KELOMPOK 7
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya, penyusunan makalah ini dapat terselesaikan
dalam waktu yang ditentukan. Makalah yang berjudul “RESIKO DAN HAZARD,
UPAYA MENCEGAH DAN MEMINIMALKAN PADA TAHAP
IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN” ini, disusun sebagai salah satu
tugas kelompok mata kuliah KPK3. Ucapan terima kasih penulis sampaikan
kepada berbagai pihak yang ikut membantu baik langsung maupun tidak
langsung.
Setelah mempelajari makalah ini, diharapkan mahasiswa keperawatan dan
masyarakat umum dapat memahaminya. Penulis menyadari bahwa penulisan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis juga menyadari makalah ini
terdapat kekurangan baik materi maupun penyajian.
Oleh karena itu, segala saran dan kritik dari semua pihak ataupun pembaca
sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat memberikan wawasan lebih dan bermanfaat bagi semuanya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keselamatan dan kesehatan kerja dewasa ini merupakan istilah yang
yang sangat populer. Bahkan di dalam dunia industri istilah tersebut lebih
dikenal dengan singkatan K3 yang artinya keselamatan, dan kesehatan kerja.
Menurut Milyandra (2009) Istilah ‘keselamatan dan kesehatan kerja’, dapat
dipandang mempunyai dua sisi pengertian. Pengertian yang pertama
mengandung arti sebagai suatu pendekatan pendekatan ilmiah (scientific
approach) dan disisi lain mempunyai pengertian sebagai suatu terapan atau
suatu program yang mempunyai tujuan tertentu. Karena itu keselamatan dan
kesehatan kerja dapat digolongkan sebagai suatu ilmu terapan (applied
science). Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai suatu program didasari
pendekatan ilmiah dalam upaya mencegah atau memperkecil terjadinya bahaya
(hazard) dan risiko (risk) terjadinya penyakit dan kecelakaan, maupun
kerugian-kerugian lainya yang mungkin terjadi. Jadi dapat dikatakan bahwa
Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu pendekatan ilmiah dan praktis
dalam mengatasi potensi bahaya dan risiko kesehatan dan keselamatan yang
mungkin terjadi.( Rijanto, 2010 ).
Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat
merupakan tempat kerja yang memiliki risiko tinggi terhadap keselamatan dan
kesehatan sumber daya manusia rumah sakit, pasien, pendamping pasien,
pengunjung, maupun lingkungan rumah sakit. Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan bahwa pengelola tempat kerja
wajib melakukan segala bentuk upaya kesehatan melalui upaya pencegahan,
peningkatan, pengobatan dan pemulihan bagi tenaga kerja.
Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan juga dinyatakan bahwa tenaga kesehatan dalam menjalankan praktik
berhak memperoleh pelindungan atas keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Pengelola Rumah Sakit harus menjamin kesehatan dan keselamatan
baik terhadap SDM Rumah Sakit, pasien, pendamping pasien, pengunjung,
maupun lingkungan Rumah Sakit dari berbagai potensi bahaya di Rumah Sakit.
Oleh karena itu, pengelola Rumah Sakit dituntut untuk melaksanakan upaya
kesehatan dan Keselamatan Kerja yang dilaksanakan secara terintegrasi,
menyeluruh, dan berkesinambungan sehingga risiko terjadinya penyakit akibat
kerja, kecelakaan kerja serta penyakit menular dan tidak menular lainnya di
Rumah Sakit dapat dihindari. Potensi bahaya di RS, selain penyakit-penyakit
infeksi juga ada potensi bahaya-bahaya lain yang mempengaruhi situasi dan
kondisi di RS, yaitu kecelakaan (peledakan, kebakaran, kecelakaan yang
berhubungan dengan instalasi listrik, dan sumber-sumber cidera lainnya),
radiasi, bahan-bahan kimia yang berbahaya, gas-gas anastesi, gangguan
psikososial dan ergonomi. Semua potensi bahaya tersebut di atas, jelas
mengancam jiwa dan kehidupan bagi para karyawan di RS, para pasien
maupun para pengunjung yang ada di lingkungan RS.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka untuk melindungi sumber daya
manusia Rumah Sakit, pasien, pendamping pasien, pengunjung, maupun
lingkungan Rumah Sakit dari risiko kejadian keselamatan dan Kesehatan
Kerja, diperlukan penyelenggaraan K3RS secara berkesinambungan
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Kesehatan dan Keselamatan Kerja?
2. Apakah yang dimaksud hazard dan pengendaliannya?
3. Bagaimanakah upaya pencegahan hazard pada tahap implementasi?
4. Bagaimanakah analisa kasus akibat hazard pada tahap implementasi?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dan memahami definisi dari Kesehatan dan
Keselamatan Kerja
2. Untuk mengetahui dan memahami yang dimaksud hazard dan
pengendaliannya
3. Untuk mengetahui dan memahami upaya pencegahan hazard pada tahap
implementasi
4. Untuk mengetahui dan memahami analisa kasus akibat hazard pada tahap
implementasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Dengan melaksanakan K3 akan terwujud perlindungan terhadap tenaga
kerja dari risiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang dapat terjadi
pada waktu melakukan pekerjaan di tempat kerja. Dengan dilaksanakannya
perlindungan K3, diharapkan akan tercipta tempat kerja yang aman, nyaman,
sehat dan tenaga kerja yang produktif, sehingga akan meningkatkan
produktivitas kerja dan produktivitas perusahaan. K3 sangat besar peranannya
dalam upaya meningkatkan produktivitas perusahaan, terutama dapat
mencegah korban manusia.
Dengan demikian untuk mewujudkan K3 perlu dilaksanakan dengan
perencanaan dan pertimbangan yang tepat, dan salah satu kunci
keberhasilannya terletak pada peran serta pekerja sendiri baik sebagai subyek
maupun obyek perlindungan dimaksud dengan memperhatikan banyaknya
risiko yang diperoleh.
B. Saran
Penyusun berharap agar menjaga keselamatan anda dalam kondisi yang
aman dan patuhilah pada peraturan rambu lalu lintas agar tidak terjadi
kecelakaan dan mengurangi risiko kecelakaan.
DAFTAR PUSTAKA