ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Pengumpulan Data
a. Identitas pasien
Nama : Tn. A
Umur : 52 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku : Melayu
Pendidikan : SMP
Alamat : Jln. Penjajab Timur, Gg. Swakarya 4
Pekerjaan : Nelayan
Tanggal masuk : 9 April 2019
Tanggal pengkajian : 22 April 2019
Diagnosa medis : Ulkus DM
Dokter penanggung jawab : dr. Rantapina Sp.B
b. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. J
Jenis kelamin : Laki-laki
Hubungan dengan pasien : Anak kandung
2. Riwayat Penyakit
a. Alasan masuk rumah sakit
Pasien datang ke RS dengan keluhan luka tusuk karena pada paku pada
telapak kaki sebelah kiri, sebelumnya pernah dirawat ke tenaga kesehatan
terdekat, tetapi tidak kunjung sembuh dan terlihat memburuk. Pasien pergi ke
RS lalu dilakukan operasis sebanyak 2 kali.
b. Keluhan saat dikaji
Pasien mengatakan nyeri pada luka (telapak dan punggung kaki kiri) ( P:
Luka ulkus diabetik, Q: ditusuk-tusuk, R: telapak dan punggung kaki kiri, S:
Skala 3 (ringan), T: Kadang-kadang) dan keadaan luka yang tidak kunjung
membaik.
c. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan tidak pernah menderita penyakit serius sebelumnya
9
10
Keterangan:
: Laki-laki : Laki-laki meninggal
4. Data Biologis
a. Pola nutrisi/makan
SMRS : Pasien makan 3x sehari dengan menu bervariasi
MRS : Pasien makan 3x sehrai dengan menu yang telah disiapkan
rumah sakit + kentang
b. Pola minum
SMRS : Pasien minum 1,5 – 2 L/hari
MRS : Pasien minum 1,5 – 2 L/hari
c. Pola eliminasi
SMRS : Pasien BAB 1-2 x/hari, BAK 4-5 x/hari
MRS : Pasien BAB 1 x/hari, BAK 4-5 x/hari
d. Pola istirahat/tidur
SMRS : Pasien tidur 7-8 jam/hari
MRS : Pasien tidur 7-8 jam/hari
e. Pola hygiene
- Mandi
SMRS : Pasien mandi 2 x/hari
11
Keterangan:
0 : mandiri
1 : dibantu sebagian
2 : perlu bantuan orang lain
3 : perlu bantuan orang lain dan alat
4 : tergantung pada orang lain / tidak mandiri
5. Data Sosial
a. Hubungan dengan keluarga
Baik
b. Hubungan dengan tetangga
Baik
c. Hubungan dengan pasien sekitar
Baik
d. Hubungan dengan keluarga pasien lain
Baik
6. Data psikologis
a. Status emosi
Pasien dapat megendalikan emosi dengan baik
b. Peran diri
12
Pasien tidak dapat menjalankan peran sebagai kepala rumah tangga karena
dirawat di RS
c. Gaya komunikasi
Menggunakan bahasa verbal
d. Pola koping
Pasien mengatakan dirinya tidak terlalu memikirkan keadaannya dan
berusaha untuk menerima apa yang terjadi
7. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : baik
Kesadaran : E4M5V6 (GCS = 15) : Compos Mentis
TTV : TD : 120/80 mmHg RR : 20 x/menit
N : 82 x/menit S : 36,6 °C
b. Kepala
Inspeksi : bentuk kepala simetris, rambut hitam lurus, kulit kepala
lembab, tidak ada ketombe
Palpasi : tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
c. Mata
Inspeksi : sklera putih, bola mata simetris, konjungtiva merah muda,
fungsi penglihatan normal
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
d. Hidung
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada polip, tidak ada sekret
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan dan pembengkakan
e. Telinga
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada kelainan dikedua telinga, tidak ada
lesi dan serumen
Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan
f. Mulut
Inspeksi : gigi tampak bersih, lidah bersih, mukosa mulut lembab, bibir
lembab
g. Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Palpasi : tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada nyeri telan
h. Thorax (paru-paru)
Inspeksi : dada simetris, respirasi 20x/menit
13
Keterangan:
Terpasang infus RL 30 TPM pada tangan kanan
8. Data penunjang
Hematologi ( 17 April 2019 )
