Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY.

S DENGAN HIPERVOLEMIA
DI RUANG BIMA RSD K.R.M.T WONGSONEGORO SEMARANG

Dosen Pembimbing
Arifianto, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Disusun Oleh :
NAMA : PUPUT LARASATI
NIM : 2205015

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM DIPLOMA III

FAKULTAS KESEHATAN BISNIS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG

2023/2024

1
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 18 Desember 2023 jam : 10.45 .
I. DATA UMUM
1. Identitas
a. Identitas Klien
Nama : Ny. S
Umur : 63 tahun
Alamat : Jl. Karangasem II, Semarang
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku/Bangsa : Jawa
No.CM : 614235
Diagnosa Medis : Syok Kardiogenik, CKD

b. Identitas Penangung Jawab


Nama : Ny. T
Umur : 43 tahun
Alamat : Jl. Karangasem II, Semarang
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa
Hubungan Dengan Klien : Anak

2. Keluhan Utama
Saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan kedua kaki bengkak dan nyeri perut
dibagian bawah

3. Riwayat Kesehatan Sekarang


Klien datang dari ICU ke ruang bima pada hari Jumat,15 Desember 2023 dengan keluhan
mual, muntah, badan lemas, kaki bengkak dan nyeri pada perut bagian bawah dengan
hasil pemeriksaan TTV TD : 193/110 MmHg, N :84x/menit, RR: 20x/menit, HR: 97NK
, S : 36,6 C.

2
4. Riwayat Kesehatan Lalu
Keluarga klien mengatakan bahwa sebelumnya klien belum pernah dirawat di RS dan
baru pertama kali dirawat di RS. Keluarga juga mengatakan bahwa klien tidak
mempunyai alergi dan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga mengatakan jika dikeluarganya tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan
seperti DM, asma dan hipertensi

II. POLA KESEHATAN FUNGSIONAL


1. Pola Presepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
Klien mengatakan arti sehat adalah tidak sakit dan dapat melakukan aktivitas sehati-
hari. Klien mengatakan sudah tahu jika harus menjaga makanan dan kesehatan tubuh.
2. Pola Nutrisi dan Metabolik
Sebelum sakit :
Keluarga mengatakan jika sebelum klien sakit, porsi makan normal 3x sehari dan
dihabiskan
Sesudah sakit :
Keluarga mengatakan jiak selama sakit nafsu makan klien berkurang dan makan
makanan dari rumah sakit tidak habis.
3. Pola Eliminasi
a. BAB
Sebelum sakit :
Klien mengatakan sebelumnya klien BAB normal dengan konsitensi lembek dan
bewarna kecoklatan.
Sesudah sakit :
Klien mengatakan selama sakit menggunakan pempers dan BAB konsistensi
lembek.
4. Pola Aktivitas dan Latihan
Sebelum sakit :
Keluarga mengatakan sebelum sakit klien melakukan aktivitas sebagai ibu rumah
tangga seperti biasa secara mandiri.
Selama sakit :
Keluarga mengatakan selama sakit aktivitas terbatas karena kaki mengalami bengkak
dan aktivitas dibantu oleh keluarganya selama sakit di rumah sakit
5. Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum sakit :
Sebelum sakit klien tidur normal sekitar 8jam perhari
3
Selama sakit :
Klien selama dirawat tidurnya tidak nyenyak.
6. Pola Kognitif-Preseptual Sensori
Saat dikaji pendengaran dan penglihatan klien normal, klien mengeluh lemas.
7. Pola Presepsi dan Konsep Diri
Klien merasa sudah menjadi ibu yang baik untuk anaknya
8. Pola Mekanisme Koping
Selama ini klien selalu dilibatkan dalam mengambil suatu keputusan dalam masalah
keluarga dan dilibatkan dalam diskusi
9. Pola Seksual-Reproduksi
Sistem reproduksi klien tidak ada penyakit reproduksi
10. Pola Peran Hubungan Dengan Orang Lain
Saat dilakukan pengkajian klien mampu menjawab pertanyaan dengan jelas dan ketika
ada masalah menyelesaikan dengan suami dan anaknya
11. Pola Nilai dan Kepercayaan
Klien beragama islam, klien sering beristighfar dan menyebut nama Tuhan ketika
sedang merasa sakit dan berdoa supaya diberi kesembuhan dan kesehatan.

