Oleh:
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Sarjana Terapan Keperawatan Jurusan Keperaw
Oleh :
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
LITERATURE REVIEW
PENGARUH PELATIHAN RJP TERHADAP KESIAPAN
SISWA DALAM MELAKUKAN PERTOLONGAN PERTAMA
PADA KASUS HENTI JANTUNG
POLTEKKES KEMENKES
DENPASAR
TIM PENGUJI:
MENGETAHUI
KETUA JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena
Siswa Dalam Melakukan Pertolongan Pertama Pada Kasus Henti Jantung” tepat
melainkan berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu melalui
Denpasar.
literature ini.
6. Bapak dan Ibu pembimbing mata ajar Keperawatan Riset yang telah
7. Keluarga, kerabat serta sahabat peneliti yang telah memberikan dorongan dan
inspirasi.
8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan literature penelitian ini
lebih baik, karenanya sumbang saran untuk perbaikan sangat peneliti harapkan
dan semoga literature ini bermanfaat bagi pembaca dan penulis selanjutnya.
Penulis
2. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa Literature Review ini bukan karya
saya sendiri atau plagiat hasil karya orang lain, maka saya sendiri bersedia
menerima sanksi sesuai Peraturan Mendiknas RI No.17 Tahun 2010 dan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Meterai
60000
LITERATURE REVIEW
LITERATURE REVIEW........................................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT.......................................................vi
DAFTAR ISI........................................................................................................viii
ABSTRAK...............................................................................................................x
ABSTRACT............................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................5
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................5
1. Tujuan umum 5
2. Tujuan khusus 5
D. Manfaat Penulisan.........................................................................................5
1. Manfaat teoritis 5
2. Manfaat praktis 6
E. Metode Literature Review.............................................................................6
1. Kriteria inklusi 6
2. Strategi pencarian......................................................................................7
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................8
A. Konsep Dasar Pelatihan................................................................................8
1. Pengertian pelatihan..................................................................................8
2. Tujuan, manfaat dan dampak pelatihan.....................................................8
B. Konsep Dasar Kesiapan................................................................................9
1. Pengertian kesiapan...................................................................................9
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan.............................................9
C. Hasil 13
D. Pembahasan 25
1. Analisis persamaan dan perbedaan dari setiap penelitian.......................25
BAB III SIMPULAN DAN SARAN.....................................................................35
A. Simpulan 35
B. Saran 35
DAFTAR PUSTAKA
ABSTRAK
Latar Belakang: Kejadian henti jantung dapat terjadi baik di Rumah Sakit atau di
luar Rumah Sakit. Out-of-hospital Cardiac Arrest (OHCA) merupakan kejadian
henti jantung yang terjadi di luar Rumah Sakit. Angka kejadian OHCA di dunia
terjadi sebanyak 50 hingga 60 per 100.000 orang per tahun. Pertolongan pertama
secara tepat merupakan salah satu cara untuk meningkatkan harapan hidup pada
pasien dengan henti jantung.
Tujuan: literature review ini bertujuan untuk mereview artikel penelitian yang
melakukan penelitian tentang pengaruh pelatihan rjp terhadap kesiapan yang
dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap, dan keterampilan
Metode: pengumpulan artikel dilakukan dengan menelusuri beberapa database
yaitu PORTAL GARUDA, PUBMED, MEDLINE, dan GOOGLE SCHOLAR
yang dicari mulai tahun 2010 sampai 2020 berupa hasil penelitian yang
membahas tentang kesiapan menolong korban henti jantung
Hasil: Pelatihan rjp berpengaruh terhadap peningkatan kesiapan yang meliputi
pengetahuan, sikap dan keterampilan
Simpulan: Dari 10 penelitian didapatkan mengatakan bahwa pelatihan rjp yang
diberikan dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan seseorang.
Pengetahuan, sikap, dan keterampilan merupakan komponen dari kesiapan.
Saran: Literature ini dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya dalam
melakukan pelatihan rjp dengan menggunakan metode yang sama untuk dapat
mengukur kemampuan melakukan high quality rjp.
Kata Kunci: pelatihan resusitasi jantung paru (RJP), kesiapan, henti jantung,
pengetahuan, sikap, keterampilan
x
ABSTRACT
Background: Cardiac events can occur either in the hospital or outside the
hospital. Out-of-hospital Cardiac Arrest (OHCA) is a cardiac arrest event that
occurs outside the Hospital. The incidence of OHCA in the world occurs as much
as 50 to 60 per 100,000 people per year. Appropriate first aid is one way to
increase life expectancy in patients with cardiac arrest.
Objective: This literature review aims to review research articles that conduct
research on the effect of RPJ training on readiness that is influenced by
knowledge, attitudes, and skills
Results: The CPR training had an effect on increasing readiness which included
knowledge, attitudes and skills
Conclusion: From 10 studies found that the CPR training provided can improve
one's knowledge, attitudes and skills. Knowledge, attitudes, and skills are
components of readiness.
PENDAHULUAN
henti jantung dapat terjadi baik di Rumah Sakit atau di luar Rumah Sakit.
pertama pada pasien dengan henti jantung yang terjadi di luar Rumah Sakit
1
OHCA menjadi fokus permasalahan dunia karena angka
kematian tertinggi pada semua umur setelah stroke, yakni sebesar 12,9%
penyakit kardiovaskuler atau 31% dari 56,5 juta kematian di seluruh dunia.
hidup sehat dan tidak adanya pemaparan tentang pertolongan pertama pada
Cardiac arrest jika tidak ditangani dengan cepat, tepat dan cermat
menandakan bahwa tidak adanya aliran darah yang artinya tidak adanya
2
Pertolongan pertama secara tepat dan cepat merupakan salah satu
tenaga yang lebih ahli dengan sarana yang lebih memadai. Diharapkan
dengan keadaan yang lebih tenang dapat mengurangi rasa sakit penderita
(Sumardino, 2014)
tidak siap dan tidak mengetahui. Selain itu terlambat dalam menghubungi
yang kembali normal dan melakukan rjp yang efektif. Rjp dapat menjaga
masalah ini.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat teoritis
b. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar acuan bagi peneliti
2. Manfaat praktis
1. Kriteria inklusi
yang dicari mulai tahun 2010 sampai 2020 berupa hasil penelitian dan
abstrak. Apabila dalam judul dan abstrak tidak jelas, maka digunakan
1. Pengertian pelatihan
pengertian dari pelatihan yaitu suatu pendidikan jangka pendek yang dapat
dapat memberikan hasil dari kemampuan yang telah didapatkan dan dapat
sebagai berikut :
d) Menambah wawasan
8
e) Meningkatkan kemampuan
1. Pengertian kesiapan
kesiapan dalam kognitif. Kesiapan juga dapat diartikan lebih dari sekedar
a. Faktor internal atau faktor intrinsik, yakni faktor yang berasal dari dalam
1) Fisik
9
2) Proses mental
dengan tingkat usia yang cukup matang menjadi sadar mengenai manfaat
mungkin tidak. Dalam hal ini, dapat berupa dorongan dari dalam diri untuk
jantung.
2) Tingkat Pengetahuan
diperoleh
oleh manusia sebagian besar dari mata dan telinga. Pernyataan tersebut
keinginan dalam diri seseorang untuk berprilaku sesuai dengan apa yang ia
dapat dari pengalaman, dalam hal ini motivasi atau dorongan dalam diri
b. Faktor eksternal atau faktor ektrinsik, yakni faktor yang berasal dari luar
lebih baik.
2) Dukungan social
3) Lingkungan
4) Media
Hasil penelusuran artikel didapatkan 10 artikel terkait pengaruh pelatihan rjp terhadap kesiapan melakukan pertolongan
pertama pada kasus henti jantung. Adapun artikel tersebut dijelaskan pada tabel 1 dibawah ini:
Tabel 1
13
keterampilan dikumpulkan dengan uji tindependent didapatkan
melakukan rjp menggunakan kuesioner perbedaan yang signifikan
dan lembar observasi. terhadap variabel
Analisa data menggunakan pengetahuan antara kelompok
uji t-dependent dan uji mobile application dan
tindependent kelompok simulasi dimana
kelompok mobile application
memiliki nilai pengetahuan
yang lebih besar
dibandingkan kelompok
simulasi (p=0,021). Pada
variabel keterampilan
didapatkan perbedaan yang
signifikan antara kelompok
mobile application dan
kelompok simulasi dimana
kelompok simulasi memiliki
nilai keterampilan yang lebih
besar dibandingkan
kelompok mobile application
(p=0,044).
2 Mulyadi dan Pengaruh Simulasi Tujuan dari Desain penelitian yang Berdasarkan hasil penelitian
Mario Esau Tindakan penelitian ini digunakan yaitu quasy dari 33 responden didapati
Katuuk (2017) Resusitasi Jantung adalah untuk experiment with one group dari hasil uji statistik dengan
Paru (Rjp) mengetahui pre-post test dan menggunakan uji Wilcoxon
Terhadap Tingkat pengaruh menggunakan lembar diperoleh nilai ρ = 0,000 < α
Motivasi Siswa simulasi kuesioner untuk = 0,05. Dari data tersebut
Menolong Korban tindakan mendapatkan data dari menunjukkan dimana
Henti Jantung Di resusitasi responden terdapat pengaruh yang
Sma Negeri 9 jantung paru signifikan simulasi tindakan
Binsus Manado (rjp) terhadap RJP terhadap tingkat
tingkat motivasi motivasi siswa SMA Negeri
siswa menolong 9 Binsus Manado dalam
korban henti menolong korban henti
jantung di sma jantung
negeri 9 binsus
manado
3 Lestari Eko Peningkatan Tujuan dari Metode yang digunakan Hasil dari penelitian ini
Darwati, Pengetahuan penelitian ini dalam penelitian adalah aplikasi mobile
Setianingsih Orang Awam adalah untuk menggunakan quasi berbasis android dapat
Tentang mengetahui eksperimen dengan pre memberikan informasi
Penanganan Out peningkatan post test without control dengan cepat dan mudah
Of Hospital pengetahuan group. Alat ukur karena dapat digunakan
Cardiac Arrest orang awam menggunakan kuesioner dimana saja dan dapat
Melalui Aplikasi tentang tingkat pengetahuan yang diakses kapan saja. Oleh
Resusitasi Jantung penanganan out terdiri dari 20 pertanyaan karena itu, penggunaan
Paru Pada of hospital terkait resusitasi jantung aplikasi smartphone ini
Smartphone cardiac arrest paru sangat efektif apabila
melalui aplikasi digunakan untuk
resusitasi menyebarkan informasi
jantung paru penanganan out of hospital
pada cardiac arrest (OHCA)
smartphone melalui tindakan resusitasi
jantung paru yang dilakukan
oleh orang awam khususnya
remaja.
4 Tony Efek Metode Tujuan dari Penelitian ini merupakan Hasil penelitian menunjukkan
Suharsono,Riza Pembelajaran penelitian quasy experimental dengan bahwa rata-rata pengetahuan
Fikriana (2016) Tradisional adalah desain pretes-posttest sebelum pelatihan 6, 94 (1,8),
(Tutorial) mengidentifikasi without control group rata-rata pengetahuan setelah
Terhadap perbedaan dengan jumlah sampel 48 pelatihan 9,13 (1,2), dan p
Pengetahuan Dan peningkatan siswa sekolah menengah value 0.001. Responden tidak
Ketrampilan pengetahuan atas, diambil menggunakan dapat melakukan seluruh
Resusitasi Jantung dan ketrampilan teknik purposive sampling. tahapan dalam pertolongan
Paru rjp pada Data diambil melalui henti jantung. Setelah
pelatihan rjp pretest dan posttest untuk pelatihan, rata-rata
selama 3 jam mengukur perbedaan kedalaman kompresi dada
dengan metode pengetahuan dan 35,7 mm, kecepatan
tutorial. ketrampilan sebelum dan kompresi dada 117,6,
sesudah pelatihan ventilasi 0,3 kali, dan durasi
5 kali siklus rjp 142,8 detik.
Responden tidak dapat
melakukan kompresi dada
dengan kedalaman adekuat
dan ventilasi yang adekuat
pada korban henti jantung.
Pelatihan rjp pada
masyarakat awam, lebih baik
difokuskan pada pemberian
kompresi dada saja tanpa
memberikan ventilasi
5 Alga Febriana , Pengaruh Tujuan Penelitian ini merupakan Hasil uji statistik sebelum
Yuniar Ika Pelatihan dilakukan penelitian quasy- dan sesudah menunjukkan
Fajarini, Akbar Resusitasi Jantung penelitian ini eksperiment design dengan bahwa pelatihan resusitasi
Amin Abdullah Paru (Rjp) adalah untuk menggunakan desain one jantung paru sangat
(2018) Terhadap Tingkat mengetahui group pretest-posttest. mempengaruhi tingkat
Pengetahuan Pada pengaruh Sampel dalam penelitian pengetahuan siswa tentang
Siswa Kelas X Di pelatihan ini adalah siswa kelas X penanganan pertama korban
Sma N 1 resusitasi SMA N 1 Karanganom henti jantung, dengan nilai
Karanganom jantung paru Klaten yang berjumlah 24 pengetahuan siswa sebelum
Klaten terhadap tingkat siswa. Analisis data diuji diberikan pelatihan adalah
pengetahuan menggunakan Uji dalam kategori baik sebanyak
pada siswa kelas Wilcoxon. 2 responden setelah
X di SMA N 1 diberikan pelatihan
Karanganom pengetahuan siswa terjadi
Klaten peningkatan sebanyak 23
berpengetahuan dalam
kategori baik, sehingga
Terdapat pengaruh pelatihan
resusitasi jantung paru
terhadap tingkat pengetahuan
pada siswa kelas X di SMA
N 1 Karanganom Klaten
p=0,000(p<0,05), sehingga
penelitian ini dapat
menambah wawasan
responden dalam menangani
korban henti jantung.
6 Moh. Fachrizal Perbedaan Tujuan Penelitian ini menggunakan Hasil penelitian sebelum
Rosyid , Tanto Pemberian penelitian ini design case control dengan pelatihan memiliki skill tidak
Hariyanto, Vita Pelatihan adalah untuk pendekatan, Pre-Post Test baik yaitu 32 orang
Maryah Ardiyani Resusitasi Jantung mengidentifikasi Design. Teknik responden dengan nilai ≤
(2018) Paru Terhadap skill pengambilan sampel 30% dengan presentasi
Skill Resusitasi penanganan dengan teknik eccidental 100%, setelah pelatihan
Jantung Paru Pada sebelum sampling dengan sampel 32 memiliki skill baik dengan
Pasien Henti pelatihan orang yang diambil nilai 76-100% presentase
Jantung Di SMK resusitasi berdasarkan observasi. (69%) dengan presentasi
Pertanian jantung paru Teknik analisis data yang (50%). Hasil menunjukan
Pembembangunan pada pasien digunakan adalah uji nilai sig 2 tailed dengan α
“Wiyata Bakti” henti jantung, Paired Samples Test 0,000 < 0,05 artinya H1
Sengkaling mengidentifikasi diterima (ada perbedaan
skill pemberian pelatihan
penanganan resusitasi jantung paru
sesudah terhadap skill resusitasi
pelatihan jantung paru pada pasien
resusitasi henti jantung di SMK
jantung paru Pertanian Pembangunan
pada pasien “Wiyata Bakti” Sengkaling).
henti jantung Hasil penelitian ini dapat
dan dijadikan sebagai dasar
menganalisis dalam penelitian selanjutnya
perbedaan dengan menggunakan metode
pemberian yang lain dalam penilaianya
pelatihan serta waktu yang lebih lama
resusitasi lagi agar mendapatkan hasil
jantung paru yang lebih maksimal serta
terhadap skill mengawasi para responden
resusitasi agar tidak bermain phonsel
jantung paru ketika penelitian sedang
terhadap pasien berlangsung.
