R (53 TAHUN)
I. Pengkajian
A. Identitas Klien
Nama : Ny. R
Umur : 53 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Alamat : Desa Mangunang Seberang RT 01/01 Haruyan
Tanggal Masuk RS : 04 September 2020 pindah ke ICU 11 September 2020
Tanggal Pengkajian : 12 September 2020
Diagnosa Medis : Efusi Pleura + Massa Intra Abdomen
C. Riwayat Penyakit
1. Keluhan Utama
Tidak dapat dikaji, klien datang dengan kesadaran coma
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Tanggal 4 September 2020 klien masuk RS dengan keluhan BAB lendir, adanya
benjolan di perut bawah, nyeri perut bawah, nyeri ulu hati, mual dan muntah.
Kemudian tanggal 11 September 2020 jam 14.00 wita klien alih rawat ke ICU dengan
kategori prioritas 4 kesadaran coma.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien setahun lalu pernah operasi tumor rahim (kistektomi dexstra + tubektomi
sinistra dengan ileus obstruktif ec. adhesi kistoma) dan adanya riwayat efusi pleura.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan dalam keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit seperti
klien
5. Genogram
Keterangan :
E. Psikososial
1. Psikologis
Tidak dapat dikaji, klien tidak sadar
2. Sosial
Tidak dapat dikaji, klien tidak sadar
3. Spiritual
Klien beragama Islam.
F. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
a. Keadaan umum : Klien terlihat lemah
b. Kesadaran : Sopor
c. Penampilan : Klien terlihat cukup bersih
d. Ciri-ciri tubuh : perawakan kurus
e. GCS : E2 V1 M1
Ket : Eye 2 : Membuka mata dengan rangsangan nyeri
Verbal 1 : Tidak ada respon
Motorik 1 : Tidak ada respon
f. TD : 69/49 mmHg
g. Nadi : 120 kali/menit
h. Respirasi : 24 kali/menit
i. Temp. : 35,6 ºC
2. Pemeriksaan Sistem Tubuh
a. Sistem Pernapasan
Respirasi 24 kali/menit, menggunakan otot bantu napas, terpasang NGT terbuka,
tidak terpasang ETT, irama napas teratur dan tidak dalam, serta adanya suara
napas ronchi. Terpasang WSD didada kanan, 300 cc cairannya
b. Sistem Kardiovaskuler
Nadi 120 kali/menit dengan TD 69/49 mmHg, tidak ada distensi vena jugularis,
akral hangat, irama sirkulasi jantung tidak teratur, tidak ada nyeri dada,
perdarahan residu NGT.
c. Sistem Persyarafan
Kesadaran klien sopor, pupil isokort dengan GCS E2 V1 M1 dan klien hanya
berada di tempat tidur
d. Sistem Pencernaan
Tampak bekas luka operasi, bentuk perut simetris, tidak ada nyeri tekan dan tidak
asites.
e. Sistem Muskuloskeletal
Bagian ekstremitas kanan atas terpasang infus KAEN 3B 20 tetes/menit, tidak ada
kelainan otot atropi, dan tidak ada fraktur.
f. Sistem Integumen
Kulit klien tampak bersih dan lembab, tidak oedem, konjungtiva tidak anemis,
tidak alergi dan turgor kulit kembali dalam waktu < 2 detik. Terdapat luka WSD
di dada kanan.
g. Sistem Endokrin
Tidak terlihat dan tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid.
h. Sistem Genitourinaria
Klien berjenis kelamin perempuan dan terpasang kateter dengan warna kuning
dengan jumlah urine 200 cc.
G. Data Penunjang
Hasil laboratorium tanggal 15 September 2020
III.Diagnosa Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan Penurunan energi / kelelahan, disfungsi
neuromuskuler
2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan Kontraktilitas jantung
3. Gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan Gangguan transport oksigen
IV. NCP
NIC
N Hari / Diagnosa NOC
(Nursing Intervention
o tanggal Keperawatan (Nursing Outcome)
Clasification)
1 Selasa, Pola nafas Setelah dilakukan tindakan 1. Posisikan pasien untuk
12 tidak efektif keperawatan 3 x 24 jam diharapkan memaksimalkan
Sept. berhubungan pola napas efektif. Criteria hasil : ventilasi
2020 dengan Indikator IR ER 2. Lakukan fisioterapi
dada jika perlu
Penurunan 1. Tidak sianosis 4 5
3. Keluarkan sekret
energi / 2. Bebas dari napas 2 5 dengan suction
kelelahan, tambahan 4. Auskultasi suara nafas,
disfungsi 3. Frekuensi napas 3 5 catat adanya suara
neuromuskuler sesuai yang tambahan
diharapkan 5. Berikan pelembab
Ket : udara Kassa basah
1. Keluhan ekstrim NaCl Lembab
2. Keluhan berat 6. Atur intake untuk
3. Keluhan sedang cairan
mengoptimalkan
4. Keluhan ringan
keseimbangan.
5. Tidak ada keluhan 7. Monitor respirasi dan
status O2
8. Bersihkan mulut,
hidung dan secret
trakea
9. Pertahankan jalan
nafas yang paten
10. Monitor vital
sign
Ket :
1. Kuat
2. Berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada keluhan
V. Implementasi Keperawatan
Hari / Diagnosa
No. Implementasi Evaluasi Jam 14.00 WITA
tanggal keperawatan
1 Selasa, Pola nafas 1. Memposisikan pasien S : -
12 tidak efektif untuk memaksimalkan O :
Sept. berhubungan ventilasi Kesadaran sopor
2020 dengan 2. melakukan fisioterapi
Terpasang NGT terbuka
dada jika perlu
Jam Penurunan
3. mengeluarkan sekret Terpasang WSD di dada kanan,
09.00 energi / 500 cc cairannya
dengan suction
wita kelelahan, 4. Auskultasi suara Terpasang oksigen dengan
disfungsi nafas, catat adanya Nonrebreathing mask 10 ltr/mnt
neuromuskul suara tambahan TD : 97/69 mmHg
er (ronchi) Nadi : 83 kali/menit
5. Berikan pelembab
RR : 16 kali/menit
udara Kassa basah
NaCl Lembab Temp 35,5 ºC
6. Mengatur intake untuk A : Masalah belum teratasi
cairan Indikator IR ER
mengoptimalkan 1. Tidak sianosis 4 5
keseimbangan. 2. Bebas dari napas 2 5
7. Memonitor respirasi
tambahan
dan status O2
8. Membersihkan mulut, 3. Frekuensi napas 3 5
hidung dan secret sesuai yang
trakea diharapkan
9. Mempertahankan
jalan nafas yang paten P : Intervensi diteruskan 1 - 10
10. Memonitor vital
sign
A:
Masalah belum teratasi
Indikator IR ER
1. TTV dalam batas 2 5
normal
2. Tidak asites 4 5
3. Tidak ada 2 5
penurunan
kesadaran
P:
Intervensi diteruskan 1 - 6
P:
Intervensi diteruskan 1 - 6
P : Intervensi diteruskan 1 - 10
A:
Masalah belum teratasi
Indikator IR ER
1. TTV dalam batas normal 2 5
2. Tidak asites 4 5
3. Tidak ada penurunan kesadaran 2 5
P:
Intervensi diteruskan 1 - 6
P:
Intervensi diteruskan 1 - 6
A:
Masalah belum teratasi
Indikator IR ER
1. TTV dalam batas normal 2 5
2. Tidak asites 4 5
3. Tidak ada penurunan kesadaran 2 5
P:
Intervensi dihentikan, klien meninggal
P:
Intervensi dihentikan, klien meninggal