :78x/menit,
SpO2 : 98%.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan mempunyai riwayat penyakit hipertensi sejak 10
tahun yang lalu, pasien kontrol rutin di RSUD Dr. Moewardi
Surakarta. Keluarga pasien mengatakan pasien juga mempunyai
3
riwayat penyakit aritmia jantung sejak 2016 dan kontrol rutin setiap 1
bulan sekali di RS Jogja untuk melakukan pengobatan ablasi jantung
sampai tahun 2018.
Pasien juga mempunyai riwayat operasi yaitu operasi usus buntu pada
tahun 2011 di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Pasien tidak
mempunyai riwayat alergi terhadap obat maupun makanan.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien mengatakan keluarganya ada yang mempunyai
riwayat penyakit keturunan yaitu penyakit hipertensi yang diderita
ayah pasien. Pasien mengatakan keluarganya tidak mempunyai riwayat
penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, HIV.
e. Genogram
X X X x
Ny.S
56 th
Keterangan :
: Laki- laki : Keturunan
: Menikah
5
e. Pemenuhan kebutuhan aktivitas dan istirahat
- Aktivitas
Aktivitas dan Latihan Sebelum Sakit Selama Sakit
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
Mandi
Berpakaian
Eliminasi
Makan dan minum
Mobilisasi
Keterangan:
0: Mandiri 3: Dibantu alat dan orang lain
1: Dibantu Alat 4: Tergantung total
2: Dibantu orang lain
Alat bantu : Tongkat/Splint/Brace/Kursi Roda/Pispot/Lain-lain.
- Istirahat
Sebelum sakit : keluarga pasien mengatakan pasien tidur pada pukul
21.00 WIB dan bangun pada pukul 04.30 WIB.
Selama sakit : keluarga pasien mengatakan pasien tidur pukul 21.00
WIB dan bangun pada pukul 04.00 WIB.
f. Pemenuhan kebutuhan interaksi sosial
Pasien mengatakan hubungan pasien dengan orang terdekat maupun
teman atau tetangga baik, interaksi dan komunikasi dengan orang lain
juga baik, tidak mengalami konflik yang berat.
g. Pencegahan resiko yang mengancam kehidupan dan kesejahteraan
Keluarga pasien mengatakan kontrol rutin untuk hipertensinya selama
1 bulan sekali tetapi untuk obatnya jarang diminum dan terkadang
lupa. Pasien juga tidak pernah melakukan olahraga.
h. Pemenuhan peningkatan kesehatan
Pasien kontrol rutin dengan dokter 1 bulan sekali.
6
4. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-Tanda Vital
Tekanan darah : 150/90
mmHg Suhu : 36,7 ºC
Respirasi rate : 18x/menit
Nadi :78x/menit
SpO2 : 98%
b. Keadaan umum : sedang
Kesadaran : composmentis
GCS = E4V5M6 (15)
c. Pemeriksaan head to toe
1) Kepala
Bentuk mesochepal, simetris, rambut sebagian ber uban, tidak ada
kelainan, tidak ada benjolan, kulit kering.
2) Muka/Wajah
Wajah asimetris, mulut merot ke kiri.
3) Mata
Mata pasien tampak simetris kiri dan kanan, tidak tampak massa
dan lesi. Kedua alis simetris kiri dan kanan. Bola mata dapat
bergerak mengikuti pergerakan tangan. Sklera tidak ikterik,
konjungtiva anemis. Pupil tampak isokor (3 mm/3 mm), reflek
cahaya (+/+).
4) Telinga
Simetris kanan dan kiri, tampak bersih, tidak ada cairan keluar,
tidak ada gangguan pendengaran.
5) Hidung
Kondisi kedua lubang hidung simetris antara kiri dan kanan,
tampak bersih, tidak tampak massa atau lesi, tidak ada nyeri tekan
pada sinus, tidak ada dislokasi tulang hidung.
6) Mulut dan gigi
7
Mulut asimetris antara kanan dan kiri, mulut merot ke kiri, gigi
kekuningan, mukosa mulut lembab.
7) Leher
Bersih, tidak tampak pembesaran tiroid, tidak ada nyeri tekan.
8) Integumen
Kulit bersih, kulit berwarna coklat, kulit kering dan bersisik, turgor
kulit baik.
9) Thorax/Dada
Inspeksi : bentuk dada simetris, frekuensi nafas 18x/menit,
tidak tampak retraksi dinding dada, tidak ada
luka.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, pergerakan dinding
dada antara kanan dan kiri teraba sama.
Perkusi : sonor di seluruh lapang dada.
Auskultasi : suara nafas vesikuler dan tidak ada suara
nafas tambahan.
10) Abdomen
Inspeksi : simetris, tidak ada lesi, tidak ada lipatan perut.
Auskultasi : bising usus 15x/menit.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
Perkusi : tympani.
11) Genetalia
Tidak nyeri saat berkemih, tidak dipasang DC.
