Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN HAMBATAN MOBILITAS FISIK

PADA NY.T DENGAN DIAGNOSA STROKE/CVD

DIRUANG FLAMBOYAN 2 RSUD TEMANGGUNG

Oleh:

Hana Aji Safitri

NIM. P1337420918061

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

2018
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.T

DENGAN HAMBATAN MOBILITAS FISIK

DIRUANG FLAMBOYAN 2 RSUD TEMANGGUNG

A. PENGKAJIAN

Nama Pengkaji : Hana Aji Safitri


Tanggal Pengkajian : 23 Agustus 2018
Waktu : 09.00 WIB

1. Identitas Pasien

Nama : Ny. T
Umur : 66 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : TS
Pekerjaan :-
Alamat : Kejasan, Kebumen
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Diagnosa medis : Stroke/CVD
No. RM : 001267xx
Tanggal masuk : 20 Agustus 2017

2. Identitas Penanggung jawab

Nama : Ny. S
Umur : 49 Tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Alamat : Kenteng, Kebumen
Hubungan dengan pasien : Anak Pasien
3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Pasien mengatakan tangan dan kaki kirinya tidak bisa digerakkan
b. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke RSUD Temanggung dengan keluhan tangan dan
kaki kirinya terasa lemah dan berat untuk digerakkan sehingga
keluarga segera membawa klien ke IGD RSUD Temanggung pada
tanggal 20 Agustus 2018 jam 19.00.
c. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan belum pernah mengalami penyakit yang sama,
hanya mengalami pusing biasa yang sembuh dengan minum
paracetamol di rumah.
d. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang pernah
menderita penyakit yang sama dengan pasien, pasien tidak
mengetahui apakah dalam keluarga ada yang menderita penyakit
kronis seperti TBC, DM, dan penyakit jantung.

