Disusun oleh :
KELOMPOK 3
2023
TINJAUAN KASUS
1. PENGKAJIAN
A. Identitas
Nama : Ny. R
Umur : 39 Tahun
Suku/bangsa : Indonesia
Pekerjaan : Petani
Alamat : Kr tengah
No RM : 997654
Penanggung jawab
Nama : Tn. S
Umur : 25 tahun
Suku/bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : Smp
Pekerjaan : Wiraswasta
B. Riwayat keperawatan
1. Keluhan utama
Pasien menyatakan nyeri pada perut bagian bawah
2. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien datang dari IGD dengan keluhan nyeri perut bagian bawah, sakit saat BAK, gejala
itu ada sejak kurang lebih dari 3 hari yang lalu. Kemudian keluarga membawa ke RSUD
Ungaran untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut
3. Riwayat kesehatan yang lalu
Pasien menyatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita sakit dengan pasien dan
tidak mempunyai penyakit lain seperti HT dan DM
4. Riwayat produksi Pasien menyatakan pada saat menstruasi merasa sakit haid 7 hari siklus
haid 28 hari
5. Riwayat obstetric
E. Data penunjang
1. Pemeriksaan USG : terdapat daging seperti gumpalan darah
2. Program terapi
- NaCL : 12 tpm
- WB
F. Laboratorium
G. Analisa Data
bergerak uteri
DO
Kadar Hb dalam darah
- Edema perut bagian
menurun
bawah
- Hb↓ 3,7 g/dl
Penurunan suplai O2
- Ht↓ 13,4 %
- Eritrosit↓ 2,18 10^6/ul Perfusi perifer tidak efektif
- MCV↓ 61,6 FI
- MCH↓ 16,9 Pg
- MCHC↓ 27,6 g/dl
- RDW↑ 21,5 %
- Hasil USG : terdapat
daging seperti gumpalan
darah
DS Mioma Uteri Gangguan eliminasi urin
Klien mengeluh sakit saat
BAK pembesaran uteri
DO
Penekanan
- Terpasang DC
- Output urine 800 cc/hari Kandung kemih/ ureter/
- Hasil USG : terdapat uretra
daging seperti gumpalan
darah Poliuri/ retensi urin
Gangguan eliminasi urin
DS Mioma Uteri Intoleran aktivitas
Klien mengatakan selam
dirawat aktivitas klien di Perdarahan / pembesaran
H. Diagnosis keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis (mioma uteri) d.d DS/DO
2. Perfusi perifer tidak efektif b.d penurunan konsentrasi hemoglobin d.d DS/DO
3. Gangguan eliminasi urin b.d penekanan kandung kemih d.d DS/DO
4. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen d.d DS/DO
I. Intervensi keperawatan
N
Diagnosis keperawatan Luaran keperawatan Intervensi keperawatan Rasional
o
1 Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan intervensi 1. Manajemen nyeri 1. Manajemen nyeri
pencedera fisiologis keperawatan selama 3x 24 Observasi Observasi
(mioma uteri) d.d jam, maka Tingkat nyeri 1) Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, 1) mengidentifikasi dimana letak lokasi nyeri,
DS/DO menurun dengan kriteria hasil: frekuensi, kualitas, intensitas nyeri bagaimana karakteristik nyeri tersebut,
- Meringis menurun berapa lama durasi dari nyeri itu sendiri,
- Sikap protektif menurun frekuensi, kualitas, serta intensitas dari teri
- Gelisah menurun tersebut
- Pola tidur membaik 2) Identifikasi skala nyeri 2) mengidentifikasi berapa skala nyeri (1-10)
- Pola nafas membaik 3) Identifikasi respons nyeri nonverbal 3) melakukan respons nyeri secara nonverbal
- Nafsu makan membaik (visual)
4) Identifikasi factor yang memperberat dan 4) mengidentifikasi apa saja factor yang
memperingan nyeri memperberat nyeri tersebut
5) Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang 5) mengidentifikasi tentang pengetahuan
nyeri mengenai nyeri kepada pasien
6) Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon 6) mengidentifikasi apakah factor budaya dapat
nyeri memperngaruhi adanya respon nyeri
7) Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup 7) untuk menentukan toleransi aktifitas yang
8) Monitor keberhasilan terapi komplementer yang dilakukan
sudah diberikan 8) mendampingi keberhasilan terapi