12) Ekstermitas
Atas kanan : lemah, tidak ada edema, kulit berwarna
coklat. Atas kiri : tidak ada edema, terpasang infus NS 20
tpm. Bawah kanan : lemah, tidak ada edema, kulit berwarna
coklat. Bawah kiri : tidak ada edema, kulit berwarna coklat.
Kekuatan Otot
HEMATOLOGI
Hemoglobin 13.5 g/Dl 12.0-15.6 Flow cytometry
Hematokrit 40 % 33-45 Flow cytometry
Leukosit 7.9 ribu/ul 4.5-11.0 Flow cytometry
Trombosit 326 ribu/ul 150-450 Flow cytometry
Eritrosit 4.91 juta/ul 4.10-5.10 Flow cytometry
INDEX ERITROSIT 10
MCV 81.2 /um 80.0-96.0 Flow cytometry
MCH 27.5 Pg 28.0-33.0 Flow cytometry
MCHC 33.8 g/dL 33.0-36.0 Flow cytometry
RDW 13.1 % 11.6-14.6 Flow cytometry
MPV 8.9 Fl 7.2-11.1
PDW 16 % 25-65
HITUNG JENIS
Eosinofil 0.50 % 0.00-4.00 Flow cytometry
Basofil 0.30 % 0.00-2.00 Flow cytometry
Netrofil 72.80 % 55.00-80.00 Flow cytometry
Limfosit 22.00 % 22.00-44.00 Flow cytometry
Monosit 4.40 % 0.00-7.00 Flow cytometry
HEMOSTASIS
PT 12.00 Detik 10.0-15.0 Semi automatic
APTT 29.2 Detik 20.0-40.0 Semi automatic
INR 0.860 - Semi automatic
KIMIA KLINIK
Glukosa Darah Sewaktu 129 mg/dl 60-140 HEXOKINASE
AST (SGOT) 24 u/l <31 IFCC tanpa
ALT (SGPT) 15 u/l <34 IFCC tanpa
FUNGSI GINJAL
Kreatinin 0.9 mg/dL 0.6-1.1 ENZIMATIK
Ureum 29 mg/dL <50 Enzimatic uv
KIMIA KLINIK
HbA1c 6.6 % 4.8-5.9 IFCC
Glukosa Darah Puasa 76 mg/dl 70-110 HEXOKINASE
Glukosa 2 jam PP 95 mg/dl 80-140 HEXOKINASE
11
Asam Urat 6.1 mg/dl 2.4-6.1 Enzymatic
Colorimetric
Cholesterol Total 163 mg/dl 50-200 CHOD-PAP
Cholesterol LDL 104 mg/dl 89-210 Flowcytometer
Cholesterol HDL 36 mg/dl 37-91 Non
imunological
Trigliserida 171 mg/dl <150 Glyserol kinase
SEROLOGI
HbsAg Nonreactive Nonrective CMIA
12
7. Program Terapi
Infus NS 20 tpm
Injeksi ranitidin 50 mg/12 jam
Injeksi mecobalamin 500 mcg/ml/12 jam
Injeksi citicoline 250 mg/12 jam
Amlodipin 10 mg/24 jam
Gabapentin 300 mg kapsul/24 jam
Aspilet 80 mg tablet/24 jam
Atorvastatin 20 mg tablet/24 jam
B. ANALISA DATA
C. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Gangguan mobilitas fisik b.d hemiparese, penurunan kekuatan otot,
gangguan neuromuskular (D. 0054)
2. Gangguan komunikasi verbal b.d gangguan neuromuskular (D. 0119)
3. Risiko gangguan integritas kulit b.d penurunan mobilitas (D. 0139)
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional
Dx
Hasil
1. Luaran utama : Intervensi : dukungan
mobilitas fisik ambulasi (I.06171)
(L.05042)
Setelah dilakukan
O (Observasi) :
tindakan keperawatan
a. Monitor proses a. Untuk mengetahui
selama 3x24 jam proses kogntif,
kognitif, anatomis, dan
diharapkan anatomis dan
fisiologis yang
komunikasi verbal fisiologis yang
berkaitan dengan
meningkat dengan berkaitan dengan
bicara (mis. Memori,
kriteria hasil : bicara
pendengaran, bahasa)
a. Kemampuan b. Untuk mengetahui
b. Dengarkan dengan
berbicara kemampuan
tekun jika pasien mulai
meningkat (5) komunikasi pasien
bicara
b. Pelo, gagap T (Terapeutik) :
menurun c. Berdiri di lapang c. Untuk mengetahui
c. Pemahaman kemampuan
pasien pada saat
komunikasi komunikasi pasien
berbicara
membaik d. Untuk
d. Lakukan komunikasi mempermudah
dengan wajar, bahasa komunikasi
jelas, sederhana dan dengan pasien
bila perlu diulang
E (Edukasi) : e. Untuk
e. Ajarkan pasien dan meningkatkan
keluraga dalam melatih kemampuan
komunikasi
15 verbal komunikasi pasien
pada pasien
f. Latih otot bicara secara f. Untuk
optimal meningkatkan
kemampuan
komunikasi pasien
K (Kolaborasi) :
g. Kolaborasi dengan ahli g. Untuk
terapi wicara meningkatan
tingkat komunikasi
pasien dan
mengetahui
perkembangan
kmunikasi verbal
pasien.