III. PEMERIKSAAN HEAD TO TOE


1. Keadaan Umum : Cukup
2. Kesadaran : Composmetis E=3, M=5, V4
3. Penampilan : Pucat, bibir kering, lemas
4. Vital Sign :
a. TD : 193/110 MmHg
b. N : 84x/m
c. S : 36,6 C
d. Rr : 20x/m
e. HR : 97 Nk

5. Kepala
Bentuk mesosephal, wajah simetris, tidak ada nyeri tekan sinus, rambut distribusi
merata, warna hitam dan sebagian beruban, berketombe tidak terdapat pelebaran
pembuluh darah, dan tidak terdapat deformitas.

6. Mata
Simetris, tidak asa nyeri tekan, konjungtiva anemis, pupil iskor, sklera tidak ikterik.
4
7. Hidung
Simetris, tidak ada nyeri tekan, ada sedikit sekret, tidak ada polip, terpasang nasa kanul.

8. Telinga
Simetris, tidak ada nyeri tekan, pendengaran baik, tidak menggunakan alat bantu
pendengaran.
9. Mulut dan Tenggorokan
Simetris, mukosa bibir kering dan pecah-pecah, pucat, tidak ada sariawan dan tidak ada
nyeri.
10. Dada
a. Jantung
Inspeksi : dada simetris, ictuscordis tidak nampak
Palpasi : ictus cordis teraba di interkosta 4-5
Perkusi : redup
Auskultasi : suara jantung reguler (lub-dub)
b. Paru-paru
Inspeksi : dada simetris tidak ada retraksi dinding dada
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : sonor
Auskultasi : ada bunyi nafas tambahan wheezing
11. Abdomen
Inspeksi : perut simetris, buncit, tidak ada lesi
Auskultasi : bising usus normal (12x/menit)
Perkusi : timphani
Palpasi : ada nyeri tekan di perut bagian bawah

12. Genetalia
Klien menggunakan pampers dan tidak ada hemoroid.

13. Ekstremitas Atas dan Bawah


Lemas, kedua tangan bisa digerakan, kaki sebelah kanan sakit untuk digerakan karena
ada pembengkakan dan ada jaringan parut, kulit bewarna sawo matang, akral teraba
hangat, terpasang infus RL 20 tpm ditangan sebelah kiri, tidak ada pembengkakan
didaerah tusukan infus.

5
14. Kulit
Kulit bewarna sawo matang, akral teraba hangat, CRT >2detik, turgoe kulit normal
<3detik

IV. DATA PENUNJANG


a. Hasil Laboratorium pada tanggal 11 Desember 2023
Nama Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
Glukosa darah sewaktu 77 mg/dL 70-110
Calsium 1.34 mmol/L 1.00-1.15
Kalium 4.40 mmol/L 3.50-5.0
Natrium 122.0 mmol/L 135.0-147.0
Creatinin 6.0 mg/dL 0.5-0.8
Ureum 141.3 mg/dL 17.0-43.0
Basofil 0.3 % 0-1
Eosinofil 1.3 % 2-4
Hemoglobin 10.5 g/dL 11.7-15.5
Hematokrit 30.70 % 35-47
Limfosit 8.6 % 25.0-40.0
Jumlah trombosit 508 /uL 150-400
Jumlah eritrosit 3.80 /uL 4.2-5.4
Jumlah lekosit 16.2 /uL 3.6-11.0

b. Terapi
1. Atorvastatin 1x20mg
2. Nocid 3x1,5mg
3. Bicnat 3x1mg
4. Cefixime 2x200mg
5. Bisoprolol 1x5mg
6. Cpg 1x75mg
7. sucralfat 3x1mg
8. vitamin B12 2x1
9. Injeksi mecobalamin 1x500mg
10. Injeksi ceftriaxon 1x2gr
11. Injeksi lansoprazole 1x30mg
12. Injeksi citicolin 2x500mg
13. Injeksi metoclopramid

