Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA TN. F DENGAN GANGGUAN RASA NYAMAN


DI RUANG CATTLEYA
RSUD dr. GONDO SUWARNO UNGARAN

Disusun oleh :
HENRI PURBA KUSUMA
NIM (20101440119053)

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


STIKES KESDAM IV/DIPONEGORO
SEMARANG
TA 2020/2021
I. PENGKAJIAN
Tgl Pengkajian : 22/03/2021 No. Register : 194318
Jam Pengkajian : 10.00
Ruang/Kelas : Cattelya/II Tgl. MRS : 20/03/2021

A. IDENTITAS
Identitas Pasien 2. Identitas Penanggung Jawab
Nama pasien : Tn. F Nama : Ny. T
Umur : 38 Th Umur : 35 Th
Jenis Kelamin :L Jenis Kelamin :P
Agama : Kristen Agama : Kristen
Pendidikan : SMA Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pekerjaan : Karyawan Swasta Alamat : Ungaran
Gol. Darah :- Hubungan dengan klien : Istri
Alamat : Ungaran
Diagnosa Medis : Fraktur tertutup tibia
fibula

B. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan nyeri di kaki kanan

C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengatakan pada tanggal 20 Maret 2021 pada pukul 18.30 wib,
pasien mengalami kecelakaan menabrak mobil dan kaki sebelah kanannya
fraktur, kemudian pasien dibawa ke RSUD dr. Gondo Suwarno Ungaran
pada tanggal 20 Maret 2021 pukul 19.00 wib untuk mendapatkan
perawatan kemudian pasien di anjurkan untuk rawat inap dan di pindah ke
ruang Cattleya untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik.
2. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Pasien mengatakan pernah operasi batu empedu di RSUP Dr. Karydi pada
tahun 2017.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan mempunyai riwayat penyakit keturunan dari ibunya
yaitu HT (Hipertensi).

D. POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI


1. Pola Nutrisi
a. Makan
Pasien mengatakan tidak ada perubahan selera makan sebelum dan
sesudah sakit. Makan 3x sehari dan tidak ada pantangan terhadap
makanan, tidak ada penurunan nafsu makan.

b. Minum
Pasien mengatakan minum sehari 1Ltr air putih.

2. Pola Eliminasi
a. BAB
Pasien mengatakan sebelum dan sesudah sakit, BAB 1 hari sekali
dengan konsentrasi lembek, bau khas, tidak ada keluhan konstipasi.
b. BAK
Pasien mengatakan sebelum dan sesudah sakit, pasien BAK normal.
Dalam sehari pasien BAK 5-6 kali sehari, warna kuning jernih, bau
khas, dan tidak ada keluhan saat BAK.
3. Pola aktivitas aktifitas dan latihan

Aktivitas Kategori Keterangan

0 1 2 3 4

Mandi √ 0 = Mandiri

Berjalan √ 1 = Menggunakan alat


bantu

Duduk √ 2 = Dibantu orang lain

Makan √ 3 = Dibantu orang lain dan


peralata

Berpakaian √ 4 = Ketergantungan / tidak


mampu

4. Pola aktivitas dan istirahat


Sebelum sakit : pasien mengatakan tidur 7-8 jam perhari dan tidurnya
nyenyak.
Setelah sakit : pasien mengatakan tidur 7-8 jam perhari dan tidurnya
nyenyak.

5. Pola Persepsi Sensori dan Kognitif


a. Pengkajian Nyeri
P : Nyeri bertambah saat mengerakkan kaki kanan
Q : Nyeri terasa seperti tertusuk benda tajam
R : Bagian kaki kanan (tibia fibula)
S : Skala nyeri pasien 6
T : Nyeri muncul tiba – tiba pada malam hari sekitar 5 – 10 menit
b. Pengkajian Sensori
Penglihatan : Tidak bermasalah (baik)
Pendengaran : Tidak bermasalah (baik)
Pengecapan : Tidak bermasalah (baik)
Perabaan : Tidak bermasalah (baik)

Penciuman : Tidak bermasalah (baik)

6. Pola Peran dan Hubungan


- Pasien mengatakan sudah mempunyai seorang istri dan
mempunyai 1 orang anak, 1 perempuan.
- Pasien dapat membina hubungan baik dengan dokter, perawat dan
tenaga medis lainnya dan dapat berkomunikasi dengan baik.

