Anda di halaman 1dari 5

Perbedaan Efektifitas Pemberian Kompres Hangat................................Harianah Akib, hal.

329 -333

PERBEDAAN EFEKTIFITAS PEMBERIAN KOMPRES HANGAT


DAN KOMPRES BAWANG MERAH TERHADAP PENURUNAN
SUHU TUBUH ANAK USIA 0-1 TAHUN YANG MENGALAMI
DEMAM PASCA IMUNISASI DPT DI DESA SEMBORO

Harianah Akib*, Megawati**


Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES dr. Soebandi Jember

ABSTRAK

Demam merupakan keadaan ketika suhu tubuh meningkat melebihi suhu normal
(≥37,5ºC).Penanganan terhadap demam dapat dilakukan dengan tindakan farmakologis dan
non farmakologis. Tindakan non farmakologis terhadap penurunan suhu tubuh
memberikan kompres hangat dan kompres bawang. Kompres hangat mudah dilakukan,
tidak memerlukan biaya besar, dan memungkinkan pasien atau keluarga tidak terlalu
tergantung pada obat antipiretik. Kompres bawang merah mudah dijangkau masyarakat,
baik harga maupun ketersediaannya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan perbedaan efektifitas suhu tubuh
anak demam antara kompres hangat dan kompres bawang merah. Penelitian ini
menggunakan desain penelitian Quasi Experimental dengan Two group pretest posttest
menggunakan pendekatan Cross-Sectional. Sampel penelitian berjumlah 14 anak yang
mengalami demam di desa Semboro. Teknik pengambilan sampel menggunakan alat ukur
Thermometer Raksa dengan Quota Sampling.
Hasil uji t test menunjukkan bahwa pada kelompok kompres hangat rerata selisih
penurunan suhu tubuh sebesar 3ºC dan p-value 0.000 (<0,05) sedangkan pada kelompok
kompres bawang merah rerata selisih penurunan suhu tubuh sebesar 4,57ºC dan p-value
0.000 (<0,05). Hasil independent t-test menunjukkan p-value 0.232 (>0,05). Kesimpulan
dalam penelitian ini adalah tidak ada perbedaan yang signifikan antara komprs hangat dan
kompres bawang merah terhadap penurunan suhu tubuh anak yang mengalami demam,
namun pemberian kompres bawang merah lebih cepat mencapai suhu tubuh normal
dibanding dengan pemberian kompres hangat.

Kata kunci : demam, kompres hangat, kompres bawang merah

PENDAHULUAN Badan Kesehatan Dunia (WHO)


Demam merupakan suatu keadaan memperkirakan jumlah kasus demam di
suhu tubuh diatas normal sebagai akibat seluruh dunia mencapai 16-33 juta
peningkatan pusat pengatur suhu (Setyowati,2013). Data kunjungan ke
dihipotalamus. Sebagian besar demam fasilitas kesehatan pediatrik di Brazil
pada anak merupakan akibat dari terdapat sekitar 19% sampai 30% anak di
perubahan pada pusat panas periksa karena menderita demam.Demam
(termoregulasi) di hipotalamus. Penyakit- yang mencapai suhu 41ºC angka
penyakit yang di tandai dengan adanya kematiannya mencapai 17% dan pada
demam dapat menyerang system tubuh. suhu 43ºCakan koma dengan kematian
Selain itu demam mungkin berperan 70%, dan pada suhu 45ºCakan meninggal
dalam meningkatkan perkembangan dalam beberapa jam (Said, 2014).
imunitas spesifik dan nonspesifik dalam KIPI di Indonesia yang paling
membantu pemulihan atau pertahanan serius pada anak adalah reaksi
terhadap infeksi (Sodikin, 2012). anafilaksis, angka kejadian anafilaksis

JURNAL KESEHATAN dr. SOEBANDI Vol. 5 No. 1 329


Perbedaan Efektifitas Pemberian Kompres Hangat................................Harianah Akib, hal. 329 -333

