DI SUSUN OLEH :
NIM : 2002032
TAHUN 2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN DASAR MANUSIA
PASIEN DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN NYERI AKUT
A. Pengertian
Secara umum nyeri adalah suatu rasa tidak nyaman, baik ringan
maupun berat. Nyeri di definisikan sebagai suatu keadaan yang
mempengarui seseorang dan ekstensinya di ketahui bila seseorang
pernah mengalaminya (Tamsuri, 2007). Menurut international
association for study of pain (IASP) nyeri adalah pengalaman perasaan
emosional yang tidak menyenangkan akibat terjadi kerusakan aktual
maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya nyeri.
B. Anatomi Fisiologi
Nyeri dapat berasal dari dalam ataupun luar sistem saraf. Nyeri
yang berasal dari luar sistem saraf dinamakan nyeri nosiseptif. Sedangkan
nyeri yang berasal dari dalam dinamakan nyeri neurogenik
atau neuropatik. Nyeri dapat dirasakan ketika stimulus yang berbahaya
mencapai serabut-serabut saraf nyeri. Mekanisme proses terjadinya
nyeri terdiri dari empat proses yaitu transduksi, transmisi, modulasi
dan persepsi. Transduksi nyeri adalah proses rangsangan yang mengganggu
sehingga menimbulkan aktifitas listrik di reseptor nyeri. Transmisi nyeri
melibatkan proses penyaluran impuls nyeri dari tempat transduksi
melewati saraf perifer sampai ke terminal di medulla spinalis dan jaringan
neuron-neuron pemancar yang naik dari medulla spinalis ke otak. Modulasi
nyeri melibatkan aktifitas saraf melalui jalur-jaur saraf desenden dari otak
yang dapat memengaruhi transmisi nyeri setinggi medulla spinalis.
Modulasi juga melibatkan faktor-faktor kimiawi yang menimbulkan atau
meningkatkan aktifitas di reseptor nyeri aferen primer. Persepsi nyeri
adalah pengalaman subyektif nyeri yang bagaimanapun juga dihasilkan oleh
aktifitas transmisi nyeri oleh saraf.
C. Patofisiologi
Nyeri diawali dgn kerusakan jaringan (tissue damage), dimna jaringan tbh
yg cedera melepaskan zat kimia inflamatori (excitatory neurotransmitters),
(histamine dan bradykinin) sbg vasodilator yg kuat -> edema, kemerahan
dan nyeri dan menstimulasi pelepasan prostaglandins
E. Manisfestasi Klinik
Rangsangan nyeri diterima oleh nociceptorspada kulit bisa intesitas tinggi
maupun rendahseperti perennggangan dan suhu serta oleh lesi
jaringan. Sel yang mengalami nekrotik akan merilis K + dan protein
intraseluler . Peningkatankadar K + ekstraseluler akan menyebabkan
depolarisasi nociceptor, sedangkan protein pada beberapa keadaan akan
menginfiltrasi mikroorganisme sehingga menyebabkan peradangan/
inflamasi. Akibatnya, mediator nyeri dilepaskan seperti leukotrien,
prostaglandin E2, dan histamin yang akan merangasng nosiseptor sehing ga
rangsangan berbahaya dan tidak berbahaya dapat menyebabkan nyeri
(hiperalgesia atau allodynia). Selain itu lesi juga mengaktifkan faktor
pembekuan darah sehingga bradikinin dan serotonin akan terstimulasi dan
merangsang nosiseptor. Jika terjadi oklusi pembuluh darah maka akan
terjadi iskemia yang akan menyebabkan akumulasi K + ekstraseluler dan H +
yang selanjutnya mengaktifkan nosiseptor.
F. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Psikologi
Pemeriksaan Darah
CTSCAN
G. Penatalaksanaan Media
Penggunaan obat antiinflamasi
Pembedaahn bagian otak
Terapi Elektrokonvulsif (ECT)
Psikoterapi
Menyetujui