Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. O DENGAN DIAGNOSA


MEDIS CA SERVIKS DI POLI KEBIDANAN & KANDUNGAN
RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG

Diajukan untuk memenuhi tugas Program Profesi Ners Angkatan XXXV


Stase Keperawatan Maternitas

Disusun Oleh :
RIA NURIANA RAHAYU
220112170563

GELOMBANG II
PROGRAM PROFESI NERS XXXV
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2018
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. O DENGAN DIAGNOSA
MEDIS CA SERVIKS DI POLI KEBIDANAN & KANDUNGAN
RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG

Nama Mahasiswa : Ria Nuriana Rahayu


NPM : 220112170563
Tgl Pengkajian : 8 Juli 2018

I. Data Anamnesa
A. Identitas Klien
1. Nama : Ny. O
2. Umur : 52 tahun
3. Status Pernikahan : Menikah
4. Pekerjaan : IRT
5. Agama : Islam
6. Suku : Sunda
7. Bangsa : Indonesia
8. Pendidikan Terakhir : SD
9. Alamat : Cisalak, Subang
10. Diagnosa Medis : Ca Seviks
11. No. Medrek : 0001646548
B. Identitas Penanggung Jawab
1. Nama : Ny. A
2. Umur : 20 tahun
3. Hubungan dengan klien : Anak

II. Riwayat Kesehatan


A. Keluhan Utama
Nyeri di area simpisis pubis
B. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ketika dilakukan pengkajian klien mengatakan nyeri di simpisis pubis. Nyeri
bertambah ketika buang air kecil, nyeri dirasakan seperti disayat-sayat, skala
nyeri 4 (0-10), nyeri dirasakan hilang timbul. Gejala di rasakan ± 1,5 bulan
yang lalu.
C. Riwayat Kesehatan Dahulu
± 2 bulan SMRS klien mengatakan sering mengalami keputihan dengan
disertai bau amis, perdarahan pervaginam (+) hilang timbul, dan nyeri di area
simpisis pubis. Klien telah berobat ke RS Subang, telah dilakukan biopsi
dengan hasil keganasan serviks.
D. Riwayat Menstruasi
1. Menarche : 12 tahun
2. Lamanya Menstruasi/ 1siklus : 7 hari
3. Jarak/ interval/ siklus : 28 - 30 hari
4. Menopause : Sejak 15 tahun yang lalu (usia 40
tahunan)
E. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Jumlah Anak
Klien mengatakan 2x melahirkan dengan persalinan normal. Anak pertama
berusia 20 tahun (Perempuan) dan anak kedua berusia 12 tahun (laki-laki).
F. Alergi/ Sensitifitas
Klien tidak memiliki riwayat alergi terhadap makanan maupun obat – obatan
G. Riwayat ADL
Aktivitas Sebelum Sakit Setelah Sakit
Makan dan Minum Frekuensi makan 3 kali 2 – 3 kali sehari
sehari, 1 porsi habis, 1 – ½ porsi.
menu makan : Nasi, Nasi, tempe, tahu, sayur
tempe, ikan asin, telur, sop atau sayur asem.
terkadang ditambah Jarang mengkonsumsi
sayuran. buah-buahan.

Minum Air putih ± 2 Air putih 4-5 gelas,


Liter klien mengatakan
jarang minum
dikarenakan takut
sering BAK, karena
memperberat nyeri
yang dirasakan.
Eliminasi BAB dan BAB 1 kali sehari di BAB sulit, 4 -5 hari
BAK toilet, konsistensi sekali.
lembek, warna kuning
kecoklatan, tidak ada
gangguan.

BAK ± 4 – 5 kali BAK ± 4 – 5 kali


sehari, tidak ada sehari, nyeri ketika
gangguna. BAK
Personal Hygiene Mandi dan gosok gigi 2 Mandi dan gosok gigi 2
kali sehari, keramas 3 kali sehari, keramas 3
hari sekali, memotong hari sekali, memotong
kuku jika sudah terlihat kuku jika sudah terlihat
panjang panjang
Istirahat dan tidur Klien tidur mulai pukul Klien tidur mulai pukul
jam 10 bangun pada jam 10 bangun pada
pukul 04 pagi. pukul 04 pagi.
Klien jarang tidur siang. Terkadang terbangun
Tidak ada gangguan ketika rasa nyerinya
selama tidur muncul.
Aktivitas Mengerjarkan Mengerjarkan
pekerjaan Ibu Rumah pekerjaan Ibu Rumah
Tangga Tangga

