Disusun oleh :
Trian Fajar Julianda
P27220019310
2. Etiologi
a. Faktor Fisiologis dan Psikososial
Faktor fisiologis
Efek opium yang diproduksi tubuh menghasilkan zat kimia yang
berfungsi sebagai regulator dalam beradaptasi terhadap nyeri.
Faktor psikososial
1) Kebudayaan
2) Lingkungan; seseorang mempengaruhi persepsi dan respon sakit
3) Emosi; mempengaruhi persepsi sakit
4) Harapan; adanya orang lain
5) Sistem nilai; individu berpengaruh terhadap persepsi dan respon
nyeri
6) Pengalaman terdahulu; pengalaman terdahulu tentang rasa sakit
mempengaruhi persepsi rasa sakit.
7) Usia; usia sering mempengaruhi persepsi sakit individual
b. Agen pencedera fisiologis (inflamasi, iskemia, neoplasma, dll)
c. Agen pencedera kimiawi (terbakar, bahan kimia iritan, dll)
d. Agen pencedera fisik (abses, amputasi, terbakar, terpotong,
mengangkat berat, prosedur operasi, trauma, latihan fisik berlebihan,
dll)
(SDKI, 2016)
Jejas
Kerusakan nesoseptor
( reseptor )
Nyeri kronik/akut
4. Manifestasi Klinik
Menurut Hidayat, A. Aziz,(2012) tanda dan gejala yang mungkin muncul :
a. Gangguan tidur
b. Posisi menghindari nyeri
c. Gerakan menghindari nyeri
d. Raut wajah kesakitan (menangis, merintih)
e. Perubahan nafsu makan
f. Tekanan darah meningkat
g. Depresi
6. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Hidayat, A. Aziz, (2012)
a. Pemeriksaan USG untuk data penunjang apabila ada nyeri tekan
abdomen
b. Rontgen untuk mengetahui tulang atau organ dalam yang abnormal
c. Pemeriksaan lab sebagai data penunjang pemeriksaan lainnya.
d. CT-Scan (cidera kepala) untuk mengetahui adanya pembuluh darah
yang pecah di otak.
7. Komplikasi
Menurut Hidayat, A. Aziz, (2012)
a. Kejang
b. Masalah Mobilisasi
c. Hipertensi
d. Hipertermi
e. Gangguan pola istirahat dan tidur
c) Oucher
“Oucher”, yang terdiri atas dua skala terpisah yaitu
sebuah skala dengan nilai 0-100 pada sisi sebelah kiri untuk
anak-anak yang lebih besar dan skala fotografik enam
gambar pada sisi kanan untuk anak-anak yang lebih kecil.