pada DPT diperkirakan 2 dalam 100.000 mengalami demam sebanyak 10 orang, 6


dosis, tetapi yang benar-benar reaksi orang (60%) menggunakan kompres dan
anafilatik hanya 1-3 kasus diantara 1 juta 4 orang (40%) di berikan antibiotik
dosis. Anak yang lebih besar dan orang dalam mengatasi demam pada anak dan
dewasa lebih banyak mengalami sincope Populasi pada penelitian ini adalah anak
segera atau lambat. Episode hipotonik- yang akan di lakukan imunisasi DPT di
hiporesponsif juga tidak jarang terjadi, desa kemuning lor arjasa berjumlah 15
secara umum dapat terjadi 4-24 jam anak data di peroleh pada tanggal 22 mei
setelah imunisasi (Ranuh dkk, 2008). 2014 .
Pemberian vaksin DPT dapat
menimbulkan efek samping panas akan METODE PENELITIAN
sembuh dalam 1-2 hari, rasa sakit di Penelitian ini menggunakan desain
daerah suntikan, peradangan pada bekas penelitian Quasi Experimental dengan
suntikan dan kejang-kejang. Namun Two group pretest posttest menggunakan
demikian kejadian ikutan pasca imunisasi pendekatan Cross-Sectional. Sampel
(KIPI) berupa reaksi di tempat suntikan penelitian berjumlah 14 anak yang
seperti rasa nyeri, bengkak dan mengalami demam di Desa Semboro.
kemerahan. Terkadang disertai demam Teknik pengambilan sampel
satu sampai dua hari setelah diimunisasi. menggunakan alat ukur Thermometer
Penelitian kohort prospektif yang Raksa dengan Quota Sampling.
dilakukan oleh Pisacane et al. (2010)
dengan jumlah subyek penelitian HASIL PENELITIAN
sebanyak 460 bayi, membuktikan bahwa a. Data Umum
kejadian demam setelah imunisasi Informasi mengenai statistika
hexavalent (diphtheria, tetanus, acelular deskriptif karakteristik responden
pertussis, hepatitis B, inactivated polio secara terperinci dapat dilihat pada
virus, Haemophilus influenza type b), tabel berikut:
kejadian demamnya 31% 460 bayi . Tabel1. Deskripsi Karakteristik
Banyak faktor yang Responden Berdasarkan Usia
mempengaruhi demam.Peningkatan Umur Frekuensi Persentase
demam terjadi ketika hubungan antara (%)
produksi panas dan kehilangan panas di 4 bulan 8 57
ganggu oleh variabel fisiologis atau 6 bulan 6 43
perilaku: usia, kadar hormon, dan Jumlah 14 100
lingkungan. Dampak dari demam pada
anak antara lain dehidrasi ( kekurangan Tabel 2. Deskripsi Karakteristik
Responden Berdasarkan Jenis
cairan tubuh ), kekurangan oksigen dan Kelamin
demam di atas 42ºC bisa menyebabkan Jenis Frekuens Persentas
kerusakan neurologis. Anak dibawah 5 Kelamin i e (%)
tahun (balita) terutama antara umur 6 Laki-laki 7 50
bulan dan 3 tahun berada pada resiko Perempua 7 50
kejang demam. Demam sering kali n
disertai dengan gejala lain seperti sakit Jumlah 14 100
kepala, nafsu makan menurun
(anoreksia), lemas dan nyeri otot
b. Data Khusus
(Mansyur, 2009).
Informasi mengenai statistika
Berdasarkan hasil dari yang di
deskriptif suhu tubuh anak yang
lakukan oleh peneliti pada tanggal 12
mengalami demam dan hasil uji T-Test
Maret, peneliti mendapatkan data bahwa
Bepasangan dan T-Test Independent
di desa semboro banyak anak yang

JURNAL KESEHATAN dr. SOEBANDI Vol. 5 No. 1 330


Perbedaan Efektifitas Pemberian Kompres Hangat................................Harianah Akib, hal. 329 -333

secara terperinci dapat dilihat pada


tabel berikut:

Tabel 3. Perbedaan selisih Penurunan Suhu Tubuh Anak Sesudah Pemberian


Tindakan Kompres Hangat Dan Kompres Bawang Merah
Terapi Non N Mean Selisih Std. Correlation T P-value
Farmakologi Deviasi
Kompres 7 Sebelum 3 816 901 9.721 0.006
Hangat ( 380.14)
Sesudah
(377.14)
Kompres 7 Sebelum 4,57 787 940 15.372 0.002
Bawang ( 380.43)
Merah Sesudah
( 375.86)

Tabel 4. Hasil Uji Perbedaan Efektifitas Kompres Hangat Dan Kompres Bawang
Merah Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Anak Yang Mengalami Demam
Teknik Non Std.
N Mean Std. Error Mean T P
Farmakologi Deviasi
Kompres 7 377.14 1.574 0.595 0.232
Hangat 1.260
Kompres 7 375.86 2.193 0.829
Bawang Merah