6
B. ANALISA DATA
Tgl/Jam Data Fokus Problem Etiologi TTD
18/12/23 DS : Hipervolemia Gangguan mekanisme regulasi Laras
10.45 Pasien mengeluh badan lemas dan
kakinya bengkak.
DO :
Pasien tampak lemas, saat
pengkajian dilakukan pasien
menjawab dengan suara lirih dan
pelan
Hasil TTV :
TD : 193/110 MmHg
N : 84 x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,6 C
SPO2 : 97% dengan nasa kanul
5lpm
18/12/23 DS : Nyeri akut Agen pencedera fisiologis Laras
11.20 Pasien mengeluh nyeri dibagian
perut bagian bawah.
DO :
Pasien tampak lemas, tampak
menahan nyeri dan memejamkan
matanya.
Dengan pengkajian nyeri :
P : nyeri terasa ketika digerakan/
ketika disentuh
Q : nyeri seperti cekot-cekot
R : di perut bagian bawah
S:4
T : hilang-timbul
Hasil TTV :
TD : 193/110 MmHg
N : 84 x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,6 C

7
SPO2 : 97% dengan nasa kanul
5lpm.
18/12/23 DS : Nausea Gangguan biokimiawi Laras
11.50 Pasien mengeluh lemas,mual saat (mis.uremia, ketoasidosis
makan atau setelah makan. diabetik)
Pasien mengatakan mual sudah 3x
DO :
Pasien tampak lemas dan berbaring
ditempat tidur, bibir pucat kering
dan pecah-pecah
Hasil TTV :
TD : 193/110 MmHg
N : 84 x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,6 C
SPO2 : 97% , nasa kanul 5lpm.

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipervolemia b.d gangguan mekanisme regulasi (D.0022)
2. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis (D.0077)
3. Nausea b.d gangguan biokimiawi (mis.uremia, ketoasidosis diabetik) (D.0076)

D. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tgl/Jam Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi TTD
Keperawatan Hasil
18/12/23 Hipervolemia b.d Setalah dilakukan #Manajemen Hipervolemia Laras
10.45 gangguan mekanisme tindakan 3x 24 jam (I.03114)
regulasi (D.0022) diharapkan Observasi
#Keseimbangan cairan 1. periksa tanda dan gejala
(L.05020) meningkat hipervolemia
dengan kriteria hasil : 2. identifikasi penyebab
1. Edema menurun hipervolemia
2. Membran mukosa Terapeutik
membaik 1. batasi asupan cairan dan
3. Turgor kulit membaik garam
2. tinggikan kepala tempat

8
tidur 30-40
Edukasi
1. ajarkan cara membatasi
cairan
Kolaborasi
1. kolaborasi pemberian
diuretik
18/12/23 Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan #Manajemen Nyeri (I.08238) Laras
11.20 pencedera fisiologis tindakan keperawatan Observasi
(D.0077) selama 3x24jam 1. Identifikasi lokasl,
diharapkan #Tingkat karakteristik, durasi,
Nyeri (L.08066) menurun frekuensi, kualitas, intesitas
dengan kriteria hasil : nyeri
1. Keluhan nyeri menurun 2. Identifikasi skala nyeri
2. Meringis menurun Terapeutik
3. Gelisah menurun 1. berikan teknik
4. Kesulitan tidur menurun nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri
2. Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
1. jelaskan strategi meredakan
nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
18/12/23 Nausea b.d gangguan Setelah dilakukan #Manajemen Mual Laras
11.50 biokimiawi tindakan keperawatan (I.03117)
(mis.uremia, selama 3x24 jam Observasi
ketoasidosis diabetik)
diharapkan 1. identifikasi faktor
(D.0076)
#Tingkat Nausea penyebab mual
(L.12111) 2. monitor mual
menurun dengan kriteria dan kalori
hasil : Terapeutik
1. Nafsu makan 1. berikan makanan dalam
meningkat jumlah kecil dan

9
2. Keluahan mual menarik
menurun Edukasi
3. Perasaan ingin 1. anjurkan istirahat dan
muntah menurun tidur yang cukup
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
Antiemetik jika perlu

