L DENGAN PNEUMONIA
DI RUANG PARURSUD DR M HAULUSSY AMBON
A. Data Biografi
Nama : Nn. T.L
Umur : 27 tahun
Suku : Maluku
Status Perkawinan : Belum Menikah
Agama : Kristen Protestan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Leksula
Tanggal Masuk RS : 9 Januari 2023
Tanggal Pengkajian : 10 Januari 2023
Catatan Kedatangan : Brankar
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama : Sesak napas
Alasan masuk RS : Pasien mengatakan batuk ± 3 bulan, produksi lendir
kental berwarna kuning dan sulit dikeluarkan. Pasien sebelumnya pernah
dirawat di RSU Saparua dengan perawatan selama ± 5 hari karena sesak
napas. Kemudian dirujuk ke RSUD Haulussy Ambon karena sarana
prasarana dan SDM yang kurang memadai di RSU Saparua.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Factor Pencetus: Infeksi Bakteri (Paru) dan sekresi yang tertahan.
Pasien mengatakan batuk lendir disertai sesak nafas secara terus menerus
dan menetap.
Keluhan saat pengkajian : pasien mengatakan merasa lemas, pusing,
sesak napas, batuk lendir dengan produksi sputum yang sulit dikeluarkan,
mual, tidak napsu makan.
Diagnose Medis:
- Pneumonia
b. Pemeriksaan diagnostik
Elektrokardiogram (EKG)
H. Penatalaksanaan pengobatan
Tanggal Jenis (oral, IV, IM,
Dosis Indikasi
waktu topical)
10 Januari
2023 IVFD RL 20tpm
Jam 06.00 Ceftriaxone 2x1 gr/IV Antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri
wit Omeprazole 2x1gr/IV Tukak lambung
Sucralfat syrup 3x1 sdm(ac) Tukak lambung
Metronidazole 3x500mg/IV Antibiotic untuk penyakit infeksi bakteri
08.00 wit Ceftriaxone 1x2gr/IV Untuk mengatasi infeksi bakteri
17.30 wit (ganti dosis)
11 januari
2023 Metronidazole 3x500mg/IV Antibiotic untuk penyakit infeksi
15.00 wit Albumin 20%/hari Pemulihan defisiensi volume darah
16.00 wit Ceftriaxone 1x2gr/IV Antibiotic
17.30 wit Omeprazole 2x1gr/IV Tukak lambung
18.00 wit Methylprednisolon 2x62,5 Meredakan peradangan
e 2x1 tab untuk mencegah hipokalemia
19.00 wit KSR 3x1 caps Menigkatkan albumin dan hb
Vip Albumin 3x1 Tukak lambung
20.00 wit Sucralfat syrup 3x20mg Batuk kering atau nyeri
21.00 wit Codein 3x1 caps Mengencerkan dahak
IV Acetil Sistein
Klasifikasi Data
Data Subjektik Data Objektif
Pasien mengatakan batuk RR: 24 x/menit
lender dan sesak napas SPO2: 97%, terpasang O2 2
Lendir kental dan sulit L/menit
dikeluarkan TD: 90/70 mmHg
Pasien mengatakan kurang S: 37 ºC
napsu makan N: 81 x/mnt
Pasien mengatakan merasa Ada ronchi
lemas, pusing dan tidak dapat Retraksi dada intracostal
melakukan aktivitas secara minimal
mandiri Porsi makan yang dihabiskan
½ porsi
Mual
BB: 40 kg, TB: 149 cm
IMT: 18,01 kg/m2
Lab darah (elektrolit)
Na: 130 mmol/l
K: 2,8 mmol/L
Cl: 96 mmol/l
Albumin: 1,4 mg/dl
Oedema kedua tungkai kaki
Kekuatan otot : 5 5
4 4
ROM aktif aktif
aktif aktif
Parsial care (ADL dibantu
keluarga)
Analisa Data
Hari/Tgl Data Etiologi Masalah
Selasa DS: pasien mengatakan Sekresi yang Bersihan jalan
10/01/2023 batuk lendir dan sesak tertahan napas tidak
napas, lendir kental dan efektif (D.0001)
sulit di keluarkan.
DO:
Ada ronchi
Retraksi dada
intercostal minimal
RR: 24 x/menit
SPO2: 97%,
terpasang O2
2 L/menit nasal
kanul.