7. Pola Toleransi-Koping Stres


Pasien selalu terbuka dengan orang lain, terkadang pasien
mengungkapkan isi hatinya kepada perawat maupun pasien yang ada
disebelahnya. Pasien selalu memutuskan sendiri masalah yang
dihadapinya.

8. Riwayat Spiritual
Pasien mengatakan pasien beragama kristen, selalu menjalankan ibadah
berdoa kepada Tuhan agar segera sembuh.

E. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : Kesadaran Composmentis
2. Pemeriksaan Tanda-tanda Vital
a. Tekanan darah : 140/100 mmHg
b. Nadi : 105 x/menit
c. Suhu : 36,7 ◦C
d. Pernafasan : 20 x/menit
e. SpO2 : 97 %
3. Pemeriksaan Wajah
a. Mata
Bentuk mata simetris, tidak ada oedem pada kelopak mata, tidak
terdapat luka, konjungtiva normal, sklera tidak ikterik, reaksi pupil
mengecil saat terkena cahaya.
b. Hidung
Bentuk hidung simetris, tidak ada benjolan dan polip, fungsi pencuiman
baik.
c. Mulut
Bentuk mulut simetris, tidak ada luka, bibir pucat, lidah kotor, gigi ada
yang berlubang.
d. Telinga
Bentuk telinga simetris, tidak ada luka, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen berlebih, fungsi pendengaran terganggu.
4. Pemeriksaan Kepala dan Leher
a. Kepala
Inspeksi : bentuk kepala bulat dan simetris tidak terdapat luka.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
b. Leher
Inspeksi : bentuk leher simetris, tidak terdapat peradangan/kemerahan ,
tidak terdapat adanya jaringan parut, tidak ada perubaha warna pada
leher, dan tidak terdapat benjolan pada leher.
Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid, posisi trakea simetris, tidak ada pembesaran vena
jugularis

5. Pemeriksaan Thorax/dada
a. Paru-paru
Inspeksi : bentuk thorak normal chest, bentuk dada simetris, retraksi
otot bantu pernafasan retraksi intercosta, pola nafas eupnea, tidak
terdapat cianosis dan tidak batuk.
Palpasi : Pemeriksaan taktil / vocal premitus getaran kanan dan kiri
teraba sama.
Perkusi : pada area paru sonor.
Auskultasi :
- Suara nafas area vesikuler bersih, area brochial bersih, area
brokovesikuler bersih
- tidak terdapat suara tambahan lain
b. Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Pulsasi pada dinding thorax teraba kuat
Perkusi :
Batas-batas jantung normal adalah :
Batas atas : ICS II
Batas bawah : ICS V
Batas kanan : ICS V Mid Clavicula Sinistra
Batas Kiri : ICS IV Mid Sternalis Dextra
Auskultasi :
BJ I terdengar tunggal ,keras, reguler
BJ II tedengar tunggal, keras, reguler
BJ III tidak terdapat bunyi jantung tambahan
Keluhan lain terkait dengan jatung : -
6. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : Bentuk abdomen datar,simetris, tidak ada benjolan, tidak
terdapat bayangan pembuluh vena.
Auskultasi : Frekuensi peristaltik usus normal (5-35 x/menit)
Palpasi
- Hepar : tidak adanya nyeri tekan, tidak terdapat pembesaran,
perabaan tidak teraba, permukaan halus, tepi hepar tidak teraba.
- Lien : tidak terkaji.
- Appendik : tidak terkaji.
- Ginjal : Tidak terkaji.
- Perkusi : Tympani.
7. Genetalia dan Rektal
Inspeksi : tidak terkaji
Palpasi : tidak terkaji
8. Pemeriksaan Ektermitas/Muskuloskeletal
Inspeksi : otot antar sisi kanan dan kiri simetris, tidak terdapat deformitas,
terdapat fraktur di kaki kanan, terpasang gib, dan tidak adanya traksi.
Palpasi ; tidak adanya uedem
Kekuatan otot
55