9) Monitor efek samping penggunaan analgetik komplementer yang telah diberikan
9) dengan berikannya terapi untuk mengurangi
rasa nyeri, serta pendamping penggunaan
Terapeutik teknik farmakologi
1) Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi Terapeutik
rasa nyeri (mis, TENS, hypnosis, akupresur, terapi 5) agar mempercepat proses pemulihan
music, biofeedback, terapi pijat, aroma terapi,
teknik imaginasi terbimbing, kompres hangat atau
dingin, terapi bermain)
2) Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri(
mis, suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
3) Fasilitasi istirahat dan tidur 6) mengontrol lingkungan yang memperberat
rasa nyeri pasien
4) pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan nyeri 7) meningkatkan kenyamanan klien untuk
beristirahat
Edukasi 8) jika tidak seimbangnya pemilihan strategi
1) jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri untuk meredakan nyeri, maka rasa nyeri itu
akan kembali
Edukasi
1) perawat menjelaskan apa saja penyebab dari
2) jelaskan strategi meredakan nyeri terjadinya nyeri tersebut, periodenya serta
pemicu nyeri itu sendiri
2) perawat menjelaskan stratergi untuk
3) anjurkan memonitor nyeri secara mandiri meredakan nyeri mau itu secara farmakologi
atau non farmakologi
4) anjurkan menggunakan analgetik secara tepat 3) Menganjurkan merasakan nyeri secara
mandiri dengan skala nyeri (1-10)
5) ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi 4) Meberikan analgetik yang tepat agar rasa
rasa nyeri nyeri dapat berangsur berkurang
5) Ajarkan kepada pasien atau keluarga pasien
Kolaborasi teknik nonfarmakologis untuk membantu
1) kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
2. Kompres Panas 1) Analgetik adalah obat anti nyeri
Observasi
1) Identifikasi kontraindikasi kompres panas 2. Kompres Panas
2) Identifikasi kondisi kulit yang akan dilakukan Observasi
kompres panas
1) Untuk mencegah komplikasi
3) Periksa suhu kompres 2) Melihat adanya kemerahan pada area yang
dikompres, atau lesi pada area yanga akn
4) Monitor iritasi kulit atau kerusakan jaringan dikompres
selama 5 menit pertama 3) Jika suhu terlalu tinggi bisa menyebabkan
cedera pada area yang akan dikompres
Terapeutik 4) Hentikan jika ada iritasi atau kerusakan pada
1) Pilih metode kompres yang nyaman dan mudah jaringan
didapat Terapeutik
2) Pilih lokasi kompres 1) Lebih efektik dan ekonomis
3) Balut alat kompres panas dengan kain pelindung
4) Lakukan kompres panas pada daerah yang cedera 2) Lokasi nyeri yang akan dikompres
Edukasi 3) Mencegah cedera
1) Jelaskan prosedur penggunaan kompres panas
4) Untuk mengurangi nyeri/peradangan
2) Anjurkan tidak menyusaikan pengaturan suhu
secara mandiri tanpa pemberitahuan sebelumnya Edukasi
Ajarkan cara menghindari kerusakan jaringan akibar 1) Agar klien mengetahui manfaat kompres
panas panas dan dapat melakukan secara mandiri
2) Agar menghindari cedera lanjutan
b. Terapeutik
1) Hindari pemasangan infus atau pengambilan 1)
darah di area keterbatasan perfusi 2)
2) Hindari pengukuran tekanan darah pada 3) Untuk mencegah adanya nyeri tambah
ekstremitas dengan keterbatasan perfusi 4) Untuk mencegah agar tidak terjadinya
3) Hindari penekanan dan pemasangan tourniquet penyakit baru akibat infeksi dan menambah
pada area yang cidera waktu sakit
4) Lakukan pencegahan infeksi 5) Untuk menjaga personal hygiene pasien dan
5) Lakukan perawatan kaki dan kuku mencegah terkumpulnya bakteri dan kuman
6) Lakukan hidrasi 6) Untuk mencegah tubuh kekurangan mineral
dan ion
c. Edukasi
1) Anjurkan berhenti merokok
2) Anjurkan berolahraga rutin 1) Untuk mencegah adanya resiko yang lebih
3) Anjurkan mengecek air mandi atau menghindari berat
kulit terbakar 2) Untuk mempercepat proses kesembuhan