III. Pemeriksaan Fisik


A. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital
1. Tekanan Darah : 110/70 mmHg
2. Heart Rate : 96x/menit
3. Respirasi Rate : 18x/menit
B. Data Antopometri
Berat Badan : 46 Kg
Tinggi Badan : 156 cm
IMT : 18,93
BBI : (TB – 100) – 10% (TB- 100)
: (156 – 100) – 10% (56)
: 56 – 5,6
: 50,5
Kebutuhan Nutrisi :
Harris Benedict (Wanita) : 655 + (9,6 x BB) + (1,7 x TB) – (4,7 x Usia)
: 655 + (9,6 x 50,5) + (1,7 x 156) – (4,7 x 52)
: 655 + 484,8 + 265,2 – 244,4
: 1.160,6 Kkal
Total Kebutuhan Energi : REE x f.aktivitas x. F.stress
: 1160,6 x 1,2 x 1,35
: 1880,2 Kkal/hari
Note : REE (Resting Energy Expenditure) yaitu jumlah energi yang
dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi tubuh.
C. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala dan Leher
Kepala : Bentuk kepala simetris, kondisi rambut dan kulit
kepala tidak terkaji.
Mata : Bentuk mata simetris, ikterik (-), konjungtiva tidak
anemis, Warna iris (Hitam kecoklatan)
Hidung : Bentuk hidung simetris, pernapasan cuping hidung
(-), perdarahan (-), pembengkakan (-)
Mulut : Bentuk simetris, refleks menelan dan mengunyah
(+), mukosa bibir lembab,
Leher : Tidak ada nyeri tekan dan bengkak
2. Dada/ Thoraks dan Payudara.
Bentuk dada simteris, retraksi otot bantu nafas (-), suara napas bersih.
Payudara simetris, tidak ada keluhan. Bunyi Jantung Normal.
3. Abdomen
Bentuk abdomen cembung, lesi (-), nyeri tekan (+)
4. Ekstremitas
Ekstremitas atas dan bawah simetris, CRT <2 detik, akral tangan
hangat, lesi (-) edema (-).
Kekuatan otot :

5 5
5 5

5. Genitalia & Anus


Lesi (-), Hemoroid (-), Pembesaran Limfa,
Genetalia : terdapat perdarahan di area dalam, dan cairan berlendir
berwarna keijoan.
6. Hasil pemeriksaan penunjang
Hasil PA : Moderat Differentiated non Kreatinizing Squamos Cell
Carcinoma.

IV. Analisa Data


No Masalah
Data Etiologi
. Keperawatan
1. DS : Etilogi/predisposisi : Nyeri Akut
Ketika dilakukan  Usia
pengkajian klien  Jumlah kehamilan/partus
mengatakan nyeri di  Jumlah perkawinan
simpisis pubis. Nyeri  Infeksi Virus
bertambah ketika buang
air kecil, nyeri dirasakan Mitosis sel eksoservik dan
seperti disayat-sayat, endoserviks
nyeri dirasakan hilang
timbul. Gejala di rasakan Metaplasia skuamosa
± 1,5 bulan yang lalu
Kanker Invasif
DO :
 skala nyeri 4 (0-10) Merusak struktur jaringan
 Klien terlihat serviks
meringis
 Klien terlihat tidak Respon inflamasi
nyaman ketika area
No Masalah
Data Etiologi
. Keperawatan
simpisis pubisnya di Pelepasan histamin, bradikinin
tekan. di nosiseptor
 HR : 96x/menit
Impuls saraf menyebar di
sepanjang serabut saraf perifer
aferen

Serabut A & C melokalisir


sumber nyeri dan mendeteksi
intensitas nyeri

Nyeri akut
2 DS : Kanker Invasif Konstipasi
 Klien mengatakan
sulit BAB Merusak struktur jaringan
 4 -5 hari sekali. serviks

Menginvasi ke organ lain

Tumor menghambat
pergerakan usus

Konstipasi

3 DS : Etilogi/predisposisi : Deficit Knowledge


 Klien mengatakan  Usia
belum mengerti  Jumlah kehamilan/partus
sepenuhnya terkait  Jumlah perkawinan
penyakit yang  Infeksi Virus
dideritanya.
Mitosis sel eksoservik dan
DO endoserviks
 Klien berulang kali
bertanya kepada Metaplasia skuamosa
dokter maupun
perawat terkait Kanker Invasif
penyakitnya.
Kurang informasi mengenai
penyakit

