NIM :
2020
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
A. PENGKAJIAN
TANGGAL PENGKAJIAN : 20 DESEMBER 2020
RUANG : ICU
MAHASISWA : INDRIYATI, S.KEP
B. IDENTITAS
1. Identitas Pasien
a. Nama : Tn. K
b. Jenis kelamin : Laki-laki
c. Umur : 48 tahun
d. Agama : Islam
e. Status perkawinan : Menikah
f. Pendidikan : SMP
g. Alamat : Kaliwadas 05/01 Adiwerna
h. Pekerjaan : Wiraswasta
i. Tanggal masuk : 19 Desember 2020
j. No. Register : 15.22.93
k. Diagnosa medis : CKD stage V on HD
2. Identitas Penanggung jawa
a. Nama : Ny. S
b. Alamat : Kaliwadas 05/01 Adiwerna
c. Pekerjaan : Pedagang
d. Hubungan dengan pasien : Istri
C. PRIMARY SURVEY
1. Airway (Look, Listen, and Feel)
Look: Tidak ada sumbatan, tidak ada benda asing, tidak ada darah yang
keluar, tampak mual.
Listen: tidak ada bunyi stridor, ada ronkhi.
Feel: terdapat hembusan nafas.
2. Breathing (Look, Listen, and Feel)
Look: Gerakan dada simetris, menggunakan otot bantu pernafasan, ada
retraksi interkosta minimal, dan perkembangan dinding dada cepat.
Listen: Bunyi nafas ronkhi.
Feel: RR 28 x/m.
3. Circulation
Nadi 100 x/m, RR 28 x/m, Suhu badan 36, 5 0C, TD 210/110, SpO2 98
%, CRT > 2 dtk, tidak ada sianosis dan tampak lemah.
4. Disability
Kesadaran compos mentis, keadaaan umum lemah, GCS E4M6V4, pupil
isokor, refleks cahaya + / +, 3 mm/ 3 mm, kekuatan otot : dapat
mengangkat, tahanan minimal
4 4
5. Expospure 4 4
Pasien terdapat oedem di kedua ekstrimitas bawah dan tidaka da
perdarahan.
D. SECONDARY SURVEY
1. Keluhan Utama
Sesak nafas.
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien datang ke IGD rumah sakit tanggal 19 Desember 2020 dengan
keluhan sesak nafas sejak pagi disertai mual muntah, dan lemas.
Pasien biasa HD seminggu dua kali yaitu Senin dan Kamis. Setelah
diperiksa di IGD pasien diindikasikan rawat ruang ICU.
b. Riwayat Kesehatan Masa lalu
Pasien mempunyai riwayat hipertensi sejak 5 tahun tidak terkontrol
dan riwayat CKD sejak 6 bulan yang lalu dan setelah itu pasien rutin
HD dua minggu sekali sudah 5 bulan.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien tidak mempunyai penyakit keturunan dan keluarga pasien
tidak ada yang memiliki penyakit yang sama.
3. Pemeriksaan Fisik
a. TB : 165 cm
b. BB : 67 kg
c. IMT : 23,5
d. Kepala :
1) Kulit kepala, rambut :
Kulit kepala tampak kotor, warna rambut beruban, dan rambut
sering rontok.
2) Mata :
Mata tidak ikterik, konjungtiva tampak anemis, mata terlihat
sayu, dan terdapat edem palpebra.
3) Hidung :
Tampak bersih, tidak ada serumen, dan tidak ada epistaksis,
4) Telinga :
Bersih tidak ada serumen, masih bisa mendengar.
5) Mulut :
Bersih, tidak ada sariawan, dan tidak terpasang gigi palsu.
6) Leher :
Tidak ada pmebesaran kelenjar tiroid, tidak ada peningkatan JVP.
e. Dada :
1) Jantung :
Bagian jantung inspeksi ada iktus kordis, palpasi teraba point
maximal impuls, perkusi redup, dan auskultasi bunyi S1/S2
irreguler.