DS: pasien mengatakan Peningkatan Defisit nutrisi
kurang napsu makan, mual kebutuhan (D.0019)
metabolisme
DO:
Porsi makan yang
dihabiskan ½ porsi
BB: 40 kg
TB: 149 cm
IMT: 18,01kg/m2
Lab darah
(elektrolit)
Na: 130 mmol/l
K: 2,8 mmol/L
Cl: 96 mmol/l
Albumin: 1,4 mg/dl
DO:
Kekuatan otot
5 5
4 4
ROM
Parsial care (ADL
dibantu keluarga)
Oedema tungkai
kaki
Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang
tertahan (D.0001) Hal.18
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolisme
(D.0019) Hal.56
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan (D.0056) Hal.128
Intervensi Keperawatan
Hari/Tgl/Jam Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi Rasional Paraf
Keperawatan hasil
Selasa Bersihan jalan SLKI: bersihan jalan SIKI: Bersihan jalan nafas tidak
10/01/2023 napas tidak jalan nafas tidak efektif 1) Untuk mengetahui
11.30 WIT efektif efektif Intervensi Utama frekuensi napas
berhubungan Luaran Utama Label: Manajemen jalan nafas normal atau tidak
dengan sekresi Label : Bersihan jalan (I. 01011) 2) Untuk melihat
yang tertahan nafas Observasi: produksi sputum
(D.0001) (L. 01001) 1) Monitor pola nafas (frekuensi) 3) Untuk mengetahui
setelah dilakukan 2) Monitor sputum adanya bunyi napas
intervensi selama 3x16 3) Monitor bunyi nafas tambahan tambahan
jam, diharapkan
Terapeutik:
bersihan jalan nafas 1) Meringankan sesak
meningkat dengan 1) Posisikan semifowler napas
kriteria hasil: 2) Berikan oksigen 2) Memenuhi kebutuhan
1. Batuk efektif Edukasi: oksigen dalam tubuh
meningkat 1) Anjurkan asupan 2000 ml
2. Ronchi, wheezing perhari, jika tidak 1) Mencukupi kebutuhan
menurun kontraindikasi cairan tubuh
3. Frekuensi napas 2) Ajarkan teknik batuk efektif 2) Mengeluarkan lendir
12-20 x/menit
Kolaborasi:
1) Megurangi proses
Kolaborasi pemberian antobiotik
infeksi
1) Untuk
mengurangi mual
muntah
Intoleransi aktivitas 13.00 wit 1. Mengidentifikasi defisit tingkat S: pasien mengatakan merasa
berhubungan aktivitas lemas, pusing dan aktivitasnya
dengan kelemahan H/ pasien mampu melakukan dibantu keluarga
(D.0056) makan minum dibantu sebagian O:
oleh keluarga Kekuatan otot : 5 5
2. Memfasilitasi aktvitas fisik rutin 4 4
(mobilisasi) ROM aktif aktif
H/ pasien mampu menggerakan aktif aktif
ekstremitas atas dan kaki meskipun Parsial care (ADL dibantu
lemah keluarga)
3. Melibatkan keluarga dalam Oedema tungkai kaki
aktivitas
H/ keluarga mampu dan kooperarif A: masalah belum teratasi
melakukan ADL sebagian (parsial P: lanjut intervensi
care). 1. Identifikasi defisit tingkat
4. Mengajarkan cara melakukan aktivitas
aktivitas yang dipilih (berdandan) 2. Fasilitasi aktivitas fisik
H/ pasien kooperatif rutin
3. Libatkan keluarga dalam
aktivitas
Rabu Bersihan jalan 1. Menghitung frekuensi napas S: Pasien mengatakan batuk
11/01/2023 napas tidak efektif 15.00 wit H/ RR: 22 x/mnt lendir, sesak napas berkurang,
berhubungan 19.00 wit 2. Inspeksi sputum lendir masih sulit dikeluarkan.
dengan sekresi H/ produksi sputum kental warna
yang tertahan kuning O: - RR: 22 x/mnt
(D.0001) 3. Auskultasi bunyi napas tambahan - SPO2: 98 %, terpasang O2
H/ masih terdengar ronchi 2 Lpm nasal kanul
4. Menganjurkan minum hangat 2000 - Produksi sputum kental
ml perhari warna kuning
H/ pasien mengatakan minum air - Ada ronchi
hangat 5-6 gelas perhari (1500 - Tampak retraksi intracostal
cc/hari) minimal
5. Mengajarkan teknik batuk efektif
H/ pasien kooperatif dan mampu A: masalah belum teratasi
melakukan batuk efektif P: lanjut intervensi
6. Melakukan hasil kolaborasi 1. Monitor pola napas
pemberian antibiotik (frekuensi)
H/ pemberian ceftriaxone 2x1 2. Monitor sputum
mg/IV dan metronidazole 3x500 3. Monitor bunyi napas
mg/IV tambahan
4. Anjurkan minum hangat
2000 ml perhari
5. Kolaborasi pemberian
antibiotic
Defisit nutrisi 13.00 wit 1. Mengobservasi ttv S: Pasien mengatakan kurang
berhubungan H/ TD:90/70 mmHg napsu makan, rasa mual.
dengan peningkatan N:85 x/m
kebutuhan R:22 x/m O:- Porsi makan yang dihabiskan
metabolisme S: 37 ºC 1/2 porsi
(D.0019) Spo2: 98%,dengan O2 2 lpm BB: 40 kg
(NK) TB: 149 cm
BB:40 kg IMT: 18,01 kg/m2
TB:149 cm Lab darah (elektrolit)
IMT:18,01 kg/m2 Na: 130 mmol/l
2. Memonitor mual muntah K: 2,8 mmol/L
H/ Pasien merasa mual dan masih Cl: 96 mmol/l
kurang napsu makan Albumin: 1,4 mg/dl
3. Memonitor asupan nutrisi
H/ Pasien mampu menghabiskan A: Masalah Defisit nutrisi
1/42porsi makan belum teratasi
4. Timbang berat badan
H/ BB: 40 kg P: lanjutkan intervensi
5. Menganjurkan makan dalam porsi 1) Observasi tanda-tanda vital
sedikit tapi sering 2) Monitor mual muntah
H/ Pasien mampu menghabiskan ½ 3) Monitor asupan nutrisi
porsi makan setiap kali makan 4) Timbang berat badan
6. Menganjurkan posisi duduk jika pasien
mampu 5) Berikan makanan dalam
H/ Pasien belum mampu untuk porsi sedikit tapi sering
duduk 6) Kolaborasi dalam
7. Melaksanakan hasil Kolaborasi
dalam pemberian obat pemberian obat
H/ Sucrafat 3x1 c,
Omeprazole 2x1 gr/IV
Intoleransi aktivitas 19.00 wit 1. Mengidentifikasi defisit tingkat S: pasien mengatakan masih
berhubungan aktivitas merasa lemas dan aktivitasnya
dengan kelemahan H/ pasien mampu melakukan dibantu keluarga.
(D.0056) makan minum dibantu sebagian O:
2. Memfasilitasi aktvitas fisik rutin Kekuatan otot : 5 5
H/ pasien dapat melakukan 4 4
mobilsasi miring kiri-kanan ROM aktif aktif
3. Melibatkan keluarga dalam aktif aktif
aktivitas Parsial care (ADL dibantu
H/ pasien mengatakan merasa keluarga)
lemas, pusing dan aktivitasnya Oedema tungkai kaki
dibantu keluarga. ADL pasien A: masalah belum teratasi
dibantu keluarga P: lanjut intervensi
1. Fasilitasi aktivitas fisik
rutin
2. Libatkan keluarga dalam
aktivitas
Kamis Bersihan jalan 1. Menghitung frekuensi napas S: - pasien mengatakan sesak
12/01/2023 napas tidak efektif 12.00 wit H/ RR: 20 x/mnt berkurang, masih batuk dan
berhubungan 2. Inspeksi sputum sputum masih kental bisa
dengan sekresi H/ batuk dan produksi sputum dikeluarkan
yang tertahan berkurang O: - RR: 20 x/mnt
(D.0001) 3. mengauskultasi bunyi napas - SPO2: 98%, terpasang
tambahan nasal kanul 2 Lpm
H/ masih terdengar ronchi - Ada ronchi
4. Menganjurkan minum hangat 2000 - Pola napas normopneu
ml perhari
H/ pasien minum air hangat 7 gelas A: masalah belum teratasi
perhari (1750 cc/hari) P: lanjut intervensi
5. Melakukan hasil kolaborasi 1. Monitor pola napas
pemberian antibiotik (frekuensi)
H/ pemberian ceftriaxone 2x1 2. Monitor sputum
mg/IV dan metronidazole 3x500 3. Monitor bunyi napas
mg/IV tambahan
4. Kolaborasi pemberian
antibiotic
Intoleransi aktivitas 18.00 wit 1. Memfasilitasi aktvitas fisik rutin S: pasien mengatakan masih
berhubungan H/ pasien mampu duduk ditempat merasa lemas dan aktivitasnya
dengan kelemahan tidur dibantu sebagian dibantu keluarga
(D.0056) 2. Melibatkan keluarga dalam
aktivitas O:
H/ pasien mengatakan merasa Kekuatan otot : 5 5
lemas dan aktivitasnya dibantu 5 5
sebagian oleh keluarga. ADL ROM aktif aktif
pasien dibantu keluarga aktif aktif
Parsial care (ADL
sebagian dibantu
keluarga)
Oedema tungkai kaki
berkurang
A: masalah belum teratasi
P: lanjut intervensi
1. Fasilitasi aktivitas fisik
rutin
2. Libatkan keluarga dalam
aktivitas