4. Pola Fungsional Gordon


a. Pola persepsi kesehatan
DS: Pasien mengatakan kesehatan sangat penting dan apabila sakit
pasien berobat ke puskesmas, sebelum sakit pasien juga sering
mengikuti kegiatan posyandu lansia untuk memeriksa tekanan
darahnya.
DO: Pasien dirawat di RSUD Temanggung karena sakit yang
dideritanya
b. Pola nutrisi metabolic
A: BB : 35 kg
TB : 140 cm
IMT : 17,8
B: HB : 11,9 g/dL
HT : 36 %
Albumin:-
C: Keadaan rambut : beruban, bersih, dan kusut
Kulit : berkerut dan kering
Turgor kulit : Turgor kulit baik < 1 detik
Keadaan mata : Bentuk mata simetris, konjungtiva an
anemis, sklera an ikterik, lensa jernih, penurunan fungsi
pengelihatan.
Otot-otot : kelemahan ekstremitas kiri
Atas 5 2
Bawah 5 1
Gastrointestinal : penurunan nafsu makan, bising usus 14
x/menit
Neurologi : menurun
D: Pasien mengatakan sebelum sakit nafsu makan baik, pasien
makan 3 kali sehari dan minum air putih 6 gelas per hari. Setelah
sakit nafsu makan sedikit berkurang, pasien makan hanya makan
seperempat porsi dari makanan yang disediakan rumah sakit dan
minum air putih 4 gelas sehari karena merasa pusing dan mual.
DO: Pasien nampak menghabiskan seperempat porsi dari makanan
yang disediakan rumah sakit.
c. Pola eliminasi
DS: Pasien mengatakan susah untuk BAB dan BAK karena
kelemahan di tangan dan kaki kiri pasien, sehingga pasien
melakukan BAB dan BAK diatas tempat tidur. Pasien mengatakan
sudah susah untuk mengontrol keinginan BAB dan BAK. Pasien
BAB 1-2 kali sehari dengan konsistensi lembek dan BAK 4-5 kali
sehari, urin jernih agak kekuningan.
DO: Pasien tampak memakai popok untuk lansia
d. Pola aktivitas dan latihan
DS: Pasien mengatakan sebelum sakit pasien dapat beraktivitas
dengan mandiri meskipun pelan-pelan dan setelah sakit pasien tidak
bisa beraktivitas secara mandiri.
DO: Pasien tampak memiliki keterbatasan dalam rentang gerak,
untuk membolak-balik posisi pasien tampak kesulitan sehingga
dibantu untuk alih baring.
Kemampuan 0 1 2 3 4
Makan √
Minum √
Toileting √
Berpindah √
Berpakaian √
ROM √
Mobilisasi √
Ket:
0: Mandiri
1: Dibantu alat
2: Dibantu orang lain
3: Dibantu alat dan orang lain
4: Dibantu total
e. Pola persepsi kognitif
DS: Pasien mengatakan bahwa ia sudah cukup mengerti tentang
penyakitnya.
DO: Pasien tampak menjawab pertanyaan dari perawat
f. Pola konsep diri dan persepsi diri
DS: Pasien mengatakan sudah mengerti mengenai penyakitnya dan
ia menerima keadaanya, pasien juga ingin cepat sembuh dan
berharap dengan pengobatan dan perawatan akan memulihkan
kesehatannya dan pasien juga optimis dengan kondisi tubuhnya.
DO: Pasien tampak memilki harapan besar untuk sembuh dari
penyakitnya, pasien tampak semangat ketika dilakukan tindakan
keperawatan ROM
g. Pola istirahat dan tidur
DS: Pasien mengatakan tidak ada perubahan pola tidur sebelum dan
saat sakit. Pasien bisa istirahat dan tidur 8 jam sehari.
DO: Pasien tampak segar ketika disapa perawat dan melaporkan
dapat berisirahat dengan nyenyak
h. Pola peran dan hubungan
DS: Pasien mengatakan sebagai seorang nenek dan seorang ibu bagi
tiga anaknya. Keseharian pasien dirumah bermain dengan cucunya
dan ikut bersih-bersih. Hubungan pasien dengan keluarga dan
tetangganya baik.
DO: Pasien tampak ditemani keluarga dan dijenguk oleh
tetangganya.
i. Pola reproduksi dan seksual
DS: Pasien mengatakan sudah menikah dan mempunyai tiga orang
anak, lima orang cucu dan seorang cucu buyut. Pasien mengatakan
sudah lama menopause
DO: Pasien berjenis kelamin perempuan
j. Pola pertahanan diri
DS: Pasien mengatakan ia selalu membicarakan masalahnya kepada
anggota keluarganya dan selama sakit pasien sering mengatakan
keluhannya kepada keluarganya.
DO: Pasien terlihat dekat dengan keluarganya dan terbuka dalam
meminta pertimbangan akan tindakan keperawatan dan medis yang
diterima.
k. Pola keyakinan dan nilai
DS: Pasien mengatakan yakin akan sembuh setelah menjalani
perawatan dirumah sakit. Sebelum sakit pasien dapat beribadah
dengan teratur sholat 5 waktu, dan saat sakit ibadahnya cukup
terganggu karena kondisinya.
DO: Pasien nampak hanya berbaring, pasien solat dan berdoa diatas
tempat tidur.
B. PEMERIKSAAN FISIK

1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Sedang
b. Kesadaran : Compos mentis
c. TTV : TD : 170/100 mmHg R : 20ºC
N : 75 x/menit S : 36,3◦C
2. Pemeriksaan Head to toe
a. Kepala : Mesochepal, luka (-), benjolan (-)
Rambut : Rambut tampak beruban, keadaan bersih dan kusut
Mata : Bentuk mata simetris, konjungtiva an anemis, sklera an
ikterik, kemerahan(-), kotor (-), nyeri (-), lensa jernih, reflek pupil
dari cahaya +/+, penurunan fungsi pengelihatan.
Hidung : Bentuk simetris, secret (-), polip (-), sinusitis (-),
penciuman baik, peranapasan cuping hidung (-).
Telinga : Simetris kanan=kiri, nyeri(-), darah(-), serumen(-), fungsi
pendengaran menurun.
Mulut : Bibir tampak pucat, lidah bersih, batuk (-),tonsillitis (-),
stomatitis(-).
b. Leher : Batuk (-), pembesaran JVP (-), pembesaran tiroid (-),
reflek menelan baik, deviasi trachea (-)
c. Dada
Inspeksi : bentuk simetris, penggunaan otot aksesorius untuk
bernapas(-)
Palpasi : getaran seimbang kanan dan kiri, benjolan (-), nyeri (-)
Perkusi : sonor kanan dan kiri)
Auskultasi: nafas teratur, wheezing (-), ronchi (-)
d. Jantung
Inspeksi : ictus cordis terlihat di ICS 5
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V
Perkusi : Redup
Auskultasi: S1 > S2, regular, bunyi jantung tambahan (-)
e. Abdomen
Inspeksi : Bentuk simetris
Palpasi : Supel
Perkusi : Timpani
Auskultasi: Bising usus terdengar 14 x/menit
f. Punggung: Tidak ada lesi / dekubitus, bentuk tulang normal
g. Genetalia : Pasien perempuan, memakai pampers lansia, tidak
terpasang DC
h. Ekstermitas : Kelemahan otot tangan dan kaki kiri
Atas 5 2
Bawah 5 1 tidak ada oedema
i. Turgor kulit baik < 1 detik
j. Akral hangat