3. Luaran utama : Intervensi : perawatan
integritas kulit integritas kulit (I.11353)
(L.14125)
O (Observasi) :
Setelah dilakukan a. Identifikasi penyebab
a. Mengetahui
tindakan keperawatan gangguan integritas penyebab
selama 3x24 jam kulit (mis.perubahan
gangguan
diharapkan integritas sirkulasi, penurunan
integritas kulit
kulit meningkat mobilitas)
dengan kriteria hasil : T (Terapeutik) :
b. Mengurangi
a. Elastisitas kulit b. Ubah posisi tiap 2 jam
keparahan akibat
meningkat (5) jika tirah baring
b. Kerusakan lapisan c. Bersihkan perineal tirah baring
c. Agar perineal
kulit menurun dengan air hangat
c. Kemerahan terutama selama tetap bersih
menurun periode diare
d. Suhu kulit d. Gunakan produk
d. Agar kulit tidak
membaik berbahan petrolium
kering
atau minyak pada kulit
kering
E (Edukasi) :
e. Anjurkan
e. Agar kulit tidak
menggunakan lotion
kering
atau serum
f. Anjurkan minum air
f. Agar kebutuhan
yang cukup
cairan pasien
g. Anjurkan terpenuhi
meningkatkan asupan g. Agar kerusakan
nutrisi kulit cepat teratasi
16
E. IMPLEMENTASI
Hari/ No. Implementasi Respon TTD
Tanggal/ Dx
Jam
Selasa, 1 Mengidentifikasi Ds :
26/5/23 toleransi fisik - Pasien mengatakan
07.45 tangan dan kaki kanan
WIB lemah dan sulit
digerakkan
- Pasien mengatakan
sulit untuk duduk
maupun berpindah
tempat
Do :
- Kekuatan otot :
ta ka ta ki
2 4
ka ka ka ki
2 5
Do :
- ROM ekstremitas
dextra pasif
- Kekuatan otot
ekstremitas dextra 3
15.00 1 Melibatkan keluarga Ds : keluarga pasien
WIB dalam meningkatkan mengatakan bersedia
pergerakan untuk diajarkan ROM
agar bisa meningkatkan
pergerakan untuk pasien
Do : keluarga pasien
tampak kooperatif
15.30 2 - Melakukan Ds : Pasien mengatakan
WIB komunikasi dengan bicara masih susah, bibir
wajar, bahasa jelas, masih merot ke kiri tetapi
sederhana dan bila lidah sudah tidak terasa
perlu diulang tebal
- Mendengarkan Do :
dengan tekun jika - Bibir pasien tampak
pasien mulai mulai membaik tetapi
berbicara masih merot
- Berdiri di lapang - Bicara pasien sudah
pasien pada saat lebih jelas
berbicara
15.55 2 - Melatih otot bicara Ds : Pasien dan
WIB secara optimal keluarga mengatakan
- Melibatkan keluraga bersedia
April
dalam melatih
komunikasi verbal Do :
pada pasien - Pasien tampak lebih
segar
- Keluarga pasien
tampak kooperatif
17.00 1,2,3 Memonitor tanda-tanda Ds : pasien mengatakan
WIB vital bersedia dilakukan
pemeriksaan
Do :
- KU : sedang
- Kesadaran : CM
22 - TTV :
TD : 130/86 mmHg
S : 36,6 ºC
RR :
20x/menit
N :79x/menit
SpO2 : 98%
- Pasien tampak lebih
segar
17.30 3 Mengkaji keadaan kulit Ds : pasien mengatakan
WIB tidak ada luka di
kulitnya Do : kulit
lembab, akral hangat
pada esktremitas
dextra, tidak ada
luka dekubitus
17.40 3 Melakukan tirah baring Ds :
WIB (miring kanan kiri per - Pasien mengatakan
2 jam) bersedia dilakukan
ubah posisi
- Pasien dan keluarga
mengatakan bersedia
untuk ubah posisi
setiap 2 jam
- Pasien mengatakan
nyaman
Do :
- Posisi pasien
sebelumnya lateral
sinistra
- Posisi sekarang lateral
dextra
18.15 3 Memberikan pelembab Ds : pasien mengatakan
WIB (lotion) bersedia diberi lotion
Do : kulit lembab, akral
hangat pada estremitas
dextra
20.00 1,2,3 Memberikan terapi obat : Ds : pasien mengatakan
WIB Inj. Ranitidine 50 mg bersedia di berikan obat
Inj. Mecobalamin 500 Do : obat masuk melalui
mcg/ml iv
Inj. Citicoline 250 mg
23
F. EVALUASI
25