Disusun Oleh :
LUQMAN MULYA NUGRAHA
P1337420919090
2019
ASUHAN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PADA TN D DI RUANG RAJAWALI 3B RSUP DR KARIADI
A. Identitas Pasien
Nama Pasien : Tn. S
No. RM : C112055
Tempat Tanggal Lahir : Semarang, 16/11/1965
Umur : 53 th
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan : tamat SMA
Alamat : Plobokan, Semarang Utara, Kodia Semarang
Pekerjaan : Pegawai swasta
Jenis Kelamin : Laki laki
Suku : Jawa
Diagnosa Medis : Hernia Nukleus Pulposus
Tanggal Masuk RS : 12/10/2019
Tanggal Pengkajian : 25/10/2019
Sumber Informasi : Pasien, rekam medis
Penanggung Jawab
Nama : Tn. M
Umur : 30 th
Agama : Islam
Alamat : Tegal
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Jenis Kelamin : Laki - laki
Hubungan dengan Pasien : Anak
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri punggung bawah
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Kurang lebih 10 jam sebelum klien masuk rumah sakit pada tanggal 12 Oktober 2019
klien merasakan nyeri pada bagian bokong sebelah kiri disertai lemas, sulit untuk
bergerak. Pada tanggal 19 Oktober 2019 pasien dilakukan operasi discektomy.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Kurang lebih sudah satu tahun klien punggung klien nyeri dan hilang ketika minum
obat. Klien juga memiliki riwayat hipertensi stage II.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Ayah dan Ibu klien memiliki penyakit jantung dan hipertensi.
C. Pengkajian Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Gordon (11 Pola)
1. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
Pasien mengatakan sakit apabila merasa tidak nyaman dan tidak mampu melakukan
aktivitas sehari-hari. Klien mengatakan rutin kontrol ke dokter.
2. Pola Nutrisi
Sebelum sakit :
Makan 3x/hari dengan jenis nasi, lauk, sayur dan pada pagi hari pasien biasa
sarapan dengan teh. Klien tidak alergi terhadap makanan tertentu. Minum air putih 5-7
gelas perhari .
Selama sakit :
Di RS pasien makan 3X sehari dan klien terkadang tidak menghabiskan setiap
porsi makanannya, karena merasa sudah kenyang, klien masih dibantu mengonsumsi
makanan
Observasi :
A : Antropometri :
Berat Badan : 90 kg
Tinggi Badan : 170 cm
IMT : BB/TB2 = 31,14 (gemuk)
B : Biochemical tanggal 19 Oktober 2019 :
Hb : 14,3 g/dL
Leukosit : 270 103/ML
C : Clinical sign :
Tugor kulit elastis
Rambut kering
Konjungtiva merah muda
Capillary refill : < 2 detik
D : Diet : Rendah garam
3. Pola Eliminasi
Sebelum sakit :
BAB 1-2 hari sekali dengan warna konsistensi lembek, warna kuning, bau khas. BAK
1-2 kali sehari, warna jernih dengan bau khas.
Selama sakit :
BAB 1 kali / hari, konsistensi lembek, warna kuning, bau khas. BAK 1-2 kali sehari,
bau khas.
4. Aktivitas dan Latihan
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Kemampuan melakukan ROM √
Kemampuan Mobilitas di tempat tidur √
Kemampuan makan/minum √
Kemampuan toieting √
Kemampuan Mandi √
Kemampuan berpindah √
Kemampuan berpakaian √
Ket. : 0 = Mandiri 1= Menggunakan alat bantu 2 = dibantu orang lain
3 = Dibantu orang lain dan alat 4 = Tergantung Total
12. Kulit :
Turgor kulit baik, warna kulit sawo matang, tak ada sianosis.
E. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal : 19 Oktober 2019
NILAI
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN
RUJUKAN
HEMATOLOGI
Hemoglobin 14,3 g/L 12-15
Hematokrit 44 % 35-47
6
Eritrosit 5,01 10 /ML 4,4-5,9
MCH 28,5 pg 27-32
MCV 87,8 fL 76-96
MCHC 32,5 g/dL 29-36
Leukosit 10,2 103/ML 3,6-11
Trombosit 270 103/ML 150-400
RDW 43,3 % 11,6-14,8 H
MPV 10,6 fL 4-11
KOAGULASI
Plasma Prothombin Time (PPT)
Waktu Prothombin
PPT Kontrol 13,6 detik 11-14.5
Plasma Thromboplastin Time 13,9 detik
(PTTK)
Waktu Thromboplastin
APTT Kontrol 32,4 detik 24-36
o-Dimer Kuantitatif 33,3
Titer Fibrinogen 470 Mg/dL 0-500
12 Mg/dL 200-400
KIMIA KLINIK
Glukosa sewaktu 90 mg/dL 80-160
Ureum 24 g/dL 15-39
Kreatinin 1,1 mg/dL 0,6-1,3
Elektrolit
Natrium 138 mmol/L 136-145
Kalium 3,5 mmol/L 3,5-5,1
Chlorida 105 mmol/L 98-107
Pemeriksaan Radiologi
F. Therapy
Terapi Tgl. 25 Oktober 2019
RL 500 cc / 20 tpm IV
Levofloxacin 750 mg/ 24 jam IV
Ketorolac 30 mg ekstra IV
Ranitidin 50 mg ekstra IV
Asam folat 5 mg/ 12 jam` p.o
Tiamin 50 mg/ 12 jam p.o
Kalk 500 mg/ 2 jam p.o
Amitriptyline 12,5 mg / 24 jam p.o
Gabapentin 75 mg / 8 jam p.o
Paracetamol 500 mg/ 12 jam p.o
Gabapentin 75 mg/8jam p.o
Amlodipin 10 mg / 24 jam p.o
G. Analisa Data
Masalah
No Tgl/Jam Data Fokus
Keperawatan
1. 25/10/2019 DS : Nyeri akut b.d
13.00 WIB - Klien mengatakan nyeri pada daerah kaki agen biologis
kiri dari pangkal hingga ujung kaki.
- Pengkajian Nyeri
P : saat beraktivitas atau bergerak
Q : seperti tertusuk – tusuk
R : punggung
S : skala 4
T : kurang lebih 10-15 menit
DO :
- klien terbaring dan meminimalisir
mobilisisasi
-Hasil pemeriksaan TTV :
TD : 140/90 mmHg
N : 80 x/m
RR : 20 x/m
S : 36,8 oC
- Hasil Radiologi : Suspek Hernia
Nukleus Pulposus
2. 25/10/2019 DS : Pasien mengatakan sulit bergerak Hambatan
13.00 WIB karena punggungnya akan merasa sakit jika mobilitas fisik
bergerak b.d gangguan
DO : neuromuskular
- Klien sulit bergerak
- Indeks Barthel : Skor 52
(ketergantungan sedang)
- Hasil Pemeriksaan MRI :
Spondilosis lumbalis
Penyempitan diskus intervertebralis
L3-4, L4-5, L5-S1.
Symetrical bulging pada diskus
intervertebralis L2-3, L3-4, L5-S1
yang menyebabkan stenosis pada
sentral canal, recessus lateralis dan
foramina neuralis kanan kiri setinggi
level tersebut.
Prolusi pada diskus intervertebralis L4-
5 yang menyebabkan stenosis pada
sentral canal, recessus lateralis dan
foramina neuralis kanan kiri setinggi
level tersebut.