Deficit Knowledge
V. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis (neoplasm)
2. Konstipasi berhubungan dengan tumor
3. Deficit Knowledge berhubungan dengan kurangnya informasi
VI. Rencana Asuhan Keperawatan
Nama : Ny. O Ruangan : Poli Ginekologi & Onkologi
Umur : 52 tahun Nama Mahasiswa : Ria Nuriana R

No. DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

1. Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen Nyeri :


berhubungan dengan tindakan selama 1 x
agen cedera biologis 24 jam nyeri yang 1. Kaji skala, lakukan 1. Skala nyeri perlu diketahui untuk
(neoplasm). dirasakan berkurang pengkajian nyeri yang menentukan intervensi yang
DS : dengan kriteria hasil : komprehensif meliputi diperlukan. Untuk nyeri ringan
Ketika dilakukan  Skala nyeri lokasi, karakteristik, diberikan intervensi non
pengkajian klien berkurang durasi, frekuensi, farmakologi dan untuk nyeri sedang
mengatakan nyeri di  Klien menyatakan kualitas, intesnsitas, dan dan berat diberikan intervensi
simpisis pubis. Nyeri rasa nyaman factor pencetus. farmakologi. Skala nyeri klien 5 (0-
bertambah ketika  Klien dapat 10), diperlukan kolaborasi
buang air kecil, nyeri beristirahat tidur pemberian terapi anti nyeri yang
dirasakan seperti tanpa mengalami berkekuatan sedang.
disayat-sayat, nyeri gangguan tidur
dirasakan hilang 2. Ajarkan teknik distraksi 2. Teknik pursed lips breathing dapat
timbul. Gejala di nyeri: pursed lips merelaksasi otot juga pembuluh
rasakan ± 1,5 bulan breathing darah yang mengalami kontraksi,
yang lalu sehingga aliran darah kaya akan
nutrisi
DO :
 skala nyeri 4 (0- 3. Ajarkan pasien 3. Musik dapat membantu klien untuk
10) mengenai manajemen relaks sehingga menimbulkan efek
 Klien terlihat nyeri non – tenang yang dapat mendukung klien
meringis farmakologis : music untuk istirahat sehingga
 Klien terlihat relaksasi menurunkan persepsi nyeri yang
No. DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

tidak nyaman dirasakan klien


ketika area
simpisis 4. Anjurkan pasien untuk 4. Kompres hangat dapat memberikan
pubisnya di mengkompres area yang rasa nyaman kepada pasien
tekan. terasa nyeri dengan sehingga dapat menurunkan
 HR : 96x/menit menggunakan air hangat persepsi nyeri yang klien alami

5. Posisikan klien dengan 5. Posisi yang nyaman dapat


nyaman mencegah terjadinya peningkatan
skala nyeri

6. Monitoring TTV (TD, 6. TTV pada pasien yang mengalami


HR, RR, suhu, nyeri) nyeri akan mengalami peningkatan.
klien Peningkatan terjadi pada tekanan
darah, denyut nadi menjadi lebih
cepat, dan respirasi juga menjadi
lebih cepat

7. Kolaborasi pemberian 7. Asam Mafenamat merupakan jenis


antinyeri. Kolaborasi: obat anti peradangan non steroid.
asam mafenamat 3 x 1 Berfungsi untuk mengurangi rasa
sakit ringan, sakit sedang, dan
meredakan peradangan atau
inflmasi
2 Konstipasi NOC : Manajemen Konstipasi
berhubungan dengan  Bowel Elimination
tumor Setelah dilakukan 1. Identifikasi faktor-faktor 1. Bising usus yang melambat
tindakan keperawatan yang menyebabkan merupakan indikasi adanya
DS : 1x24 jam dapat konstipasi kontipasi
No. DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

 Klien terpenuhinya bowel


mengatakan elimination, ditandai 2. Monitor tanda-tanda 2. Monitoring feses untuk
sulit BAB dengan kriteria hasil : rupture bowel/peritonitis mengidentifikasi konstipasi masih
 4 -5 hari sekali.  Pola BAB dalam terjadi atau tidak
batas normal
 Feses lunak 3. Monitoring bising usus 3. Diet yang mengandung banyak serat
 Bebas dari 4. Monitor feses: mengurangi kejadian konstipasi.
ketidaknyamanan frekuensi, konsistensi Serat meningkatkan massa dan berat
dan volume feses serta mempersingkat waktu
5. Anjurkan klien diet transit di usus.
tinggi serat dan cairan