9. Pemeriksaan Kulit/Integument
Integumen / kulit PR
Inspeksi : tidak terdapat lesi, tidak adanya jaringan parut, warna kulit sawo
matang.
Palpasi : tekstur kulit halus, turgor kulit normal, kulit lentur dan kriput
lemak subcutan normal (tebal), terdapat nyeri tekan.
Pemeriksaan Kuku
Inspeksi dan palpasi : warna normal, Baik, bersih, bentuk normal, CRT
( Capilary Refill Time ) <2 detik
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG/DIAGNOSTIK MEDIK
a. Laboratorium Darah
Tanggal : 21 Maret 2021
Hasil :

Nama Test Hasil Satuan Nilai Rujukan Metode


HEMATOLOGI
Darah Lengkap : ECLIA
Hemoglobin 16.4 g/Dl 13.2 – 17.2 Flowcytometri
Lekosit H 10^3/uL 3.8 – 10.6 Flowcytometri
11.81
Trombosit 312 10^3/uL 150 – 440 Flowcytometri
Hematokrit 47.6 % 40 – 52 Flowcytometri
Eritrosit 5.71 10^6/uL 4.4 – 5.9 Flowcytometri
MCV 83.4 fL 80 – 100 Flowcytometri
MCH 28.7 Pg 26 – 34 Flowcytometri
MCHC 34.5 g/dL 32 – 36 Flowcytometri
Hitung Jenis (diff) : ECLIA
Eosinofil 3.0 % 0–3 Flowcytometri
Basofil 0.3 % 0–1 Flowcytometri
Neutrofil 55.9 % 28 – 78 Flowcytometri
Limfosit 34.4 % 25 – 40 Flowcytometri
Monosit 36.4 % 2–8 Flowcytometri
KOAGULASI
PPT/PT 15.1 Detik 11 – 18
APTT 29.1 Detik 27 – 42
IMUNOLOGI
Sars-cov2 Antibody Rapid
IgM Antibody Non Non Reaktif Rapid
Reaktif
IgG Antibody Non Non Reaktif Rapid
Reaktif
HbsAg Kualitatif Negatif Negatif Chromatograp
hy
KIMIA KLINIK
Ureum 24 mg/dL < 42 GLDH
Crteatinin H 1.23 mg/dL 0.50 – 1.10 Jaffe
ELEKTROLIT
Natrium 137.2 mmol/L 135 – 147 ISE
Kalium 3.90 mmol/L 3.5 – 5.0 ISE
Chlorida 102.4 mmol/L 98 – 107 ISE

b. Pemeriksaan Cruris AP/Lat


Tanggal : 21 Maret 2021
Hasil :
KLINIS :
POST ORIF
Ts. Yth
PEMERIKSAAN X FOTO CRURIS DX AP/LAT
DIBANDINGKAN FOTO LAMA
KESAN :
- Terpasang ORIF pada os tibia dx, kedudukan baik
- Terpasang ORIF pada 1/3 distal os fibula dx, kedudukan baik
- Masih tampak garis fraktur multipel pada os tibia dx, aposisi dan
alignment msih kurag baik
- Masih tampak garis fraktur pada 1/3 distal os fibula dx, aposisi dan
alignment lebuh baik
c. Pemeriksaan Thorax
Tanggal : 20 Maret 2021
Hasil :
KLINIS :
CLOSED FR TIBIA FIBULA
Ts. Yth
PEMERIKSAAN X FOTO TORAKS AP
KESAN :
- Cor tak memperbesar
- Infiltrat lapangan tengah paru kanan > susp Bronkopneumonia
PEMERIKSAANX FOTO CRURIS DX AP/LAT
KESAN :
- Fraktur kominutif pada 1/3 proksimal tengah os tibia dx, aposisi
dan aligment jelek
- Fraktur koupit pada 1/3 distal os fibula dx, aposisi dan aligment
kurang baik
- Soft tissue swelling regio lesi
G. TERAPI
HARI/TGL NAMA OBAT DOSIS WAKTU INDIKASI
Sabtu/20 Maret Infus RL 20 tpm Digunakan untuk
2021 pasien yang
mengalami
gangguan elektrolit
di dalam tubuh,
sebagai sumber
elektrolit dan air
Infus Tutofusin 20 tpm Diguganakan untuk
memenuhi
kebutuhan air dan
elektrolit lengkap
pada keadaan
dehidrasi hipotonis
(kehilangan cairan
intraseluler),
sebelum dan
sesudah operasi
Inj. Bactesyn 3 x 1,5 gr Digunakan untuk
mengobati infeksi
tulang dan sendi
Inj. Antrain 3 x 50 mg Digunakan untuk
menurunkan
demam,
meringankan rasa
nyeri
Inj. Ranitidine 2 x 50 mg Digunakan untuk
eradikasi infeksi
H.pylori, tukak
lambung dan
duodenal, serta
profilaksis aspirasi
asam lambung
sebelum anestesi
umum
Inj. Ketorolac 2 x 30 mg Digunakan untuk
meredakan nyeri
dan peradangan
Sincronic 2x1 Digunakan untuk
terapi jangka
pendek untuk
meredakan nyeri
sedang sampai
berat
Nonemi 1x1 Digunakan untuk
pengobata anemia
akibat kekurangan
Fe atau vitamin B
Clineloic 1 x 1 gr Digunakan untuk
memenuhi
kebutuhan nutrisi
yang diberikan
secara parental

II. ANALISA DATA


NO DATA PENUNJANG PROBLEM ETIOLOGI TTD

1. DS : Pasien Nyeri Akut Agen pencedera Henri


mengatakan nyeri di fisik
kaki sebelah kanan,
P : Nyeri bertambah
saat mengerakkan kaki
kanan
Q : Nyeri terasa seperti
tertusuk benda tajam
R : Bagian kaki kanan
(tibia fibula)
S : Skala nyeri pasien 6
T : Nyeri muncul tiba –
tiba pada malam hari
sekitar 5 – 10 menit.

DO : Pasien tampak
lemas, pucat dan
tampak sayu, , rentan
gerak menurun,
gerakan terbatas di
bagian kaki kanan yang
fraktur, pasien tampak
mringis kesakitan,
Pasien terpasang infus
di tangan sebelah kiri,
hasil TTV
TD : 140/100 mmHg
Nadi : 105 x/menit
Suhu : 36,7 ◦C
RR : 20 x/menit
SpO2 : 97 x/menit

- Hasil Pemeriksaan X
Foto Cruris DX
AP/LAT dibandingkan
Foto lama
KESAN :
- Terpasang ORIF pada
os tibia dx, kedudukan
baik
- Terpasang ORIF pada
1/3 distal os fibula dx,
kedudukan baik
- Masih tampak garis
fraktur multipel pada os
tibia dx, aposisi dan
alignment msih kurag
baik
- Masih tampak garis
fraktur pada 1/3 distal
os fibula dx, aposisi
dan alignment lebuh
baik