PEMBAHASAN ini menyebabkan pembuangan/


Perbedaan Suhu Tubuh Pada Anak kehilangan energi/ panas melalui kulit
Yang Mengalami Demam Sebelum (berkeringat), di harapkan akan terjadi
Dan Sesudah Dilakukan Tindakan penurunan suhu tubuh sehingga mencapai
Kompres Hangat keadaan normal kembali. Menurut
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan Maharani (2011) Kompres hangat adalah
bahwa hasil pemeriksaan suhu tubuh tindakan dengan menggunakan kain atau
sebelum dan sesudah dilakukan kompres handuk yang telah dicelupkan pada air
hangat terjadi penurunan suhu tubuh pada hangat, yang ditempelkan pada bagian
anak yang mengalami demam. Artinya tertentu sehingga dapat memberikan rasa
ada perbedaan secara bermakna terhadap nyaman dan menurunkan suhu tubuh.
anak yang mengalami demam sebelum Menurut Maharani (2011) tujuan
dan sesudah dilakukan tindakan kompres pemberian kompres memperlancar
hangat di Posyandu Manggis tahun 2014, sirkulasi darah, mengurangi rasa sakit,
sehingga dapat disimpulkan bahwa memberi rasa hangat, nyaman dan tenang
kopres hangat efektif terhadap penurunan pada klien.
suhu tubuh anak yang mengalami Dari hasil penelitian dapat dilihat
demam. bahwa penurunan suhu tubuh sebelum
Menurut Nurwahyuni (2009) dan sesudah dilakukan tindakan kompres
dalam Mohamad (2013), dengan hangat responden mengalami penurunan
pemberian kompres hangat pada daerah suhu tubuh sehingga Ha 1 diterima.
tubuh akan memberikan sinyal ke
hipotalamus melalui sumsum tulang Perbedaan Suhu Tubuh Pada Anak
belakang. Ketika reseptor yang peka Yang Mengalami Demam Sebelum
terhadap panas di hipotalamus Dan Sesudah Dilakukan Tindakan
dirangsang, sistem efektor mengeluarkan Kompres Bawang Merah
sinyal yang memulai berkeringat dan Berdasarkan tabel 3 menunjukkan
vasodilatasi perifer. Terjadi vasodilatasi bahwa hasil pemeriksaan suhu tubuh

JURNAL KESEHATAN dr. SOEBANDI Vol. 5 No. 1 331


Perbedaan Efektifitas Pemberian Kompres Hangat................................Harianah Akib, hal. 329 -333

sebelum dan sesudah dilakukan kompres hangat dan kompres bawang merah
bawang merah terjadi penurunan suhu menunjukkan p-value sebesar 0,00 hal ini
tubuh pada anak yang mengalami menunjukkan nilai p-value< (0.05),
demam. Artinya ada perbedaan secara artinya ada perbedaan signifikan rata-rata
bermakna terhadap anak yang mengalami penurunan suhu tubuh sebelum dan
demam sebelum dan sesudah dilakukan sesudah diberikan tindakan kompres
tindakan kompres bawang merah di hangat dan kompres bawang merah.,
Posyandu Manggis tahun 2014, sehingga terdapat rata-rata selisih pada kompres
dapat disimpulkan bahwa kompres hangat yaitu 3ºC dan sesilih pada
bawang merah efektif terhadap kompres bawang merah yaitu 4,57ºC
penurunan suhu tubuh anak yang yang dapat diartikan bahwa pemberian
mengalami demam. tindakan kompres bawang merah lebih
Menurut Hendro (2009) dalam cepat mencapai suhu tubuh normal
bawang merah terdapat senyawa dibanding dengan pemberian kompres
flavonoid sebagai antiinflamasi, senyawa hangat pada anak yang mengalami
propil disulfide dan propil metal disulfide demam di Posyandu Manggis desa
yang mudah menguap dan di dalam Semboro.
bawang merah memiliki kandungan Sedangkan uji t independen,
minyak atsiri sebagai obat luar, didapatkan nilai t sebesar 1.260 dengan
melebarkan pembuluh darah kapiler, dan p-value 0,232 >α (0,05), sehingga Ho di
merangsang keluarnya keringat. Baluran terima, yang berarti penelitian
bawang merah keseluruh tubuh akan menunjukkan tidak terdapat perbedaan
menyebabkan vasodilatasi yang kuat efektifitas antara kompres hangat dan
pada kulit, yang memungkinkan kompres bawang merah, hal ini
percepatan perpindahan panas dari tubuh dikarenakan kedua tindakan tersebut pada
ke kulit. prinsip penanganannya sama, yaitu sama-
Menurut Hendro (2009) Kompres sama memberikan sinyal ke hipotalamus
bawang merah adalah Kompres bawang yang menyebabkan terjadinya
merah adalah tindakan dengan vasodilatasi sehingga pembuangan panas
menggunakan bawang merah yang melalui kulit meningkat. Ketidak adanya
dilumatkan ketubuh tertentu sehingga perbedaan karena ada faktor yang
dapat menurunkan suhu tubuh.Menurut mempengaruhi penigkatan suhu tubuh
Maharani (2011) tujuan pemberian yaitu status cairan, nutrisi, status
kompres memperlancar sirkulasi darah, imunitas, dan lingkungan akan tetapi
memberi rasa hangat, nyaman dan tenang peneliti tidak meneliti faktor tersebut.
pada klien. Berdasarkan data dan teori diatas
Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa kompres hangat dan kompres
bahwa penurunan suhu tubuh sebelum bawang merah dapat digunakan dalam
dan sesudah dilakukan tindakan kompres penurunan suhu tubuh, dari data yang
bawang merah responden mengalami didapat bahwa tidak ada perbedaan
penurunan suhu tubuh sehingga Ha 2 di efektifitas yang signifikan dari kedua
terima. tindakan tersebut.