E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tgl/Jam Diagnosa Implementasi Respon TTD
Keperawatan
18/12/23 Hipervolemia b.d 1. memeriksa tanda dan DS : Laras
10.45 gangguan mekanisme gejala hipervolemia Pasien mengatakan kedua
regulasi (D.0022) kakinya bengkak dan
nyeri jika dipegang atau
tersenggol.
DO :
Pasien tampak lemas dan
kedua kaki pasien terdapat
edema(pembengkakan)
Hasil TTV :
TD : 193/110 MmHg
N : 84 x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,6 C
SPO2 : 97% dengan nasa
kanul 5lpm
10.50 2. mengidentifikasi DS : Laras
penyebab hipervolemia Keluarga mengatakan
jika klien sering minum
terutama minuman yang
manis
DO :
Pasien tampak lemas
Dan kooperatif

10
10. 53 3. membatasi asupan DS : laras
cairan dan garam Pasien mengatakan
bersedia jika harus
membatasi garam dan
cairan
DO :
Pasien tampak tenang
10.55 4. meninggikan kepala DS : Laras
tempat tidur 30-40 Pasien bersedia jika
tempat tidur dinaikan 30-
40.
DO :
Pasien tampak tenang dan
nyaman
18/12/23 5. mengajarkan cara DS : Laras
11.00 membatasi cairan Pasien mengatakan akan
membatasi minum
terutama minuman yang
manis
DO :
Pasien tampak pucat dan
mengeluh haus
18/12/23 6. berkolaborasi DS : Laras
11.05 pemberian diuretik Pasien mengatakan
bersedia diberi terapi
pemberian obat
DO :
Terapi obat sudah masuk :
nocid 3x1, bicnat 3x1,
cefixime 2x200, sucralfat
3x1
18/12/23 Nyeri akut b.d agen 1. mengidentifikasi lokasl, DS : Laras
11.10 pencedera fisiologis karakteristik, durasi, Pasien mengatakan perut
(D.0077) frekuensi, kualitas, di bagian bawah terasa
intesitas nyeri nyeri
DO :

11
2. mengidentifikasi skala Pasien tampak menahan
nyeri nyeri
Dengan pengkajian nyeri
:
P : nyeri terasa ketika
digerakan/ ketika
disentuh
Q : nyeri seperti cekot-
cekot
R : di perut bagian bawah
S : skala 4
T : hilang-timbul
11.15 3. memberikan teknik DS : Laras
nonfarmakologi untuk Setelah dilakukan teknik
mengurangi nyeri nafas dalam pasien
mengatakan nyeri sudah
sedikit berkurang
DO :
Pasien tampak lebih
tenang setelah dilakukan
teknik nafas dalam
11.25 4. memfasilitasi istirahat DS : Laras
dan tidur Pasien mengatakan
bersedia
DO :
Pasien tampak lebih
tenang
11.30 5. menjelaskan strategi DS : Laras
meredakan nyeri Pasien mengatakan
bersedia
DO :
Pasien tampak lebih
tenang dan tahu
bagaimana strategi untuk
meredakan nyeri
11.40 6. berkolaborasi DS : Laras

12
pemberian Pasien mengatakan
analgetik bersedia diberi terapi
pemberian obat
DO :
Terapi obat sudah di
injeksikan : injeksi
ketorolac
18/12/2023 Nausea b.d gangguan 1. mengidentifikasi DS : Laras
11.50 biokimiawi faktor penyebab mual Pasien mengatakan mual
(mis.uremia, ketika makan/setelah
ketoasidosis diabetik) makan
(D.0076) DO :
Pasien tampak lemas dan
pucat, bibir kering
11.55 2. memonitor mual DS : Laras
dan kalori Pasien mengatakan mual
sudah 3x ini
DO :
Pasien tampak pucatm
mukosa bibir kering
12.00 3. memberikan makanan DS : Laras
dalam jumlah kecil Pasien mengatakan mau

dan menarik makan snack yang


diberikan dari rumah
sakit
DO :
Pasien tampak
menghabiskan snack dari
rumah sakit
12.10 4. menganjurkan DS : laras
istirahat dan tidur Pasien mengatakan jika

yang cukup ingin tidur


DO :
Pasien tampak lebih baik
dan tenang
12.15 5. berkolaborasi DS : Laras

13
pemberian antiemetik Pasien mengatakan
jika perlu bersedia diberi terapi
pemberian obat
DO :
Terapi injeksi
lansoprazole sudah
masuk

Tgl/Jam Diagnosa Implementasi Respon TTD


Keperawatan
19/12/23 Hipervolemia b.d 1. memeriksa tanda dan DS : Laras
10.00 gangguan mekanisme gejala hipervolemia Pasien mengatakan kedua
regulasi (D.0022) kakinya masih bengkak
DO :
Pasien tampak lemas dan
kedua kaki pasien terdapat
edema(pembengkakan)
Hasil TTV :
TD : 163/91MmHg
N : 80 x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,5 C
SPO2 : 98 RA
10.05 2. mengidentifikasi DS : Laras
penyebab hipervolemia Keluarga mengatakan
jika klien sudah mulai
mengurangi minum
terutama minuman yang
manis
DO :
Pasien tampak lemas
Dan kooperatif
10.10 3. membatasi asupan DS : Laras
cairan dan garam Pasien mengatakan mulai
mengurangi asupan
garam dan cairan

14
DO :
Pasien tampak tenang
10.15 4. mengajarkan cara DS : Laras
membatasi cairan Pasien mengatakan sudah
membatasi minum
terutama minuman yang
manis
DO :
Pasien tampak lebih baik
dan tenang
10.20 5. berkolaborasi DS : Laras
pemberian diuretik Pasien mengatakan
bersedia diberi terapi
pemberian obat
DO :
Terapi obat sudah masuk :
nocid 3x1, bicnat 3x1,
cefixime 2x200, sucralfat
3x1
10.30 Nyeri akut b.d agen 1. mengidentifikasi lokasl, DS : Laras
pencedera fisiologis karakteristik, durasi, Pasien mengatakan perut
(D.0077) frekuensi, kualitas, di bagian bawah masih
intesitas nyeri terasa nyeri
2. mengidentifikasi skala DO :
nyeri Pasien tampak menahan
nyeri
Dengan pengkajian nyeri
:
P : nyeri terasa ketika
digerakan/ ketika
disentuh
Q : nyeri seperti cekot-
cekot
R : di perut bagian bawah
S : skala 3
T : hilang-timbul

15
10.40 3. memberikan teknik DS : Laras
nonfarmakologi untuk Setelah dilakukan teknik
mengurangi nyeri nafas dalam pasien
mengatakan nyeri sudah
berkurang dari skala 4 ke
3
DO :
Pasien tampak lebih
tenang
10.45 4. memfasilitasi istirahat DS : Laras
dan tidur Pasien mengatakan
bersedia
DO :
Pasien tampak lebih
tenang
10.50 5. menjelaskan strategi DS : Laras
meredakan nyeri Pasien mengatakan
bersedia
DO :
Pasien tampak lebih
tenang dan tahu
bagaimana strategi untuk
meredakan nyeri
10.55 6. berkolaborasi DS : Laras
pemberian Pasien mengatakan
analgetik bersedia diberi terapi
pemberian obat
DO :
Terapi obat sudah di
injeksikan : injeksi
ketorolac
19/12/2023 Nausea b.d gangguan 1. mengidentifikasi DS : Laras
11.00 biokimiawi faktor penyebab mual Pasien mengatakan mual
(mis.uremia, ketika makan/setelah
ketoasidosis diabetik) makan
(D.0076) DO :

16
Pasien tampak pucat,
bibir kering
11.05 2. memonitor mual DS : Laras
dan kalori Pasien mengatakan mual
sudah berkurang dan hari
ini mual 2x
DO :
Pasien tampak pucat,
mukosa bibir kering
11.10 3. memberikan makanan DS : Laras
dalam jumlah kecil Pasien mengatakan mau

dan menarik makan snack yang


diberikan dari rumah
sakit
DO :
Pasien tampak
menghabiskan snack dari
rumah sakit
11.15 4. menganjurkan DS : laras
istirahat dan tidur Pasien mengatakan jika

yang cukup ingin tidur


DO :
Pasien tampak lebih baik
dan tenang
11.20 5. berkolaborasi DS : Laras
pemberian antiemetik Pasien mengatakan

jika perlu bersedia diberi terapi


pemberian obat
DO :
Terapi injeksi masuk :
lansoprazole

Tgl/Jam Diagnosa Implementasi Respon TTD


Keperawatan
20/12/23 Hipervolemia b.d 1. memeriksa tanda dan DS : Laras
11.00 gangguan mekanisme gejala hipervolemia Pasien mengatakan kedua

17
regulasi (D.0022) kakinya masih bengkak
DO :
Pasien tampak lemas dan
kedua kaki pasien terdapat
edema(pembengkakan)
Hasil TTV :
TD : 114/71MmHg
N : 76 x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,5 C
SPO2 : 99 RA
11.05 2. mengidentifikasi DS : Laras
penyebab hipervolemia Keluarga mengatakan
jika klien sudah
mengurang minum
terutama minuman yang
manis
DO :
Pasien tampak tenag
11. 10 3. membatasi asupan DS :
cairan dan garam Pasien mengatakan sudah
mengurangi asupan cairan
dan garam
DO :
Pasien tampak tenang dan
lebih baik
11.15 4. mengajarkan cara DS : Laras
membatasi cairan Pasien mengatakan sudah
membatasi minum
terutama minuman yang
manis
DO :
Pasien tampak lebih baik
dan tenang
11.20 5. berkolaborasi DS : Laras
pemberian diuretik Pasien mengatakan

18
bersedia diberi terapi
pemberian obat
DO :
Terapi obat sudah masuk :
nocid 3x1, bicnat 3x1,
cefixime 2x200, sucralfat
3x1
12.30 Nyeri akut b.d agen 1. mengidentifikasi lokasl, DS : Laras
pencedera fisiologis karakteristik, durasi, Pasien mengatakan nyeri
(D.0077) frekuensi, kualitas, sudah berkurang
intesitas nyeri DO :
2. mengidentifikasi skala Pasien tampak menahan
nyeri nyeri
Dengan pengkajian nyeri
:
P : nyeri terasa ketika
digerakan/ ketika
disentuh
Q : nyeri seperti nyut-
nyutan
R : di perut bagian bawah
S : skala 2
T : hilang-timbul
12.40 3. memberikan teknik DS : Laras
nonfarmakologi untuk Keluarga pasien
mengurangi nyeri mengatakan jika pasien
merasa nyeri keluarganya
membantu untuk
melakukan teknik nafas
dalam
pasien mengatakan nyeri
sudah berkurang dari
skala 3 ke 2
DO :
Pasien tampak lebih
tenang

19
12.45 4. memfasilitasi istirahat DS : Laras
dan tidur Pasien mengatakan
bersedia
DO :
Pasien tampak lebih
tenang
12.50 5. menjelaskan strategi DS : Laras
meredakan nyeri Pasien mengatakan
bersedia
DO :
Pasien tampak lebih baik
12.55 6. berkolaborasi DS : Laras
pemberian Pasien mengatakan
analgetik bersedia diberi terapi
pemberian obat
DO :
Terapi obat sudah di
injeksikan ketorolac
13.00 Nausea b.d gangguan 1. mengidentifikasi DS : Laras
biokimiawi faktor penyebab mual Pasien mengatakan mual
(mis.uremia, ketika makan/setelah
ketoasidosis diabetik) makan
(D.0076) DO :
Mukosa bibir pasien
tampak kering
13.05 2. memonitor mual DS : Laras
dan kalori Pasien mengatakan sudah
tidak mual
DO :
Pasien tampak tenang dan
lebih baik
13.10 3. memberikan makanan DS : Laras
dalam jumlah kecil Pasien mengatakan mau

dan menarik makan snack yang


diberikan dari rumah
sakit

20
DO :
Pasien tampak
menghabiskan snack dari
rumah sakit
13.15 4. menganjurkan DS : laras
istirahat dan tidur Pasien mengatakan jika

yang cukup ingin tidur


DO :
Pasien tampak lebih baik
dan tenang
13.20 5. berkolaborasi DS : Laras
pemberian antiemetik Pasien mengatakan

jika perlu bersedia diberi terapi


pemberian obat
DO :
Terapi injeksi masuk :
lansoprazole

F. EVALUASI KEPERAWATAN
Tgl/jam Diagnosa Keperawatan Catatan Perkembangan TTD
18/12/2023 Hipervolemia b.d S : pasien mengatakan kaki bengkak,nyeri Laras
14.00 gangguan mekanisme O : pasien tampak lemas
regulasi (D.0022) Hasil TTV :
TD : 193/110 MmHg
N : 84 x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,6 C
SPO2 : 97% dengan nasa kanul 5lpm
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
Manajemen hipervolemia (I.03114)
Manajemen nyeri (I.08238)
Manajemen Mual (I.03117)
14.00 Nyeri akut b.d agen S : pasien mengatakan nyeri sudah berkurang Laras
pencedera fisiologis O : pasien tampak menahan nyeri

21
(D.0077) Dengan pengkajian nyeri :
P : nyeri terasa ketika digerakan/ ketika disentuh
Q : nyeri seperti cekot- cekot
R : di perut bagian bawah
S : skala 3
T : hilang-timbul
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
Manajemen hipervolemia (I.03114)
Manajemen nyeri (I.08238)
Manajemen Mual (I.03117)
14.00 Nausea b.d gangguan S : pasien mengatakan masih mual ketika Laras
biokimiawi makan/setelah makan
(mis.uremia, O : Pasien tampak lemas dan pucat, bibir kering
ketoasidosis diabetik) A : masalah belum teratasi
(D.0076)
P : lanjutkan intervensi
Manajemen hipervolemia (I.03114)
Manajemen nyeri (I.08238)
Manajemen Mual (I.03117)
19/12/2023 Hipervolemia b.d S : pasien mengatakan kakinya masih bengkak Laras
14.00 gangguan mekanisme O : pasien tampak lemas, kaki terlihat ada edema
regulasi (D.0022) Hasil TTV :
TD : 163/91MmHg
N : 80 x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,5 C
SPO2 : 98 RA
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
Manajemen hipervolemia (I.03114)
Manajemen nyeri (I.08238)
Manajemen Mual (I.03117)
14.00 Nyeri akut b.d agen S : pasien mengatakan nyeri sudah mulai berkurang Laras
pencedera fisiologis Dari skala 4 ke skala 3

22
(D.0077) O : pasien tampak meringis kesakitan
Dengan pengkajian nyeri :
P : nyeri terasa ketika digerakan/ ketika disentuh
Q : nyeri seperti cekot- cekot
R : di perut bagian bawah
S : skala 3
T : hilang-timbul
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
Manajemen hipervolemia (I.03114)
Manajemen nyeri (I.08238)
Manajemen Mual (I.03117)
14.00 Nausea b.d gangguan S : pasien mengatakan mual ketika makan/setelah Laras
biokimiawi Makan, mual sudah mulai berkurang
(mis.uremia, O : Pasien tampak lemas dan pucat, bibir kering
ketoasidosis diabetik)
A : masalah belum teratasi
(D.0076)
P : lanjutkan intervensi
Manajemen hipervolemia (I.03114)
Manajemen nyeri (I.08238)
Manajemen Mual (I.03117)
20/12/2023 Hipervolemia b.d S : pasien mengatakan kakinya masih bengkak Laras
14.00 gangguan mekanisme O : pasien tampak lemas, kaki terlihat ada edema
regulasi (D.0022) Hasil TTV :
TD : 114/71MmHg
N : 76 x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,5 C
SPO2 : 99 RA
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
Manajemen hipervolemia (I.03114)
Manajemen nyeri (I.08238)
Manajemen Mual (I.03117)
14.00 Nyeri akut b.d agen S : pasien mengatakan nyeri sudah berkurang Laras

23
pencedera fisiologis O : pasien tampak meringis kesakitan
(D.0077) Dengan pengkajian nyeri :
P : nyeri terasa ketika digerakan/ ketika disentuh
Q : nyeri seperti nyut-nyutan
R : di perut bagian bawah
S : skala 2
T : hilang-timbul
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
Manajemen hipervolemia (I.03114)
Manajemen nyeri (I.08238)
Manajemen Mual (I.03117)
14.00 Nausea b.d gangguan S : pasien mengatakan mual sudah berkurang Laras
biokimiawi O : mukosa bibir pasien tampak kering
(mis.uremia, A : masalah belum teratasi
ketoasidosis diabetik)
P : lanjutkan intervensi
(D.0076)
Manajemen hipervolemia (I.03114)
Manajemen nyeri (I.08238)
Manajemen Mual (I.03117)

6. GENOGRAM

X X X X

24
Keteranagan :
Kakek pasien Suami pasien
X

Nenek pasien Garis nikah


X
Garis keturunan

Saudara pasien
X Meninggal

Pasien

Anak pasien

25

Anda mungkin juga menyukai