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN


Nyeri Akut berhubungan dengan Cidera agen pencedera fisik dibuktikan dengan
pasien mengatakan Pasien mengatakan nyeri di kaki sebelah kanan, P : Nyeri
bertambah saat mengerakkan kaki kanan, Q : Nyeri terasa seperti tertusuk benda
tajam, R : Bagian kaki kanan (tibia fibula), S : Skala nyeri pasien 6, T : Nyeri
muncul tiba – tiba pada malam hari sekitar 5 – 10 menit, Pasien tampak lemas,
pucat dan tampak sayu, , rentan gerak menurun, gerakan terbatas di bagian kaki
kanan yang fraktur, Pasien tampak meringis kesakitan, terpasang infus di tangan
sebelah kiri, hasil TTV TD : 140/100 mmHg, Nadi : 105 x/menit, Suhu : 36,7 ◦C,
RR : 20 x/menit, SpO2 : 97 x/menit, Hasil Pemeriksaan X Foto Cruris DX
AP/LAT dibandingkan Foto lama, KESAN : Terpasang ORIF pada os tibia dx,
kedudukan baik, terpasang ORIF pada 1/3 distal os fibula dx, kedudukan baik,
masih tampak garis fraktur multipel pada os tibia dx, aposisi dan alignment msih
kurag baik, masih tampak garis fraktur pada 1/3 distal os fibula dx, aposisi dan
alignment lebuh baik
IV. INTERVENSI KEPERAWATAN
DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI TTD
KEPERAWATAN HASIL
Nyeri Akut b.d. agen Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri (I.08238) Henri
pencedera fisik keperawatan selama 3x24 jam Tindakan
diharapkan pasien Observasi :
menunjukkan tingkat nyeri 1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
meningkat dengan kriteria durasi, frekuensi, kualitas,
hasil : intensitas nyeri
Tingkat Nyeri (L.08066) 2. Identifiksi skala nyeri
1. Kemampuan 3. Identifikasi nyeri non verbal
menuntaskan aktivitas 4. Identifikasi faktor yang
dari skala 2 (cukup memperberat dan memperingan
menurun) ke skala 4 nyeri
( cukup meningkat) 5. Identifikasi pengetahuan dan
2. Keluhan nyeri dari keyakinan tentang nyeri
skala 2(cukup 6. Identifikasi pengaruh budaya
meningkat) ke skala 5 terhadap respon nyeri
(menurun) 7. Identifikasi pengaruh nyeri pada
3. Mringis dari skala kualitas hidup
2(cukup meningkat) 8. Monitor keberhasilan terapi
ke skala 5 (menurun) komplementer yang sudah
4. Perasaan takut diberikan
mengalami cidera 9. Monitor efek samping
berulang 2 (cukup penggunaan analgetik
meningkat) ke skala 5 Terapeutik :
(menurun) 1. Berikan teknik nonfarmakologis
5. Frekuensi nadi dari untuk mengurangi rasa nyeri (mis.
skala 3 (sedang) ke TENS, hipnosis, akupresur terapi
skala 5 (membaik) musik, biofeedback, terapi pijat,
6. Tekanan Darah dari aromaterapi, teknik imajinsi
skala 3 (sedang) ke terbimbing, kompres
skala 5 (membaik) hangat/dingin, terapi bermain)
2. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (mis.
suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
3. Fasilitasi istirahat dan tidur
4. Pertimbangkan jenis dan sumber
nyeri daam pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi :
1. Jelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
4. Anjurkan menggunakan analgetik
secara tepat
5. Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian analgetik,
jika perlu
V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
HARI/ NO DIAGNOSA IMPLEMENTASI RESPON KLIEN TTD
TGL KEPERAWATAN
Senin/ 1 1. Mengidentifikasi adanya nyeri RS : Pasien mengatakan kaki Henri
22 atau keluhan fisik lainnya kanan merasa kesakitan
Maret RO : Pasien tampak merintih
2021
07.30
wib 2. Mengidentifikasi toleransi fisik RS : Pasien mengatakan Henri
07.35 melakukan pergerakan bagian kaki kanan sakit jika
wib digerakkan
RO : Pasien tampak merintih

3. Mengganti linen RS : - Henri


08.00 RO : Pasien tampak lebih
wib nyaman, tempat tidur bersih

4. Memonitor TTV Henri


RS : -.
10.00
RO : Pasien tampak tenang
wib
Hasil TTV :
TD : 140/100 mmHg
Nadi : 105 x/menit
Suhu : 36,7 ◦C
Pernafasan : 20 x/menit
SpO2 : 97 %

1. Mengganti linen Henri


RS : -
Selasa/
RO : Pasien tampak lebih
23
nyaman, tempat tidur bersih
Maret
2021
07.30
wib 2. Mengganti cairan infus RS : pasien mengatakan Henri
08.00 cairan infus habis
wib RO : cairan infus sudah
terganti, aliran infus lancar,
tidak ada sumbatan, tangan
tidak plebitis

3. Memonitor TTV RS : - Henri


10.10 RO : Pasien tampak tenang
wib Hasil TTV :
TD : 130/90 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Suhu : 36,5 ◦C
Pernafasan : 18 x/menit
SpO2 : 95 %

4. Mengajarkan pasien dan RS : Pasien mengatakan Henri


10.15 keluarga teknik relaksasi nafas setelah diajarkan relaksasi
wib dalam nafas dalam nyerinya sedikit
berkurang
RO : Pasien tampak
merasalebih nyaman da
tenang, pasien dan keluarga
memahami saat di ajarkan
relaksasi dan mau
mengaplikasikan jika pasien
merasa kesakitan.