C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium tanggal 20 Agustus 2018
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
HEMATOLOGI
Darah Lengkap
Hemoglobin 11,9 g/dL 11,7 - 15,5
Hematokrit 36 % 35 - 47
Jumlah Leukosit H 11.3 10̂ 3/uL 3.6 - 11.0
Jumlah Eritrosit 4.60 10̂ 6/uL 3.80 - 5.20
Jumlah Trombosit 370 10̂ 3/uL 150 - 440
MCV L 78.5 fL 80 - 100
MCH L 25.9 pg 26.0 - 34.0
MCHC 33.0 g/dL 32.0 - 36.0
Hitung Jenis
Eosinofil L 0.6 % 2-4
Basofil 0.2 % 0-1
Netrofil H 78.2 % 50.0 - 70.0
Limfosit L 14.6 % 25.0 - 40.0
Monosit 6.4 % 2.0 - 8.0
KIMIA KLINIK
Ureum 31.6 mg/dL 10.0 – 50.0
Kreatinin 0.60 mg/dL 0.60 – 1.20
Kolesterol Total 183 mg/dL <200
normal
Trigliserida 73 mg/dL <150
normal
SGOT 20.0 U/L 0 – 35
SGPT 19.0 U/L 0.0 – 35.0

Terapi / tindakan
1. Infuse Nacl 20 tpm
2. Injeksi Ranitidin 2x1 Ampul IV
3. Injeksi Mecobalamin 1x1 Ampule IV
4. Injeksi Piracetam 3x1 Ampul IV
5. Oral CPG 1x1 tablet
6. Oral Irbesartan 1x150 mg

D. ANALISA DATA

NO Data Fokus Etiologi Problem


1. DS: Pasien mengatakan kelemahan Hambatan Gangguan
pada anggota gerak kiri mobilitas neuromuskuler
DO: Pasien tampak kesulitan fisik
membolak-balikan posisi dan
tampak memiliki keterbatasan dalam
rentang gerak 5 2
kekuatan otot pasien 5 1
2. DS : Pasien mengatakan sebelum Defisit Gangguan
sakit pasien dapat beraktivitas perawatan neuromuskuler,
dengan mandiri meskipun pelan- diri Kelemahan
pelan dan saat sakit pasien tidak bisa
beraktivitas secara mandiri.
DO : ADL pasien dibantu oleh
perawat dan keluarga

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan
muskuloskeletal
2. Defisit perawatan diri berhubungan dengan gangguan neuromuskuler,
Kelemahan

F. INTERVENSI

Dx Rencana Keperawatan
NOC NIC RASIONAL
I Pergerakan Sendi Perawatan Tirah Baring Perawatan Tirah Baring
Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor kondisi kulit 1. Mengetahui kondisi
keperawatan diharapkan pasien pasien
hambatan mobilitas fisik pasien 2. Posisikan sesuai body 2. Mencegah decubitus
berkurangdengan kriteria hasil: aligment yang tepat
Indikator Awal Tujuan 3. Balikkan pasien setiap 3. Mengatur sirkulasi,
1. Jari (kiri) 2 4 2 jam mencegah decubitus
2. Pergelangan 2 4 4. Jelaskan diperlukannya 4. Pasien dan keluarga
tangan (kiri) tirah baring kooperatif dalam
3. Siku (kiri) 2 4 5. Ajarkan keluarga perawatan
4. Bahu (kiri) 2 4 perawatan tirah baring 5. Memandirikan
5. Pergelangan 1 4 6. Libatkan keluarga / keluarga merawat
kaki (kiri) orang yang merawat pasien
6. Lutut (kiri) 1 4 dalam perawatan tirah 6.Keluarga mendukung
baring pengobatan
Keterangan Terapi Latihan: Terapi Latihan:
1 : deviasi berat Pergerakan Sendi Pergerakan Sendi
2 : deviasi cukup besar 1. Monitor lokasi dan 1. Mengukur
3 : deviasi sedang kecenderungan kemampuan pasien
4 : deviasi ringan adanya nyeri dan untuk latihan
ketiidaknyamanan
5 : tidak ada deviasi
selama aktivitas
2. Lakukan latihan 2. Membantu pasien
ROM pasif berlatih
3. Instruksikan 3. Memberi
pasien/keluarga cara penpengetahuan pada
melakukan ROM pasien/keluarga cara
pasif, ROM dengan melakukan ROM
bantuan, atau ROM
aktif
4. Bantu pasien untuk 4. Program latihan
membuat jadwal terjadwal
ROM pasif
5. Libatkan keluarga 5. Dukungan keluarga
dalam program dalam pengobatan
latihan