4) Anjurkan menggunakan obat penurun tekanan dalam pengobatan
darah, antikougulan, dan penurunan kolestrol,
jika perlu
5) Anjurkan minum obat pengontrol tekanan darah
secara teratur
6) Anjurkan menghindari penggunaan obat penyekat
beta
7) Anjurkan melakukan perawatan kulit yang tepat
(mis. Melembabkana kulit kering pada kaki)
8) Anjurkan program rehabilitas vascular
9) Ajarkan program diet untuk memperbaiki
sirkulasi (mis. Rendah lemak jenuh, minyak ikan
omega 3)
10) Informasikantanda dan gejala darurat yang
harus dilaporkan (mis. Rasa sakit yang tidak
hilang saat istirahat, luka taidaak sembuh,
hilangnya rasa)
3 Gangguan eliminasi urin
b.d penekanan kandung Setalah dilakukan tindakan Manajemen eliminasi urin
kemih d.d DS/DO keperawatan selama 3x2 jam, Observasi
maka eliminasi urin membaik, 1. Identifikasi tanda dan gejala retensi dan
dengan kriteria hasil : inkontinensia urin
- Sensasi berkemih 2. Indentifiksi faktor yang menyebabkan retensi
meningkat atau inkontinensia urine
- Desakan berkemih 3. Monitor eliminasi urine
menurun Terapeutik
- Distensi kandung kemih 1. Catat waktu-waktu dan haluaran berkemih
menurun 2. Batasi asupan cairan
- Berkemih tidak tuntas 3. Ambil sampel urin tengah
menurun Edukasi
- Volume residu urun 1. Ajarkan tanda dan gejala ISK
menurun 2. Ajarkan mengukur asupan cairan dan haluaran
- Nokturia menurun urin
- Mengompol menurun 3. Ajarkan mengambil spesimen urin midstream
4. Ajarkan mengenali tanda berkemih dan waktu
- Dysuria menurun
yang tepat untuk berkemih
- Anuria menurun
5. Ajarkan terapi modalitas penguatan otot-otot
- Frekuensi BAK membaik
panggul/berkemih
- Karakteristik urin 6. Anjurkan minum yang cukup
membaik 7. Anjurkan mengurangi minum menjelang tidur
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat supositoria uretra. Jika
perlu
4 Intoleransi aktiviyas b.d Seetelah dilakukan tindakan Manajemen Energi
ketidakseimbangan keperawatan selama 2x 24 jam Observasi Observasi
suplai dan kebutuhan maka toleransi aktivitas
1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang 1. Untuk menghindari terjadinya keadaan
oksigen d.d DS/DO meningkat dengan kriteria
hasil: mengakibatkan kelelahan yang semakin parah
- Lelah menurun 2. Monitor kelelahan fisik dan emosional 2. Untuk management fisik dan emosional
- Hasil lab membaik
3. Monitor pola dan jam tidur 3. Untuk mengetahui apakah istirahat
4. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama terpenuhi
melakukan aktivitas 4. Untuk memberikan tindakan keperawatan
yang dapat mengurangi ketidaknyamanan
Terapeutik Terapeutik
1. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah 1. Untuk menghindari kondisi yang semakin
stimulus (mis. cahaya, suara, kunjungan) parah
2. Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/aktif 2. Untuk membantu menstabilkan dalam
3. Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan melakukan aktivitas
4. Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak 3. Untuk mengurangi rasa ketidaknyamanan
dapat berpindah atau berjalan 4. Untuk memudahkan pasien melakukan
aktivitas
Edukasi Edukasi
1. Anjurkan tirah baring 1. Untuk menghindari terjadinya kondisi
2. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap yang lebih parah pada pasien
3. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda 2. Untuk menghindari terjadinya kondisi
dan gejala kelelahan tidak berkurang yang lebih parah pada pasien
4. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi 3. Untuk dapat menentukan tindakan
kelelahan keperawatan yang selanjutnya akan
dilakukan
4. untuk mengatasi situasi kelelahan pasien
Kolaborasi
Kolaborasi 1. Untuk meningkatkan nutrisi pasien
Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan