DISUSUN OLEH:
NAMA MAHASISWA : NUR MUTIA DWI OKTAVIASARI
NIM : 2002030
1. IDENTITAS
PASIEN
a. Nama : Ny. R
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. Umur : 68
d. Agama : Islam
e. Status Perkawinan : Kawin
f. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
g. Pendidikan Terakhir : SD
h. Alamat : Pasekan Kidu Rt02/01 Balecatur Gamping Sleman
i. No. CM : 05A
j. Diagnostik Medis : Parsial Seizune Dextra
PENANGGUNG JAWAB
a. Nama : Wisnu Setyadi
b. Umur : 28
c. Pendidikan : SMP
d. Pekerjaan : Bekerja di Bengkel Mobil
k. Alamat : Pasekan Kidu Rt02/01 Balecatur Gamping Sleman
2. RIWAYAT KEPERAWATAN
: Laki- laki
: Perempuan
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
: Garis perkawinan
: Garis keturunan
Pindah √
Ambulasi √
Keteranagan :
Skore 0 : Mandiri
Skore 1 : Dibantu sebagian
Skore 2 : Perlu dibantu orang lain
Skore 3 : Perlu dibantu orang lain dan alat
Skore 4 : Tergantung alat tidak mampu
Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum sakit pasien mengatakan pola tidur normal 4-5 jam terbangun malam
hari untuk persiapan berjualan.
Saat sakit pasien mengatakan sulit tidur dan sering terbangun
Pola Nutrisi Metabolik
Sebelum sakit pasien mengatakan makan 2-3x sehari 4 sehat 5 sempurna dengan
porsi normal yang terkadang mengkonsumsi suplemen minum 5-6 gelas sehari.
BB 6 bulan terakhir normal.
Saat sakit pasien mengatakan makan 2x sehari 4 sehat 5 sempurna dengan porsi
normal yang terkadang mengkonsumsi suplemen minum 5-6 gelas sehari. Pada
saat menelan tidak ada nyeri tetapi sedikit merasa mual dan BB 6 bulan terakhir
normal.
Pola Eliminasi
Sebelum sakit : BAB sehari 1-2x tidak ada darah bau khas feses berwarna kuning
kecoklatan. BAK sehari 3-5x tidak ada kesulitan bau khas urine berwarna kuning
tidak ada darah.
Saat sakit : BAB sehari 1-2x tidak ada darah bau khas feses berwarna kuning
kecoklatan. BAK sehari 3-5x tidak ada kesulitan bau khas urine berwarna kuning
tidak ada darah.
Pola Kognitif dan Perceptual
Pada penglihatan pasien tidak menggunakan alat bantu penglihatan seperti
kacamata dapat melihat dengan jelas. Pada pendengaran pasien tidak
menggunakan alat bantu pendengaran seperti ITC (in the canal) pasien dapat
mendegarkan dengan baik. Pada penciuman pasien tidak menggunakan alat
bantu. Pada pengecap pasien bisa merasakan rasa asin asam manis dan pahit.
Pada peraba pasien bisa membedakan kasar halus panas dingin dan sakit tidak
merasakan nyeri dan dapat berbicara atau membaca dengan baik
Kemampuan Konsep Diri
Pasien mengatakan sebagai istri sekaligus ibu rumah tangga menyukai semua
yang ada pada dirinya mampu mengatasi kelemahan pada dirinya dapat memasak
dengan baik
Pola Koping
Pada saat masuk rs pasien mengatakan biaya ditanggung bpjs perubahan yang
terjadi setelah dilakukan operasi merasa lebih lega. Pasien tidak merasa takut
terhadap kekerasan.padangan terhadap masa depan pasien ingin cepat sembuh
pada saat terjadi masalah pasien menceritakan kepada keluarga
Pola Seksual Reproduksi
Pada masalah mestruasi pasien mengatakan sudah tidak menstruasi. Papsmear
tidak pernah. Perawatan payudara tidak pernah dilakukan. Pasien tidak ada
kesukaran saat berhubungan seksual. Penyakit pasien sekarang tidak menganggu
fungsi seksualnya
Pola Peran Berhubungan
Pada peran berhubungan dalam keluarga dan masyarakat pasien mengatakan
sebagai ibu rumah tangga dan masyarakat biasa. Pasien mempunyai teman dekat
jika ada kesulitan pasien meminta bantuan keluarga dalam kegiatan masyarakat
pasien tidak terlibat dalam kegiatan tersebut.
Pola Nilai dan Kepercayaan
Pasien mengatakan menganut agama islam dengan beribadah dan berdoa.
Sebelum sakit tidak mengalami hambatan saat sakit memiliki hambatan
melakukan ibadah. Pasien mengetahui penyakit yang diderita nyeri seperti
tertekan pada kepala dengan skala nyeri 4. Pasien mengatakan kejadian ini
merupakan yang pertama kali dan tidak mengetahui tandanya.
3. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum
- Kesadaran : pasien tidak mengalami gangguan kesadaran
- Kondisi klien secara umum : Pasien tampak tenang
- Tanda tanda vital :
TD: 159/90 mmHg
Nadi: 95
Respirasi: 19
Suhu: 36,5
- Pertumbuhan fisik
TB: 150
BB: 50
IMT (Index masa tubuh) :BB(kg)50 : 0,3
TB 150
b.Leher : Bentuk simetris kelenjar getah bening dan kelenjar tiroid tidak
tampak trakea tepat di tengah garis leher tidak ada nyeri telan
c.Dada
1. Inspeksi: simetris pengembangan dada kanan dan kiri sama tampak
penggunaan otot pernapasan ekspirasi tampak memanjang
4. Palpasi: iklus koidus tak terlihat iktus teraba di line midelavicula sinistia
d.Abdomen
1. Inspeksi: simetris terlihat datar tampak buncit tidak ada lesi
dipermukaan kulit
2. Auskultasi:.bunyi bising usus terdengar 15x/menit
3. Perkusi: terdengar suara tympani
4. Palpasi:tidak ada pembesaran pada hepart atau lien
e..Genetalia, Anus dan rektum
1. Inspeksi: tidak terkapai
2. Palpasi: tidak terkapai
f.Ekstremitas
1. Atas: tangan kanan terpasang infus
2. Bawah: normal
1. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Radiologi
b. Laboratorium (dilampirkan)
PEMERIKSAAN NILAI RUJUKAN HASIL
Hematologi 12.1
Leukosit 9.0
Basofil 0
Eosinofil 0
Netrofil Segmen 60
Limfosit 35
Monosit 5
Eritrosit 4.92
Hematokrit 37
MCV 75
MCH 25
MCHC 33
Trombosit 284
RDW cv 13.2
RDW sd 38.3
Natrium 138
Kalium 4.0
Klorida 106
Glukosa darah sewaktu 261
B. Diagnosa Keperawatan
1.Hambatan mobilitas fisik b.d Intoleran aktifitas
2. Defisit perawatan diri b.d kendala lingkungan
C. RENCANA INTERVENSI
DX KEPERAWATAN 1 :
NO TUJUAN DAN KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN RASIONALISASI
1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama -Monitoring vitas sebelum/sesudah latihan dan lihat respon pasien 1.Membantu pasien untuk melakukan
3x40jam diharapkan gangguan mobilitas fisik saat latihan aktifitas secara mandiri
teratasi dengan kriterial hasil : -Konsultasikan dengan terapi fisik tentang rencana ambulasi 2.Menyediakan alat bantu
-Klien meningkat dalam aktivitas fisik sesuai dengan kebutuhan 3. Mengajarkan latihan fisik
-Mengerti tujuan dari peningkatan mobilitas -Bantu klien untuk menggunakan tongkat saat berjalan dan cegah
-Memverbalisasikan perasaan dalam terhadap cedera
meningkatkan kekuatan dan kemampuan -Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan lain tentang teknik
berpindah ambulasi
-Memperagakan penggunaan alat bantu untuk -Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi latih pasien dalam
mobilisasi (walker) pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kemampuan
-Dampingi dan bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi
kebutuhan ADLs ps
-Berikan alat bantu jika klien memerlukan
-Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan
jika diperlukan
2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama -Monitor kemampuan klien untuk perawatan diri yang mandiri 1.Memandikan pasien
3x40jam diharapkan gangguan mobilitas fisik -Monitor kebutuhan klien untuk alat-alat bantu untuk kebersihan 2.Membantu beraktifitas
teratasi dengan kriterial hasil : diri, berpakaian, berhias, toileting dan makan 3.Pasien merasa nyaman
- Klien terbebas dari bau badan -Sediakan bantuan sampai klien mampu secara utuh untuk
- Menyatakan kenyamanan terhadap melakukan self care
kemampuan untuk melakukan ADLs -Dorong klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang normal
- Dapat melakukan ADLs sesuai kemampuan yang dimiliki
-Dorong untuk melakukan secara mandiri tapi beri bantuan ketika
klien tidak mampu melakukannya
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
DX KEPERAWATAN 1 :
HARI/ TANGGAL : Kamis ,17 juni 2021
NO WAKTU TINDAKAN KEPERAWATAN RESPON PASIEN TTD PERAWAT
1 11.00 Memonitor tanda-tanda vital DS = Pasien mengatakan tangan kanan
dan kaki kanan tidak bisa di gerakkan.
DO= Pasien terlihat tegang
TTV
TD : 159/90 mmHg
N : 95 x/menit
RR : 19 x/menit
S : 36,5
O: Icu cm
A:
-Perfungsi otak tidak efektif
-Resiko jatuh
P:
-Obs Icu dan TTV
-Pencegahan Jatuh
Mahasiswa
Menyetujui,