II Pergerakan Bantuan Perawatan Diri Bantuan Perawatan Diri


Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor kemampuan 1. Mengetahui
keperawatan diharapkan deficit perawatan diri secara kemampuan pasien
mandiri
perawatan diri pasien berkurang
2. Bantu pasien 2. Pasien kooperatif
dengan kriteria hasil:
menerima kebutuhan dalam tindakan
Indikator Awal Tujuan terkait dengan kondisi
1. Gerakkan 3 4 ketergantungan
otot 3. Ajarkan keluarga 3. Keluarga membantu
2. Gerakkan 3 4 untuk mendukung perawatan diri pasien
sendi 2 4 kemandirian dengan secara mandiri
membantu hanya
3. Bergerak 3 5
ketika pasien tak
dengan mampu
murah 3 4 melakukannya 4. Keluarga mendukung
4. Libatkan keluarga pengobatan
1 : sangat terganggu dalam perawatan
2 : banyak terganggu Terapi Latihan:
3 : cukup terganggu Terapi Latihan:
Pergerakan Sendi
4 : sedikit terganggu Pergerakan Sendi
1. Mengukur
5 : tidak terganggu 1. Monitor lokasi dan
kemampuan pasien
kecenderungan
untuk latihan
adanya nyeri dan
ketiidaknyamanan
selama aktivitas
2. Lakukan latihan ROM 2. Membantu pasien
pasif berlatih
3. Instruksikan 3. Memberi
pasien/keluarga cara penpengetahuan pada
melakukan ROM pasien/keluarga cara
pasif, ROM dengan melakukan ROM
bantuan, atau ROM
aktif
4. Bantu pasien untuk 4. Program latihan
membuat jadwal terjadwal
ROM pasif
5. Libatkan keluarga 5. Dukungan keluarga
dalam program dalam pengobatan
latihan

G. IMPLEMENTASI

Tanggal/ Dx Implementasi Respon Pasien Paraf


jam
23/08/18
09.00 I, Mengkaji kondisi, KUDs: Pasien mengatakan kelemahan pada
II dan TTV pasien anggota gerak kiri, merasa kesulitan
untuk membolak-balikan posisi sendiri,
agak pusing dan sedikit mual
Do: ADL pasien dibantu perawat dan
keluarga, kekuatan otot pasien
5 2
5 1
KU: sedang
Kesadaran: Compos mentis
TD :170/100 mmHg S : 36,3ºC
N : 75 x/mnt R : 20x/mnt
09.10 I, Membantu pasien Ds: pasien mengatakan nyaman dengan
II melakukan ROM pasif latihan yang diberikan
Do: pasien kooperatif selama latihan
diberikan
09.30 I, Membantu DS : Pasien mengatakan merasa
II memposisikan nyaman dengan posisi yang diberikan
nyaman pasien DO : Pasien dalam posisi semi fowler
10.00 I, Memberikan terapi DS: -
II piracetam 1g (5ml) DO : Obat piracetam masuk melalui IV
melalui IV tanpa menimbulkan reaksi alergi pasien
12.30 II Membantu pasien DS : Pasien mengatakan tidak nafsu
makan makan, pusing dan merasa mual
Do: pasien tampak menghabiskan 3
sendok makanannya
12.40 II Memotivasi pasien DS : Pasien mengerti dan akan
makan sedikit dan berusaha beradaptasi
sering DO :
12.45 II Memotivasi keluarga DS : Keluarga mengatakan mengerti
agar membantu pasien dengan instruksi yang diberikan
untuk makan terjeda, perawat dan akan mencoba menyuapi
sedikit dan sering pasien lagi saat mual pasien sudah
berkurang
DO : keluarga tampak membujuk
pasien untuk makan
13.00 I, Mengkaji kondisi, KU Ds: Pasien mengatakan kelemahan pada
II dan TTV pasien anggota gerak kiri, merasa kesulitan
untuk membolak-balikan posisi sendiri,
pusing dan mual agak berkurang
Do: ADL pasien dibantu perawat dan
keluarga, kekuatan otot pasien
5 2
5 1
KU: sedang
Kesadaran: Compos mentis
TD :150/100 mmHg S : 36,3ºC
N : 75 x/mnt R : 20x/mnt
24/08/18
15.00 I, Mengkaji kondisi, KU Ds: Pasien mengatakan kelemahan pada
II dan TTV anggota gerak kiri, merasa kesulitan
untuk membolak-balikan posisi sendiri,
pusing dan mual berkurang
Do: ADL pasien dibantu perawat dan
keluarga, kekuatan otot pasien
5 1
5 1
KU: sedang
Kesadaran: Compos mentis
TD :150/100 mmHg S : 36,3ºC
N : 80 x/mnt R : 21x/mnt
15.10 I, Membantu pasien Ds: pasien mengatakan nyaman dengan
II melakukan ROM pasif latihan yang diberikan
dengan melibatkan Do: pasien kooperatif selama latihan
keluarga diberikan
15.10 I, Mengajarkan keluarga Ds: Keluarga paham dan mengerti cara
II melakukan ROM pasif melakukan ROM pasif kepada pasien
kepada pasien Do: Keluarga dapat memperagakan
ROM pasif kepada pasien
15.30 I, Motivasi pasien dan DS : Pasien dan keluarga mengatakan
II keluarga untuk taratur akan melakukan latihan di pagi dan
melakukan program sore hari
latihan Do: jadwal latihan pasien di pagi dan
sore hari
15.35 I, Membantu DS : Pasien mengatakan merasa
II memposisikan nyaman dengan posisi yang diberikan
nyaman pasien dengan DO : Pasien dalam posisi alih baring ke
melibatkan keluarga kanan
15.45 I Menjelaskan kepada Ds: pasien dan keluarga mengatakan
pasien dan keluarga mengerti pentingnya alih baring dan
tentang pengaturan mengatakan akan mengganti posisi
posisi alih baring pasien tiap 2 jam sekali
Do: Keluarga membantu pengaturan
posisi alih baring pasien
17.00 I, Memberikan terapi DS: -
II piracetam 1 g (5ml) DO : Obat piracetam dan mecobalamin
dan mecobalamin 500 masuk melalui IV tanpa menimbulkan
μg (1ml) melalui IV reaksi alergi pasien
17.10 II Membagikan air Ds: Pasien mengatakan akan mandi
mandi pasien dibantu oleh keluarga
Do: Pasien dimandikan oleh
keluarganya
19.00 I, Mengkaji kondisi, KU Ds: Pasien mengatakan kelemahan pada
II dan TTV anggota gerak kiri, merasa kesulitan
untuk membolak-balikan posisi sendiri,
pusing dan mual berkurang
Do: ADL pasien dibantu perawat dan
keluarga, kekuatan otot pasien
5 2
5 1
KU: sedang
Kesadaran: Compos mentis
TD :150/100 mmHg S : 36,5ºC
N : 99 x/mnt R : 22 x/mnt

