Disusun Oleh :
LUQMAN MULYA NUGRAHA
P1337420919090
2019
ASUHAN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PADA TN D DI RUANG RAJAWALI 1B RSUP DR KARIADI
A. Identitas Pasien
Nama Pasien : Tn. S
No. RM : C782***
Tempat Tanggal Lahir : Grobogan, 03/07/197
Umur : 52 th
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan : SD
Alamat : Grobogan, Jawa tengah
Pekerjaan : Petani
Jenis Kelamin : Laki laki
Suku : Jawa
Diagnosa Medis : Hidrosefalus post ventriculoperitoneal shunt
Tanggal Masuk RS : 16/10/2019
Tanggal Trasfer : 26/10/2019
Tanggal Pengkajian : 04/11/2019
Sumber Informasi : Pasien, keluarga, dan rekam medis
Penanggung Jawab
Nama : Tn. M
Umur : 30 th
Agama : Islam
Alamat : Tegal
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Jenis Kelamin : Laki - laki
Hubungan dengan Pasien : Anak
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Kelemahan badan dan sulit berkomunikasi
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien masuk IGD RSUP Dr Kariadi dengan panas tinggi serta penurunan kesadaran
rujukan dari RS Mowardi dan dirawat di ICU, setelah di ICU dipindahkan di bangsal
Rajawali 1 A. Dilakukan pemasangan VP Shunt pada tanggal 26/10/2019 dan dilakukan
cranioplasti pada tanggal 30/10/2019. Pada tanggal 03/11/2019 dipindahkan di Rajawali
1 B dengan penurunan kesadaran.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
8 bulan yang lalu pasien mengalami kecelakaan sepeda motor dan mengalami luka pada
kepala dan di larikan ke rumah sakit daerah terdekat. Di Rumah sakit daerah dilakukan
kraniotomi Pada saat sudah pulang, pasien dirawat di rumah. Kurang lebih 2 minggu
pasien sering mengalami badan panas dan penurunan kesadaran.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit yang serupa atau penyakit menular.
C. Pengkajian Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Gordon (11 Pola)
1. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
Keluarga klien mengatakan sakit adalah ketika pasien tidak merasa nyaman dan tidak
dapat melakukan aktivitas seperti biasanya. Keluarga klien memperhatikan kesehatan
klien dengan selalu merawat klien sesuai dengan anjuran yang diberikan.
2. Pola Nutrisi
Sebelum sakit :
Makan 3x/hari dengan jenis nasi, lauk, sayur dan pada pagi hari pasien biasa
sarapan dengan teh. Klien tidak alergi terhadap makanan tertentu. Minum air putih 5-7
gelas perhari .
Selama sakit :
Di RS pasien makan 4 x sehari dengan porsi yang telah ditentukan rumah sakit dan
makan melalui NGT.
Observasi :
A : Antropometri :
Tanggal 04/11/2019
Berat Badan : 50 kg
Tinggi Badan : 159 cm
IMT : BB/TB2 = 19,77 (kurus)
B : Biochemical
C : Clinical sign :
Tugor kulit elastis
Konjungtiva merah muda
Capillary refill : < 2 detik
D : Diet : makanan cair dengan porsi 4 x 250 cc per hari
3. Pola Eliminasi
Sebelum sakit :
BAB 1-2 hari sekali dengan warna konsistensi lembek, warna kuning, bau khas. BAK
1-2 kali sehari, warna jernih dengan bau khas.
Selama sakit :
BAB 1 kali / hari, konsistensi lembek, warna kuning, bau khas. BAK 400 cc sehari, bau
khas.
4. Aktivitas dan Latihan
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Kemampuan melakukan ROM √
Kemampuan Mobilitas di tempat tidur √
Kemampuan makan/minum √
Kemampuan toieting √
Kemampuan Mandi √
Kemampuan berpindah √
Kemampuan berpakaian √
Ket. : 0 = Mandiri 1= Menggunakan alat bantu 2 = dibantu orang lain
3 = Dibantu orang lain dan alat 4 = Tergantung Total
12. Kulit :
Turgor kulit baik, warna kulit sawo matang, terdapat luka dekubitus pada kulit
punggung.