3 25/10/2019 DS : Intoleransi
13.00 WIB Pasien mengatakan lemas dan hanya bisa aktivitas b.d
berbaring tirah baring
DO :
- Pasien terlihat lemas dan terbarimg
- Pasien hanya dapat melakukan
aktivitasnya dengan berbaring di
tempat tidur
H. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen biologis
2. Hambatan mobilitas fisik b.d gangguan neuromuscular
3. Intoleransi aktivitas b.d tirah baring
I. Rencana Keperawatan
Tgl/ No Dx. Kep Tujuan Intervensi TTD
Jam
25/10/ 1 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tingkat nyeri pada
2019 b/d agen keperawatan selama 3x24 pasien
cedera jam, masalah keperawatan 2. Observasi reaksi non
biologis nyeri akut dapat teratasi verbal dari
dengan kriteria hasil : ketidaknyamanan
160502 mengenali kapan 3. Kaji kultur yang
nyeri terjadi mempengaruhi respon
160501 menggambarkan nyeri
faktor terjadi 4. Evaluasi pengalaman
160503 menggunakan nyeri masa lampau
tindakan pencegah 5. Kurangi faktor
160504 menggunakan presipitasi
tindakan pengurangan 6. Anjurkan tentang
nyeri tanpa analgesik teknik non farmakologi
160511 melaporkan nyeri : guide imaginary
yang terkontrol 7. Kolaborasi dengan
dokter mengenai
peemberian analgetik
27/10/ 2 Hambatan Setelah dilakukan tindakan 1. Exercise therapy :
2019 mobilitas keperawatan selama 3x24 ambulation
fisik b.d jam, masalah keperawata 2. Monitoring vital sign
gangguan hambatan mobilitas fisik klien setelah
neuromus dapat teratasi dengan melakukan aktivitas
kular kriteria hasil : 3. Konsultasikan dengan
020801 kesimbangan terapi fisik tentang
020809 koordinasi rencana ambulasi
020806 berjalan sesuai dengan
020814 bergerak dengan kebutuhan
mudah 4. Bantu klien untuk
020001 menompang berat menggunakan tongkat
badan saat berjalan dan
cegah terhadap cedera
5. Ajarkan pasien atau
tenaga kesehatan lain
tentang teknik
ambulasi
6. Kaji kemampuan
pasien dalam
mobilisasi
7. Latih pasien dalam
pemenuhan kebutuhan
ADLs secara mandiri
sesuai kemampuan
8. Dampingi dan Bantu
pasien saat mobilisasi
dan bantu penuhi
kebutuhan ADLs
pasien.
9. Berikan alat bantu
jika klien memerlukan.
10. Ajarkan pasien
bagaimana merubah
posisi dan berikan
bantuan jika
diperlukan.
28/10/ 3 Intoleransi Setelah dilakukan tindakan 1. Bantu klien memilih
2019 aktivitas keperawatan selama 3x24 aktivitas yang sesuai
b.d tirah jam, masalah keperawatan dengan kondisi.
baring intoleransi aktivitas dapat 2. Bantu klien untuk
teratasi dengan kriteria melakukan
hasil : aktivitas/latihan fisik
000518 kemudahan dalam secara teratur.
melakukan aktivitas hidup 3. Monitor status
harian emosional, fisik dan
000102 aktivitas fisik social serta spiritual
000118 kelelahan klien terhadap
000101 melakukan latihan/aktivitas.
aktivitas rutin 4. Tentukan pembatasan
aktivitas fisik pada
klien
5. Tentukan persepsi
klien dan perawat
mengenai kelelahan.
6. Tentukan penyebab
kelelahan (perawatan,
nyeri, pengobatan)
7. Monitor efek dari
pengobatan klien.
8. Monitor intake nutrisi
yang adekuat sebagai
sumber energy.
9. Anjurkan klien dan
keluarga untuk
mengenali tanda dan
gejala kelelahan saat
aktivitas.
10. Anjurkan klien untuk
membatasi aktivitas
yang cukup berat
seperti berjalan jauh,
berlari, mengangkat
beban berat, dll
11. Kolaborasi dengan tim
kesehatan lain untuk
merencanakan ,
monitoring program
aktivitasi klien
12. Kolaborasi pemberian
obat antihipertensi
J. Tindakan Keperawatan
Kode Dx
Tgl/Jam Implementasi Evaluasi (Respon) TTD
Kep
Jumat, 1 1. Mengkaji tingkat nyeri S :
25/10/2019 pada pasien - Klien mengatakan
2. Mengobservasi reaksi non nyeri pada daerah kaki
verbal dari kiri dari pangkal hingga
ketidaknyamanan ujung kaki.
3. Mengurangi faktor - Pengkajian Nyeri
presipitasi P : bergerak atau
4. Menganjurkan tentang beraktivitas
teknik non farmakologi : Q : seperti tertusuk –
guide imaginary tusuk
5. Berkolaborasi dengan R : punggung
dokter mengenai S : skala 4
peemberian analgetik T : kurang lebih 10-15
menit
O:
Klien tampak meringis
kesakitan setiap bergerak
S:
- Klien mengatakan
skala nyeri berkurang
setelah diajarkan
guide imaginary
- Skala nyeri berkurang
dari 4 menjadi 2
O:
- Klien tampak rileks
setelah diajarkan
teknik distraksi guide
imaginary
S:-
O:
- Klien mendapatkan
terapi analgesic yaitu
paracetamol 500
mg/12 jam