henti jantung
7 Chiwon Ahn, Evaluation of Tujuan Metode yang digunakan Hasil dari penelitian ini
Yongtak Smartphone dilakukannya dalam penelitian ini adalah adalah bahwa aplikasi kusus
Cho,Jaehoon Applications for penelitian ini mix-methode, sequintal rjp yang terdapat di
Oh,Yeongtak Cardiopulmonary adalah untuk explanatory yaitu smartphone sangat efektif
Song, Tae Ho Resuscitation mengevaluasi mengembangkan hasil digunakan dalam pelatihan
Lim, Hyunggoo Training in South penggunaan penelitia dari satu metode untuk menangani kasus henti
Kang, and Korea smartphone dengan metode yang lain jantung dan sudah terbukti
Juncheol Lee untuk pelatihan akurat. Selain mudah di akses
(2016) rjp di Korea dan dipelajari, animasi dan
Selatan suara yang terdapat dalam
aplikasi di smartphone
menjadi penunjang yang
sangat baik untuk
meningkatkan pengetahuan
seseorang tentang rjp.
8 TK Chan, KA New era of CPR: Tujuan Metode yang digunakan Peneliti melakukan penelitian
Wan , JCK Chan , application of i- dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
HKC Lam , YT technology in penelitian ini metode two groups with aplikasi smartphone
Wong , PG Kan resuscitation adalah untuk study group or without “PocketCPR” yang dapat
(2012) mengetahui control group mempermudah seseorang
gabungan dalam melakukan rjp karena
pelatihan rjp berisi arahan yang harus
menggunakan dilakukan penolong saat
media aplikasi menolong korban dalam
“PocketCPR” keadaan tidak sadar. Aplikasi
ini dapat meningkatkan
kedalaman dalam melakukan
kompresi dada sambil
mempertahankan kecepatan
kompresi yang memadai
9 Hong-mei Tang, Shorter training Tujuan dari Metode yang digunakan Penelitian ini menekankan
Xiao Wu, Yin Jin, intervals increase penelitian ini dalam penelitian ini adalah pentingnya pelatihan lanjutan
Yi-qing Jin, Zi Jun high school adalah untuk menggunakan metode tentang rjp, dan menyarankan
Wang, Jin-yan students’ mengetahui questionnaires measuring. bahwa metode pelatihan yang
Luo, Yan-qi Hu, awareness of hubungan lebih efektif harus
Ting Jin, Moses cardiopulmonary pelatihan dikembangkan untuk lebih
Shang, Qing resuscitation: a dengan faktor meningkatkan kesadaran rjp
Chang, and Fei questionnaire yang di kalangan siswa SMA
Wang (2020) study mempengaruhi
kesadaran dalam
memberikan
pertolongan
pertama rjp
10 Wahyu Dini Perbedaan Metode Tujuan dari Metode yang digunakan Hasil uji posttest
Metrikayanto, Simulasi dan Self penelitian ini dalam penelitian ini adalah pengetahuan (kelompok
Muhammad Directed Video adalah untuk quasi eksperimanetal simulasi) dan posttest
Saifurrohman, Terhadap mengidentifikasi dengan pendekatan pre- pengetahuan (kelompok self-
Tony Suharsono Pengetahuan,Sikap perbedaan post test with control directed video) memiliki nilai
(2018) dan Ketrampilan antara metode group. Kelompok signifikansi(p value)0,468
Resusitasi Jantung simulasi dan perlakuan diberikan (p>0,05), skor posttest sikap
Paru (RJP) self directed intervensi Self-Directed (kelompok simulasi) dan
Menggunakan I- video terhadap Video pembelajaran RJP, posttest sikap (kelompok self-
Carrer Cardiac pengetahuan, kelompok control directed video) memiliki nilai
Resuscitation sikap dan diberikan Intervensi signifikansi (p value) = 0,739
Manekin Pada keterampilan Simulasi RJP (p>0,05), dan skor posttest
Siswa SMA Resusitasi keterampilan (kelompok
Anggota Palang Jantung Paru simulasi) dan posttest
Merah remaja (RJP) keterampilan (kelompok self-
(PMR) menggunakan I- directed video) memiliki nilai
Carrer Cardiac signifikansi (p value) = 0.089
Resuscitation (p>0,05). Disimpulkan
Manekin pada metode simulasi dan self
siswa SMA directed video berpengaruh
anggota Palang terhadap pengetahuan, sikap
Merah Remaja dan keterampilan Resusitasi
(PMR). Jantung Paru (RJP)
menggunakan I-Carrer
Cardiac Resuscitation
Manekin , akan tetapi antara
metode simulasi dan self
directed video tidak terdapat
perbedaan terhadap
pengetahuan, sikap dan
keterampilan Resusitasi
Jantung Paru (RJP)
menggunakan I-Carrer
Cardiac Resuscitation
Manekin pada siswa SMA
anggota Palang Merah
Remaja (PMR).