25/8/18
09.00 I, Mengkaji kondisi, KU Ds: Pasien mengatakan kelemahan pada
II dan TTV anggota gerak kiri, merasa kesulitan
untuk membolak-balikan posisi sendiri,
pusing dan mual berkurang
Do: ADL pasien dibantu perawat dan
keluarga, kekuatan otot pasien
5 2
5 1
KU: sedang
Kesadaran: Compos mentis
TD :150/100 mmHg S : 36,5ºC
N : 99 x/mnt R : 22 x/mnt
09.10 I, Membantu pasien Ds: pasien mengatakan nyaman dengan
II melakukan ROM pasif latihan yang diberikan
Do: pasien kooperatif selama latihan
diberikan
09.30 I, Membantu DS : Pasien mengatakan merasa
II memposisikan nyaman dengan posisi yang diberikan
nyaman pasien DO : Pasien dalam posisi alih baring ke
kiri
10.00 I, Memberikan terapi DS: -
II piracetam 1g (5ml) DO : Obat piracetam masuk melalui IV
melalui IV tanpa menimbulkan reaksi alergi pasien
12.30 II Membantu pasien DS : Pasien mengatakan nafsu makan
makan dengan bertambah dan sudah bisa menyuap
melibatkan keluarga sendiri meski sambil dipegangi oleh
keluarga
Do: pasien menghabiskan makanannya
12.45 I, Memotivasi keluarga DS : Keluarga mengatakan mengerti
II agar membantu pasien dan akan melakukan instruksi yang
dalam latihan ROM diberikan perawat
dan pengaturan posisi DO : keluarga dapat memperagakan
alih baring sesuai latihan ROM dan pengaturan alih
jadwal yang telah baring pada pasien
dibuat
13.00 I, Mengkaji kondisi, KU Ds: Pasien mengatakan tangan kirinya
II dan TTV pasien sudah bisa di gerakkan tetapi kaki
kirinya masih berat, pasien mengatakan
merasa kesulitan untuk membolak-
balikan posisi sendiri, pusing dan mual
sudah tidak dirasakan
Do: ADL pasien dibantu perawat dan
keluarga, kekuatan otot pasien
5 3
5 1
KU: sedang
Kesadaran: Compos mentis
TD :140/90 mmHg S : 36ºC
N : 88 x/mnt R : 20x/mnt

E. EVALUASI

Dx Catatan Perkembangan Paraf


Kamis, 23 Agustus 2018

I S: Pasien mengatakan kelemahan pada anggota gerak kiri, merasa kesulitan


untuk membolak-balikan posisi sendiri
O: Kekuatan otot pasien
5 2
5 1
A : Masalah Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan
neuromuskuler belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Perawatan tirah baring
2. Terapi latihan: pergerakkan sendi

II S : Pasien mengatakan kelemahan pada anggota gerak kiri, merasa kesulitan


untuk membolak-balikan posisi sendiri, pusing dan mual agak berkurang
O : ADL pasien dibantu perawat dan keluarga, kekuatan otot pasien
5 2
5 1
A : Masalah defisit perawatan diri berhubungan dengan gangguan
neuromuskuler, Kelemahan belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Bantuan perawatan diri
2. Terapi latihan: pergerakkan sendi

Jumat, 24 Agustus 2018

I S: Pasien mengatakan kelemahan pada anggota gerak kiri, merasa kesulitan


untuk membolak-balikan posisi sendiri
O: Kekuatan otot pasien
5 2
5 1
A : Masalah Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan
neuromuskuler belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Perawatan tirah baring
2. Terapi latihan: pergerakkan sendi

II S : Pasien mengatakan kelemahan pada anggota gerak kiri, merasa kesulitan


untuk membolak-balikan posisi sendiri, pusing dan mual berkurang
O : ADL pasien dibantu perawat dan keluarga, kekuatan otot pasien
5 2
5 1
A : Masalah defisit perawatan diri berhubungan dengan gangguan
neuromuskuler, Kelemahan belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Bantuan perawatan diri
2. Terapi latihan: pergerakkan sendi

Sabtu, 25 Agustus 2018

I S: Pasien mengatakan tangan kirinya sudah bisa di gerakkan tetapi kaki


kirinya masih berat, pasien mengatakan merasa kesulitan untuk
membolak-balikan posisi sendiri, pusing dan mual sudah tidak dirasakan

O: Kekuatan otot pasien


5 3
5 1
A : Masalah Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan
neuromuskuler teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Perawatan tirah baring
2. Terapi latihan: pergerakkan sendi

II S : Pasien mengatakan tangan kirinya sudah bisa di gerakkan tetapi kaki


kirinya masih berat, pasien mengatakan merasa kesulitan untuk
membolak-balikan posisi sendiri, pusing dan mual sudah tidak dirasakan
O : Tampak pasien sudah bisa menyuap sendiri meski sambil dipegangi
oleh keluarga, ADL pasien dibantu perawat dan keluarga, kekuatan otot
pasien
5 3
5 1
A : Masalah defisit perawatan diri berhubungan dengan gangguan
neuromuskuler, Kelemahan teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Bantuan perawatan diri
2. Terapi latihan: pergerakkan sendi

Anda mungkin juga menyukai