Nama Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hemoglobin 11,0 g/dl 13,2 – 17,3
Hematokrit 32,0 Vol % 40,0 – 52,0
Trombosit 387 103 /µL 150 – 440
Leukosit 8,70 103 /µL 3,80 – 10,60
Hemostasis ( 17 April 2019 )
CT ( masa pembekuan ) 4,0 Menit 3,0 – 5,0
BT ( masa perdarahan ) 4,0 Menit 2,0 – 5,0
Hematologi ( 21 April 2019 )
Hemoglobin 10,1 g/dl 13,2 – 17,3
Gula Darah Puasa
470 mg/dl
( 22 April 2019 )
Pengobatan
- Inf. RL 30 TPM
- Inj. Ceftriaxone 2x1 gr
14
B. Analisa Data
N
Data Etiologi Masalah
O
1 DS : Pasien mengatakan nyeri Agen cedera Nyeri akut
pada luka di telapak dan biologi
punggung kaki kiri
P : Luka ulkus diabetik
Q : ditusuk – tusuk
R : telapak dan punggung
kaki
S : 3 (ringan)
T : kadang – kadang
DO: -Pasien tampak meringis
-TTV : TD : 120/80 mmHg
N : 82 x/menit
S : 36,6 °C
RR : 20 x/menit
C. Daftar Masalah
Tanggal Masalah
No Diagnosa Keperawatan Paraf
ditemukan Teratasi
1 Nyeri akut berhubungan dengan 22 April
agen cedera biologis 2019
DS : Pasien mengatakan nyeri pada
luka di telapak dan punggung
kaki kiri
P : Luka ulkus diabetik
Q : ditusuk – tusuk
R : telapak dan punggung
15
kaki
S : 3 (ringan)
T : kadang – kadang
DO: -Pasien tampak meringis
-TTV : TD : 120/80 mmHg
N : 82 x/menit
S : 36,6 °C
RR : 20 x/menit
D. Intervensi Keperawatan
Diagnosa
NO NOC NIC Rasional Paraf
Keperawatan
1 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor TTV 1. Monitor keadaan pasien
berhubungan keperawatn selama 3x24 jam 2. Observasi ketidaknyamanan 2. Mengetahui reaksi pasien
dengan agen diharapkan nyeri berkurang nonverbal terhadap nyeri
cedera biologis dengan kriteria hasil: 3. Lakukan pengkajian nyeri secara 3. Untuk mengetahui kualitas nyeri
- Mampu mengontrol nyeri komprehensif yang dirasakan pasien
- Melaporkan bahwa nyeri 4. Ajarkan teknik non farmakologi 4. Mengurangi nyeri sampai tingkat
- Menyatakan rasa nyaman 5. Kolaborasi dengan tenaga medis yang dapat ditoleransi oleh
setelah nyeri berkurang untuk pemberian analgetik pasien
5. Mengurangi / menghilangkan
nyeri
2 Kerusakan Setelah dilakukan tindakan 1. Anjurkan pasien untuk 1. Agar sirkulasi jaringan lancar
integritas kulit keperawatn selama 3x24 jam menggunakan pakaian yang dan tidak terhambat
berhubungan diharapkan luka membaik longgar 2. Mengidentifikasi tingkat
dengan gangguan dengan kriteria hasil: 2. Kaji area luka setiap kali sirkulasi atau keadaan luka
sirkulasi - Integritas kulit yang baik merawata luka dan mengganti 3. Meminimalkan kontaminasi
dapat dipertahankan balutan mikroorganisme
- Tidak ada luka/lesi pada kulit 3. Lakukan teknik perawatan luka 4. Tekanan pada luka dapat
17
PENUTUP
A. Kesimpulan
Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit metabolik yang kebanyakan
herediter, dengan tanda-tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai dengan
atau tidak adanya gejala klinik akut ataupun kronik, sebagai akibat dari
kuranganya insulin efektif di dalam tubuh, gangguan primer terletak pada
metabolisme karbohidrat yang biasanya disertai juga gangguan metabolisme
lemak dan protein.
DM mempunyai etiologi yang heterogen, dimana berbagai lesi dapat
menyebabkan insufisiensi insulin, tetapi determinan genetik biasanya
memegang peranan penting pada mayoritas DM
B. Saran
Lebih teliti dalam pengkajian dan analisa data, karena yang menjadi acuan
dalam menentukan diagnosa Keperawatan adalah analisa data sebelum
menentukan rencana tindakannya.
21
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Ed.8. Jakarta:
EGC
Carpenito & Moyet. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta: EGC
Prince & Wilson. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses – Proses Penyakit.
Jakarta: EGC