6. Ajarkan toilet training 4. Toilet training dilakukan agar


7. Kolaborasi pemberian pasien BAB sesuai dengan jadwal
Dulcolax
3 Deficit Knowledge Setelah dilakukan1. Kaji pengetahuan klien 1. Mempermudah dalam memberi
berhubungan dengan tindakan keperawatan sejauh mana klien penjelasan kepada klien sehingga
kurangnya informasi selama 1 x 24 jam, mengetahui akan proses edukasi menjadi lebih efektif
kurang pengetahuan penyakit yang
DS : pasien teratasi dengan dideritanya
 Klien kriteria hasil :
mengatakan Klien menyatakan 2. Jelaskan tentang 2. Dengan diberikan informasi, klien
belum mengerti paham tentang penyakit dan tindakan dapat mengetahui gejala-gejala yang
sepenuhnya penyakit yang selanjutnya yang akan dialami merupakan suatu proses dari
terkait penyakit dideritanya, dan dilakukan penyakit yang dideritanya. Dapat
yang tindakan apa mencegah penyakit yang
dideritanya. selanjutnya yang dideritanya bertambah parah.
akan dilakukan
DO Klien mampu
No. DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

 Klien berulang menjelaskan


kali bertanya kembali apa yang
kepada dokter dijelaskan
maupun perawat/tim
perawat terkait kesehatan lainnya
penyakitnya.

VII. Implementasi Keperawatan


Nama : Ny. O Ruangan : Poli Ginekologi & Onkologi
Umur : 52 tahun Nama Mahasiswa : Ria Nuriana R
DIAGNOS
TANGGAL JAM IMPLEMENTASI HASIL/RESPON
A

8 Juli 2018 1 13.00 Mengajarkan klien mengenai Klien mengatakan akan


manajemen nyeri non – mencoba untuk mempraktekan
farmakologis : teknik relaksasi teknik relaksasi nafas dalam
napas dalam, music relaksasi dan music relaksasi saat
keluhan dirasakan dirumah

Menganjurkan klien untuk Klien mengatakan akan


mengkompres area yang terasa melakukan kompres hangat
nyeri dengan menggunakan air pada area yang terasa nyeri
hangat ketika keluhan dirasakan di
rumah
Berkolaborasi dengan dokter Klien mengatakan akan
pemberian asam mafenamat 3 x 1 meminum obat yang telah
diberikan
8 Juli 2018 2 13.05 Meganjurkan klien diet tinggi Klien mengatakan akan sering
serat dan cairan mengkonsumsi sayuran dan
buah buahan dirumah, karena
klien mengakui jarang dalam
hal pengkonsumsian sayur dan
buah.

Kolaborasi dengan dokter dalam Klien mengatakan akan


pemberian Dulcolax meminum obat yang telah
diberikan
8 Juli 2018 3 13.10 Berkolaborasi dengan dokter Klien mengatakan mengerti
dalam hal menjelaskan tentang terkait penyakit yang
penyakit dan tindakan selanjutnya dideritanya, dan akan sering
yang akan dilakukan kontrol untuk tindakan
selanjutnya.
VIII. Evaluasi Keperawatan
TANGGAL DIAGNOSA EVALUASI Paraf
8 Juli 2018 1 S : Klien mengeluh nyeri di area simpisis
pubis. Nyeri bertambah ketika buang air
kecil, nyeri dirasakan seperti disayat-
sayat, nyeri dirasakan hilang timbul.
O:
 skala nyeri 4 (0-10)
 Klien terlihat meringis
 Klien terlihat tidak nyaman ketika
area simpisis pubisnya di tekan.
 HR : 96x/menit

A : Masalah teratasi sebagian


P : Lakukan intervensi ketika keluhan
dirasakan

8 Juli 2018 2 S:
Klien mengatakan sulit BAB 4 -5 hari
sekali.
O:-
A : Masalah belum teratasi
P : Lakukan intervensi ketika keluhan
dirasakan
8 Juli 2018 3 S:
Klien mengatakan belum mengerti
sepenuhnya terkait penyakit yang
dideritanya.
O:
Klien berulang kali bertanya kepada
dokter maupun perawat terkait
penyakitnya
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai