Disusun Oleh :
2023/2024
LAPORAN PENDAHULUAN
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA DENGAN GANGGUAN RASA NYAMAN:
NYERI
2. Anatomi Nyeri
Salah satu fungsi sistem saraf yang paling penting adalah menyampaikan
informasi tentang ancaman kerusakan tubuh. Saraf yang dapat mendeteksi
nyeri tersebut dinamakan nociception. Nociception termasuk menyampaikan
informasi perifer dari reseptor khusus pada jaringan (nociseptors) kepada
struktur sentral pada otak. Sistem nyeri mempunyai beberapa komponen, yaitu
:
1) Reseptor khusus yang disebut nociceptors, pada sistem saraf perifer,
mendeteksi dan menyaring intensitas dan tipe stimulus noxious.
2) Saraf aferen primer (saraf A-delta dan C) mentransmisikan stimulus
noxious ke CNS.
3) Kornu dorsalis medulla spinalis adalah tempat dimana terjadi hubungan
antara serat aferen primer dengan neuron kedua dan tempat kompleks
hubungan antara lokal eksitasi dan inhibitor interneuron dan traktus desenden
inhibitor dari otak.
4) Traktus asending nosiseptik (antara lain traktus spinothalamikus lateralis
dan ventralis) menyampaikan signal kepada area yang lebih tinggi pada
thalamus.
5) Traktus thalamo-kortikalis yang menghubungkan thalamus sebagai pusat
relay sensibilitas ke korteks cerebralis pada girus post sentralis.
6) Keterlibatan area yang lebih tinggi pada perasaan nyeri, komponen afektif
nyeri,ingatan tentang nyeri dan nyeri yang dihubungkan dengan respon
motoris (termasuk withdrawl respon).
7) Sistem inhibitor desenden mengubah impuls nosiseptik yang datang pada
level medulla spinalis (Mardalena, 2020).
3. Tanda dan Gejala
a. Gangguan tidur
b. Posisi menghindari nyeri
c. Gerakan menghindari nyeri
d. Raut wajah kesakitan (menangis dan merintih)
e. Tanda dan Gejala
f. Nyeri perut (abdominal discomfort)
g. Rasa perih di ulu hati
h. Mual, kadang-kadang sampai muntah
i. Nafsu makan berkurang
j. Rasa lekas kenyang
k. Perut kembung
l. Rasa panas di dada dan perut
m. Regurgitasi (keluar cairan dari lambung secara tiba-tiba)
n. Depresi atau frustasi
4. Etiologi
Nyeri dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu trauma, mekanik,
thermos, elektrik, neoplasma (jinak dan ganas), peradangan (inflamasi),
gangguan sirkulasi darah dan kelainan pembuluh darah serta yang terakhir
adalah trauma psikologis (Astria, 2021). Pada saat sel saraf rusak akibat
trauma jaringan, maka terbentuklah zat-zat kimia seperti Bradikinin, serotonin
dan enzim proteotik. Kemudian zat-zat tersebut merangsang dan merusak
ujung saraf reseptor nyeri dan rangsangan tersebut akan dihantarkan ke
hypothalamus melalui saraf asenden. Sedangkan di korteks nyeri akan
dipersiapkan sehingga individu mengalami nyeri. Selain dihantarkan ke
hypothalamus nyeri dapat menurunkan stimulasi terhadap reseptor mekanin
sensitif pada termosensitif sehingga dapat juga menyebabkan atau mengalami
nyeri (Nur, 2022).
penyakit asam
lambung
keasaman esofagus
nyeri epigastrik
pasien mudah
pasien cemas tidak bisa tidur gangguan pola
dispepsia pasien gelisah terbangun saat
dengan keadaanya kembali tidur
tidur
intake makanan
kurang
lambung kosong
nyeri akut
7. Komplikasi
a. Masalah mobilisasi
b. Hipertensi
c. Hipertermi
d. Gangguan pola istirahat dan tidur
8. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian merupakan tahapan awal dari proses keperawatan dan
proses sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk
mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan pasien. Data tersebut
berasal dari pasien (data primer), keluarga (data sekunder) dan catatan yang
ada (data tersier). Pengkajian dilakukan dengan pendekatan proses
keperawatan melalui wawancara, observasi langsung, dan melihat catatan
medis (Safitri, 2021).
a. Pengkajian Identitas Pasien
1) Identitas pasien berupa nama, tanggal lahir, umur, jenis kelamin,
agama, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, alamat, diagnose medis.
2) Identitas penanggung jawab berupa nama, tanggal lahir, jenis kelamin,
status, agama,pendidikan, pekerjaan, alamat, hubungan dengan pasien.
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama
2) Riwayat kesehatan sekarang
3) Riwayat kesehatan dahulu
4) Riwayat kesehatan keluarga
c. Pengkajian Fungsional Gordon
1) Pola nutrisi
2) Pola eliminasi
3) Pola istirahat dan tidur
4) Pola aktivitas/latihan
5) Pola kognisi-spiritual
6) Pola toleransi-koping stres
7) Pola persepsi diri/konsep koping
8) Pola hubungan dan peran
9) Pola nilai dan keyakinan
d. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum & kesadaran umum
2) Tanda-tanda vital berupa tekanan darah, nadi, pernapasan, dan suhu
3) Pemeriksaan head to toe
a) Kepala
b) Mata
c) Mulut
d) Telinga
e) Muka
f) Leher
g) Dada
h) Abdomen
i) Ekstremitas
4) Pemeriksaan penunjang
5) Program terapi
e. Pengkajian Status Nyeri
Pendekatan PQRS menurut (Litualy & Seleky, 2019):
Tabel: 1.1 Pengkajian PQRS
No Pengkajian Deskripsi Pertanyaan Pengkajian
1 P (Provokasi Pengkajian untuk apa yang menyebabkan
incident) menentukan rasa sakit/nyeri? Apakah
faktor atau ada hal yang menyebabkan
peristiwa yang kondisi
mencetuskan memburuk/membaik? Apa
nyeri yang dilakukan jika
sakit/nyeri timbul? Apakah
nyeri ini
2 Q (Quality of Sifat Pengkajian Bisakah anda menjelaskan
pain) keluhan, seperti rasa sakit/nyeri? Apakah
apa rasa nyeri rasanya tajam, sakit,
yang dirasakan membakar, nyeri berat,
atau digambarkan seperti ditusuk ?
pasien
3 R (Region referd) Pengkajian untuk Apakah rasa sakitnya
menentukan menyebar atau berfokus
lokasi nyeri pada satu titik?
4 S (Severity scale Pengkajian Seperti apa sakitnya, nilai
of pain) seberapa jauh rasa nyeri dalam skala 1 – 10
nyeri yang dengan 0 berarti tidak sakit
dirasakan pasien dan 10 yang paling sakit
5 T (Time) Berapa lama nyeri Kapan sakit mulai muncul;
berlangsung, apakah munculnya
apakah bertambah perlahan atau tiba-tiba?
buruk pada Apakah nyeri muncul
malam hari atau secara terus – menerus
siang hari atau kadang – kadang?
Apakah pasien pernah
mengalami nyeri seperti
ini sebelumnya. Apabila
“iya” apakah nyeri yang
muncul merupakan nyeri
yang sama atau berbeda?
9. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan merupakan penilaian klinis mengenai respon
pasien terhadap masalah kesehatan (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016).
Diagnosa berdasarkan SDKI adalah:
https://www.britishjournalofnursing.com/content/pathophysiology/the-
pathophysiology-assessment-and-management-of-acute-pain/
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/608/3/BAB%20II.pdf
https://repository.poltekkes-tjk.ac.id/171/5/5.%20BAB%20I.pdf
https://ners.umku.ac.id/asuhan-keperawatan-pengertian-tujuan-dan-
komponen-2.php
https://repository.poltekkes-tjk.ac.id/id/eprint/3126/6/6%20.BAB%20II.pdf