E. Therapy
Terapi Tgl. 04/11/2019
RL 500 cc / 20 tpm IV
Omeprazol 60 mg/ 12 jam IV
Paracemtamol 1 gram/8 jam IV
Trigesilin 500 mg/12 jam IV
Vitamin C 300 mg/8jam p.o
Vitamin B 12 1tablet/8 jam p.o
Zink 20 mg / 12 jam p.o
KSR 1 tablet / 12 jam p.o
Prenitan 200 mg/24 jam p.o
F. Analisa Data
Masalah
No Tgl/Jam Data Fokus
Keperawatan
1. 04/11/2019 DS: Risiko
21.30 WIB Keluarga mengatakan pasien kadang panas ketidakefektifan
dan nafas cepat, gelisah, perfusi jaringan
DO : otak
Pasien cemas, KU lemah berhubungan
Tingkat kesadaran pasien somnolen dengan cedera
GCS : E : 3 M : 4 V : afasia otak
S :36.5 °C N : 90 X/mnt TD :130/90
mmHg RR :26 X/mnt
2. 04/11/2019 DS : Hambatan
21.30 WIB keluarga mengatakan pasien lemas dan mobilitas di
tidak mampu bergerak maupun berpindah tempat tidur
DO : berhubungan
- kekuatan otot dengan kekuatan
1 1 oto tidak
1 1 memadai
3. 04/11/2019 DS : Kerusakan
21.30 WIB Keluarga klien mengatakan bahwa klien integritas kulit
memiliki luka pada punggung, mata kaki berhubungan
kiri dan telinga, dengan tekanan
DO : pada tonjolan
- Pasien tidak mampu mobilisasi tulang
4. 04/11/2019 DS : Defisit
21.30 WIB Keluarga klien mengatakan pasien tidak perawatan diri
dapat melakukan apa pun sendiri mandi
DO : berhubungan
- Pasien terlihat lemas dan terbarimg dengan
- Indeks barthel 20 kelemahan
- Aktivitas dan latihan ketergantungan
total
G. Diagnosa Keperawatan
1. Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak berhubungan dengan cedera otak
2. Hambatan mobilitas di tempat tidur berhubungan dengan kekuatan otot tidak
memadai
3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan tekanan pada tonjolan tulang
4. Defisit perawatan diri mandi berhubungan dengan kelemahan
H. Rencana Keperawatan
Tgl/ No Dx. Kep Tujuan Intervensi TTD
Jam
04/11/ 1 Risiko Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor adanya
2019 ketidakefe keperawatan selama 3x8 kebingungan,
ktifan jam, masalah keperawatan perubahan pikiran,
perfusi risiko ketidakefektifan
keluhan pingsan,
jaringan perfusi jaringan otak dapat
otak b.d teratasi dengan kriteria pingsan
cedera hasil : 2. Monitor tanda – tanda
otak 040619 penurunan tingkat vital
kesadaran 3. Monitor status
040620 refleks saraf pernafasan
terganggu 4. Posisikan tinggi
040606 kelesuan
kepala tempat tidur 30
040605 kecemasan yang
tidak dijelaskan derajat atau lebih
5. Batasi cairan
6. Pertahankan suhu
normal
I. Tindakan Keperawatan
Kode
Tgl/Jam Implementasi Evaluasi (Respon) TTD
Dx Kep
Senin, 1 Mengukur tanda – tanda O:
04/11/2019 vital S :36.5 °C N : 90
X/mnt TD :130/90
mmHg RR :26 X/mnt
1 Memberikan O2 dengan O:
nasal kasul 3 L, dan Pasien pada posisi semi
memosisikan pasien foler dengan terpasang
semifoler nasal kanul
2 Menjelaskan akan
pentingnya alih baring S :
untuk pasien dengan - keluarga pasien
penurunan kesadaran mengatakan setuju
2 Posisikan pasien dengan dilakukannya