D. Pembahasan
yang lebih besar dan interval pelatihan yang lebih pendek dapat dikaitkan
bahwa kemauan yang besar untuk melakukan rjp dan pelatihan dapat
rjp, dan menyarankan bahwa metode pelatihan yang lebih efektif harus
25
pelaksanaan rjp dan hukum yang didapatkanmenjadi alasan utama
mengapa siswa SMA tidak melakukan rjp (Tang Hong-mei, et.all 2020)
kasus henti jantung dan sudah terbukti akurat. Selain mudah di akses dan
seseorang tentang rjp. Aplikasi yang digunakan dalam penelitian ini juga
remaja karena lebih menarik yang dilihat dari berbagai aspek yaitu aspek
gambar, video dan warna, tulisan pada media android yang lebih mudah
website jumlah materi lebih sedikit. Darwati dan Setianingsih, (2020) juga
menyebutkan aplikasi
mobile berbasis android dapat memberikan informasi dengan cepat dan
mudah karena dapat digunakan dimana saja dan dapat diakses kapan saja.
orang awam khususnya remaja. Salah satu contoh bystander awam adalah
mengalami henti jantung diluar rumah sakit tanpa ada rasa takut dan
cemas.
dapat cepat menurun dan mudah lupa dengan yang telah disampaikan.
sebanyak 10 kali, tidak satupun responden pada penelitian ini yang mampu
benar mulai dari penempatan posisi tangan yang tepat, tekanan yang
pelatihan rjp.
perbandingan atara pelatihan rjp dengan mobile app dan metode simulasi
Hasil uji
pada variabel keterampilan juga didapatkan perbedaan yang signifikan
memperkuat memori.
evaluasi.
Pernyataan di atas sejalan dengan penelitian yang dilakukan
soal kasus kesediaan melakukan pijat jantung dan nafas buatan, kesediaan
dan mengaktifkan sistem tanggapan gawat darurat. Dapat dilihat pada poin
hal ini menjadi sisi positif bahwa metode pelatihan ini dapat dilakukan
dimana saja dan kapan saja, tetapi ketika peserta belajar secara mandiri,
rjp. Modifikasi dapat diterapkan disini yaitu mentor atau pelatih yang
A. Simpulan
suara dan animasi menjadikan metode ini lebih menarik minat seseorang
B. Saran
35
kemampuan melakukan high quality rjp pada responden yang berasal dari
36
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi dan Mario (2017) ‘Pengaruh Simulasi Tindakan Resusitasi Jantung Paru
( Rjp ) Terhadap Tingkat Motivasi Siswa Menolong Korban Henti Jantung
Di Sma Negeri 9 Binsus’, 5.
Pigoga, et all (2017) ‘Adapting the emergency first aid responder course for
Zambia through curriculum mapping and blueprinting’, BMJ Open, 7(12),
pp. 1–7. doi: 10.1136/bmjopen-2017-018389.
Tang Hong-mei, et all. (2020) ‘Shorter training intervals increase high school
students ’ awareness of cardiopulmonary resuscitation : a questionnaire
study’. doi: 10.1177/0300060519897692.