A. LATAR BELAKANG
Tidur adalah sebagai pemisahan antara jiwa dengan raganya, namun tidak
sepenuhnya terpisah. Ketika terpisah, kesadaran tidak aktif dan tidak ada sensasi
ataupun gerak – gerik, namun jantung dan pernafasan tetap aktif bergerak
(Heidari, Norouzadeh, & Abbasi, 2014). Tidur adalah fenomena biologi yang
sangat penting bagi manusia dan tidak dapat ditinggalkan. Tidur adalah salah satu
cara untuk memelihara kesehatan. Kualitas tidur yang buruk dapat memicu
berbagai penyakit kronik (Nor, Yusoff, Ruhila, Razi, & Sanusi, 2018). Tidur
merupakan peran penting untuk kesehatan seseorang, tidur dapat memulihkan
energi dari kelelahan (Amagai et al., 2010). Proses pemulihan yang berguna untuk
mengembalikan kondisi seseorang seperti semula dibutuhkan kualitas tidur yang
baik, yang dapat menjadikan seseorang menjadi segar kembali. seseorang yang
tidak mendapatkan kualitas tidur yang baik, secara fisiologis akan menyebabkan
nafsu makan menurun, kelemahan/kelelahan, kecelakaan baik dirumah atau di
jalan meningkat, stabilitas emosi terganggu, terjatuh, iritabilitas, konsentrasi
terganggu, dan kesulitan dalam mengambil keputusan (Riyadi, S., & Widuri, H.
(2015). Kebutuhan Dasar Manusia Aktivitas Istirahat Diagnosis Nanda. Yogyakarta:
Gosyen Publishing.)
B. TUJUAN