5. Memberikan injeksi ketorolac RS : - Henri


12.45 RO : Pasien tampak sedikit
wib kesakitan saat obat
dimasukkan, obat masuk
semua aliran infus lancar

1. Mengganti linen RS : - Henri


Rabu/ RO : Pasien tampak lebih
24 nyaman, tempat tidur bersih
Maret
2021
07.30
wib 2. Merawat luka post op RS : Pasien mengatakan Henri
sedikit kesakitan
07.45 RO : Pasien tampak
wib meringis kesakitan, luka
pasien tampak bersih dan
pasien tampak lebih nyaman
setelah luka dibersihkan

3. Memonitor TTV RS : - Henri


RO : Pasien tampak tenang
10.00 Hasil TTV :
wib TD : 130/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,8 ◦C
Pernafasan : 17 x/menit
SpO2 : 97 %

4. Mengajarkan pasien dan RS : - Henri


keluarga untuk membantu RO : Pasien tampak perlahan
10.15 menggerakan kaki secara perlahan – lahan melatih kaki untuk
wib - lahan sedikit digerakkan, ke
VI. EVALUASI
HARI/ NO EVALUASI TTD
TGL DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Senin/22 1 S : Pasien mengatakan kaki kanannya masih terasa Henri
Maret nyeri.
2021 O : 1. Kemampuan menuntaskan aktivitas dari skala
2 (cukup menurun) ke skala 2 (cukup
menurun)
2. Keluhan nyeri dari skala 2(cukup meningkat)
ke skala 3 (sedang)
3. Mringis dari skala 2(cukup meningkat) ke
skala 3 (sedang)
4. Perasaan takut mengalami cidera berulang 2
(cukup meningkat) ke skala 3 (sedang)
5. Frekuensi nadi dari skala 3 (sedang) ke skala
3 (sedang)
6. Tekanan Darah dari skala 3 (sedang) ke skala
3 (sedang)
A : Masalah nyeri akut belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan (observasi, terapeutik,


edukasi, kolaborasi)

Selasa/23 Henri
S : Pasien mengatakan nyeri pada kaki kanannya
Maret
sedikit berkurang.
2021
O : 1. Kemampuan menuntaskan aktivitas dari skala
2 (cukup menurun) ke skala 3 (sedang)
2. Keluhan nyeri dari skala 2 (cukup
meningkat) ke skala 4 (cukup menurun)
3. Mringis dari skala 2(cukup meningkat) ke
skala 4 (cukup menurun)
4. Perasaan takut mengalami cidera berulang 2
(cukup meningkat) ke skala 4 (cukup
menurun)
5. Frekuensi nadi dari skala 3 (sedang) ke skala
4 (cukup membaik)
6. Tekanan Darah dari skala 3 (sedang) ke skala
4 (cukup membaik)
A : Masalah nyeri akut teratasi sebagian

P : Intervensi dilanjutkan (observasi, terapeutik,


edukasi, kolaborasi)

S : Anak pasien mengatakan ibunya sudah


mengalami peningkatan yang lebih baik.
Rabu/24 Henri
Maret O : 1. Kemampuan menuntaskan aktivitas dari skala
2021 2 (cukup menurun) ke skala 3 (sedang)
2. Keluhan nyeri dari skala 2(cukup meningkat)
ke skala 4 (cukup menurun)
3. Mringis dari skala 2(cukup meningkat) ke
skala 5 (menurun)
4. Perasaan takut mengalami cidera berulang 2
(cukup meningkat) ke skala 5 (menurun)
5. Frekuensi nadi dari skala 3 (sedang) ke skala 5
(membaik)
6. Tekanan Darah dari skala 3 (sedang) ke skala 5
(membaik)
A : Masalah nyeri akut terasatasi sebagian

P : Intervensi dihentikan, pasien pulang

Anda mungkin juga menyukai