Perbedaan Efektifitas Kompres KESIMPULAN


Hangat Dan Kompres Bawang Merah Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
Terhadap Penurunan Suhu Tubuh kesimpulan sebagai berikut :
Pada Anak Yang Mengalami Demam 1. Suhu tubuh sebelum dilakukan
Berdasarkan uji t untuk tindakan kompres hangat didapatkan
penurunan suhu tubuh sebelum dan hasil suhu tubuh terbanyak 37,9°C
sesudah dilakukan tindakan kompres (42,8%).

JURNAL KESEHATAN dr. SOEBANDI Vol. 5 No. 1 332


Perbedaan Efektifitas Pemberian Kompres Hangat................................Harianah Akib, hal. 329 -333

2. Suhu tubuh sesudah dilakukan Asuhan Keperawatan An.A


tindakan kompres hangat didapatkan Dengan Typhoid Abdominalis Di
hasil suhu tubuh terbanyak 37,6°C dan Ruang Anggrek Rsud Sukoharjo.
37,9°C (28,5%). Karya Tulis Ilmiah. Program
3. Ada perbedaan suhu tubuh sebelum Studi Ilmu Keperawatan
dan sesudah diberikan tindakan STIKES dr. Soebandi Jember.
kompres hangat pada anak yang Fajjriyah, Noor. 2013. Kiat Sukses
mengalami demam. Budidaya Bawang Merah.
4. Suhu tubuh sebelum dilakukan Yogyakarta : Bio Genesis
tindakan kompres kompres bawang Jaelani. 2007. Khasiat Bawang Merah.
merah didapatkan hasil Suhu tubuh Yogyakarta : Kanisius
terbanyak 37,9°C (42,8%). K Kelana.2011. metodologi penelitian
5. Suhu tubuh sesudah dilakukan keperawatan. Jakarta : CV.
tindakan kompres bawang merah Trans Info Media
didapatkan hasil Suhu tubuh terbanyak Notoatmodjo. 2010. Metode Penelitian
37,5°C (28,5%). Kesehatan. Jakarta : Rineka
6. Ada perbedaan suhu tubuh sebelum Cipta
dan sesudah diberikan tindakan Nursalam. 2011. Konsep Dan Penerapan
kompres bawang merah pada anak Metodologi Penelitian ilmu
yang mengalami demam. Keperawatan. Jakarta : Salemba
7. Tidak ada perbedaan efektifitas antara Medika
kompres hangat dengan kompres Nursalam. 2014. Metodologi Penelitian
bawang merah karena kedua tindakan Ilmu keperawatan. Jakarta:
tersebut sama-sama dapat menurunkan Salemba Medika.
suhu tubuh. Namun, pada kelompok Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan
kompres bawang merah penurunan Riset Keperawatan. Jakarta :
suhu tubuh lebih banyak dan lebih Graha Ilmu
cepat mencapai suhu normal Sugiono. 2014. Metode Penelitian
dibanding kelompok kompres hangat. Kuantitaf, Kualitatif, Dan R &
Analisis yang digunakan untuk G. Bandung : Alfabeta CV
mengetahui perbedaan efektifitas Suririnah. 2009. Buku Pintar Merawat
antara kelompok kompres hangat dan Bayi 0-12 Bulan. Jakarta :
kompres bawang merah menggunakan Gramedia Pustaka
analisis uji t independen, didapatkan Suryono, dkk. 2012. Efektifitas Bawang
nilai t sebesar 1.260 dengan p-value Merah Terhadap Penurunan
0,232 > α (0,05), sehingga Ho Suhu Tubuh Pada Anak Febris
diterima. Usia 1-5 Tahun. Jurnal AKP,
No.63-68
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. 2008. Teknik Prosedural
Keperawatan: Konsep dan
Aplikasi Kebutuhan Dasar
Klien. Jakarta : Salemba
Medika.
Aziz Alimul Hidayat, A. 2008.
Pengantar Ilmu Kesehatan Anak
untuk Pendidikan Kebidanan.
Jakarta : Salemba Medika.
Betty, Christina. 2014. Pemberian
Kompres Hangat Terhadap
Penurunan Demam Pada
JURNAL KESEHATAN dr. SOEBANDI Vol. 5 No. 1 333

Anda mungkin juga menyukai