2) Paru :
Terdapat retraksi dada interkosta minimal, vocal vremitus pada
kedua sisi sama, perkusi sonor dan redup, dan bunyi nafas ronkhi.
f. Abdomen
Perut tampak buncit, tidak ada kelainan, Bagian abdomen bunyi
peristaltik usus 12 x/mnt, tidak ada pembesaran hepar, lien, dan
ginjal. Saat perkusi bunyi timpani. Klien mengeluh kebah dan mual
pada perutnya.
g. Genetalia
Tidak ada pembesaran skrotum, dan tidak ada hemoroid pada anus.
h. Extremitas
Kekuatan ekstremitas atas dan bawah 4. Terdapat edema kaki, akral
teraba hangat, CRT > 2 detik.
E. TERSIERY SURVEY
1. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
1) Darah
2) Urine
3) Spesimen
4) Elektrocardiografi
Hasil EKG: ST Depresi, LED I, II, V4, V5, V6
5) Radiologi
Cardiomegali
b. Terapi (parenteral, peroral, supositoria,dll)
DS:
Pasien mengatakan
sesak nafas, lemas.
3. Minggu, DO: Penuru Perfusi Indriyati,
20-12- Ku cukup, CM, edema nan jaringan S.Kep
2021 ekstrimitas, edema konsent renal tidak
Jam palpebra rasi HB efektif
08.00 TD 210/110
N 100 x/m
RR 28 x/m
SB 36,5 0C
Spo2 98 % dg NK 4 lpm
Ureum 158,7
Creatinin 13,93
SGOT 23
SGPT 36
HB 6,4
DS:
Pasien mengatkan sesak,
lemas, sulit BAK, dan
sudah rutin HD
seminggu 2x selama 6
bulan.
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perfusi jaringan renal tidak efektif b.d penurunan konsentrasi HB
ditandai dengan nilai HB 6,4.
2. Ketidakefektifan pola nafas b.d hiperventialsi ditandai dengan pasien
mengatakan sesak nafas.
3. Kelebihan volume cairan b.d mekanisme pengaturan melemah ditandai
dengan edema ekstrimitas.
H. INTERVENSI
Pasien
Hemodialisis:
6. Observasi
terhadap
dehidrasi, kram
otot dan
aktivitas kejang
7. Observasi
reaksi tranfusi
8. Monitor TD
9. Monitor BUN,
Creat, HMT
dan elektrolit
10. Timbang
BB sebelum
dan sesudah
prosedur
11. Kaji status
mental
12. Monitor
CT
I. IMPLEMENTASI
J. EVALUASI
P:
- Lanjutkan intervensi
- Monitor hasil laborat
- Persiapkan HD sesuai jadwal
P:
- Lanjutkan intervensi
- Monitor hasil laborat setelah HD
- Monitor pemberian transfusi PRC
P:
- Lanjutkan intervensi
- Monitor hasil laborat setelah
transfuse PRC
- Rencana pindah ke ruang rawat biasa
P:
- Lanjutkan intervensi
- Pertahankan oksigenasi
- Persiapkan untuk HD sesuai jadwal
P:
- Lanjutkan intervensi
- Pertahankan oksigenasi
- Monitor saturasi
P:
- Lanjutkan intervensi
- Pertahankan oksigenasi
- Persiapkan untuk pindah ke ruang
rawat biasa
O:
KU cukup, CM, terpasang oksigen NK
4 lpm, terpasang infus, mata anemis,
mukosa kering, anuria, edema pada
kaki.
TD 210/110 N 100 x/m
RR 28 x/m SB 36,5 Spo2 98%
P:
- Lanjutkan intervensi
- Monitor intake dan output
- Persiapkan untuk HD sesuai jadwal.
O:
KU cukup, CM, terpasang oksigen NK
4 lpm, terpasang infus, mata anemis,
mukosa kering, anuria, makan 1/3 porsi,
minum 100 cc.
TD 170/100 N 90 x/m
RR 26 x/m SB 36,5 Spo2 98%
BB sebelum HD 67 kg
BB setelah HD 65 kg
P:
- Lanjutkan intervensi
- Monitor intake dan output
- Monitor hasil lab sesudah HD
O:
KU cukup, CM, terpasang oksigen NK
4 lpm, terpasang infus, mata anemis,
mukosa kering, anuria, makan 1/3 porsi,
dan minum 100 cc.
TD 160/90 N 98 x/m
RR 24 x/m SB 36,5 Spo2 98%
P:
- Lanjutkan intervensi
- Monitor intake dan output
- Batasi cairan
- Persiapkan untuk pindah ke ruang
rawat biasa.